8. Sah

"Om gimana?" tanya Zidan lagi.

"Saya bilang terserah! setelah nikah silahkan bawa anak ngga tau diri ini," ketus Riyan menunjuk Zia. Zia semakin terisak.

Setelah itu, mereka membicarakan dan sepakat pernikahan akan dilangsungkan besok malam secara sederhana dan dirahasiakan.

Zidan sedikit bernapas lega saat sudah mengantongi restu orangtua Zia, walaupun papa Zia terlihat sangat tidak suka terhadap dirinya, asalkan sudah diberi restu, ia sudah tenang.

°°°°

"Kenapa muka lo Dan? Makin parah aja dari kemaren," tanya Dyu saat mereka baru masuk ke kelas. Zio melirik sebentar, ternyata bukan luka yang ia buat.

"Biasa, kena bogem bokap waktu ketauan mabok," jawab Zidan berbohong, tidak sepenuhnya berbohong karena memang dia mabok, hanya intinya bukan itu.

"Sukurin! Lagian ngapain mabok segala, kita aja ngga ada yang mabok kemaren," ujar Dyu tertawa.

"Katanya paling alim diantara kita semua, malah mabok sendiri, ngga ajak ajak lagi," canda Galen yang duduk di meja.

"Langit belum berangkat juga?" tanya Galen.

"Belum Gal, udah tiga hari ngilang, di telepon engga di angkat, di chat juga ngga dibales, curiga gue dia lagi nikah sama janda diem diem di kampung emaknya," cerocos Dyu.

"Bisa jadi tuh," ujar Zidan sembari terkekeh geli membayangkannya.

"Zi lacak aja dimana Langit sekarang, ntar kita susulin, takutnya bener omongan Dyu," kata Galen mengundang tawa Dyu dan Zidan, sementara Zio masih terus diam.

"Besok, gue sekarang sibuk," jawab Zio tetap fokus pada ponselnya.

Zio memang sedang sibuk, ia membantu orangtuanya menyiapkan pernikahan adik kembarnya itu.

Hari ini baik Zidan maupun Zia tetap berangkat sekolah walau nanti malam akan melangsungkan ijab kabul, supaya tidak ada yang curiga.

Urusan gaun pernikahan sudah diurus Bunda Dian, Zia dan Zidan hanya perlu fiting bajunya nanti sepulang sekolah.

°°°

"Guys nanti malem main yuk," ajak Sherena pada sahabatnya saat mereka di kantin.

"Gue si ayuk gass ajaa," jawab Ayra menyuapkan bakso ke mulutnya.

"Zia engga bisa, papa mama baru pulang kemaren, nanti malem mau ajak jalan jalan," bohong Zia.

"Gue juga ngga bisa, gue ada janji ketemu Arin," jawab Keyna yang sebenarnya akan menghadiri pernikahan Zia.

"Yah, yaudah lain kali aja kita mainnya," kata Sherena memaklumi. Daripada main tidak lengkap.

"Arin tuh anak kecil yang waktu itu? Yang lo sebut anak lo?" tanya Ayra mengingat Keyna tidak mempunyai siapapun kecuali mereka dan anak kecil itu.

"Iya, gue udah lama ngga jengukin dia," jawab Keyna menjadi rindu dengan Arin.

"Gue masih ngga percaya dia anak lo, tapi mukanya mirip sama lo, juga mirip sama Galen," ungkap Sherena mengamati foto Arin di instagram Keyna.

"Arin anak gue," ketus Keyna lagi. Ia tidak suka ada yang bilang Arin bukan anaknya, walau kenyataannya begitu.

°°°

"Sah?"

"Sah."

Zidan menghela napasnya lega saat berhasil mengucapkan ijab kabul, sekarang dirinya resmi menjadi suami dari Zia. Perempuan yang sama sekali tidak pernah menarik perhatian Zidan.

"Congrats Bro, nikah duluan nih ya," ucap Galen menyalami dan menepuk pundak Zidan. Zidan hanya tersenyum, setelahnya mereka mengobrol, karena memang tidak banyak tamu yang hadir, hanya beberapa sanak saudara dan rekan bisnis orang tua. Jadi, Zidan dan Zia bebas.

"Papaaa!" teriak gadis kecil yang berlari ke arah Galen. Galen berbalik mendengar suara itu kemudian berjongkok dan seketika gadis kecil itu menubruk tubuh kekarnya.

Galen membopong Arin sambil menciumi pipi cuby anak itu.

"Mama mana sayang?" tanya Galen, dan Arin menunjuk ke arah belakang dimana Keyna berjalan dengan anggunnya sambil membawa tas kecil berisi keperluan Arin.

Saat Keyna sudah di hadapannya, Galen bertanya, "Arin kenapa dibawa?"

"Nangis dia, aku ngga boleh pergi, daripada aku ngga dateng mending aku bawa, engga papa kan?" jawab sekaligus tanya Keyna. Galen mengangguk.

"Eh pengantin baru, Selamat yaa... sorry ya telat. Jadi ngga liat pas ijab kabul deh," ucap Keyna memeluk Zia.

"Iya nggapapa, Keyna udah dateng aja Zia seneng. Daritadi Zia ngga punya temen," jawab Zia membalas pelukan Keyna.

"Cantik banget sii temen gue ini," puji Keyna meneliti penampilan Zia, Zia balas tersenyum malu.

Zia memang terlihat cantik dengan gaun putihnya dan serasi dengan Zidan yang mengenakan tuxedo putih juga, senada dengan Zia.

"Anak lo Gal? yang waktu itu kalian bilang?" tanya Zidan yang mengamati interaksi Galen dan Arin.

"Iya," jawab Galen tanpa beban, malah dirinya asyik menciumi wajah gadis kecil itu.

"Gue boleh gendong? Imut banget sumpah," ucap Zidan gemas sendiri, ia memang sangat menyukai anak kecil, namun Bundanya tidak dapat memberikan ia adik karena masalah rahimnya.

"Arin mau sama Om Zidan?" tanya Galen menunjuk Zidan.

Arin menggelengkan kepalanya dengan bibir mengerucut, setelahnya malah menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Galen, membuat Galen tertawa.

Keyna yang melihat Zidan ingin menggendong Arin pun berusaha mendekati Arin dan membujuknya.

"Sayang... tuh Om Zidan pengin kenalan sama Arin," ucap Keyna membelai rambut Arin. Arin mendogak mengamati wajah Zidan dan seketika mengulurkan tangannya pada Zidan meminta digendong.

"Sini sama Om, utututuhh gemes banget sii," ucap Zidan saat Arin berpindah ke gendongannya.

"Jangan bawa pulang ya Key, buat gue aja," canda Zidan yang sedang mengelus rambut Arin.

"Enak ajaa! buat sendiri lah, udah sah inih," sewot Galen tidak terima, sedangkan Keyna hanya terkekeh.

"Gue udah sah, lah lo belum sah udah buat anak duluan," ejek Zidan membalas ucapan Galen.

"Nanti gue sah in nih cewek nunggu lulus," jawab Galen menarik pinggang Keyna saat banyak lelaki yang memandangi Keyna, kebanyakan om om lagii.

"Tunggu aja, bentar lagi juga jadi tuh cebong lo," ucap Galen sembari tertawa. Zia yang tidak tau apapun hanya ikut tersenyum canggung.

"Jangan dulu lah, Zia masih kecil," jawab Zidan meringis, dia memang menyukai anak kecil, tapi tidak harus mempunyai anak dalam waktu dekat juga, kasian Zia. Zidan mengamati wajah cantik perempuan yang sudah sah menjafi istrinya dengan tangan yang tak berhenti mengelus rambut Arin hingga gadis kecil itu tertidur.

"Tau masih kecil ngapa diajak main kuda kudaan," ejek Galen.

"Zia ngga pernah main kuda kudaan sama Zidan," timpal Zia yang sedari tadi menyimak. Mendengar itu, Keyna menginjak kaki Galen memberi peringatan.

"Iya engga pernah, jangan dengerin kata Galen," ucap Keyna.

"Kakak ipar lo mana?" tanya Galen tidak melihat sosok Zio, sekalian mengalihkan pembicaraan.

"Siapa?"

"Zio."

"S*alan lo Gal, Di dalem dia sama sodara-sodaranya, masih ngga mau ngomong sama gue dia," jawab Zidan setelah mengumpati Galen, rasanya aneh saat menyadari sahabatnya ternyata menjadi kakak iparnya.

Mendengar umpatan Zidan, Keyna menutup kedua telinga Arin yang masih berada dalam gendongan Zidan. Walaupun, sebenarnya Arin sudah tertidur.

Mereka terus mengobrol sesekali saling ejek dan bercanda. Zio masih belum mau berbaur dengan mereka, dan Zidan memaklumi itu, jika ia menjadi Zio mungkin juga akan melakukan hal yang sama.

°°°

Di lain tempat, tepatnya di rumah Zidan, tampak seorang gadis cantik tengah berdiri di depan gerbang yang menjulang tinggi, ia masih mengamati rumah yang terlihat sepi tersebut, satpam rumah Zidan sudah memberi tahu bahwa keluarga itu tidak ada di rumah, namun Ayra masih menetap di situ.

Ayra merasa Zidan seperti menghindarinya, mulai dari jarang memberi kabar, tidak berani menatap matanya, selalu gugup ketika bicara, dan sekarang tidak bisa dihubungi.

Pak Joni, satpam rumah Zidan memberitahunya bahwa Zidan dan kedua orang tuanya sedang ada acara dan tidak tahu akan pulang atau tidak.

Setelah puluhan menit berdiri Ayra memutuskan untuk pergi dari rumah sang pacar. Rasanya sakit ketika orang yang selama ini peduli terhadap kita, tiba-tiba seperti menghindar. Ayra berniat menanyakan semuanya besok saat di sekolah.

"Apa gue buat salah ya?" monolog Ayra.

°°°°

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Cantik sih cantik,Tapi kurang se ons..

2024-02-07

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Aku makin curiga dgn Langit..🤔🤔🤔

2024-02-07

0

ririn puji rahayu

ririn puji rahayu

masih penasaran, siapa yg udah buat mereka mabuk

2022-11-29

2

lihat semua
Episodes
1 1. Truth or Dare
2 2. Hari Itu(1)
3 3. Hari itu(2)
4 4. Tanggung Jawab?
5 5. UKS
6 6. Zio Pulang
7 7. Nikah?
8 8. Sah
9 9. Kamar Zidan
10 10. Awal Baru
11 11. Khawatir
12 12. Putus
13 13. Upah Pertama
14 14. Ayra Berubah
15 15. Mual
16 16. Minggu dengan Sahabat
17 17. Omellet Lagii
18 18. Kita mau punya ponakan?
19 19. Negatif
20 20. Keanehan Cewek Cupu
21 21. Asing
22 22. Beneran Hamil
23 23. Basecamp Atlansa
24 24. Lo punya Adik, Gue punya Anak
25 25. Kedatangan Bunda dan Mama
26 26. Panik
27 Aksi Atlansa
28 Rumah Sakit
29 Dea
30 Mie Instan
31 Capek
32 Rezekinya Dia
33 Lebih Baik
34 34. Zidan dan Ayra?
35 35. Tak Ingin Usai
36 36. Dea Lagi
37 37. Langit
38 38. Kedondong
39 39. Rumah Sakit
40 40. Kembar
41 41. Makan Pizza
42 42. Ulah Janu
43 43. Zia Overthinking
44 44. Taman Bermain
45 45. Fakta Baru Tentang Ayra
46 46. Siapa pelakunya?
47 47. Kacau
48 48. Basecamp
49 49. Klarifikasi
50 50. Bakso Harga Lima Juta
51 51. Dikeluarkan atau Tidak?
52 52. Karena Istri Pemilik Sekolah
53 53. Keguguran?
54 54. Vanishing Twin Syndrome
55 55. Mulai Ada Rasa
56 56. Bersama Arin
57 57. Belajar Ciuman
58 58. Tanggung
59 59. Baby Cegukan
60 60. Yang Paling Berkuasa
61 Pengumuman (Bukan Update)
62 61. Sup Ala Zia
63 62. Terbongkar?
64 63. Kecemasan Zia
65 64. Kembali Bersama
66 65. Kangen Mama Papa
67 66. Anak Kita
68 67. Kembalinya Aset Zidan
69 68. Rumah Zidan (Lagi)
70 69. Perhatian dari Mertua
71 70. Om Om Hidung Belang
72 71. Rambutan Botak
73 72. Cinta atau Tanggungjawab?
74 73. Gagal Lagi
75 74. Kumpul Santuy
76 75. I LOVE YOU
77 76. Ceramah Bunda Dian
78 77. Akhirnya
79 78. Nasi Padang
80 79. Petunjuk Baru
81 80. Prenatal Yoga Couple
82 81. Pencarian
83 82. Bu Intan
84 83. Penghianat
85 84. Kehidupan Bu Intan
86 85. Rencana Ke Puncak
87 86. On The Way
88 87. Ayra hamil?
89 88. Waktu Cowok
90 89. Menikmati Malam Di Puncak
91 90. Keinginan Zia
92 91. Tujuh Bulanan
93 92. Ketemu Baby Zira
94 93. Bersama Mama
95 94. Dari Hati ke Hati
96 95. Di Kantor Ayah Dimas
97 96. Mbak-Mbak Genit
98 97. Di Tempat Yoga
99 98. Sebentar Lagi
100 99. Satu Komplek?
101 101. Ucapan Pak Ervan
102 101. Sesama Bumil Remaja
103 102. Serangan Di Sekolah
104 103. Pasca Penyerangan
105 104. Perhatian Istri
106 105. Kasus Baru Lagi
107 106. Cemburu
108 107. Pernah
109 108. Melaporkan Tuan Willy
110 109. Belajar Mengurus Bayi
111 110. Masih Bersama Baby Zira
112 111. Apakah....
113 112. Amukan Sang Mertua
114 113. Posisi Kepala Bayi
115 114. Titik Terang
116 115. Kontraksi Palsu
117 116. Kontraksi Awal
118 117. Bukaan 4
119 118. Masih Bukaan 8
120 119. Persalinan
121 120. Skin To Skin
122 121. Papa Riyan
123 122. 38 Hari Lagi
124 123. Ditemani Ayra
125 124. Lelahnya Menjadi Orangtua Baru
126 125. Papa Nggak Tau
127 126. Rencana Sekolah Lagi
128 127. Hari Pertama Ulangan
129 128. Setelah 42 Hari
130 129. First Day School
131 130. Pengagum Bapak Anak Satu
132 131. Meminta Belajar Bela Diri
133 132. Pasar Malam
134 133. Permintaan Maaf Papa Riyan
135 134. Wisata Keluarga
136 135. Tamat
Episodes

Updated 136 Episodes

1
1. Truth or Dare
2
2. Hari Itu(1)
3
3. Hari itu(2)
4
4. Tanggung Jawab?
5
5. UKS
6
6. Zio Pulang
7
7. Nikah?
8
8. Sah
9
9. Kamar Zidan
10
10. Awal Baru
11
11. Khawatir
12
12. Putus
13
13. Upah Pertama
14
14. Ayra Berubah
15
15. Mual
16
16. Minggu dengan Sahabat
17
17. Omellet Lagii
18
18. Kita mau punya ponakan?
19
19. Negatif
20
20. Keanehan Cewek Cupu
21
21. Asing
22
22. Beneran Hamil
23
23. Basecamp Atlansa
24
24. Lo punya Adik, Gue punya Anak
25
25. Kedatangan Bunda dan Mama
26
26. Panik
27
Aksi Atlansa
28
Rumah Sakit
29
Dea
30
Mie Instan
31
Capek
32
Rezekinya Dia
33
Lebih Baik
34
34. Zidan dan Ayra?
35
35. Tak Ingin Usai
36
36. Dea Lagi
37
37. Langit
38
38. Kedondong
39
39. Rumah Sakit
40
40. Kembar
41
41. Makan Pizza
42
42. Ulah Janu
43
43. Zia Overthinking
44
44. Taman Bermain
45
45. Fakta Baru Tentang Ayra
46
46. Siapa pelakunya?
47
47. Kacau
48
48. Basecamp
49
49. Klarifikasi
50
50. Bakso Harga Lima Juta
51
51. Dikeluarkan atau Tidak?
52
52. Karena Istri Pemilik Sekolah
53
53. Keguguran?
54
54. Vanishing Twin Syndrome
55
55. Mulai Ada Rasa
56
56. Bersama Arin
57
57. Belajar Ciuman
58
58. Tanggung
59
59. Baby Cegukan
60
60. Yang Paling Berkuasa
61
Pengumuman (Bukan Update)
62
61. Sup Ala Zia
63
62. Terbongkar?
64
63. Kecemasan Zia
65
64. Kembali Bersama
66
65. Kangen Mama Papa
67
66. Anak Kita
68
67. Kembalinya Aset Zidan
69
68. Rumah Zidan (Lagi)
70
69. Perhatian dari Mertua
71
70. Om Om Hidung Belang
72
71. Rambutan Botak
73
72. Cinta atau Tanggungjawab?
74
73. Gagal Lagi
75
74. Kumpul Santuy
76
75. I LOVE YOU
77
76. Ceramah Bunda Dian
78
77. Akhirnya
79
78. Nasi Padang
80
79. Petunjuk Baru
81
80. Prenatal Yoga Couple
82
81. Pencarian
83
82. Bu Intan
84
83. Penghianat
85
84. Kehidupan Bu Intan
86
85. Rencana Ke Puncak
87
86. On The Way
88
87. Ayra hamil?
89
88. Waktu Cowok
90
89. Menikmati Malam Di Puncak
91
90. Keinginan Zia
92
91. Tujuh Bulanan
93
92. Ketemu Baby Zira
94
93. Bersama Mama
95
94. Dari Hati ke Hati
96
95. Di Kantor Ayah Dimas
97
96. Mbak-Mbak Genit
98
97. Di Tempat Yoga
99
98. Sebentar Lagi
100
99. Satu Komplek?
101
101. Ucapan Pak Ervan
102
101. Sesama Bumil Remaja
103
102. Serangan Di Sekolah
104
103. Pasca Penyerangan
105
104. Perhatian Istri
106
105. Kasus Baru Lagi
107
106. Cemburu
108
107. Pernah
109
108. Melaporkan Tuan Willy
110
109. Belajar Mengurus Bayi
111
110. Masih Bersama Baby Zira
112
111. Apakah....
113
112. Amukan Sang Mertua
114
113. Posisi Kepala Bayi
115
114. Titik Terang
116
115. Kontraksi Palsu
117
116. Kontraksi Awal
118
117. Bukaan 4
119
118. Masih Bukaan 8
120
119. Persalinan
121
120. Skin To Skin
122
121. Papa Riyan
123
122. 38 Hari Lagi
124
123. Ditemani Ayra
125
124. Lelahnya Menjadi Orangtua Baru
126
125. Papa Nggak Tau
127
126. Rencana Sekolah Lagi
128
127. Hari Pertama Ulangan
129
128. Setelah 42 Hari
130
129. First Day School
131
130. Pengagum Bapak Anak Satu
132
131. Meminta Belajar Bela Diri
133
132. Pasar Malam
134
133. Permintaan Maaf Papa Riyan
135
134. Wisata Keluarga
136
135. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!