Gisella yang menunggu Andrian di teras mansion, merasa kalau terjadi sesuatu pada Andrian. Dan Gisella memutuskan untuk menelpon Andrian. Akan tetapi. Sudah berpuluh-puluh kali Gisella menelfon, Andrian tak kunjung mengangkat justru ponsel Andrian tidak dapat di hubungi lagi.
Gisella mulai khawatir karena Andrian sudah tidak bisa di hubungi lagi.
Karena Gisella takut terjadi sesuatu pada Andrian, akhirnya Gisella memutuskan untuk mencari keberadaan Andrian. Akan tetapi saat hendak mencari dengan mengendarai mobilnya, tiba-tiba saja ponsel Gisella berdering dan yang menelfonnya adalah orang tuanya.
Orang tua Gisella menelfon karena ingin mengucapkan selamat ulang tahun pada Gisella, karena mereka tidak bisa pulang, jadi hanya bisa menelfon saja dan memberikan apapun yang Gisella mau.
Selesai bertelepon dengan kedua orang tuanya, Gisella mengurungkan niatnya untuk mencari Andrian. Karena Gisella merasa kalau Andrian memang sengaja lama karena ingin memberi kejutan untuk Gisella di hari ulang tahunnya.
"Mungkin Andrian sengaja lama karena ingin memberikan ku sebuah kejutan, lebih baik aku tunggu saja sampai dia datang sendiri ke sini !?" ucap Gisella dengan penuh percaya diri.
"Kalau sampai Andrian tidak datang menemuiku, aku tidak akan menemuinya terlebih dahulu, lagian kenapa aku bisa lupa dengan hari ulang tahunku sendiri?!" kesal Gisella pada dirinya sendiri yang tidak mengetahui kalau hari itu adalah hari ulang tahunnya.
Dengan perasaan senang, karena mengetahui kalau hari itu adalah hari ulang tahunnya. Gisella yang masih memegang botol berisi sisa sedikit air suci berkata.....
"Apa aku kasih ke kalung aja ya , biar aku nggak bisa lagi di deketin sama tuh makhluk tak kasat mata" ucap Gisella yang juga berjalan masuk ke dalam mansionnya untuk mengambil kalung yang sudah dipersiapkan untuk menaruh air suci.
Ada 3 kalung yang sengaja Gisella buat, kalung itu akan dia berikan pada Andrian juga ,supaya Andrian senantiasa tidak di ganggu oleh mereka yang tak kasat mata.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jauh dari sisi Gisella, Tepatnya di sisi Chan. Di hari itu ,ternyata juga bertepatan dengan ulang tahun Chan.
Chan yang sudah beberapa hari tidak menemui Wendy di kamar hotel itu karena urusan bisnis, akhirnya memutuskan untuk menemui Wendy yang berada kamar 106.
Saat Chan memasuki kamar itu, seluruh ruangan gelap gulita tanpa ada penerangan pun, Chan juga tidak tau kenapa lampu bisa padam seperti itu. Namun tiba-tiba daja saat Chan hendak mencari Wendy, Chan menyalakan lampu dan terlihatlah wanita yang sangat cantik kini berada di depannya. Ya dia adalah Wendy yang mengenakan sebuah gaun merah hati dan memegang sebuah kue yang bertuliskan selamat ulang tahun kepada Chan.
Melihat hal itu , Chan terkejut juga terharu dengan kejutan yang sudah di berikan Wendy padanya.
Mereka membahas soal pernikahan yang akan dilakukan oleh mereka nanti....
"Chan apa kau benar-benar akan menikahi aku!?" tanya Wendy pada Chan yang kini duduk di hadapannya "Tentu sayang, aku akan menikahi kamu ,tapi kita harus menemukan keberadaan orang tuamu dulu" jawab Chan. "Apa kita tidak bisa melakukan pernikahan tanpa mereka?!" tanya Wendy lagi "Sayang, akan lebih baik jika mereka ada di pernikahan kita, kedatangan mereka harus ada sayang?!" , "Tapi aku sendiri tidak tahu di mana mereka Chan, ini berarti kau tidak akan menikahi aku!?" jawab Wendy sembari menitihkan air matanya.
"Sayang, maksud aku bukan begitu, aku akan tetap menikah dengan kamu, tapi kita juga harus berusaha dulu untuk menemukan di aman keberadaan kedua orang tua kamu, karena bagaimana pun kita harus mendapatkan restu mereka?!" jawab Chan lembut namun tegas pada Wendy.
Mendengar itu Wendy merasa sedih juga senang, karena pernikahan yang akan terjadi di antara mereka. Di hari itu, Chan bermalam di hotel itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sisi Andrian , dia berdiri tepat di tempat insiden kecelakaan tadi, dia masih setengah lupa dengan kejadian apa yang sudah menimpanya.
"Apa aku sudah tiada?!", tanya Andrian pada dirinya sendiri, "Apa aku tanya sama orang itu aja ya?!" sambil berjalan mendekat ke satu orang yang kebetulan ingin menyebrang.
"Permisi, apa aku boleh tanya padamu?!" tanya Andrian pada orang itu. Namun orang itu ternyata tidak mendengarnya dan justru malah berjalan menembus badan Andrian yang kini sudah menjadi arwah.
"Jadi aku sudah tiada?!" tidak menyangka dengan apa yang sudah terjadi padanya.
Keesokan harinya di sisi Gisella, dia bingung kenapa Andrian juga tak kunjung datang menemui dirinya.
"Kenapa Andrian nggak datang ke sini sih? apa aku ke mansionnya aja ya?!" dengan pikiran yang entah kemana, Gisella segera bersiap untuk menuju ke mansion Andrian.
Sesampainya Gisella di mansion Andrian, dia tidak melihat adanya mobil yang biasa dipakai oleh Andrian. Dan mansion Andrian juga terlihat kosong.
"Apa mungkin kalau Andrian nggak ada di mansion? tapi dia di mana?!" banyak pertanyaan muncul di benak Gisella saat itu dan memutuskan untuk masuk ke dalam mansion Andrian.
Gisella mencari Andrian dan memanggil Andrian berkali-kali, namun tidak ada jawaban sama sekali. Gisella bingung harus mencari keberadaan Andrian di mana lagi.
"Apa aku pulang aja ya?! siapa tau Andrian datang ke mansion aku?!" ucap Gisella yang hendak beranjak pergi.
Namun langkah Gisella terhenti ,karena dia merasa ada sosok yang melihatnya dari kejauhan.
Sosok itu adalah Andrian yang sedang melihat Gisella yang hendak keluar dari mansion Andrian. Saat itu Andrian ingin sekali bertemu dengan Gisella, Namun Andrian tidak bisa mendekat ke arah Gisella, karena kalung yang berisi air suci yang dipakai oleh Gisella .Saat Gisella menoleh ke segala arah untuk mencari tau siapa.yanh memandanginya, Andrian justru memilih menghilang dan bersembunyi karena takut Gisella akan sedih dan kecewa jika mengetahui kalau kekasihnya sudah tiada.
"Gisella ,aku ingin sekali memelukmu dan mengatakan kalau aku sangat mencintai kamu, maafkan aku karena aku tidak pernah percaya pada penglihatan spesial yang kamu miliki, sekarang aku percaya bahwa kamu memang benar-benar orang yang bisa menolong mereka yang tak kasat mata" ucap Andrian sambil melihat mobil Gisella yang melaju menjauh dari mansion Andrian.
Beberapa hari kemudian......
"Andrian ,kamu di mana?!" ucap Gisella sambil memandang foto Andrian di ponselnya.
Gisella sudah beberapa kali menelfon Andrian namun nomornya masih saja tidak aktif, itu karena Gisella belum tahu kebenarannya. Bahkan Gisella juga sudah menghubungi orang tua Andrian, namun mereka sendiri juga sulit untuk di hubungi.
Pikiran Gisella menjadi sangat kacau karena kekasihnya entah berada di mana.
Di sisi Andrian, dia sedang melihat Gisella dari kejauhan karena arwah tidak bisa masuk ke dalam mansion Gisella berkat air suci yang memagari mansion Gisella.
"Sayang, maafkan aku, ini semua salahku?!" ucap Andrian sambil mengusap air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Wenisari
kasian Jimin dong Thor
2021-12-01
5