Aku tidak tahu apa yang membuatmu begitu ingin berteman denganku. Tetapi, aku tidak ingin langsung menerimamu. Karena aku ingin kau mengetahui tentangku lebih dulu, tentang segala masa lalu yang tidak pernah berani aku ceritakan pada siapapun. Di mulai darimu, aku ingin bisa hidup lebih baik.
Aku Hyeon So Yun, bukanlah seorang gadis seperti yang orang pikirkan selama ini. Seorang yang pendiam, tertutup dan tidak peduli akan sekitarnya. Namun, ada alasan kuat kenapa aku melakukannya dan berubah menjadi sosok berbeda. Semua itu agar aku bisa menahan diri.
Sejak duduk di bangku SMA, aku sudah berbohong pada kedua orang tua dan Adikku tentang empat teman laki-laki yang selalu melindungiku. Tetapi, kenyataan yang sebenarnya, empat orang itu hanya khayalan yang kuciptakan dan aku berteman dengan segerombolan teman perempuan. Kami beranggotakan enam orang termasuk aku dan di ketuai oleh gadis bernama Kim Merry. Di tahun kedua SMA aku berpacaran dengan salah satu teman sekolah kami yang juga sahabat dari Merry, Shin Gang Ho.
Aku yang ketika itu masih memiliki pacar bernama Byung Il Woon, mengatakan pada Gang Ho kalau kami sudah putus, seperti apa yang aku katakan pada kedua orang tuaku. Tapi, Merry yang tidak suka tentang hubunganku dan Gang Ho pun langsung menanyakan pada teman Il Woon yang saat itu berpacaran dengannya tentang status hubungan kami.
Aku ketahuan menduakan Gang Ho. Tetapi, sikap egois buatku ingin mempertahankan keduanya. Terlebih karena Gang Ho awalnya juga memilih untuk bertahan. Tapi, karena memang harus memilih. Akhirnya, aku memutuskan untuk putus dari Gang Ho dan kembali pada Il Woon.
Sejak saat itu, semua teman di sekolah memusuhiku. Aku duduk sendirian di bangku paling depan dan benar-benar tidak menikmati masa SMA-ku. Tapi, aku tetap berbohong dan bercerita pada Ibu kalau teman khayalan itu masih menjagaku. Aku juga menjalani hubungan secara diam-diam karena Ibu tidak menyukai dan tidak setuju lagi jika aku bersama Il Woon.
Terdiam namun, tampak senyum sinis terukir di wajah manis seorang Song Joong Ki setelah ia membaca surat di tangannya.
“Kebohongan kecil sebuah hubungan dan tidak terlalu rumit. Tapi, dia menanggapinya dengan sangat serius sampai membuatnya takut,” kata Joong Ki pelan dan lalu tersenyum geli sembari menggelengkan kepalanya.
Dia melihat jam tangannya dan meraih sebuah jas biru malam lalu pergi meninggalkan apartemennya. Di waktu yang sama, So Yun baru saja menghabiskan jus anggurnya di bar Dae Hyuk.
“Kau mau pulang sekarang?” tanya Dae Hyuk ketika So Yun beranjak dari duduknya.
“Aku tidak yakin yang kutunggu akan datang. Aku pulang,” sahut So Yun datar.
“Kau menunggu Kak Joong Ki?” tanya Dae Hyuk yang tiba-tiba diliputi rasa penasaran.
Tetapi, So Yun hanya diam dan berlalu pergi meninggalkan Dae Hyuk yang semakin heran karenanya. Hening dan membuat suara langkah kaki So Yun terdengar saat menaiki tangga menuju pintu masuk utama bar tersebut. Melangkah sambil menundukkan kepala membuat So Yun yang larut dalam lamunannya tidak menyadari akan kehadiran Joong Ki yang baru masuk. Bahkan suara dencit sepatu laki-laki yang terburu-buru menuruni tangga itu pun tidak terdengar olehnya. Namun, penglihatan Joong Ki cukup baik untuk mengenali gadis dengan tas gitar kuning yang saat itu berpapasan dengannya dalam lorong bercahaya redup tersebut. Dan langkahnya pun seketika
terhenti tepat satu tingkat di atas So Yun.
“Hyeon So Yun?" tegur Joong Ki pelan.
Sapaannya otomatis membuat So Yun tersentak dan mengangkat kepala. Tatap mereka pun bertemu dan sekilas tampak senyum tipis terukir di wajahnya. Entah apa yang membuatnya begitu senang ketika melihat sosok Joong Ki. Tapi, wajah So Yun seketika berubah datar saat menyadari dia membalas senyumnya.
“Aku minta syarat selanjutnya,” kata Joong Ki riang.
Seakan belum sadar sepenuhnya dari mimpi, So Yun pun mengerjap dengan linglung.
“Kau akan memberikan syarat yang kedua kalau aku datang ke sini lagi. Jadi, aku ingin tahu kelanjutannya,” jelas Joong Ki seraya tersenyum penuh arti.
Salah tingkah dan bingung, So Yun yang berusaha mencerna semua ucapan Joong Ki pun bergegas mengeluarkan sebuah amplop biru dari tas dan menyerahkan pada Joong Ki yang langsung menyambutnya.
“Kau mau pulang?” tanya Joong Ki riang.
“Mmm…” sahut So Yun datar.
“Aku antar,” kata Joong Ki tulus.
So Yun yang masih berusaha menyembunyikan rasa gugupnya pun tidak mempedulikan tawaran tersebut dan
meninggalkan Joong Ki yang langsung berbalik membayai langkahnya.
“Aku antar. Ayo,” ajak Joong Ki seraya meraih tangan So Yun dan menggenggamnya erat.
Dia mengikuti langkah Joong Ki sampai ke parkiran dan tepat saat Joong Ki akan membukakan pintu mobil untuknya, So Yun pun menghempaskan tangannya dengan ekspresi yang datar.
“Aku bisa pulang sendiri,” kata So Yun dan berlalu pergi meninggalkan Joong Ki yang terdiam.
Dia melangkah jauh dari Joong Ki, lalu menghentikan sebuah taksi tanpa sedikitpun berniat untuk memandang Joong Ki yang terus memperhatikannya.Lagi, entah berapa kali sudah Joong Ki kembali terdiam, terpaku dan hanya bisa menghela napas pelan dengan semua sikap So Yun hingga taksi itu membawanya pergi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments