“So Yun, kau bisa ambil gajimu langsung pada manajer Joong Ki,” tegur salah satu pelayan Kafe DropTea, Jang Dong Wook.
So Yun berdiri setelah memasukkan gitar putihnya ke dalam tas dan lalu menggendong tas gitar kuning tersebut di
punggungnya.
“Kau lakukan seperti biasa. Aku harus ke studio sekarang. Terima kasih,” perintah So Yun datar dan berlalu pergi
sebelum Dong Wook sempat menjawabnya.
Karena sudah sangat terbiasa dengan sikapnya, Dong Wook pun hanya bisa menggeleng seraya tersenyum geli.
“Dia gadis yang manis,” ucap Dong Wook pelan sambil terus memperhatikan So Yun yang sudah melangkah keluar melewati pintu Kafe DropTea.
“Jang Dong Wook?”
“Iya,” sahut Dong Wook reflek menjawab dan menoleh, “oh, Tuan Song Joong Ki,” tambahnya seraya membungkuk penuh hormat sesaat.
“Hei, santai saja. Ada yang ingin kutanyakan padamu.”
Mendengar pernyataan Joong Ki, ia pun mengerjap cepat.
“Catat nomor ponselku. Nanti aku hubungi. Kau tidak akan merasa nyaman dengan adanya manusia itu mengawasimu,” perintah Joong Ki sambil mengarahkan pandangannya pada priaparuh baya yang berdiri tak jauh dari mereka.
Sementara Dong Wook diliputi kebingungan, So Yun yang terlihat sangat tenang baru memasuki salah satu ruang minimalis dalam Studio Brave Media. Di hadapannya duduk seorang gadis manis berumur enam tahun dengan sebuah ukulele di tangannya yang siap dia mainkan.
“Guru Hyeon, hari ini apakah kita akan belajar memainkan lagu?”
So Yun tersenyum setelah meletakkan tas gitarnya dan duduk di hadapan gadis kecil itu.
“Eun Byul, kau ingin memainkan lagu atau bernyanyi?” tanya So Yun lembut.
Gadis bernama Eun Byul itu pun mengerutkan keningnya dan mulai berpikir sesaat.
“Aku ingin seperti Guru Hyeon, memainkan lagu sambil bernyanyi,” sahut Eun Byul dengan suara kecilnya.
Ekspresi wajah So Yun yang tersenyum manis sekarang buatnya terlihat sangat berbeda saat dia berhadapan dengan Dong Wook. Wajah yang penuh kelembutan dan sinar keanggunan terpancar darinya, sangat berbeda dengan wajah datar yang ia tujukan pada pelayan Kafe DropTea beberapa menit lalu.
“Sebelum kita mulai pelajaran hari ini, aku ingin mengajukan beberapa pertanyaan padamu. Apa boleh?”
Eun Byul yang sangat polos pun mengangguk dengan penuh semangat dan buat So Yun menjadi gemas karenanya.
“Anak pintar, letakkan dulu alat musikmu,” perintah So Yun dan Eun Byul kembali mengangguk, lalu meletakkan ukulele tersebutdi samping tempat duduknya.
Dia menggenggam kedua tangan mungil Eun Byul yang tampak siap dengan pertanyaan yang akan di tujukan padanya.
“Guru Hyeon, apa ini pertanyaan untuk ujian musikku?”
“Bukan, Sayang. Tapi, aku ingin kau menjawabnya dengan jujur. Anggap saja kita sedang bermain tes kejujuran. Kalau kau bisa menjawab dengan baik, aku akan mentraktirmu es krim cokelat yang banyak,” jelas So Yun.
“Yeay!” Eun Byul bersorak seraya memeluk So Yun sesaat seraya mendaratkan ciuman lembut di pipi kanannya dan membuat So Yun tersenyum penuh kasih sayang.
“Baik, Anak Pintar, jawab pertanyaanku. Kenapa kau ingin menjadi sepertiku?”
“Karena Guru Hyeon cantik,” sahut Eun Byul cepat dan seketika buat kening So Yun berkerut.
“Jangan bohong, kenapa kau ingin menjadi sepertiku?” kembali So Yun bertanya penuh kesabaran.
“Karena Guru Hyeon cantik dan pintar bermain musik, juga memiliki suara yang merdu. Aku ingin seperti Guru Hyeon yang di cintai banyak orang,” jelas Eun Byul riang.
“Di, dicintai banyak orang?” ada nada keraguan pada diri So Yun setelah mendengar pernyataan Eun Byul.
Eun Byul pun mengangguk sembari memandang lekat So Yun dengan tatapan polosnya yang sangat khas.
“Eun Byul, kau yakin aku dicintai banyak orang?”
Dan terdengar perubahan suara ketika So Yun mengajukan pertanyaan itu.
“Mmm…” Eun Byul mengangguk penuh semangat, “Guru Hyeon orang baik, aku juga mencintai Guru Hyeon,” tambahnya tulus.
Jawaban tersebut membuat So Yun segera menarik dia ke dalam pelukannya dan perlahan air mata yang sedari tadi ia tahan, kini membasahi kedua pipinya. Untuk beberapa saat, ia berusaha meredam isaknya agar Eun Byul tidak bertanya apapun.
“Eun Byul, jadilah orang baik dan jujur. Jangan sampai melakukan kesalahan yang sulit untuk kau perbaiki. Selalu hidup dalam cinta dan kasih sayang. Syukuri apapun jalan hidupmu, jadi pemusik sepertiku atau tidak, hal itu tidak masalah. Yang penting kau jalani hidupmu dengan jujur. Kau harus ingat pesanku, jadilah Ha Eun Byul yang cantik dan dicintai banyak orang. Kau mengerti?” jelas So Yun yang berusaha terdengar biasa.
“Iya, aku mengerti,” sahut Eun Byul sembari mengangguk cepat.
So Yun lalu melepaskan pelukannya dan bergegas menghapus air matanya sebelum dia kembali menatap Eun Byul.
“Guru Hyeon menangis?” tanya Eun Byul heran dan tampak khawatir.
“Aku menangis karena bahagia, gadis kecil bernama Ha Eun Byul akan tumbuh menjadi cantik dan dicintai semua orang,” kata So Yun sambil tersenyum manis.
“Guru Hyeon tidak boleh menangis. Kata Ayah, kalau menangis nanti kecantikannya akan hilang,” ujar Eun Byul sambil menghapus air mata yang tersisa di kedua pipi So Yun yang masih basah dengan tangan kecilnya.
So Yun tersenyum dan mengecup kedua pipi Eun Byul yang tembam sebelum kemudian ia menghela napas pelan.
“Baik. Ayo, kita latihan memainkan lagu,” ujar So Yun penuh semangat.
Segera ia memangku gitar putihnya dan mulai memetik senarnya di ikuti Eun Byul yang penuh rasa ingin tahu dengan ukulelenya.
Eun Byul, tumbuhlah dengan baik dan di cintai banyak orang.
Batin So Yun ketika pandangan penuh kasih itu ia tujukan pada sosok gadis manis di hadapannya. Murid kecilnya yang sangat cerdas dan di penuhi dengan kepolosan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Arna AMPM
visual
2020-08-27
1