Misi membantu Tia

Gisella terbangun dari tidurnya dan betapa terkejutnya dia saat melihat ada sosok hantu yang berdiri tepat di depan ranjangnya.

"Aaaaaakhhhh" teriak Gisella.

Gisella tinggal seorang diri di mension nya karena kedua orang tuanya sedang menjalankan bisnis di luar negeri. Sebenarnya kedua orang tua kisah sudah menyuruh Gisella Untuk ikut juga ke luar Negeri namun kisah menolak dia lebih memilih tinggal sendiri di mansionnya.

"Haish bisa nggak sih , lo tuh nggak usah ngagetin, lagian pagi-pagi gini mau ngapain sih lo?!" Kesal Gisella pada hantu itu.

"Aku ingin menagih ucapan kamu tadi malam" jawab hantu itu.

Gisella berusaha mengingat apa yang tadi malam dia katakan, dan setelah dia mengingatnya, Dia baru menyadari kalau tadi malam dia bilang kalau dia ingin membantu hantu itu untuk menyelesaikan urusannya di dunia yang belum terselesaikan.

Gisella pun bicara pada hantu itu untuk menunggunya bersiap, baru setelah itu dia akan membantunya dengan cara pergi ke rumahnya untuk mengambil rekaman yang sudah dipersiapkan oleh hantu itu, sebelum dia meninggal. Setelah selesai bersiap.....

"Di mana alamatnya? " tanya Gisella pada hantu itu, hantu itu pun memberi tahu Gisella tempat tinggal dia sebelum dia meninggal.

Setelah mengetahui alamatnya, Gisella langsung menuju ke alamat tersebut . Namun tanpa Gisella ketahui, saat dia keluar dari mansion ,Andrian ternyata juga sudah berada di dekat rumah Gisella dan melihat Gisella keluar dari mansionnya dengan mengendarai mobil miliknya.

"Gisella mau kemana?" tanya Andrian di dalam mobil yang tidak didengar oleh siapapun, "Sebaiknya aku ikuti dia saja, entah hal bodoh apa lagi yang akan dia lakukan kali ini" Andrian merasa kesal karena Gisella tidak memberi tahu Andrian kalau dirinya akan keluar.

Sesampainya Gisella di alamat yang sudah diberitahukan oleh hantu itu, dia langsung turun dari mobilnya dan memutuskan untuk berkunjung ke rumah tersebut.

Hantu itu memberitahukan bahwa namanya adalah Tia dan suaminya yang sudah membunuhnya bernama Robert. Tia sendiri mengarahkan Gisella untuk menemui suaminya itu.

Tanpa berpikir panjang karena sudah ada di depan rumah Robert Gisella langsung mengetuk pintu rumah itu dan keluarlah seorang pria yang umurnya berkisar 30 tahun.

"Maaf anda siapa?" tanya Robert pada Gisella ,dan Gisella pun menjawab "Perkenalkan, namaku Gisella, aku teman dekat dari istrimu Tia," Dengan wajah sedikit takut Gisella memberanikan diri untuk mengatakan bahwa dia ingin mengunjungi temannya "Apa boleh aku bertemu dengan Tia?" tanya Gisella yang seolah tidak tau apa yang sudah terjadi "Silahkan, kebetulan Tia sedang pergi belanja ke mall, mungkin sebentar lagi dia akan pulang, kalau kamu tidak keberatan tunggu saja dia sebentar" ucap Robert bohong.

Sementara di sisi lain, Andrian yang sudah mengikuti Gisella sampai di rumah itu ,merasa penasaran kenapa Gisella bertemu dengan seorang laki-laki yang umurnya beda jauh dari dirinya.

"Jangan bilang ini soal makhluk tak kasat mata lagi" Ucap Andrian lirih dari balik pagar tembok yang berada di rumah itu.

Andrian juga melihat saat di sela masuk ke dalam rumah itu bersama dengan Robert .Andrian sendiri semakin penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh Gisella di rumah itu, karena Andrian ingin memastikan bahwa kekasihnya dalam keadaan aman dia mengikuti dan mengawasi Gisella meskipun tidak berada di dekatnya.

"Kami tunggu di sini, aku akan membuatkan kamu minum" Ucap Robert pada Gisella yang sudah duduk di sofa ruang tamu.

"Tidak perlu repot-repot" jawab Gisella dengan senyuman di wajahnya.

Robert pun berjalan kearah dapur untuk membuatkan Gisella minum, Sedangkan mata Gisella terus mencari-cari di manakah rekaman yang dimaksud oleh Tia yang tidak lain adalah hantu yang menyuruh Gisella untuk membantu urusan dunia yang belum terselesaikan.

Gisella terus berjalan mencari keberadaan rekaman yang dimaksud oleh Tia. Saat Gisella sedang sibuk mencari, tiba-tiba saja Tia muncul dan memberitahu Gisella tentang keberadaan rekaman itu, dan akhirnya Gisella berhasil mengambil rekaman itu yang berada di dekat jendela. Gisella segera menaruh rekaman itu ke dalam tasnya, supaya Robert tidak mengetahui apa maksud tersembunyi Gisella datang ke rumah itu.

Gisella mencari pintu halaman belakang rumah itu dan dia menemukan pintu itu ada di dekat jendela, yang mana dia menemukan rekaman itu tadi. Pandangan Gisella tertuju pada gundukan tanah yang berada di halaman itu dan seketika, Tia muncul kembali lalu memberi tahu kepada Gisella kalau itu adalah tempat peristirahatan terakhir Tia.

Tanpa berpikir panjang ,Gisella langsung mendekati gundukan tanah itu dan bertanya kepada Tia untuk memastikan lagi.

"Ini tempat kamu?" Gisella bertanya kepada Tia yang berada tepat di samping gundukan tanah itu. Dan Tia hanya menjawab pertanyaan Gisella dengan anggukan.

Tanpa mereka berdua sadari ternyata sudah berdiri tepat di belakang Gisella dan berkata.....

"Hay gadis manis, apa kau sudah selesai dengan urusan kamu di sini?" tanya Robert pada Gisella.

Pertanyaan Robert sontak membuat Gisella terkejut dan langsung berbalik badan menghadap ke arah belakangnya, dan kini Gisella hanya berjarak 3 langkah saja dari tempat Robert berada.

Gisella bingung mau menjawab apa dan dia langsung saja bilang pada Robert, Kalau lebih baik Robert menyerahkan diri kepada polisi.

"Lebih baik kau menyerahkan diri pada polisi, "ucap Gisella yang sedikit gugup, "Aku tidak sebodoh itu, bahkan aku akan mengantarmu ke tempat Tia sekarang berada" jawab Robert sambil mengeluarkan sebuah pisau yang semula dia sembunyikan di balik badannya.

Hal itu membuat Gisella gemetar karena tidak menyangka kalau akan menjadi seperti ini, Gisella bahkan berusaha untuk lari namun dengan sekali pukulan menggunakan pot kecil yang membentur ke kepalanya ,membuat Gisella tidak berdaya.

"Kau akan menyusul Tia, dan benar-benar menjadi teman Tia nanti" ucap Robert pada Gisella sembari mengayunkan pisau ke perut Gisella.

Namun untungnya Andrian datang tepat waktu dan terjadilah perkelahian sengit antara Andrian dan Robert.

"Kau tidak boleh menyentuh kekasihku!?" ucap Andrian marah dan memukul wajah Robert hingga terpental.

Setelah memukul Robert , Andrian berjalan menuju Gisella untuk membantu Gisella. Namun dengan cepat Robert menusuk Andrian dari belakang , Andrian yang tidak sempat menghindar akhirnya tertusuk oleh pisau yang dipegang oleh Robert

"Andrian " lirih Gisella yang juga menahan sakit di kepalanya.

Kini Robert kembali menuju Gisella yang masih terkapar lemas di rumput hijau yang ada di halaman itu.

"Bagaimana ? apa kalian masih ingin melawanku?!" Ucap Robert bangga karena sudah berhasil membuat keduanya terjatuh lemas "Sekarang katakan!? siapa yang akan pergi ke alam baka dulu?!" ucap Robert tanpa penuh dosa dan kini kembali berjalan ke arah Andrian.

Gisella mencoba untuk berdiri dan akhirnya dia bisa berjalan menyelamatkan Andrian dari tikaman Robert. Meskipun Gisella hanya bisa mendorong Robert setidaknya dia berada di dekat Andrian sekarang.

"Andrian ayo bangun, aku akan membantumu" bicara Gisella pada Andrian yang masih menahan sakit di perutnya.

Melihat hal itu Robert langsung berdiri dan menarik tangan Gisella, "Kau sudah berani melawanku dan sekarang rasakan akibatnya" ucap Robert sembari mengayunkan pisaunya lagi ke arah Gisella.

Namun tidak disangka ,dengan cepat Andrian melindungi tubuh Gisella sehingga pisau itu kembali menusuk Andrian. Gisella yang terkejut karena kekasihnya tertusuk untuk yang ke-dua kali hanya bisa pasrah melihat Andrian yang terjatuh tak berdaya dan mengeluarkan banyak darah.

"Sekarang giliran kamu untuk menyusulnya" ucap Robert pada Gisella yang masih menangis karena Andrian lemah tidak berdaya.

"Andrian bangun, jangan tinggalkan aku" tangis Gisella semakin pecah saat melihat Andrian tidak sadarkan diri.

Robert yang saat itu siap menyerang Gisella akhirnya bersiap untuk menusuk Gisella dengan pisau yang masih berlumuran darah itu.

"Jangan bergerak!?" suara itu memecahkan konsentrasi Robert yang hendak menusuk Gisella.

Sekumpulan polisi datang setelah sebelumnya mendapat panggilan dari Andrian, sebelum Andrian menolong Gisella yang akan di bunuh oleh Robert. Andrian sudah menelfon polisi untuk segera datang ke lokasi kediaman Robert.

Polisi itu menangkap Robert dan juga membawa Gisella juga Andrian ke rumah sakit terdekat untuk segera mendapatkan pertolongan. Kemudian beberapa polisi lainnya mengambil jasad yang terkubur di balik gundukan tanah yang ada di halaman itu.

Terpopuler

Comments

Andhika Pratama

Andhika Pratama

serem sih kalo di bayangin wkwkw

2024-02-17

0

Dahlia Anwar

Dahlia Anwar

udah tau engga bisa bela diri kenapa nekat .

2023-12-22

0

Fitri Dwi

Fitri Dwi

jadi merinding

2023-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kamar khusus
2 Misi membantu Tia
3 Koma
4 Insiden kecelakaan
5 Menyesal
6 Menunggu Andrian kembali
7 Seekor kucing
8 Hantu di rumah sakit
9 Siapa Andrian?
10 Andaikan
11 Kepergian Andrian
12 Memulai segalanya
13 Cincin
14 Misi kamar 129
15 Papa Mark
16 Tertembak
17 Ruang rahasia
18 Bau anyir
19 Hantu pengantin
20 Cincin hantu
21 Pantai
22 Istri Jong Chen
23 Hantu anak kecil
24 Tidak suka susu
25 Iblis?
26 Pertemuan
27 Perdebatan batin
28 Jus mangga
29 Chan koma
30 Misi penyelamatan Chan
31 Kekasih Chan
32 Hal yang tidak mungkin
33 Berhak atas dirinya
34 Bertemu Wendy
35 Wanita di dalam mobil Byun
36 Bertemu dengan Velia
37 Bunga anggrek hitam
38 Penunggu bunga anggrek hitam
39 Markas besar mafia
40 Perintah Leon
41 Perjamuan besar
42 Menginap di markas mafia
43 Menyewa seluruh kamar hotel
44 Sosok Iblis
45 Buka mata kamu!
46 Dia bukan milikmu!!
47 Mama
48 Perasaan Byun
49 Byun pergi
50 Cemburu
51 Mencintaimu
52 Peretas
53 Kekhawatiran Gisella
54 Teman Chan
55 Rencana Alex
56 Lisa kenapa?
57 5 tahun yang lalu
58 Bukan anak kandung
59 Kejutan tak terduga
60 Melia?
61 Pergi ke neraka
62 Jubah hitam
63 Duduk bersimpuh
64 Jiwa Gisella
65 Uluran tangan Kris
66 Astral projection (Daniel)
67 Arwah baik?
68 Velia
69 Tidak berguna lagi
70 Sahabat Daniel
71 Suara tangisan
72 Aneh
73 Tao
74 Kecewa
75 Kue tanda maaf
76 Nadia hilang
77 Baskara dan Diana
78 Mimisan lagi
79 Makam Baskara dan Diana
80 Semoga kembali
81 Menemukan mereka
82 Tio?
83 Dua hal yang berbeda
84 Bunuh gue
85 Merasa kesepian
86 Berita gembira
87 Piyak
88 Akibat Alex
89 Ngidam dadakan
90 Nyebur kolam
91 Cola
92 Makan sate
93 Nafsu makan
94 Gantung diri
95 Mantra
96 Duka kepergian Tao
97 Putus asa
98 Bertemu Tio
99 Gawat
100 Kembali ke mansion
101 Mama, aku akan menunggumu,
102 Masa depan
103 Tidak enak badan
104 Bolos 5 menit
105 Es Krim
106 Menjenguk Dira
107 Murid Baru
108 Berkunjung
109 Tania Di culik
110 Lucas tertembak
111 Kembalinya orang terkasih
112 Istri Byun
113 Arwah Gentayangan
114 Alfian Tertusuk
115 Gisella pingsan
116 Rooftop
117 Rahasia apa
118 Larangan Gisella
119 Rasa penasaran Dila
120 Villa desa Loka
121 Keanehan di Vila
122 Sultan
123 Telaga
124 Danau
125 Pemuda yang aneh
126 Dila penasaran
127 Berjongkok di pinggir jalan
128 Mark
129 Sosok di dekat pohon
130 Kedatangan Gisella
131 Berenang
132 Berkunjung ke rumah Mark
133 Pamit pulang
134 Nggak peka
135 Menemui Dira
136 Perasaan tidak enak
137 Astral projection
138 Sosok hitam besar
139 Pencarian tanpa titik terang
140 Alam bawah sadar
141 Kakak?
142 Keraguan Dila
143 Bertemu Dira
144 Lorong gelap
145 Menemukan Dira
146 Penyesalan Axel
147 Misi penyelamatan Dira
148 Masalalu
149 Nisan tanpa nama
150 Ssttttt
151 Pesta Barbeque
152 Kedatangan Mark
153 Blackcard
154 Masih jahat manusia
155 Cemburu?
156 Suka sama adik sendiri
157 Axel dan Dira
158 Rooftop mansion
159 Bintang jatuh
160 Menuju restoran VV
161 Menggantikan posisi Dira
162 Aneh
163 Dia bukan manusia
164 Masalalu Saviana
165 Mengunci pintu
166 Kemarahan Gisella
167 TAMAT
168 Pengumuman penting!!
169 Awal yang baru
170 Permintaan Mark
171 Masalalu Gisella
172 Aneh bagi Mark
173 Rasa cemburu
174 Jatuh Cinta
175 Bioskop
176 Bianglala
177 Tidak enak badan
178 Lebih dari saudara
179 Keputusan Mark
180 Albert
181 Terungkap
182 Hanya satu bulan
183 Melanjutkan pendidikan
184 Mimisan lagi
185 Dalam jeratan iblis
186 Tuyul
187 Hari pertama di kampus
188 Buku kuno
189 Sebenarnya ada apa?
190 Dila pingsan
191 Masalalu Klara 1
192 Masalalu Klara 2
193 Menyusun rencana
194 Datang ke mansion Jawa
195 Museum manekin
196 Mengungkap 1
197 Mengungkap 2
198 Kesedihan Windy
199 Pulang ke mansion
200 Menceritakan kejadian
201 Jangan katakan pada siapapun!!!!
202 Saling mengungkapkan
203 Flashback masalalu Byun
204 Bernuansa putih
205 Menuju ke kediaman paman Felix
206 Bambu Kuning
207 Masalalu Bi Inem
208 Ada apa dengan Alfin
209 Kamar kedua orang tua Windy
210 Tertusuk
211 Masalalu Ana
212 Kekhawatiran Alfin
213 Sebuah ilusi
214 Musnah
215 Menuju lokasi bambu kuning
216 Paman Felix Pov
217 Orang-orang di pendopo
218 Misi Gisella 1
219 Misi Gisella 2
220 Gladis dan Bisma
221 Sosok Dayang
222 Khodam
223 Rindu
224 Pov Dila
225 Bertemu di alam mimpi
226 Mimpi terindah
227 Bertemu nenek tua
228 Desa Sahara
229 Menjadi Abu
230 Windy sadar
231 Kabar gembira
232 Kabar Duka
233 Flashback (Nenek Wina)
234 Perubahan Dila
235 Kekhawatiran Gisella
236 Ijin
237 Ada apa dengan Gisella
238 Kembalinya sosok iblis di masalalu
239 Kamar 126
240 Misi penyelamatan Axel dan Dira
241 Gisella terjerat
242 Bantuan Chan
243 Menjalankan misi
244 Menusuk
245 End
Episodes

Updated 245 Episodes

1
Kamar khusus
2
Misi membantu Tia
3
Koma
4
Insiden kecelakaan
5
Menyesal
6
Menunggu Andrian kembali
7
Seekor kucing
8
Hantu di rumah sakit
9
Siapa Andrian?
10
Andaikan
11
Kepergian Andrian
12
Memulai segalanya
13
Cincin
14
Misi kamar 129
15
Papa Mark
16
Tertembak
17
Ruang rahasia
18
Bau anyir
19
Hantu pengantin
20
Cincin hantu
21
Pantai
22
Istri Jong Chen
23
Hantu anak kecil
24
Tidak suka susu
25
Iblis?
26
Pertemuan
27
Perdebatan batin
28
Jus mangga
29
Chan koma
30
Misi penyelamatan Chan
31
Kekasih Chan
32
Hal yang tidak mungkin
33
Berhak atas dirinya
34
Bertemu Wendy
35
Wanita di dalam mobil Byun
36
Bertemu dengan Velia
37
Bunga anggrek hitam
38
Penunggu bunga anggrek hitam
39
Markas besar mafia
40
Perintah Leon
41
Perjamuan besar
42
Menginap di markas mafia
43
Menyewa seluruh kamar hotel
44
Sosok Iblis
45
Buka mata kamu!
46
Dia bukan milikmu!!
47
Mama
48
Perasaan Byun
49
Byun pergi
50
Cemburu
51
Mencintaimu
52
Peretas
53
Kekhawatiran Gisella
54
Teman Chan
55
Rencana Alex
56
Lisa kenapa?
57
5 tahun yang lalu
58
Bukan anak kandung
59
Kejutan tak terduga
60
Melia?
61
Pergi ke neraka
62
Jubah hitam
63
Duduk bersimpuh
64
Jiwa Gisella
65
Uluran tangan Kris
66
Astral projection (Daniel)
67
Arwah baik?
68
Velia
69
Tidak berguna lagi
70
Sahabat Daniel
71
Suara tangisan
72
Aneh
73
Tao
74
Kecewa
75
Kue tanda maaf
76
Nadia hilang
77
Baskara dan Diana
78
Mimisan lagi
79
Makam Baskara dan Diana
80
Semoga kembali
81
Menemukan mereka
82
Tio?
83
Dua hal yang berbeda
84
Bunuh gue
85
Merasa kesepian
86
Berita gembira
87
Piyak
88
Akibat Alex
89
Ngidam dadakan
90
Nyebur kolam
91
Cola
92
Makan sate
93
Nafsu makan
94
Gantung diri
95
Mantra
96
Duka kepergian Tao
97
Putus asa
98
Bertemu Tio
99
Gawat
100
Kembali ke mansion
101
Mama, aku akan menunggumu,
102
Masa depan
103
Tidak enak badan
104
Bolos 5 menit
105
Es Krim
106
Menjenguk Dira
107
Murid Baru
108
Berkunjung
109
Tania Di culik
110
Lucas tertembak
111
Kembalinya orang terkasih
112
Istri Byun
113
Arwah Gentayangan
114
Alfian Tertusuk
115
Gisella pingsan
116
Rooftop
117
Rahasia apa
118
Larangan Gisella
119
Rasa penasaran Dila
120
Villa desa Loka
121
Keanehan di Vila
122
Sultan
123
Telaga
124
Danau
125
Pemuda yang aneh
126
Dila penasaran
127
Berjongkok di pinggir jalan
128
Mark
129
Sosok di dekat pohon
130
Kedatangan Gisella
131
Berenang
132
Berkunjung ke rumah Mark
133
Pamit pulang
134
Nggak peka
135
Menemui Dira
136
Perasaan tidak enak
137
Astral projection
138
Sosok hitam besar
139
Pencarian tanpa titik terang
140
Alam bawah sadar
141
Kakak?
142
Keraguan Dila
143
Bertemu Dira
144
Lorong gelap
145
Menemukan Dira
146
Penyesalan Axel
147
Misi penyelamatan Dira
148
Masalalu
149
Nisan tanpa nama
150
Ssttttt
151
Pesta Barbeque
152
Kedatangan Mark
153
Blackcard
154
Masih jahat manusia
155
Cemburu?
156
Suka sama adik sendiri
157
Axel dan Dira
158
Rooftop mansion
159
Bintang jatuh
160
Menuju restoran VV
161
Menggantikan posisi Dira
162
Aneh
163
Dia bukan manusia
164
Masalalu Saviana
165
Mengunci pintu
166
Kemarahan Gisella
167
TAMAT
168
Pengumuman penting!!
169
Awal yang baru
170
Permintaan Mark
171
Masalalu Gisella
172
Aneh bagi Mark
173
Rasa cemburu
174
Jatuh Cinta
175
Bioskop
176
Bianglala
177
Tidak enak badan
178
Lebih dari saudara
179
Keputusan Mark
180
Albert
181
Terungkap
182
Hanya satu bulan
183
Melanjutkan pendidikan
184
Mimisan lagi
185
Dalam jeratan iblis
186
Tuyul
187
Hari pertama di kampus
188
Buku kuno
189
Sebenarnya ada apa?
190
Dila pingsan
191
Masalalu Klara 1
192
Masalalu Klara 2
193
Menyusun rencana
194
Datang ke mansion Jawa
195
Museum manekin
196
Mengungkap 1
197
Mengungkap 2
198
Kesedihan Windy
199
Pulang ke mansion
200
Menceritakan kejadian
201
Jangan katakan pada siapapun!!!!
202
Saling mengungkapkan
203
Flashback masalalu Byun
204
Bernuansa putih
205
Menuju ke kediaman paman Felix
206
Bambu Kuning
207
Masalalu Bi Inem
208
Ada apa dengan Alfin
209
Kamar kedua orang tua Windy
210
Tertusuk
211
Masalalu Ana
212
Kekhawatiran Alfin
213
Sebuah ilusi
214
Musnah
215
Menuju lokasi bambu kuning
216
Paman Felix Pov
217
Orang-orang di pendopo
218
Misi Gisella 1
219
Misi Gisella 2
220
Gladis dan Bisma
221
Sosok Dayang
222
Khodam
223
Rindu
224
Pov Dila
225
Bertemu di alam mimpi
226
Mimpi terindah
227
Bertemu nenek tua
228
Desa Sahara
229
Menjadi Abu
230
Windy sadar
231
Kabar gembira
232
Kabar Duka
233
Flashback (Nenek Wina)
234
Perubahan Dila
235
Kekhawatiran Gisella
236
Ijin
237
Ada apa dengan Gisella
238
Kembalinya sosok iblis di masalalu
239
Kamar 126
240
Misi penyelamatan Axel dan Dira
241
Gisella terjerat
242
Bantuan Chan
243
Menjalankan misi
244
Menusuk
245
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!