Gisella duduk sendirian di depan ruang rawat Andrian....
"Ada apa?! apa aku salah kalau membantu mereka yang tidak kasat mata?! apa salahku?!" menangis dalam perkataannya yang membuatnya merasakan sesak di dadanya.
Di sisi lain, Andrian yang masih terbaring di ranjang perawatannya berfikir ,karena sudah mengacuhkan Gisella.
"Kenapa aku bisa bersikap seperti tadi pada Gisella?! tapi yang aku lakukan juga demi kebaikannya!!" Gerutu Andrian pada dirinya sendiri "Kenapa aku tidak bisa percaya pada Gisella kalau dia sebenarnya memang membantu makhluk tak kasat mata?! sampai-sampai dia mempertaruhkan nyawanya sendiri demi mengungkap sebuah insiden pembunuhan" Kesal Andrian pada dirinya sendiri.
Gisella tertidur di kursi tunggu yang ada di depan ruang rawat Andrian. Andrian yang saat itu jenuh berada di dalam ruang rawatnya akhirnya memutuskan untuk keluar. Andrian melihat Gisella yang tertidur di luar.
"Jadi semalaman dia menjagaku?!, tapi justru setelah aku sadar , aku malah memarahinya" ucap Andrian lirih sambil memandang Gisella yang masih tidur.
Gisella terbangun dari tidurnya, dan melihat Andrian yang ada di depan pintu ruang rawatnya.
"Andrian!?" Seru Gisella.
"Kau mau kemana?!" Tanya Gisella pada Andrian yang sengaja menoleh ke arah lain.
Andrian menjawab "Aku ingin ke taman", "Ya sudah aku akan mengantarmu" jawab Gisella dengan segera berdiri dari posisinya yang semula tidur. Andrian hanya menjawab dengan anggukan dan segera mereka menuju taman rumah sakit.
Sesampainya mereka di taman, mereka duduk di sebuah kursi taman. Mereka berdua duduk berdampingan.
"Oh iya , tadi kata dokter kamu sudah boleh pulang, kondisi kamu juga sudah sepenuhnya pulih" ucap Gisella sedikit canggung karena kejadian tadi saat Andrian memarahinya. Dan Andrian kembali mengangguki ucapan Gisella.
Hanya ada keheningan di antara mereka karena rasa canggung yang ada, sampai akhirnya
"Andrian!?"
"Gisella?!"
Ucap mereka secara bersamaan, hingga menimbulkan kecanggungan lagi diantara mereka.
"Kau duluan" ucap Andrian yang mempersilahkan Gisella untuk bicara duluan.
"Sebenarnya aku ingin meminta maaf padamu, maafkan aku sudah membuat kamu menjadi seperti ini," Ucap Gisella dengan ketulusan hatinya ,"Aku berjanji tidak akan lagi berhubungan dengan mereka yang tak kasat mata, aku akan berusaha menahannya!!" ucap Gisella yang berusaha meyakinkan Andrian kalau dia tidak akan berhubungan lagi dengan makhluk halus.
Andrian pun tersenyum.....
"Aku juga ingin meminta maaf karena sudah memarahi kamu sayang, aku cuma nggak mau aja kamu membahayakan diri kamu sendiri karena mereka yang di sebut sebagai hantu, kau juga tidak harus menolong mereka sayang!?" ucap Andrian penuh dengan keyakinan untuk membuat Gisella yakin kalau itu adalah hal yang berbahaya.
Gisella hanya mengangguk mengiyakan ucapan Andrian dan merasa bahagia karena Andrian juga memaafkannya.
Setelah itu Gisella dan juga Andrian saling bertukar pikiran dan bersenda gurau bersama di taman itu.
Sore harinya ,Andrian sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit .Gisella mengantarkan Andrian pulang ke mansion miliknya.
"Aku pulang dulu ya, nanti kalau kamu butuh apa-apa hubungi saja aku" Ucap Gisella sembari mengantar Adrian sampai di kamarnya. Andrian tersenyum dan mengangguk pada Gisella.
Setelah itu Gisella pamit untuk pulang ke mansion nya sendiri. Setelah perjalanan dilakukan akhirnya Gisella sampai di mansion miliknya dan langsung merebahkan tubuhnya di ranjang kamarnya.
Saat Gisella hendak terlelap karena lelah, tiba-tiba saja ada yang mengetuk jendela kamarnya.
"Siapa di sana?!" tanya Gisella dengan nada kesal karena merasa terganggu.
Gisella melihat satu sosok di balik jendela kamarnya.
"Astaga lagi!?" gerutu Gisella, "Kenapa hanya aku yang bisa melihat mereka?!!!! haishhh pergi kau!!!!!! ucap Gisella kesal pada sosok itu.
Namun jendela itu justru diketuk semakin keras dan membuat Gisella semakin jengkel dibuatnya. Gisella menutup telinganya dengan bantal yang ada di dekatnya. Akan tetapi ketukan itu justru semakin menjadi hingga terdengar di mana-mana. Gisella semakin geram di buatnya dan memutuskan untuk mencari air suci untuk memagari mansion nya.
Namun karena hari sudah mulai larut, Gisella memutuskan untuk mencari air suci besok paginya. Karena tidak bisa tidur dia memilih untuk memakai earphone di telinganya sehingga suara ketukan itu hanya samar terdengar di telinga Gisella. Akhirnya Gisella bisa tidur dengan tenang.
Keesokan harinya, ada satu sosok yang tiba-tiba muncul di hadapan Gisella.
Gisella tidak menghiraukan hantu itu dan pergi menuju kamar mandi. Namun saat hendak pergi mandi, ponsel Gisella berdering dan itu adalah panggilan telepon dari Andrin.
Andrian menelpon Gisella untuk memberi tahu kalau hari itu Andrian akan mengajak Gisella untuk jalan-jalan, dan menyuruh Gisella untuk segera bersiap karena sebentar lagi Andrian akan segera datang menjemputnya.
Gisella bersiap untuk pergi bersama dengan Andrian dan menunggu Andrian di teras mansion. Sembari menunggu Andrian .Gisella ingat kalau dirinya masih memiliki sisa air suci di ruang rahasia miliknya. Dan sambil menunggu Andrian datang, Gisella memutuskan untuk memagari mansion nya dulu.
Setelah selesai memagari mansion nya, Gisella kembali duduk di kursi yang ada di teras mansion nya untuk menunggu kedatangan Andrian yang akan menjemputnya.
Di sisi lain Andrian yang sedang dalam perjalanan menuju mansion Gisella, dia membawa cincin yang sudah dia persiapkan khusus untuk Gisella. Di dalam perjalanannya dia terus melihat dan menatap cincin yang akan dia berikan pada Gisella nanti.
"Sayang, semoga kau suka dengan cincin yang akan aku berikan ini" ucap Jimin pada cincin itu dan tersenyum pada cincin itu.
Tiba-tiba saja tanpa Andrian sadari ada seorang pejalan kaki yang sedang menyebrang jalan hingga menyebabkan Andrian mengerem mendadak dan Andrian menjatuhkan cincin yang dia pegang tadi.
"Astaga!!??kenapa aku bisa ceroboh seperti ini?" ucap Andrian setelah mengerem mendadak.
Sembari menunggu pejalan kaki itu menyebrang ,Andrian mencari cincin yang terjatuh tadi , dan tanpa Andrian sadari dia berhenti di tengah perempatan lalu lintas .Klakson dari truk tangki yang berisikan bensin di dalamnya sudah berbunyi dari jarak yang tidak begitu jauh . Sopir truk tangki itu melajukan truknya dengan kecepatan penuh sampai tidak bisa mengerem mendadak ,dan akhirnya menabrak mobil Andrian yang masih ada di tengah perempatan itu.
DUARRRRRRRRRRR,,,,,,,,,,,
Suara ledakan terdengar sangat keras saat truk tangki itu menghantam mobil Andriann dan meledak akibat bensin di dalamnya.
Andrian tewas dalam insiden kecelakaan itu. Namun berita itu tidak sampai pada Gisella ,karena tidak ada tanda pengenal untuk mengetahui siapa korban dari insiden kecelakaan itu.
Mobil Andrian bahkan sudah tidak berbentuk lagi, dan juga tubuh Andrian yang sudah tidak dapat dikenali karena hangus terbakar oleh api yang juga membakar mobil dan truk tangki itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
mmh"
kl bisa jng pk gambar hantu nya donk,,serem apalagi kl mlm bc nya
2021-12-03
9
momy ida
Tragis😔😔😔
2021-12-02
9
Wenisari
pasti arwah Jimi mendatangi gisella
2021-12-01
6