Chapter #6

“Aku perhatikan kau selalu duduk di meja ini. Apa kau begitu menyukai Bunga Mawar Kuning?” tegur Dong Wook dengan senyum riang.

Sebelumnya memang tampak senyum tipis terukir di wajah So Yun saat ia memandangi setangkai bunga dalam pot di hadapannya. Namun, senyum itu memudar dan ekspresi datar di wajahnya kembali terlihat jelas ketika tatapnya beralih pada Dong Wook yang masih tersenyum.

“Aku rasa enam bulan cukup untuk mengetahui apa yang kau suka dan tak kau sukai. Pertama, aku tahu kau suka musik hiphop dan Rn’B. Kedua, kau suka warna merah menyala, kuning dan putih. Ketiga, kau tidak suka berhubungan langsung dengan artis yang datang. Keempat, kau suka Bunga Mawar Kuning.”

Dong Wook kembali tersenyum bangga setelah menjabarkan semua yang ia ketahui tentang So Yun.

“Bunga pada empat meja khusus selalu aku ganti. Tetapi, aku selalu melihatmu tersenyum setiap kali duduk di sini, karena itu aku tidak menggantinya dengan bunga lain. Silahkan gunakan sebagai tempat pribadimu dan aku juga tidak akan izinkan orang lain mendudukinya,” kembali Dong Wook menjelaskan dan kali ini lengkap dengan senyum riangnya.

So Yun bungkam tanpa ekspresi seperti biasa, lalu mengalihkan pandangannya keluar jendela kaca besar yang langsung mengarah ke jalan raya dan sempat terlihat dia menghela napas pelan tanpa di ketahui Dong Wook.

Aku suka bunga bertangkai ganda. Bunga yang akan selalu berdampingan sampai mati.

Batin So Yun di sela lamunannya.

-----------

“Dia pengajar terbaik kami. Banyak murid yang lulus dengan nilai terbaik setelah di ajar olehnya,” kata Ji Seok pada Ha Sang Won, salah satu orang tua siswa musik yang baru mendaftar.

“Annyeonghaseyo, jeoneun Hyeon So Yun~imnida,[1]” sapaSo Yun dengan senyum ramahnya.

“Seonsaengnimi neomu yeppeuda,[2]”puji seorang gadis kecil yang saat itu berdiri menghampiri So Yun, ”Ayah, aku ingin di ajarkan oleh Guru Hyeon,” tambahnya pada Sang Ayah.

So Yun pun tersenyum pada gadis kecil itu.

“Baiklah, aku serahkan Eun Byul pada Guru Hyeon,” kata Sang Won ramah.

“Kita bisa urus pembayaran awalnya di ruanganku. Silahkan masuk ke dalam,” kata Ji Seok.

“Biar dia di sini bersamaku,” ucap So Yun ramah dan diiringi anggukan Sang Won.

So Yun tanpa ragu mengangkat gadis kecil bernama Eun Byul tersebut ke atas kursi dan membantu dia duduk dengan nyaman sebelum kemudian ikut duduk di depannya.

“Gadis kecil yang cantik, siapa namamu?” tanya So Yun lembut.

“Namaku Ha Eun Byul. Umurku lima tahun,” sahut Eun Byul dengan tatapan polosnya.

“Mmm… kau suka musik yang seperti apa? Yang lembut, keras atau musik pengiring tari?” tanya So Yun yang masih tersenyum manis.

“Aku ingin seperti Guru Hyeon yang bisa bermain gitar dan bernyanyi,” jelas Eun Byul penuh semangat.

So Yun mengerjap karena jawaban Eun Byul dan mengernyitkan keningnya.

“Darimana kau tahu kalau aku bisa bermain gitar?” tanya So Yun heran.

“Setahun yang lalu kau pernah bekerja sebagai penyetel gitar dan biola di Toko Alat Musik Nari, kan?”

So Yun yang tersentak pun seketika berdiri saat dilihatnya Sang Won bersama Ji Seok keluar dari ruang PresDir.

“I, iya aku pernah bekerja di sana,” sahut So Yun yang masih merasa heran.

“Aku bersama istriku juga Eun Byul pernah ke sana untuk mencarikan Eun Byul sebuah alat musik dan berencana untuk membelikannya biola. Tapi, setelah dia melihatmu bermain gitar sambil bernyanyi malam itu, dia jadi ingin membeli gitar sepertimu,” jelas Sang Won sambil mengusap kepala Eun Byul penuh kasih sayang.

“Jadi, kalian belikan dia sebuah gitar?” lagi, So Yun bertanya heran.

“Tentu tidak. Benda itu terlalu besar untuknya jadi, kami belikan dia ukulele. Setelah kejadian itu, dia terus merengek ingin di ajarkan olehmu. Tetapi, saat aku kembali ke toko, pemiliknya mengatakan kalau kau sudah tidak bekerja di sana lagi dan memberikan alamat studio ini padaku. Eun Byul kami sangat senang ketika mengetahui keberadaanmu,” jelas Sang Won lagi sambil tersenyum riang dan mengecup singkat pipi Eun Byul.

Walaupun sedikit terkejut namun, So Yun tampak tersenyum sipu dan memandang Eun Byul yang tersenyum riang padanya. Begitu juga Ji Seok yang menampakkan senyum renyah di wajahnya.

“Wah, sekarang Guru Hyeon memiliki penggemar yang sangat cantik,” puji Ji Seok dan membuat So Yun kembali tersenyum sipu.

“Baiklah, gadis manis, untuk sekarang kau gunakan gitar kecilmu dulu. Setelah kau besar, aku akan mengajarimu dengan gitar besar,” jelas So Yun ramah.

Eun Byul mengangguk dengan begitu bersemangat dan buat So Yun mengecup gemas kedua pipinya yang tembam.

“Jadi, Eun Byul bisa kembali besok dan belajar musik dengan Guru Hyeon. Jangan lupa pukul 9.00pagi,” kata Ji Seok.

Eun Byul kembali mengangguk penuh semangat dan dengan dibantu So Yun, dia turun dari tempat duduk, lalu pergi meninggalkan Studio Brave Media.

“Aku harap dia tidak tumbuh sepertiku,” ujar So Yun pelan.

“Ha?” kata Ji Seok yang tampak tercengang.

“Oh, tidak apa-apa. Aku harus mengajar, Do Hoon sudah menungguku,” kata So Yun dan berlalu pergi menuju ruang praktik musik.

Sementara, Ji Seok hanya bisa terpaku seraya mengernyitkan kening karena sikap karyawannya tersebut.

 

[1] Halo, namaku Hyeon So Yun.

[2] Gurunya sangat cantik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!