"Aku tadi dari ruang rahasia aku?!" Ucap Gisella.
"Haish, kenapa aku mengatakan tentang ruang rahasia? Hmmt semoga saja Chan bisa dipercaya?!" Ujar Gisella di dalam hatinya.
"Ruang rahasia?Kamu nggak pernah mengatakan soal ruang rahasia padaku !" Tanya Chan penasaran kepada Gisella.
"Memangnya penting bagi kamu untuk tahu?!" Ujar Gisella.
"Ya nggak juga sih, itu terserah kamunya saja?!" Ujar Chan sembari merapikan kotak P3K yang dia gunakan tadi untuk mengganti perban pada luka kaki Gisella.
"Baiklah, aku akan menunjukkannya padamu?!" Ujar Gisella sembari berdiri dari posisi duduknya.
Chan membantu Gisella untuk berjalan menuju ke ruang rahasia yang berada di kamar Gisella.
Namun saat mereka berdua masuk ke dalam ruang rahasia tersebut, tiba-tiba saja kepala Chan terasa sangat sakit.
"Akrhhh ,kepalaku?!" Ujar Chan menahan sakit pada kepalanya.
"Chan ,kamu nggak apa-apa?!" Tanya Gisella khawatir.
Selang beberapa detik saja, Chan tidak lagi merasakan sakit di kepalanya dan berkata...
"Aku seperti tidak asing dengan ruangan seperti ini? Penglihatan masalalu yang aku dapat tadi seakan mengingatkan aku pada ruangan yang hampir mirip seperti ini!" Ujar Chan menjelaskan kepada Gisella.
"Kalau begitu kita tidak perlu masuk ke dalam lagi ya, nanti yang ada kalau di paksa kepala kamu makin sakit Chan?!" Ujar Gisella menyarankan.
"Nggak apa-apa ,Sel! Kita masuk saja ke dalam?!" Ujar Chan yang masih penasaran dengan ruang rahasia yang di miliki oleh Gisella.
"Tapi kondisi kamu?!" Tanya Gisella.
"Kamu sendiri juga sedang sakit, dan kamu sudah berniat untuk menunjukkan ruangan rahasia ini kepadaku, jadi aku tidak akan mengecewakan kamu mengenai kunjungan ruangan ini?!" Ucap Chan yang berusaha meyakinkan Gisella.
"Chan, kita masih bisa ke sini lagi besok, dan aku akan mengajakmu berkeliling ruangan rahasia milikku?!" Ujar Gisella sembari tersenyum ke arah Chan.
"Tapi......" Ucapan Chan terpotong oleh jari tangan Gisella yang tiba-tiba saja menempel ke bibir Chan.
"Syuuuutttt, sudah ayo kita keluar?!" Ajak Gisella pada Chan.
Pada akhirnya Chan menuruti apa kata Gisella dan memutuskan untuk menunjukkan ruangan rahasia itu besok.
Saat Gisella hendak menutup matanya untuk tidur ,tiba-tiba saja ada pesan masuk di ponselnya.
Ternyata sahabat Gisella yang mengirimkan sebuah pesan kepada Gisella dan isi pesan itu adalah mengundang Gisella untuk datang ke acara pernikahan Nadia yang tidak lain adalah sahabat dari Gisella.
"Wah wah, udah nikah aja nih orang,, tapi nggak apa-apa deh,,, syukurlah kalau dia sudah menemukan dambaan hatinya,,,,aku akan mengajak Chan untuk ke acara pernikahannya besok?!" Ujar Gisella pada dirinya sendiri dan kemudian menaruh ponselnya di meja segera tidur.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Keesokan harinya Gisella mengajak Chan untuk datang ke pernikahan sahabatnya itu.
"Chan apa kamu mau ikut denganku?" tanya Gisella pada Chan yang berada di dalam kamarnya.
Chan sebenarnya tidak tahu kalau Gisella akan mengajaknya ke acara pernikahan sahabatnya, namun Chan tanpa mengetahui dia akan di ajak ke mana oleh Gisella ,Dia hanya menurut dan langsung bersiap untuk pergi bersama dengan Gisella.
Setelah mereka berdua selesai bersiap mereka memutuskan untuk berangkat ke acara pernikahan sahabat Gisella yang bernama Nadia. Di perjalanan Gisella menjelaskan kepada Chan kalau mereka akan pergi ke mana.
Dan kebetulan kaki Gisella juga sudah mulai membaik , mungkin setelah diobati oleh Chan kemarin , jadi kaki Gisela bisa pulih secepat itu.
Sesampainya mereka di acara pernikahan itu, mereka segera duduk di kursi tamu yang sudah di persiapkan khusus untuk mereka , saat mereka duduk di kursi itu , entah kenapa Gisella merasa tidak nyaman dan bahkan Gisella mencium bau anyir di sekitar tempat gedung pernikahan itu.
"Kenapa ada bau seperti ini? sepertinya ada yang tidak beres dengan acara ini?! pertanda buruk apa yang akan terjadi?!" ujar Gisella di dalam hatinya.
Karena merasa ada yang tidak beres dengan acara itu, Gisella sengaja mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi di tempat itu.
"Chan, aku ke toilet bentar ya! ujar Gisella yang beranjak pergi dari tempat duduknya. Chan sebenarnya merasa khawatir pada Gisella bahkan Chan tidak tega jika membiarkan Gisella untuk pergi sendiri ke toilet.
"Aku temenin aja ya?" ujar Chan yang begitu khawatir pada Gisella.
"Itu tidak perlu Chan, kamu tunggu di sini saja! aku akan segera kembali oke" ujar Gisella yang berusaha meyakinkan Chan untuk tidak terlalu khawatir kepadanya.
Setelah Chan sudah merasa tidak ada yang perlu di khawatirkan lagi, Chan pun mengijinkan Gisella untuk pergi ke toilet sendiri.
Sebenarnya Gisella bukanlah pergi ke toilet, melainkan pergi ke ruang rias pengantin untuk memastikan bahwa sahabatnya Nadia baik-baik saja.
Sesampainya Gisella di depan ruang rias pengantin , Gisella mengetuk pintu ruangan itu, namun sudah beberapa kali mengetuknya tetap saja tidak ada jawaban. Sampai akhirnya Gisella masuk ke ruangan itu yang ternyata tidak di kunci.
Saat Gisella hendak masuk ke dalam ruangan itu, tiba-tiba saja ada seorang pengantin yang memakai sebuah cadar yang keluar dari ruangan itu yang di yakini adalah sahabat dari Gisella yaitu Nadia.
Pengantin itu langsung melalui Gisella yang berada di depan pintu dan berjalan menjauh dari Gisella. Gisella bingung dengan apa yang sudah terjadi kepada Nadia yang tiba-tiba saja langsung pergi tanpa memandang Gisell sedikit pun.
Gisella pun mengikuti dan berulang kali memanggil pengantin itu, namun pengantin itu seakan tidak mendengar panggilan dari Gisella. Sampai akhirnya........
"Nadia tunggu! apa kau tidak mendengarkan aku?!!" ujar Gisella.
"Nadia kenapa kau terus berjalan dan tidak menggubris aku sedikitpun? Nadia tunggu" ujar Gisella yang masih terus berjalan mengikuti langkah pengantin itu.
Gisella semakin bingung di buatnya, sampai tiba-tiba Gisella mencium bau anyir dari belakang pengantin itu.
"BERHENTI!!!" Ujar Gisella tegas dengan sedikit membentaknya, pengantin yang memakai cadar itu pun menghentikan langkahnya namun tetap masih tidak berbalik ke arah Gisella berdiri.
"Siapa kau sebenarnya?" tanya Gisella yang penasaran dengan siapa kini dia berbicara.
Wanita yang memakai gaun itu pun hendak melanjutkan langkahnya lagi namun.......
"Siapa kau? Kau bukan Nadia, aku tau itu! di mana Nadia?!" ujar Gisella namun wanita itu hanya berhenti sejenak dan hendak melanjutkan langkahnya lagi.
"BERHENTI ATAU AKU AKAN MELENYAPKAN MU!!DAN KAU TAU, MUDAH BAGIKU UNTUK MELAKUKAN HAL ITU!!!" bentak Gisella yang geram di buatnya.
"Benarkah itu?" ujar wanita yang memakai gaun pengantin itu dan masih hendak melanjutkan langkahnya lagi.
"BERHENTI KAU HANTU!!!!!!"bentak Gisella karena merasa kesal sehingga membuat langkah wanita pengantin itu terhenti.
"Aku Nadia!" ujar wanita yang memakai gaun pengantin itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
momy ida
cerita ini krennnn thor.,.. tapi kalau bisa sosok gisell karakter nya dibuat tangguh thorrr bisa bela diri... krn saat dia menolong sosok hantu yg dibunuh secara tragis pasti akan selalu Ada kekerasan yg dilakukan pelaku..... 🙏☺
2021-12-03
7