“Malam, Tuan Muda Song. Seperti biasa?” tanya seorang bartender ketika dilihatnya sosok Joong Ki memasuki bar lalu duduk di hadapannya.
“Iya, jangan pakai alkohol. Aku tidak ingin merusak kulitku,” sahut Joong Ki.
“Aku tahu,” ujarnya sambil tersenyum riang.
Mata Joong Ki menerawang sekililing dari tempat duduknya di salah satu kursi meja bar sebelum kemudian pandangannya terhenti pada sosok yang ia kenal.
“Itu Hyeon So Yun. Aku tidak mengira akan bertemu dengannya di sini.”
Joong Ki tersentak karena perkataan Sang Bartender yang tiba-tiba sudah kembali berdiri di belakang meja dan buat dia seketika mengalihkan pandangan padanya.
“Joo Dae Hyuk, apa dia temanmu?” tanya Joong Ki yang masih sedikit berdebar.
“Hahaha… kenapa kau menyebutkan namaku dengan sangat lengkap,” ujar Sang Bartender, Joo Dae Hyuk seraya tertawa geli.
Namun, reaksinya tersebut hanya membuat Joong Ki membelalakkan mata dengan kesal.
“Hahaha… iya, dia temanku saat di sekolah dasar,” ujar Dae Hyuk yang masih setengah geli.
“Te, temanmu di sekolah dasar? Ke, kenapa tidak pernah mengatakan padaku kalau kau punya teman perempuan?” tanya Joong Ki yang semakin tidak percaya dengan apa yang ia dengar.
“Memangnya harus aku ceritakan semua padamu? Aku juga baru bertemu dia dua tahun lalu saat aku menemui teman di Bar JeeMee. Dan sejak tahu aku memiliki restoran bar, dia selalu datang ke sini,” jelas Dae Hyuk sembari tersenyum manis.
Joong Ki sempat memperhatikan lagi So Yun yang sedang menyetel gitarnya sesaat dan lalu kembali menatap Dae Hyuk.
“Kau pernah ke Bar JeeMee? Jadi, benar, dia pernah bekerja di sana?” tanya Joong Ki penasaran.
“Mmm…” gumam Dae Hyuk sembari mengangguk, “dia pernah bekerja di sana,” tambahnya, “oh! Bagaimana dengan fanmeeting-mu? Apa berjalan lancar? Karena melakukan tur selama tiga minggu, kupikir kau akan merayakan tahun baru bersama para penggemarmu,” ujarnya setelah mengalihkan pembicaraan dan tampak raut kecewa di wajahnya.
“Acaranya berjalan lancar. Kau pikir aku melupakan janji untuk merayakan tahun baru bersamamu?” tanya Joong Ki sambil tersenyum riang, “oh! Seberapa banyak yang kau ketahui tentang Bar JeeMee? Apa benar pemiliknya dan Kafe DropTea adalah orang yang sama?” tambahnya yang seketika mengubah topik.
“Aku pikir sudah jadi rahasia umum kalau pemilik Bar JeeMee dan Kafe DropTea adalah pewaris tahta Grup Jeong Seok, Jang Dong Wook. Bukankah kau mengenalnya? Kalian bahkan bertemu di sebuah kafe,” ujar Dae Hyuk yang sontak merasa heran dan terkejut.
Segera Joong Ki menggeleng ragu dan buat kening Dae Hyuk berkerut karenanya.
“Kau tidak baca berita yang terbit di akhir bulan Mei kemarin? Di setiap halaman terdepan majalah, kalianlah yang menjadi topik utamanya. Tertulis sangat jelas dengan judul, “Pertemuan Rahasia Putra Grup Jeong Seok, Jang Dong Wook dengan Aktor sekaligus Putra Grup Haedo, Song Joong Ki”,” jelas Dae Hyuk yang masih tidak percaya dengan apa yang kini ia saksikan.
Dan kali ini, kening Joong Ki yang berkerut karenanya.
“Bagaimana mungkin mereka menulis judul seolah kami akan melakukan perang besar-besaran seperti itu?” omel Joong Ki.
“Hei, tapi, kau mengenalnya, kan?” tanya Dae Hyuk yang begitu penasaran.
“Aku tahu, Putra Sulung Grup Jeong Seok bernama Jang Dong Wook. Tapi, Dong Wook yang aku temui waktu itu hanya seorang pelayan di Kafe DropTea. Bukankah pemiliknya orang tua bernama Yoo Jeong Shin?”
“Yoo Jeong Shin itu manajer kafe, Dong Wook tidak ingin dirinya diketahui banyak orang. Dia menyamar sebagai pelayan agar bisa mendekati para pelanggannya. Karena dengan cara itu dia mengetahui keluhan juga masalah kepuasan mereka,” jelas Dae Hyuk.
“Lalu, bagaimana dengan Bar JeeMee? Aku dengar kepemilikannya diambil alih,” kata Joong Ki yang semakin penasaran.
“Dia menyerahkan Bar JeeMee pada Adiknya, Jang Dong Min,” sahut Dae Hyuk, “apa lagi yang kau mau tanyakan? Dasar selebriti tidak berotak,” tambahnya dengan senyum mengejek.
Namun, alih-alih marah, Joong Ki hanya diam dan tampak kembali berpikir.
“Oh!” seru Joong Ki tiba-tiba.
“Apa?!” bentak Dae Hyuk yang sedikit terkejut karenanya.
“Apa kau tahu, kenapa So Yun hanya bekerja selama sebulan di Bar JeeMee? Aku dengar kabar kalau mereka juga
memiliki hubungan khusus. Mungkinkah karena Dong Wook membuka Kafe DropTea, makanya dia pindah ke kafe yang tempatnya lebih tenang?” tanya Joong Ki tanpa memberikan jeda sedikitpun dengan semua pertanyaannya.
Rasa ketidakpedulian Joong Ki akan sekitarnya yang terkadang sangat kelewatan pun membuat Dae Hyuk hanya bisa menghela napas pelan dengan penuh kesabaran.
“Bar JeeMee sudah diambil alih Dong Min sebelum So Yun bekerja di sana. Kafe DropTea juga sudah dibuka selama enam tahun. Dong Wook menyerahkan Bar JeeMee karena ingin berfokus pada kafenya. Setelah mengelola bar selama dua tahun, Dong Min tidak sengaja melihat So Yun mengajar di Studio Brave Sound, kebetulan studio itu milik seniornya di SMA. Sebulan setelah bekerja di bar, aku dengar So Yun di anggap wanita sewaan yang mereka sediakan oleh salah satu pengunjung. Dong Min merasa bersalah dengan hal yang menimpanya dan menyuruh Dong Wook untuk memperkerjakan dia di kafe. Dan tentang hubungan mereka, aku rasa itu benar. Karena Dong Wook baru-baru ini melakukan jumpa pers dan menyatakan tentang kepemilikan DropTea juga hubungannya dengan So Yun,” jelas Dae Hyuk panjang lebar.
“Jadi, maksudmu sekarang semuanya sudah mengetahui tentang siapa pemilik Kafe DropTea dan hubungan mereka?”
“Hmm…” gumam Dae Hyuk sambil mengangguk pelan.
Kembali hening dan lagi, Joong Ki mengalihkan pandangan pada So Yun yang sedang menuliskan sesuatu di bukunya.
“Dia tidak secantik ini saat masih duduk di sekolah dasar,” kata Dae Hyuk yang juga ikut memperhatikan So Yun.
“Apa dia gadis yang pendiam?” tanya Joong Ki tanpa mengalihkan pandangannya.
“Bukan. So Yun yang aku tahu adalah seorang yang cerewet dan hiperaktif juga cengeng. Dia akan langsung menangis ketika dijahili teman-teman kami. Dia juga sangat suka mengenakan aksesoris di rambut, karena itu Ibunya sangat suka mendandaninya. Tapi, sebenarnya, Hyeon So Yun itu gadis yang manis,” jelas Dae Hyuk sambil tersenyum.
“Dia suka Bunga Mawar Kuning?” tanya Joong Ki datar.
“Ohok! Ohoek! Uhuk! Uhuk! Uhuk! Huk! Huk!”
Karena pertanyaan tersebut, Dae Hyuk yang baru saja meneguk minumannya seketika tersedak dan membuat pandangan So Yun sempat teralih padanya. Pandangan datar gadis itu membuat Joong Ki tersentak dan langsung berbalik menghindarinya. Tetapi, hanya beberapa detik sebelum kemudian So Yun kembali sibuk dengan dunianya tanpa peduli lagi keadaan mereka.
“Kau kenapa?! Dasar bodoh!” omel Joong Ki pelan.
Dae Hyuk hanya bisa menatap Joong Ki dengan mata berair saat ia sudah merasa cukup lebih baik.
“Ba, bagaimana kau bisa bertanya hal seperti itu? Dia sangat benci Bunga Mawar. Jangan pernah memberinya Mawar kalau kau tidak mau mati,” omel Dae Hyuk sambil memegangi dada dan mengatur napasnya.
Pernyataan Dae Hyuk tersebut buat kedua bola mata Joong Ki seketika membesar dan meneguk ludahnya kuat.
“Dia benci Mawar Kuning? Tapi, aku pernah dengar cerita kalau dia tersenyum saat melihat bunga itu,” jelas Joong Ki yang masih tidak percaya.
“Siapapun yang menceritakan hal itu padamu. Aku yakin kalau dia makhluk terburuk yang pernah di kenal So Yun,” sindir Dae Hyuk bernada sedikit kesal, “aku katakan padamu, kemungkinan dia tersenyum karena melihat tempat atau bungkus bunganya. Bunga favorit So Yun adalah Bunga Tulip Kuning Tangkai Ganda. Dia sangat benci bunga berduri seperti Mawar,” tambahnya yang kemudian tersenyum penuh arti.
Semua penjelasan Dae Hyuk pun membuat Joong Ki seketika terdiam hingga tanpa ia sadari sosok So Yun tengah berdiri di belakangnya.
“Kau akan pulang?” tegur Dae Hyuk.
“Mmm…” sahut So Yun sekenanya.
Teguran tersebut buat Joong Ki tersentak dari lamunannya. Dia reflek berbalik dan menatap So Yun yang sudah lebih dulu menatap datar padanya.
“Ini Song Joong Ki. Aku yakin kau pasti tahu. Dia aktor terkenal,” kata Dae Hyuk dengan senyum riangnya.
So Yun tetap diam bersama pandangannya yang semakin menatap Joong Ki lebih dalam.
“Aku tidak suka laki-laki yang wajahnya seperti perempuan. Dasar Pesolek.”
Semua kalimat itu terucap pelan dari bibir So Yun dengan nada yang sangat datar dan seketika membuat Joong Ki terpaku. Seluruh bagian kepalanya terasa panas, seakan ada sebuah benda yang menghantam keras wajahnya. Sementara, Dae Hyuk yang merasakan hal aneh tersebut pun merasa heran. Dengan kening berkerut ia memperhatikan Joong Ki yang tiba-tiba tampak linglung sambil mengerjap-ngerjapkan matanya setelah So Yun pergi.
“Kak, wajahmu sangat pucat. Apa kau baik-baik saja?” tanya Dae Hyuk yang merasa sedikit khawatir.
“Apa ka, kau tidak mendengar yang dikatakan gadis aneh itu? Di, dia mengataiku pesolek,” omel Joong Ki yang terlihat sangatsyok.
“Mungkin kau salah dengar. Aku tidak dengar dia mengatakan sesuatu,” sahut Dae Hyuk heran.
“Sejak awal bertemu dia sudah mempermainkanku!” omel Joong Ki.
Kedua bola mata Dae Hyuk seketika membesar tetapi, dia tidak bisa mengatakan apapun setelah pernyataan Joong Ki yang langsung pergi bersama semua perasaan kesalnya.
“Tapi, memang benar, So Yun yang aku kenal bukanlah tipe gadis yang akan menghina orang sembarangan. Dan kupikir, Joong Ki itu tipenya,” ucap Dae Hyuk penuh tanya sambil memperhatikan Joong Ki yang sudah melangkah keluar dari barnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments