Pamer Kemesraan

Arisan sudah dekat, baju mama mertua sudah siap. Baju sudah diloundrie dan siap diantar kerumah mama. Nisa mengendarai mobilnya menuju kerumah mama jum'at itu.

Nisa ingin mengantarkan sendiri baju mama dan sekalian bertemu dengan mama. Dia ingin melihat dan mengepaskan baju itu ke mama mertuanya. Nisa juga sebenarnya ingin sekali curhat mencurahkan isi hatinya. Namun dia takut menjadi beban fikiran mertuanya itu.

Sampailah Nisa didepan rumah mama pagi itu. Dilihatnya mama sedang menyiram tanaman bunganya didepan rumah. Nisa masuk kedalam dan membunyikan klaksonnya.

"Tiit, tiit..., Nisa membuka jendela mobilnya." Mama...!" teriaknya.

"Nisa..., kamu datang sayang...?" mama langsung datang menghampiri.

Nisa membuka pintu mobil dan turun memeluk mama.

" Mama lagi ngapain ma?" tanya Nisa.

"Biasa lah kerjaan rutin mama yang pengangguran." ucap mama mertuanya.

Nisa tersenyum dengan ucapan mama mertua. Nisa memberikan tas plastik yang dia bawa. Dan menyuruh mamanya memakai gaun itu untuk dilihat.

Tak beberapa lama, mama keluar dari kamar dan memperlihatkan nya ke Nisa.

"wah... ma, mama cantik banget...!" kata Nisa.

"Masa sih Nis...?"I ya loh ma..."

"Eeemmm sebentar ya ma..., papa mana ma?" tanya Nisa.

"Ada di belakang lagi ngopi tuh." kata mama mertuanya sambil menunjuk ke arah dimana papanya berada.

"Oke, sebentar ya ma..., tetap seperti itu mama dan jangan kemana - mana.

Mamanya agak sedikit heran dan bingung dengan tingkah Nisa.Tiba-tiba Nisa datang bersama papa.

"Pa menurut papa gimana mama pa?" tanya Nisa.

"Mama cantik sekali loh ma,beneran." Ucap papa.

"Iya kan pa..., tapi mama gak percaya Nisa bilang cantik. Bahkan mama anggun banget." ucap Nisa.

Mama senang dan tersipu malu saat papa memuji mama.

"Pa, minggu papa temani mama ke arisan ya pa?" kata mama.

"Ih mama, papa gak ikut deh... ibu - ibu kalau kumpul suka lama." ucap papa.

"Mama pergi sama Nisa saja tuh ma." ucap papa.

"Papa hari minggu ada janji sama teman papa juga ma." ucap papa.

"Yasudah lah pa, biar mama pergi sama Nisa saja, ya Nisa minggu temani mama yah?" tanya mama.

"Iya ma boleh... nanti Nisa temani mama pergi." ucap Nisa.

...****************...

Nisa kembali ke butiknya, dia merasa puas mama suka dengan rancangannya. Saat dijalan Tanpa sengaja Nisa melihat Aldi dan Sinta ada di sebuah cafe. Nisa melihat mereka sedang makan siang bersama.

Lalu Nisa mempunyai pemikiran untuk menemui mereka dengan berpura - pura membeli makan siang untuk Anita dan dia.

Nisa kemudian berhenti diparkiran dan turun masuk ke dalam. Dia memesan makanan dua kotak. Lalu keluar cafe dan menghampiri mereka yang sedang makan diteras cafe.

"Mas Aldi, Sinta, kalian makan disini ?"

"Apakabar Sin, sudah lama tidak jumpa." ucap Nisa.

"Iya mbak, kita kebetulan saja ketemu, terus makan bareng deh, ya kan mas?" kata Sinta.

"Oh, iya Nis." sambil terbata.

"Mbak mau makan siang juga ?" Sini kita barengan saja." ucap Sinta sambil mengelus perutnya.

Sinta sengaja didepan Nisa mengelus perutnya dan berkata pada Aldi," Mas pegang perut Sinta mas, mana tau nanti bisa menular hamilnya." ucap Sinta sambil melirik ke Nisa dan tersenyum. Namun tangan Aldi masih dipegangnya dan mengelus perutnya.

"Oh ya mas, Sinta. Mbak pergi dulu ya mau balik kebutik lagi." Mas, Nisa balik duluan ya." ucapnya. Mereka heran kepada Nisa, dia tidak marah melihat mereka berdua.

Nisa dengan begitu santai dan tidak ada kemarahan dan kecurigaanya.

Nisa masuk kedalam mobil, didalam mobil dia menangis. Dari jauh dia menatap mereka yang sedang bahagia tertawa dengan kelakuannya. Mereka membohongi Nisa, sedikit banyak Nisa sudah mengetahuinya.

Nisa menghidupkan mesin mobil dan pergi dari situ. Nisa berderai air mata saat mengemudi mobilnya. Aldi begitu sangat santai saat Nisa datang menyapa. Dia tidak menjaga perasaan Nisa istrinya saat dia bersama wanita lain. Walaupun itu Sinta istri sepupunya, namun mereka terlalu akrab dan sudah kererlaluan.

...****************...

Minggu pagi pukul 10, Nisa pergi kerumah mama mertuanya. Dia sudah siapkan sarapan dan makan siang Aldi dirumah. Dan tadi malam pun sudah minta izin untuk pergi dengan mamanya.

Aldi tidak pernah membatasi kegiatan Nisa. Dan sekarang Nisa tidak begitu memperdulikan sikap Aldi yang cuek kepadanya. Nisa masih memberi perhatian dan cintanya ke Aldi suaminya.

Nisa menjemput mama Aldi dan mereka pergi ke arisan itu. Mama tampak bahagia, dan sangat menawan.

Sampai disana mama dipuji oleh teman - temannya.

Teman - teman mama semua bercerita tentang cucunya. Mama terlihat sangat sedih, dan penuh harapan.

"Hoek, hoek..." Nisa tiba - tiba mual dan berlari ke toilet.

"Kamu kenapa Nisa?" tanya mama.

"Nisa gak apa - apa kok ma.., mungkin masuk angin." Semalam Nisa tidak bisa tidur ma."

"Kalau gitu pulang lah nak... Mama nanti pulang naik taksi saja." ucap mama mertuanya.

"Iya ma, Nisa pulang ya ma...?" ucap Nisa.

"Iya sayang." Mama mengantar sampai depan pintu saja.

Diperjalanan Nisa melihat mobil Aldi, mobil nisa dan Aldi berpapasan saat lampu merah. Kaca jendela tidak tertutup. Nisa dapat dengan jelas melihat Sinta ada didalam mobil itu, bahkan sedang memeluk Sinta mengetahui akan hal itu. Dia sekarang semakin berfikir ingin membuat Nisa cemburu.

"Mas, istri kamu sepertinya sedang mengikuti kita deh mas...?" ucap Sinta.

"Masak sih?" Kalau emang iya biari saja." kata Aldi.

Nisa memang mengikuti mereka, kali ini Nisa ingin menanyakan dan mendengar penjelasan dari mulut suaminya langsung.

Mereka sengaja berhenti disebuah taman, dan turun dari mobil duduk dibangku taman. Nisa datang menghampiri suaminya.

"Mas..., nada suara biasa dan datar.

"Ngapain kamu Nisa?" tanya Aldi.

"Mas, kenapa kamu begini sekarang?"

"Mari kita pulang bicara dirumah mas..?" ucap Nisa.

"Kenapa harus pulang." Mbak juga sudah bisa melihatnya." Kami sudah bersama,yakan Mas?" ucap Sinta.

"Dan ini adalah anak kami berdua." Seharusnya mbak sudah mengerti donk..." Sinta mengelus perutnya.

"Mas, apa benar itu mas?" Apa salah aku mas, setiap hari aku selalu menjdi istri yang baik." Memberikan yang terbaik untukmu mass...?" ucapnya seakan tak berdaya.

Suaranya merendah dan sudah hampir habis. Menahan air mata dan rasa kecewa.

"Kamu memang istri yang sangat baik dan melayani penuh dengan hati." Tetapi ada satu yang tidak ada didirimu kamu tidak bisa hamil." Aku tidak mau wanita yang tidak bisa hamil." kata Aldi sangat mengecewakan.

Nisa berlari ke dalam mobil dan pergi dengan mobilnya. Dari tadi Sinta sengaja menunjukan rasa manja dan kemesraannya didepan Nisa. Sinta bangga akan hal itu. Dia merasa puas dengan kejadian hari ini.

Nisa sangat menderita dengan ucapan Aldi yang secara langsung berkata padanya, didepan Sinta secara terus terang. Kesedihannya setiap hari tiada akhir.

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

tolol
mestinya nisa yg marah
aldy anjing gila minta maaf
sinta anjibg jalang takut udah ketahuan
ini malahan kebalikan

2022-07-24

1

nesya

nesya

apa Aldi sdh pikun, knp dia bilang Nisa tdk bs hamil, padahal kan dia tahu kl Nisa sdh pernah hamil meskipun keguguran. dasar suami laknat. tunggu aja pembalasan pedih dr Tuhan atas perlakuan dzolim nya pd istrinya itu.

2022-05-14

2

Ambro Sia

Ambro Sia

uda thor bkin nisa psh ma aldi..bkin aldi nysel..bkin sinta nysel jg..bkin aset aldi jd milik nisa..bkin sinta psh ma robi...bkin robi ma nisa dpt pnggnti yg lbh dr sgala"nya dr aldi ma sinta thor

2022-02-02

6

lihat semua
Episodes
1 Pasangan serasi
2 Ibu mertua
3 Buah Hati
4 Sinta
5 Kehilangan
6 Menikah
7 Saling Bertemu
8 Dimanja
9 Terpancing
10 Sikapnya Berubah
11 Merayu
12 Disayang Mama
13 Amarah Memuncak
14 Melihatnya
15 Kehamilan yang ditutupi
16 Pamer Kemesraan
17 Kecelakaan
18 Menuntut
19 Tamparan Keras
20 DiBalik Awan Kelabu
21 Semakin membesar
22 Mencelakai
23 Menduga
24 Keberadaannya.
25 Menunggu hari
26 Memburuk
27 Pulang kerumah
28 Kebencian mendalam
29 Darurat
30 Delisa
31 Sebuah Kertas
32 Bima Anggara
33 Dideritanya
34 Bersama Tisa
35 Kertas Itu...?
36 Perasaan Kacau
37 Keputusan
38 1 Tahun Kemudian
39 Air Mata Ibu
40 Kerinduan
41 Mencari Tahu
42 Keluarga berkumpul
43 Inilah Aku yang sekarang
44 Pertemuan tak terduga
45 Sudah Saatnya
46 Sudah Resmi
47 Rumah Kenangan
48 Memberi Perhatian
49 Mereka Sudah Pergi
50 Berterus Terang
51 Merasa Tersaingi
52 Pertunangan
53 Mulai Ada Rasa
54 Ingin Balas Dendam
55 Pertengkaran
56 Kebetulan Sekali
57 Pengintaian
58 Telah Kembali
59 Kecemburuan Aldi
60 Dunianya Terbalik
61 Karma Pun Datang
62 Cobaan
63 Di Permainkan
64 Ditolak
65 Titik Terang
66 Bertemu kembali
67 Permintaan
68 Penyesalan Yang Terlambat
69 Hari Bahagia
70 Begitu Banyak Rencana
71 Ke Lombok
72 Terpikat
73 Mia dan Dio
74 Keinginan Berubah
75 Menghilang
76 Firasat Delisa
77 Pertemuan
78 Bersama Keluarga
79 Semua Berkumpul
80 Kebahagian
81 Mulai Terbuka
82 Diterima
83 Mama Kembali
84 Sangat Merindu
85 Baru Menyadari
86 Ada yang Bucin
87 Menyadarinya
88 Mulai Mempersiapkan
89 Persaingan
90 Terbawa Perasaan
91 Canggung dan Merasa Bersalah
92 Cemas Menanti
93 Lupa Memberi Kabar
94 Ungkapan Hati
95 Perlunya Pengorbanan
96 Permintaan Terakhir Ibu
97 Balas Dendam
98 Semua Karena Cinta
99 Hari Penuh Cinta
100 Buah dari Kesabaran
101 Ucapan Terakhir
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pasangan serasi
2
Ibu mertua
3
Buah Hati
4
Sinta
5
Kehilangan
6
Menikah
7
Saling Bertemu
8
Dimanja
9
Terpancing
10
Sikapnya Berubah
11
Merayu
12
Disayang Mama
13
Amarah Memuncak
14
Melihatnya
15
Kehamilan yang ditutupi
16
Pamer Kemesraan
17
Kecelakaan
18
Menuntut
19
Tamparan Keras
20
DiBalik Awan Kelabu
21
Semakin membesar
22
Mencelakai
23
Menduga
24
Keberadaannya.
25
Menunggu hari
26
Memburuk
27
Pulang kerumah
28
Kebencian mendalam
29
Darurat
30
Delisa
31
Sebuah Kertas
32
Bima Anggara
33
Dideritanya
34
Bersama Tisa
35
Kertas Itu...?
36
Perasaan Kacau
37
Keputusan
38
1 Tahun Kemudian
39
Air Mata Ibu
40
Kerinduan
41
Mencari Tahu
42
Keluarga berkumpul
43
Inilah Aku yang sekarang
44
Pertemuan tak terduga
45
Sudah Saatnya
46
Sudah Resmi
47
Rumah Kenangan
48
Memberi Perhatian
49
Mereka Sudah Pergi
50
Berterus Terang
51
Merasa Tersaingi
52
Pertunangan
53
Mulai Ada Rasa
54
Ingin Balas Dendam
55
Pertengkaran
56
Kebetulan Sekali
57
Pengintaian
58
Telah Kembali
59
Kecemburuan Aldi
60
Dunianya Terbalik
61
Karma Pun Datang
62
Cobaan
63
Di Permainkan
64
Ditolak
65
Titik Terang
66
Bertemu kembali
67
Permintaan
68
Penyesalan Yang Terlambat
69
Hari Bahagia
70
Begitu Banyak Rencana
71
Ke Lombok
72
Terpikat
73
Mia dan Dio
74
Keinginan Berubah
75
Menghilang
76
Firasat Delisa
77
Pertemuan
78
Bersama Keluarga
79
Semua Berkumpul
80
Kebahagian
81
Mulai Terbuka
82
Diterima
83
Mama Kembali
84
Sangat Merindu
85
Baru Menyadari
86
Ada yang Bucin
87
Menyadarinya
88
Mulai Mempersiapkan
89
Persaingan
90
Terbawa Perasaan
91
Canggung dan Merasa Bersalah
92
Cemas Menanti
93
Lupa Memberi Kabar
94
Ungkapan Hati
95
Perlunya Pengorbanan
96
Permintaan Terakhir Ibu
97
Balas Dendam
98
Semua Karena Cinta
99
Hari Penuh Cinta
100
Buah dari Kesabaran
101
Ucapan Terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!