Saat mengusap lembut pipi Gisella yang masih pingsan tadi. Tiba-tiba Gisella bangun dari pingsannya. Hal itu membuat chan membelalakkan matanya dan sedikit terkejut.
"Gisella, kau sudah bangun?!" ujar Chan yang membenarkan posisi Gisella.
Gisella tidak menjawab ucapan Chan, dia langsung kembali menangis karena mengingat kejadian tadi, saat Andrian meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.
"Kenapa ini terjadi padaku? kenapa?!" ujar Gisella sembari menangis dengan posisi tidurnya.
"Syuuuttttttt...." ujar Chan yang menenangkan Gisella "Kamu harus ikhlas ya ,Gisella! biarkan Andrian pergi dengan tenang?!" ujar Chan yang masih duduk di sisi ranjang dekat Gisella tidur.
"Tapi aku tidak bisa jauh darinya Chan, aku bahkan sempat berpikir kalau dia memiliki wanita lain, tapi ternyata kenyataannya dia justru sudah pergi ke alam lain, dan bodohnya aku tidak mengetahui kalau dia sudah tiada Chan, bahkan aku memagari mansion ini supaya tidak ada hantu yang masuk?!" ujar Gisella dengan menangis sejadi-jadinya.
"Ternyata Andrian selama ini menungguku Chan, dia tidak bisa masuk ke mansion untuk menemui aku, karena aku memagari mansion ini?!" masih terus menyalahkan dirinya sendiri.
Chan sebisa mungkin menenangkan hati Gisella yang sedang terpuruk ,karena ditinggal kekasihnya untuk selama-lamanya. Setelah beberapa cara dilakukan oleh Chan, akhirnya Gisella perlahan mau memahami apa yang sedang dia alami.
Setelah mengetahui Gisella sudah cukup tenang. Chan pun menyuruh Gisella untuk beristirahat.
"Beristirahatlah?!" ujar Chan sembari menyelimuti Gisella dengan selimut yang ada di ranjang Gisella. Dan Chan kembali ke kamarnya.
Gisella hanya menatap Chan tanpa menjawab sepatah kata pun. Tatapan mata Gisella masih sendu bagaikan orang yang sudah tidak memiliki semangat hidup lagi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jauh dari sisi lain, Wendy sedang menanti pujaan hatinya yang tak kunjung datang ke hotel tempat Wendy.
"Chan, kamu di mana? kenapa kamu tidak memberiku kabar? apa sudah terjadi sesuatu padamu? bahkan ponsel kamu tidak dapat di hubungi?!" ujar Wendy dengan segala pertanyaan yang muncul di benaknya.
Kekhawatiran menyelimuti Wendy, dan Wendy hanya bisa pasrah dengan apa yang sedang dia alami. Dengan pikiran yang sedikit kacau ,tiba-tiba terdengar suara dari dapur.
Suara itu sama seperti suara khas gelas yang di banting dengan sengaja.
Wendy segera menuju dapur miliknya dan memastikan apa yang terjadi di dapurnya.
Wendy pun membersihkan pecahan gelas itu dan berkata....
"Siapapun itu ! tolong jangan ganggu aku?!!" ujar Wendy memperingatkan.
Setelah membersihkan pecahan gelas itu, Wendy memasak makanan untuk dia makan.
Karena seringnya Wendy diganggu oleh makhluk tak kasat mata yang ada di sana. Kini Wendy sudah mulai membiasakan diri ketika bertemu dengan mereka yang tak kasat mata.
Wendy memasak di dapurnya sembari melamunkan Chan yang tak kunjung datang menemuinya. Sampai akhirnya hantu yang sering mengganggu Wendy itu datang dan langsung menjatuhkan piring kaca yang ada di dekat Wendy.
Cetiaarrrrrr......
Piring itu pecah dan membuat Wendy terkejut.
"Astaga!!!" ujar Wendy "Kenapa kau selalu menggangguku?! aku muak dengan semua ini?!" kesal Wendy.
"Lebih baik aku mencari Chan saja?!!!" berjalan keluar dan mencari keberadaan Chan ,tanpa membersihkan pecahan piring kaca itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan harinya.....
Di mansion Gisella.......
Mentari pagi perlahan mulai muncul, dan sinarnya kini telah memasuki sela-sela jendela kamar Gisella yang gordennya sedikit terbuka.
Gisella terbangun dari tidurnya dan duduk termenung, sembari menyandarkan tubuhnya pada sandaran ranjangnya.
' Andrian , kenapa kau meninggalkan aku secepat ini?!" ujar Gisella "Aku bahkan belum sempat menjadi kekasih yang kau inginkan?!" ucap Gisella sedih.
Gisella mengingat kejadian semalam yang sangat menyayat hati baginya. Kejadian yang tidak pernah di duga oleh Gisella.
Perlahan Gisella meraih buku di meja yang ada di dekat ranjangnya. Buku itu berisi fotonya bersama dengan Andrian. Gisella menangis mengingat apa saja yang sudah pernah dia lakukan bersama dengan Andrian.
Suka dan duka sudah mereka lalui bersama. Sungguh berat rasanya melepaskan orang yang kita cintai untuk selama-lamanya.
Setelah menatap beberapa foto yang ada di buku itu, Gisella menangis dan berkata.....
"Aku mencintaimu Andrian" ujar Gisella.
"Aku akan melakukan apa yang kamu minta , aku akan membantu mereka yang tak kasat mata, yang nantinya akan membutuhkan bantuan aku?!" Ujar Gisella meyakinkan dirinya sendiri.
Tak beberapa lama, ada yang mengetuk pintu kamar Gisella, ya itu adalah ketukan dari Chan.
"Gisella apa kau sudah bangun?!" ujar Chan dari luar kamar Gisella.
"Sudah" jawab Gisella singkat.
"Kalau begitu ayo sarapan , aku sudah menyiapkan makanan untuk kita?!" ujar Chan yang masih berada di depan pintu kamar Gisella.
"Baiklah, kau duluan saja, aku akan menyusul mu nanti?!" ujar Gisella yang masih berada di ranjang miliknya.
Chan pun kembali ke maja makan dengan menunggu Gisella keluar dari kamarnya.
"Andrian, aku akan memulai segalanya demi kamu?!" ujar Gisella meyakinkan dirinya sendiri sembari berusaha untuk tersenyum.
Setelah itu, Gisella mandi dan segera menyusul Chan yang sudah menunggunya di meja makan.
"Kau memperlakukan aku seakan kau yang punya rumah?!" ujar Gisella sembari menyendok makanan dan memasukkannya ke dalam mulut.
"Hehe , ya nggak apa-apa lah ,Sel ! hitung-hitung aku balas kebaikan kamu ,karena kamu udah mau nampung aku di mansion kamu ini?!" ujar Chan yang mengucapkan terima kasih pada Gisella.
Gisella hanya menjawabnya dengan senyuman di wajahnya. Setelah selesai makan, Gisella menawarkan Chan untuk ikut dengannya, mencari keberadaan makam Andrian dan juga melihat di mana Andrian mengalami kecelakaan.
Chan pun setuju dan memilih ikut menemani Gisella untuk mencari makam Andrian, dan juga lokasi kecelakaan Andrian.
Setelah selesai sarapan, Gisella pergi ke kantor polisi untuk bertanya di mana keberadaan makam Andrian dan juga tempat kecelakaan terjadi.
Saat sudah mengetahui semuanya, Gisella memilih untuk datang ke lokasi kejadian kecelakaan itu dulu, baru setelahnya dia pergi ke makam Andrian.
Sesampainya di lokasi kejadian kecelakaan Andrian, Gisella memandang bekas lokasi itu yang masih terdapat gambar bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi.
Saat Gisella hendak menitihkan air matanya, Chan memegang pundak Gisella untuk menguatkan Gisella.
"Kami harus sabar ya?!" ucap Chan .
Gisella tersenyum lalu mengangguk pada Chan yang sudah menenangkannya.
"Aku tau apa yang kamu rasakan Gisella, kamu memang wanita yang baik,, hati kamu sangatlah tegar menerima kenyataan ini,,, dan juga senyum di wajahmu itu ,,,,pasti sangat sulit untuk dilakukan?!" ucap Chan yang kagum pada Gisella.
Setelah memandang Gisella dan juga menenangkannya. Mata Chan tertuju pada sebuah benda kecil yang berkilau di dekat pohon dekat insiden kejadian itu.
Chan penasaran, lalu mengambil cincin itu dan memberi tahu Gisella tentang cincin yang dia temukan itu.
Gisella yang sekarang menjadi lebih peka terhadap suatu barang yang dia pegang atau sejenisnya, bahkan sekarang dia bisa melihat apa yang terjadi sebelumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
farend
sabar ya gisela
2022-09-18
0
Cia_Ganteng
maff nih yah thor,kenapa namanya tidak Andrian saja knp harus jimin
2022-06-15
1
tasya
awal kebahagiaan
2021-12-22
0