Aku pakai yang ini aja deh? Tapi apa Chan mau ya pakai ini?!" ujar Gisella "Haish bodoh amat lah ,yang penting ,aku udah berusaha bikin dia nggak ngelihat mereka?!" ujar Gisella lagi.
Gisella akan memakai kalungnya nanti setelah sampai di rumah sakit. Saat Gisella hendak menuju rumah sakit, tiba-tiba ponselnya berbunyi.
Gisella mendapat panggilan dari nomor ponsel baru , dan karena dia penasaran, akhirnya dia mengangkat panggilan itu.
Dan ternyata yang menelponnya adalah Chan, yang meminjam ponsel pada suster di rumah sakit. Chan meminta agar Gisella segera datang ke rumah sakit.
Setelah telepon mati, Gisella segera pergi menuju rumah sakit . Dan tanpa dia sadari ,ada sosok yang memperhatikannya dari kejauhan , karena tidak bisa masuk ke dalam gerbang mansion.
Dia yang tak lain adalah Andrian, yang menatap Gisella dari kejauhan karena tidak bisa mendekati Gisella.
"Gisella, kamu mau kemana?! dan siapa yang kamu telfon?!" tanya Andrian dalam hatinya.
Gisella pun melajukan mobilnya menuju rumah sakit, Andrian juga mengikuti Gisella.
"Rumah sakit? untuk apa Gisella ke rumah sakit? siapa yang sakit?!" banyak pertanyaan muncul pada benak Andrian.
Gisella pun masuk ke dalam ruang rawat Chan.
"Kenapa kau lama sekali?!" tanya Chan yang masih berbaring di ranjangnya "Hey, apa kau sekarang sudah menjadi bayi?" ujar Gisella yang meledek Chan "Maksud aku bukan gitu, di sini hanya kamu yang aku kenal, jadi aku tidka bisa jauh-jauh dari kamu?!" jawab Chan.
"Haish nanti yang ada, orang ngiranya kita itu pacaran?!" ujar Gisella sambil mengikat rambutnya.
Chan saat itu bilang pada Gisella kalau dia mau pulang ,namun Gisella balik bertanya pada Chan .Lagi pula mau pulang kemana? nama aja lupa apa lagi tempat tinggal ?. Chan juga bilang kalau dia sudah bicara pada dokter tentang kepulangannya dari rumah sakit. Dan dokter itu sudah memperbolehkan Chan untuk pulang hari itu juga.
Chan memohon pada Gisella agar Chan bisa tinggal bersama Gisella untuk beberapa hari mendatang. Hanya sampai ingatan Chan pulih kembali saja.
"Apa?! kamu mau tinggal sama aku?!" tanya Gisella dengan nada serius. " Kalau kamu nggak mau, ya sudah ,kamu tinggal antarkan aku ke kolong jembatan saja?!" ujar Chan."Untuk apa kau tinggal di sana?!" tanya Gisella lagi "Ya biar aku bisa memulihkan ingatanku sendiri?!" jawab Chan kesal.
"Dasar pria gila, tapi bagaimana bisa aku menampungnya di mansion aku? tapi kalau tidak di mansion aku lalu mau di mana lagi?!" ujar Gisella di dalam hatinya.
"Baiklah ,kau boleh tinggal di mansionku, tapi dengan satu syarat, kau harus menuruti semua yang aku mau, mengerti?!" tanya Gisella "Iya baiklah aku janji!" jawab Chan dengan nada sedikit malas.
Setelah itu , Gisella menyuruh Chan untuk memakai kalung yang sudah dia persiapkan, dan karena Chan sudah berjanji untuk menuruti apa kata Gisella, akhirnya dia menurut dan mau mengenakan kalung itu. Gisella juga mengatakan apa kegunaan dari kalung itu yang lebih tepatnya untuk menjauhkan Chan dari makhluk- makhluk tak kasat mata.
"Semudah ini? aku kira dia akan menolak pemberianku ini?!" Batin Gisella.
"Hey kenapa kau hanya diam saja? cepat pakaikan?!" perintah Chan pada Gisella yang melamun.
Gisella pun memakaikan kalung itu ke leher Chan, melihat ada satu kalung lagi di tangan Gisella Chan bertanya.
"Untuk siapa kalung yang kamu pegang itu?!" tanya Chan yang tidak mengerti "Ini untukku!" jawab Gisella "Kalau begitu biar aku pakaikan kalung ini untukmu?!" pinta Chan ke Gisella.
Chan pun memakaikan kalung pada Gisella dan itu membuat dada Gisella seperti sesak karena berdegup dengan kencang. Entah apa yang terjadi pada Gisella namun itu pasti karena dia merasa kalau dia itu memiliki perasaan pada Chan.
Akan tetapi beberapa menit kemudian dia langsung berkata di dalam hati.
"Tidak Gisella! kau hanya milik Andrian saja, kau tidak boleh memiliki rasa pada orang lain?!" ujar Gisella di dalam hatinya.
Setelah itu mereka pun pulang ke mansion Gisella. Saat mereka hendak masuk ke dalam mobil, ternyata Andrian masih berada di depan rumah sakit dan menunggu Gisella keluar dari rumah sakit.
Andrian sedikit bingung karena Gisella keluar dari rumah sakit dan memasuki mobilnya sendiri bersama dengan seorang pria.
"Seorang pria? siapa dia?!" tanya Andrian pada dirinya sendiri "Kenapa hatiku rasanya sakit sekali melihat Gisella bersama pria lain?!" ujarnya lagi.
Di tengah perjalanan, Gisella ternyata melintasi tempat dimana Andrian mengalami kecelakaan.
"Andrian?!" ujar Gisella saat melihat adanya Andrian.
Saat itu Gisella tidak sengaja melihat Andrian sekilas di tempat itu, dan memutuskan untuk menghentikan mobilnya . Kemudian Gisella turun dari mobilnya dan langsung menuju tempat dia melihat Andrian tadi.
"ANDRIAN?!! teriak Gisella dengan mencari keberadaan Andrian
Chan hanya bisa diam karena tidak tahu apa yang terjadi.
"ANDRIAN KAMU DI MANA?! teriak Gisella lagi yang masih mencari keberadaan Andriab
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Di sisi Andrian , dia hanya bisa melihat Gisella dari kejauhan dan berkata.....
"Aku tidak bisa mendekati kamu karena kalung itu Gisella!, maafkan aku?!" ujar Andrian yang langsung bersimpuh dan menangis karena tidak tau apa yang harus dia lakukan.
"Andrian kamu di mana?!" ujar Gisella yang masih terus mencari keberadaan Andrian.
Karena merasa teriakannya sia-sia akhirnya dia jatuh bersimpuh dan menangis ,karena tidak menemukan siapapun di sana.
Chan yang tidak tega melihat Gisella menangis ,dia pun mendekati Gisella dan menenangkannya.
Saat Chan mendekati Gisella dia langsung memeluk Gisella .
"Ayo kita pulang?!" ujar Chan "Tapi bagaimana dengan Andrian ?!" ujar Gisella khawatir "Mungkin tadi cuma halusinasi kamu saja ,Sel! lihatlah ,disini tidak ada siapapun, dan bahkan tidak ada kendaraan yang melintas di sini?!" ujar Chan meyakinkan Gisella.
Gisella pun mulai berfikir dengan apa yang dikatakan oleh Chan.
"Kau benar Chan, mungkin tadi aku cuma berhalusinasi saja?!" ujar Gisella yang sudah mulai tenang dan mengusap air matanya.
"Kalau begitu bisakah kita pulang?!" ujar Chan .Gisella menatap Chan lalu mengangguk.
Akhirnya Chan bisa membujuk Gisella untuk masuk ke dalam mobil dan pulang ke mansion Gisella.
Sesampainya di mansion milik Gisella. Gisella langsung menuruni mobilnya dan berjalan membelakangi Chan. Chan pun mengikuti Gisella yang berjalan duluan di depannya.
Gisella masuk ke dalam mansionnya dan duduk di sebuah sofa . Chan juga ikut duduk di sebelah Gisella, dan melihat Gisella yang sedang melamun.
"Gisella?!" Sapa Chan yang membuat Gisella menoleh kepadanya "Apa kau baik-baik saja?!" tanya Chan pada Gisella.
"Kurasa tidak?!" Jawab Gisella sembari menghela nafas.
"Sorry sebelumnya, tapi apa aku boleh tau siapa itu Andrian?!" tanya Chan.
Gisella kembali menoleh ke arah Chan dan menatap Chan dengan mata sendunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
olivia
Jimin bts
2021-12-22
0