Di hari itu Gisella memutuskan untuk datang ke mansion Andrian. Karena Gisella ingin memastikan kalau Andrian masih benar-benar peduli pada Gisella.
Sesampainya di mansion Andrian, Gisella menuju kamar Andrian dan memastikan apakah Andrian sudah kembali atau belum. Sampai akhirnya Gisella menemukan foto di laci meja Andrian. Foto itu sengaja di taruh di dalam laci milik Andrian, dan Andrian mengganti panangan fotonya dengan foto Gisella. Kini Gisella memegang foto yang tadinya ada di laci itu. Ya, itu adalah foto Andrian. Gisella menangis kalau mengingat Andrian yang tidak kunjung kembali.
Karena lelah menangis ,akhirnya Gisella tertidur di ranjang kamar Andrian, dengan memegang foto Andrian.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sisi lain, Chan terlihat kurang enak badan, dan saat itu dia baru pulang dari perusahaan dan menyempatkan diri untuk mampir ke hotel ,tempat Wendy.
"Sayang? apa kamu sakit?" tanya Wendy pada Chan yang baru saja sampai , "Aku nggak apa-apa kok, paling cuma kecapekan aja" jawab Chan sembari memijat tengkuknya. " Kalau begitu kamu nginep di sini aja ya!, nanti aku pijit kamu dan aku akan memuaskan hasrat kamu sayang" ucap Wendy yang menggoda Chan dengan nada manjanya. Chan hanya mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan oleh Wendy.
Di malam itu , Wendy benar-benar memuaskan hasrat Chan. Keduanya saling memuaskan hasrat mereka sampai mereka terhenti karena merasa ada yang memperhatikan mereka yang sedang bermain di atas ranjang.
Wendy yang menghentikan aksinya sontak membuat Chan bingung....
"Sayang ada apa?!" tanya Chan pada Wendy, "Aku merasa ada yang merhatiin kita deh Chan" jawab Wendy sambil melihat-lihat sekitar. "Udah kamu tenang aja , nggak akan ada yang bakal gangguin kita!" ucap Chan untuk meyakinkan Wendy kalau tidak ada apa-apa.
Nyatanya memang ada sosok hantu yang memperhatikan mereka yang berdua dengan tatapan penuh kemarahan. Sosok itu menghilang dengan sendirinya karena merasa percuma berada di sana.
Mereka melakukan aktivitas ranjang untuk yang kedua kalinya.
Keesokan harinya di mansion Gisella. Dia duduk termenung dengan menatap keluar jendela. Gisella sudah beberapa kali menelfon Andrian, namun masih sama seperti kemarin-kemarin, ponsel Andrian masih saja tidak aktif. Hal itu membuat Gisella berpikir akan apa yang terjadi pada hubungan mereka ke depannya. Gisella berpikir kalau Andrian memang pergi meninggalkan Gisella karena dia tidak ingin lagi menjalani hubungan dengan orang seperti Gisella yang terlihat aneh karena membantu makhluk tak kasat mata.
Namun nyatanya , itu hanya pikiran Gisella saja. Di sisi Andrian, dia sangat mencintai Gisella dan tidak ingin kehilangan Gisella. Namun takdir berkata lain, kini Andrian dan Gisella sudah berbeda alam.
"Andrian , sebenarnya kamu di mana?! apa salahku sampai kamu meninggalkan aku?! apa kamu pergi dengan wanita lain dan melupakan aku begitu saja?! tapi kenapa? apa salahku padamu? sebelumnya hubungan kita sudah baik-baik saja bukan?!" ucap Gisella sambil memandang foto Andrian. Banyak pertanyaan muncul di benak Gisella, namun dia juga tidka bisa berbuat banyak.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sisi Chan dan Wendy , mereka terbangun dari tidurnya setelah semalaman melakukan aktivitas ranjang.
Chan yang terlihat tidak begitu sehat, memaksakan untuk pergi ke perusahaan miliknya.
"Aku mau berangkat ke perusahaan dulu ya " Pamit Chan pada Wendy yang masih dalam posisi terduduk di ranjang tanpa memakai sehelai kain pun. "Kamu yakin untuk berangkat?! kamu terlihat kurang enak badan sayang" ucap Wendy yang mengkhawatirkan Chan.
Namun Chan mencoba meyakinkan Wendy bahwa dirinya baik-baik saja.
Setelah itu sesampainya di perusahaan milik Chan, dia merasakan sakit yang luar biasa pada kepalanya.
"Haish kenapa kepalaku sakit sekali?!" rintih Chan.
Chan menyuruh dokter pribadinya untuk datang ke perusahaan , untuk memeriksa keadaan Chan yang sedang kurang enak badan. Dokter itu memberikan beberapa obat untuk di minum oleh Chan. Setelah urusannya selesai, Dokter itu pergi dari ruang kerja Chan
Saat Dokter itu keluar dari ruangan Chan, kebetulan asisten pribadi Chan berpapasan dengan dokter itu.
Asisten pribadi Chan bernama Alex, Alex sudah lama bekerja pada perusahaan Chan. Bahkan Alex ikut andil dalam pendirian perusahaan itu. Alex sendiri adalah sahabat Chan, bahkan Chan sudah menganggap Alex sebagai adiknya sendiri.
"Lo kenapa?!" tanya Alex sembari berjalan ke arah Chan yang duduk di kursi CEO . " Gue kurang enak badan nih, kepala gue rasanya sakit banget" jawab Chan sambil memegang kepalanya. "Sebaiknya lo pulang aja ,istirahat di mansion lo?!" ucap Alex yang menyuruh menyarankan Chan untuk pulang.
" Gue mau tidur di kamar pribadi gue aja yanga ada di sini!?" ucap Chan yang berjalan menuju kamar yang sengaja dia buat di dalam ruangannya. "Iya lo istirahat aja sana, biar gue yang selesain berkas-berkas ini" ucap Alex sembari menata berkas-berkas di meja kerja Chan.
Malam harinya, Chan belum juga bangun dari tidurnya. Alex tidak tega membangunkan Chan yang masih terlelap dalam tidurnya.
"Haish ,gimana gue banguninnya , gue nggak tega kalau ganggu dia tidur" ucap Aleex yang bingung harus melakukan apa.
Namun akhirnya Alex memutuskan untuk membiarkan Chan tidur dan tidak membangunkannya. Alex juga menunggu Chan sampai bangun dan menunggu di sofa yang ada di ruangan Chan.
Alex pun akhirnya ketiduran karena menunggu Chan yang tak kunjung bangun. Selang beberapa menit, Chan terbangun dari tidurnya.
"Astaga ,gue ketiduran di sini?!" tanya Chan sambil melihat jam tangan miliknya.
Chan pun beranjak dari ranjangnya dan keluar dari kamar pribadinya itu. Chan melihat Alex yang tertidur di sofa.
"Haish dia tidur di sini?!" batin Chan .Chan akhirnya membangunkan Alex dan menyuruh Alex untuk pulang. Alex juga pada akhirnya pulang ke mansionnya, sedangkan Chan juga ikut pulang. Karena mereka berbeda arah , jadi Chan menyetir mobil sendiri meskipun kepalanya masih terasa begitu sakit.
Sebenarnya Alex menawarkan diri untuk mengantarkan Chan sampai ke mansion. Namun Chan menolak dan menyuruh Alex untuk segera pulang, karena hari juga sudah mulai larut.
Saat hendak pulang, Chan menelfon Wendy dan memberi tahu kalau Chan akan tidur di mansionnya dulu, karena jarak mansion lebih dekat dari pada hotel.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sisi Gisella, dia terbangun dari tidurnya di kamar Andrian....
"Astaga? sudah selarut ini?!" tanya Gisella, " Apa Andrian sudah kembali?!" dengan semangat yang membara menanti kedatangan Andrian, Gisella berlari keluar dari kamar dan mencari keberadaan Andrian.
Namun masih sama, Andrian tak kunjung kembali bahkan di mansionnya sendiri. Dengan penuh rasa kecewa , Gisella mengambil tasnya dan pulang ke mansionnya.
Di perjalanan Gisella menghentikan mobilnya karena melihat seekor anak kucing yang terluka di tengah jalan. Gisella turun dari mobilnya dan menolong kucing itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Fitri Dwi
novel horor terseram
2023-01-09
0
Mamah Enok
eh orang tua si jimin nya ga ada emang
2022-02-11
0
olivia
upppp
2021-12-22
0