Chapter #19

“Kenapa cuaca hari ini sangat dingin? Padahal sebentar lagi musim semi,” keluh Dae Hyuk setelah menutup pintu apartemen Joong Ki sambil mengusap-usap lengannya yang tertutupi sweater hijau tipis.

“Neo wasseo?[1]” teriak Joong Ki dari arah dapur.

“O, eodinya?[2]” teriak Dae Hyuk yang sudah melangkah masuk ke dalam apartemen Joong Ki.

“Yeogie![3]” balas Joong Ki.

Senyum riang tampak jelas menghiasi wajah Dae Hyuk ketika ia memasuki dapur dan bergegas menarik salah satu kursi meja makan setelah melihat sosok Joong Ki yang baru saja meletakkan dua mangkuk sup ayam ginseng ke atas meja.

“Daebakiya! Hyeong, neo modeuni geoseul yorihago ittni?[4]” tanya Dae Hyuk yang begitu takjub.

Joong Ki menarik kursi di hadapan Dae Hyuk setelah meletakkan dua mangkuk nasi, sup rumput laut, kimchi dan dua gelas teh lemon di atas meja.

“Kau bisa lihat sendiri hasilnya,” ujar Joong Ki bangga.

“Tapi, kenapa ada sup rumput laut di sini? Siapa yang sedang berulang tahun?” tanya Dae Hyuk heran.

“Pria tampan di belakangmu,” ujar Joong Ki seraya tersenyum penuh arti.

Dae Hyuk menoleh ke belakang dan di lihatnya seekor Kucing Persia cukup besar dengan bulu putih yang lebat tengah tertidur pulas di lantai. Segera ia kembali berbalik menatap Joong Ki yang terlihat menahan senyum geli sembari mengaduk supnya. Dan beberapa detik kemudian, tawa mereka pun pecah setelah Joong Ki balas menatapnya penuh arti.

“Hahahahaha! Kak, kau benar-benar sudah gila. Ahahahahaha,” umpat Dae Hyuk disela tawanya.

“Ahahaha, sudah cukup. Nikmati makananmu. Aku hanya merasa dia terlalu terabaikan sejak aku mendapatkannya dari Ibu Eun Byul,” jelas Joong Ki setelah kembali tenang, “pria tampan bernama Midong yang sedang tertidur

pulas itu selalu menemani tidurku. Dia penghangatku yang sangat setia. Jadi, jangan remehkan daya tariknya,” tambahnya bangga seraya menahan senyum geli.

“Kau bahkan menamainya Midong. Midong? Pria Tampan? Kau benar-benar sudah tidak waras. Hahahaha,” kembali Dae Hyuk tertawa geli.

“Sudah cukup, nikmati saja persembahan ulang tahun untuk Pangeran Midong,” omel Joong Ki namun, senyum geli masih tetap menghiasi wajahnya karena reaksi Dae Hyuk.

Setengah jam kemudian, Dae Hyuk sudah bersantai di sofa ruang tengah sampai Joong Ki yang baru keluar dari kamarnya melemparkan beberapa lembar foto ke atas meja dan buat ia segera membetulkan posisi duduknya. Kening Dae Hyuk berkerut setelah Joong Ki ikut duduk di sampingnya. Dia meraih satu foto seorang gadis yang mengenakan dress ketat cokelat tengah menikmati segelas anggur bersama seorang laki-laki di sebuah bar.

“Kau tahu siapa gadis yang bersama Jeon In Sung itu?” tanya Joong Ki yang terlihat serius.

Dae Hyuk pun mulai berpikir sambil terus memperhatikan foto-foto yang lain.

“Aku tidak yakin, fotonya hanya di ambil dari belakang, sisi kanan dan kiri. Tidak ada yang dari depan. Tapi, kalau aku perhatikan dari bentuk wajahnya, dia terlihat seperti Kim Merry,” kata Dae Hyuk dengan kening yang semakin berkerut.

“Kim Merry?” tanya Joong Ki penasaran, “apa kau mengenalnya?” tambahnya.

“Aku dan So Yun memang satu sekolah dasar. Tapi, apa aku sudah ceritakan padamu kalau kami juga satu SMA?” tanya Dae Hyuk seraya memandang Joong Ki sesaat lalu kembali memperhatikan foto-foto di depannya.

“Kau tidak pernah mengatakan kalau kalian satu SMA,” kata Joong Ki sambil menggeleng pelan.

“Aku, So Yun dan Kim Merry bersekolah di SMA yang sama. Tapi, saat itu mereka mengambil Kelas Ilmu Alam dan aku di Kelas Ilmu Sosial. Tetapi, walau gedung kelas kami berbeda, aku cukup tahu tentang gadis ini,” jelas Dae Hyuk tanpa mengalihkan pandangannya.

“Kau tahu tentang Merry? Apa dia gadis yang baik?” tanya Joong Ki.

“Aku tidak tahu pasti tentang baik tidaknya dia, yang kutahu mereka dekat. Tapi, seingatku di tahun ketiga atau kedua, beberapa anak di kelasku mengatakan kalau So Yun tidak lagi berteman dengannya. Kebetulan banyak anak di kelasku yang berteman dengan So Yun dan memang aku perhatikan pada tahun-tahun itu dia terlihat selalu sendirian di sekolah,” jelas Dae Hyuk.

Mereka saling diam untuk beberapa saat namun, kemudian Dae Hyuk menemukan selembar foto yang membuatnya sangat terkejut. Sebuah foto di mana Merry dan Dong Wook terlihat saling berbincang.

“Kak, bukankah ini…”

Tanpa perlu bertanya tentang reaksi Dae Hyuk, Joong Ki pun mengangguk pelan setelah dia menunjukkan foto tersebut padanya.

“Karena itu aku bertanya padamu, apa kau mengenalnya? Karena dari informasi yang aku dapat, dia berasal dari SMA Internasional di Busan dan yang kutahu hanya kau yang pernah bersekolah di sana. Jika benar So Yun dan Merry sempat dekat, kemungkinan mereka bertemu untuk membicarakan tentangnya,” jelas Joong Ki santai.

“Ta, tapi, apa yang dia lakukan dengan pemilik Hotel Gold?” tanya Dae Hyuk yang masih sangat syok, “lalu apa hubungan dia dan Dong Wook? Bukankah Dong Wook berpacaran dengan So Yun?” tambahnya semakin heran.

“Yang aku tahu dia pacar In Sung, lebih tepatnya tunangan. Sudah menjadi rahasia umum di kalangan pengusaha kalau mereka tinggal bersama dan selalu melakukan perjalanan keluar negeri berdua. Entah benar atau tidak tentang rumor yang baru-baru ini mengatakan kalau Merry mendekati Dong Wook agar bisa mendapatkan kekayaan Keluarga Jang. Karena aku dengar, In Sung sekarang sedang mengalami masa sulit dalam keuangan,” kembali Joong Ki menjelaskan dengan tenang.

Terdiam. Lagi, Dae Hyuk terlihat memikirkan sesuatu dengan kening berkerut dan memperhatikan kembali foto Merry bersama Dong Wook sembari mencerna semua penjelasan Joong Ki.

“Kalau kuperhatikan, Dong Wook mudah terpengaruh dan selalu bertindak gegabah. Aku memang tidak memiliki banyak pengalaman tentang menjalankan perusahaan. Tapi, aku memiliki banyak pengalaman dalam mengatur emosi. Kau pasti mengerti maksudku?” tanya Joong Ki seraya tersenyum penuh arti.

“Kau… sedang membicarakan So Yun?” tanya Dae Hyuk ragu setelah kembali menatap lekat Joong Ki yang tersenyum tenang dan mengangguk pelan.

“Dong Wook yang kuperhatikan selama ini adalah tipe laki-laki yang akan mencintai kekasihnya sampai mati. Aku yakin dia tidak akan begitu saja melepaskan temanmu kalau dia mendengar hal buruk tentangnya. Karena itu, aku sedikit khawatir jika terjadi sesuatu pada So Yun.”

Penjelasan yang keluar dari mulut Joong Ki, lagi-lagi membuat Dae Hyuk terdiam sejenak dan menatapnya lebih dalam ketika dia terus menunjukkan ekspresi santai tetapi, penuh arti.

“Apa kau pikir Dong Wook akan melakukan hal aneh pada So Yun jika Merry mengatakan sesuatu yang buruk tentangnya?” tanya Dae Hyuk yang coba menebak isi pikiran Joong Ki, “So Yun yang kukenal bukan tipe pembuat masalah. Apa kau pikir Merry akan menfitnah So Yun?” tambahnya ragu.

“Hal aneh? Fitnah?” tanya Joong Ki yang kemudian mengangguk seraya tersenyum geli karena mendapati wajah Dae Hyuk yang tiba-tiba berubah pucat, “mmm… jujur memang itulah yang aku khawatirkan. Mereka sempat dekat, pasti ada beberapa hal tentang So Yun yang diketahui Merry dan bisa saja dia menceritakan yang buruk pada

Dong Wook. Tapi, kau tenang saja, aku sudah menyuruh orang untuk mengikuti mereka. Kita tunggu waktunya dan yang penting kau bantu aku mengawasi So Yun,” jelasnya yang kini terlihat lebih serius.

Kembali terdiam namun, Dae Hyuk tetap mengangguk ragu setelah meneguk ludahnya kuat.

[1] Kau datang?

[2] Iya, kau di mana?

[3] Di sini.

[4] Luar biasa! Kak, apa kau yang memasak semua ini?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!