Chapter #12

“Jangan terlalu lama di sini. Sebentar lagi pukul 8.00 dan jalan malam di sini cukup sepi. Berhati-hatilah saat pulang. Maaf, aku tidak bisa mengantarmu. Nanti aku hubungi. Aku menyayangimu,” kata Dong Wook seraya mengecup lembut pipi kanan So Yun.

So Yun diam tanpa reaksi seperti biasa dan tetap fokus pada permainan gitarnya. Namun, pandangannya sempat teralih pada punggung Dong Wook yang melangkah pergi melewati pintu masuk Kafe DropTea. Tidak ada satupun yang terpikirkan ketika tatap So Yun semakin menatap dalam sampai Dong Wook benar-benar keluar dan

melambai padanya dengan senyum penuh kasih sayang sebelum dia masuk ke mobil.

Tapi, tidak ada balasan senyum atau apapun dari So Yun dan tetap menatap kosong ke arah Dong Wook yang sudah duduk dalam mobil melalui kaca jendela besar di sisinya. Dan beberapa menit kemudian, mobil Dong Wook tidak lagi terlihat dalam pandangannya.

“Bisa mainkan satu lagu untukku?”

So Yun tersentak dan seketika pandangannya teralih pada sosok Joong Ki yang kiniduduk di hadapannya sambil tersenyum riang.

“Aku pelanggan khusus dan selalu mengadakan wawancara eksklusif di sini. Jadi, tentunya aku bisa minta di nyanyikan satu lagu,” kata Joong Ki penuh percaya diri.

So Yun mengabaikan semua celoteh Joong Ki dan memperhatikan sekitarnya.

“Kafe DropTea tempat favorit para selebriti. Di sini sepi dan termasuk lingkungan yang aman. Tidak banyak penggemar yang datang karena terlalu jauh dari pusat kota,” jelas Joong Ki yang seakan tahu isi pikiran So Yun.

Penjelasannya pun berhasil membuat So Yun kembali memandangnya.

“Apa kau tidak lelah bersikap seperti ini? Tersenyumlah seperti saat kau tersenyum pada Ha Eun Byul. Kau tahu, kan, aku Paman Sepupu Eun Byul?” tanya Joong Ki yang masih tetap ceria.

“Eun Byul sangat sial memiliki Paman sepertimu, Pesolek,” ujar So Yun datar.

Kalimat So Yun lagi-lagi membuat Joong Ki terkejut. Sedangkan, So Yun yang tampak sangat tidak peduli bergegas memasukkan gitarnya ke dalam tas dan pergi meninggalkannya yang untuk kesekian kali hanya bisa terdiam. Tetapi, di luar dugaan kali ini Joong Ki lebih cepat menyadari apa yang harus dia lakukan. Dia mengejar So Yun yang sudah keluar dari kafe dan segera bisa membayai langkahnya.

“Kita berteman. Hah! Hah! Hah!” kata Joong Ki dengan napas yang tersengal.

So Yun tidak mempedulikannya dan tetap melangkah pergi. Dia mengabaikan Joong Ki yang ketika itu membungkuk dengan kedua tangan bertumpu pada lutut yang melemas dengan napas tidak beraturan.

“Ya!” teriak Joong Ki dan kembali berlari.

Lagi, dia berhasil mengejar So Yun dan berusaha untuk tidak berhenti. Sambil mengatur pernapasannya, dia mulai berjalan normal lalu membayai langkah So Yun yang santai.

“Tidak ada ruginya kalau berteman denganku. Salah satunya, kau akan selalu bisa bertemu Eun Byul,” bujuk Joong Ki riang.

“Aku bertemu Eun Byul 3kali dalam seminggu,” sahut So Yun datar.

“Tapi, kau pasti ingin jalan-jalan bersama Eun Byul? Kalau berteman denganku, kau bisa berjalan-jalan setiap hari bersamanya,” kembali Joong Ki membujuk.

“Kami sudah pernah jalan bersama,” kembali So Yun menjawab datar.

“Baiklah. Kalau berteman denganku, kau akan tersenyum dan menjadi gadis hiperaktif seperti yang di katakan Dae Hyuk, temanmu,” tambah Joong Ki yang hampir menyerah.

Seketika So Yun terhenti dan menatap Joong Ki yang tersenyum penuh arti.

“Kau tahu apa tentangku? Walaupun aku berteman baik dengan Dae Hyuk saat duduk di bangku sekolah dasar, bukan berarti kau bisa mengetahui segala hal tentangku darinya. Jangan mengganggu lagi, aku tidak suka melihat wajahmu,” jelas So Yun datar namun, tampak jelas raut kekesalan di wajahnya.

Dia lalu pergi meninggalkan Joong Ki yang untuk kesekian kalinya terdiam. Tetapi, seorang Song Joong Ki yang penuh rasa ingin tahu pun bergegas mengejar dan meraih pergelangan tangan So Yun. Otomatis, langkah So Yun pun terhenti dibuatnya dan tanpa peringatan, sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di wajah Joong Ki. Tentu, hal tersebut membuat Joong Ki sangat terkejut.

“Ya!” teriak Joong Ki yang tiba-tiba merasa amarahnya memuncak.

So Yun tetap diam dan tidak bereaksi namun, perlahan dia tertunduk.

“Jwesonghaeyo,” ucap So Yun pelan.

Joong Ki tersenyum sinis dan kemudian berkacak pinggang.

“Angkat wajahmu dan tatap aku,” perintah Joong Ki yang berusaha mengontrol amarahnya, “apa kau tahu?

Selama hidupku, tidak pernah ada seorang pun yang berani melakukan ini padaku. Aku selalu berusaha untuk hidup jujur dan menghargai orang lain. Tapi, malam ini, kau dengan leluasa membuat bibirku berdarah,” jelasnya seraya menghela napas keras, "kau lihat? Bibirku berdarah, DAN KAU BILANG, “MAAF”!” bentak Joong Ki yang saat itu benar-benar murka.

Kemarahan yang sudah tidak bisa ia bendung lagi membuat Joong Ki akhirnya berteriak keras pada So Yun yang bergegas membuka kancing tas selempangnya. Dia mengeluarkan sebotol obat merah dan dua lembar plester tanpa menatap Joong Ki. Tapi, semua hal tersebut tidak membuat Joong Ki luluh dan hanya melempar senyum sinis.

“Kau pikir itu akan menyembuhkanku?” sindir Joong Ki dengan suara bergetar, “TATAP AKU SAAT AKU BICARA!” teriaknya yang sudah habis kesabaran.

Dengan kasar ia genggam erat pergelangan tangan So Yun dan mendorongnya kuat ke tembok sebuah toko yang sudah tutup. Napas Joong Ki terdengar tidak beraturan dan keringat dingin mulai membasahi sebagian tubuh So Yun.

“KAU!” kembali Joong Ki berteriak.

 “Ma, maafkan aku,” ucap So Yun gugup dengan suara serak.

Dan sesaat kemudian, genggaman Joong Ki melemah setelah dirasakannya tubuh So Yun perlahan bergetar.

“So, So Yun, kau baik-baik saja?” tanya Joong Ki yang berubah jadikhawatir.

So Yun merosot dan terduduk lemas dengan kepala tertunduk semakin dalam. Reaksinya membuat Joong Ki terkejut dan seketika berjongkok di hadapannya. Bersama semua kegugupannya, dia berusaha tenang sebelum kemudian mengangkat wajah So Yun hingga membuat ia semakin khawatir ketika seluruh bagian wajah gadis tersebut sudah dipenuhi keringat juga air mata. Dia bergegas mengeluarkan saputangan dari saku mantelnya lalu mengusap pelan permukaan wajah So Yun.

“So, So Yun, kau baik-baik saja? Ma, maafkan kalau reaksiku berlebihan. Aku tidak bermaksud membuatmu takut dengan membentakmu seperti itu. Aku tadi hanya ing…”

“Ak, aku takut,” ucap So Yun di isaknya yang langsung memutus kalimat Joong Ki.

Entah apa yang terjadi tapi, Joong Ki merasa dia benar-benar sudah melakukan kesalahan besar. Dia meneguk ludah dengan kuat dan perlahan duduk di hadapan So Yun. Dengan hati-hati dia menggenggam tangan kanan So Yun sambil sesekali mengusap lembut permukaannya yang basah oleh keringat.

“Maaf, aku tidak tahu kalau ini membuatmu sangat takut. Tidak ada sedikitpun niatan untuk membentakmu. Aku sedikit terkejut saja karena kau tiba-tiba menamparku. Tapi, kau tahu, itu tidak terlalu sakit. Hanya seperti di gigit semut. Hehe…”

Semua penjelasana Joong Ki yang bermaksud untuk menenangkan So Yun tidak lantas membuat tangisnya reda. Dia pun merasa semakin bersalah dan menghela napas pelan sambil kembali mengusap lembut permukaan tangan So Yun.

“Aku tidak tahu apa yang sebenarnya membuatmu takut. Tapi, aku benar-benar minta maaf. Dan kalau kau ingin menangis, menangislah. Jika itu yang akan membuat perasaanmu lebih baik. Aku akan temani kau di sini,” kata Joong Ki tulus.

Lagi, Joong Ki menghela napas pelan namun, kali ini ada senyum tulus yang terukir di wajahnya saat So Yun yang tidak sedikitpun menjawabnya tetap menangis dalam diam.

Malam ini tidak terlalu banyak. Aku rasa, awan musim dingin membuat bintangnya tidak terlihat.

Batin Joong Ki setelah menengadahkan kepalanya, memandangi langit malam yang terlihat samar dan tampak kosong. Sementara, tangannya tetap dengan tulus menggenggam tangan So Yun yang masih sesenggukan. Sesekali dia menatap dan mengusap air mata So Yun dengan saputangannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!