Menikah Dengan Pacar Sahabatku

Menikah Dengan Pacar Sahabatku

1. Truth or Dare

Malam sudah larut, tetapi tidak menghalangi sekumpulan remaja yang kini tengah asik bermain permainan truth or dare, permainan yang sudah menjadi kebiasaan saat mereka berkumpul.

Dyu memutar botol air mineral sisa minum tadi, semuanya tampak fokus memperhatikan botol itu berputar semakin lambat hingga berhenti di hadapan salah satu dari mereka, membuat mereka bersorak.

"KENZIO!" seru mereka heboh.

"Truth or dare?" tanya Dyu selaku yang memutar botol.

"Truth dong, biar gentle," jawab Zio santai.

"Em.. Kalo Lo disuruh milih, lo milih Zia apa Sherena?" mendengar pertanyaan tersebut Zio tampak berpikir.

"Berat bro, dua-duanya gue sayang," jawab Zio.

"Sher masa lo mau diduain Zio si?" goda Galen. Ketua geng Atlansa yang memiliki tujuh anggota inti dan sekitar 250 anggota.

"Zia kembaran dia b e g o!" tukas Sherena menjitak kepala Galen. Sangat tidak sopan memang!

"Untuk sekarang gue pilih Zia, soalnya Sherena belum kasih gue kepastian." Sorakan heboh semakin terdengar menggoda Sherena yang sampai sekarang belum menerima cinta Zio.

Botol kembali diputar oleh Zio dan berhenti menghadap Ayra, pacar dari Zidan.

"Truth," ucap Ayra cari aman, karena dipermainan sebelumnya dia memilih dare, dan tantangannya membuat ia harus merelakan uang jajannya dipotong sebulan karena memotong bulu kucing kesayangan asisten pribadi kesayangan mamanya.

"Cari aman lo, Curang!" timpal Dyu, disambut gelak tawa semuanya.

"Okee, gue harap lo ngga salah pilih truth. Sejak kapan dan sebesar apa lo cinta Zidan?" tanya Zio menaik turunkan alisnya. Ini sih kesukaannya Zidan, si paling bucin.

"Pegangin Zidan Gal, takutnya terbang," goda Dyu pada Zidan yang duduk diantara Ayra dan Galen.

"Ngga boleh double dong, harus satu pertanyaannya," protes Ayra.

"Itu satu pertanyaan Ay," jawab Zio terkekeh.

"Ay! Ay! ayang lo emang? panggilnya Ra aja kenapa sih," ketus Zidan tidak rela cowok lain memanggil Ay pada Ayra, padahal kan itu namanya. Panggilan Ay itu terasa istimewa dan hanya dirinya yang boleh menggunakan itu.

"Okee, sejak kelas dua SMP waktu pertama kali Zidan nyalonin diri di Atlansa, gue juga sering liat dia waktu ikut Kak Deva ke markas, Kalo besarnya cuma aku sama Tuhan yang tau." Jawaban Ayra sukses membuat Zidan langsung memeluknya dari samping.

Memang diantara semuanya Zidan dan Ayra lah yang paling lama pacaran, hampir 3 tahun.

"Dasar bucin," gerutu Galen, matanya sesekali melirik salah satu cewek diantara mereka. Keyna Athela.

Botol kembali diputar dan berhenti tepat di hadapan Zia, sang pemeran utama cerita ini.

"Truth or dare?"

"Zia pilih Dare deh, dari tadi truth semua," kata Zia. Oke, semoga saja tidak salah pilih.

"Cium Zidan," ucap Ayra membuat semuanya membulatkan matanya tak terkecuali Zidan sendiri.

"Lo gila?" sahut Zio tidak terima, "Nggak! adek gue masih polos, ngga boleh cium-cium."

Zia masih berulang kali mengedipkan matanya dengan cepat, masih kaget dengan tantangan dari Ayra.

"Cium apanya Ra?" tanya Zia polos.

Ayra berdehem melirik Zidan yang menatapnya tajam kemudian kembali menatap Zia,"Terserah kamu," ucapnya.

"Emm... tangannya aja yaa," ucap Zia pelan, namun menggemaskan.

Semuanya mengangguk, Zidan menatap Ayra kemudian menyodorkan tangannya di hadapan Zia untuk dicium. Zidan tersenyum jail sudah tahu sifat pacarnya itu, mana mungkin ia rela pacarnya dipegang cewek lain, apa lagi dicium.

Saat bibir Zia hampir menyentuh punggung tangan Zidan, dengan cepat Ayra menarik tangan sang cowok menjauhkannya dari Zia.

Semua menatapnya dengan tatapan bingung, tetapi tidak dengan Zidan, cowok itu tersenyum puas.

"Jangan! Cuma aku yang boleh cium tangan kamu nanti setelah ijab kabul." Kalimat yang terlontar dari mulut Ayra sukses membuat suasana semakin riuh dengan sorakan menggoda terutama Dyu, lelaki humoris milik Atlansa.

"Dan gas lah, abis dari sini langsung ke KUA."

"Kode keras tuh Dan, Ayra minta dikawinin."

"Nikah dulu baru kawin." seru Zio.

"Emang beda Kak?" tanya Zia dengan polosnya.

M a m p u s.

Semua menahan tawa, kecuali Zio yang ketar-ketir mencari diksi yang sesuai dengan otak kembarannya itu.

"Em...beda Zia, kalo nikah itu yang sama penghulu, kalo kawin yang...." Zio berdehem, bingung melanjutkan perkataannya sendiri, mencoba meminta bantuan, tapi mereka malah sok sibuk sendiri, menghindari tatapan memohonnya.

"Yang apa Kak?" tanya Zia menautkan alisnya bingung.

"e- itu, lanjut yuk!" ucap Zio mengalihkan atensi kembarannya yang sangat polos, malah nyerempet ke b e g o.

Zidan terkekeh,"Besok kalo abis lulus ya," ucapnya mengelus kepala bagian belakang Ayra lembut.

"Ha?" Ayra ngelag sebelum akhirnya menepis tangan Zidan.

"Ngga gitu maksud aku, ya nanti kalo kamu udah kerja, bukan abis lulus langsung nikah," gerutu Ayra fokus pada botol yang akan ia putar lagi.

"KEYNA," seru mereka saat botol berhenti di hadapan gadis berbola mata coklat itu, gadis paling pendiam dan misterius yang selalu menjadi sasaran mereka di permainan ini, tujuannya hanya ingin mengetahui lebih dalam kehidupan gadis itu.

"Truth." Keyna seakan mengerti maksud teman-temannya.

"Siapa anak kecil yang waktu itu panggil lo 'mama'?" tanya Ayra hati-hati.

Keyna mengangguk pelan, mengerti akan semua keingintahuan mereka.

"Anak gue," jawabnya menatap Galen yang juga menatapnya dalam.

"Bapaknya siapa?" tanya Ayra lagi.

"Satu pertanyaan kan?" tanya balik Keyna terkekeh sambil tangannya memutar botol itu kembali.

Terdengar decakan kecewa dari mereka hampir bersamaan, keingintahuan mereka harus tertunda sampai mereka memainkan permainan ini lagi lain waktu.

"Besok harus main truth or dare lagi pokoknya," ucap Ayra yang sudah sangat kepo dengan kehidupan Keyna yang penuh rahasia. Padahal ia adik dari mantannya Keyna tapi kok tidak tahu banyak tentang sahabatnya itu.

Mereka menatap Galen, cowok yang mendapat giliran sekarang, "Dare," jawabnya.

"Udah disetting nih," cetus Zio menaik turunkan alisnya pada Keyna.

Keyna hanya mengedikkan bahunya sambil tersenyum. "Jawab pertanyaan Ayra yang tadi," tantang Keyna.

Galen seketika menegang, pandangannya mengedar pada semua manusia yang berada satu ruangan dengannya. Terlihat muka mereka yang kaget dan bingung.

"Bapak dari anak Keyna siapa?" tanya ulang Ayra setelah memfokuskan dirinya lagi.

"Gue."

Semuanya kembali terdiam, otak mereka masih bekerja mencoba mencerna satu kata yang membuat pikiran mereka bercabang kemana-mana.

"Kalian?" ucap Zidan menggelengkan kepalanya tidak percaya.

"Kapan buatnya?"

"Umur kita sepantaran loh 17 tahun Key, berarti sekitar umur 15 tahun kalian udah anu?"

"Lo lebih b r e n g s e k dari Dyu ternyata Gal."

Semua geleng-geleng kepala, tidak menyangka diantara mereka ada yang sudah...Ah sudahlah. Kita tidak akan membahas mereka, bukan mereka pemeran utama dalam cerita ini.

"Bentar! otak Zia belum nyampe," ucap Zia mencoba berpikir lebih kritis dengan otak polosnya.

"Buat apa? 15? Anu? Ish... Kalian ngomong apa sih?" kesal Zia menggembungkan pipinya, membuatnya terlihat sangat menggemaskan.

Semua dibuat tertawa dengan tingkah Zia, "Adek lo tuh," ucap Dyu menepuk bahu Zio.

Permainan berlanjut dengan penuh canda tawa, kepolosan Zia, serta kehebohan Dyu. Hingga tanpa mereka sadari malam yang semakin larut, memaksa mereka menyudahi hari indah ini untuk kembali ke rumah masing-masing guna beristirahat.

Zia dan Zio mengantarkan mereka hingga depan rumah, berdiri memperhatikan motor yang satu persatu melenggang meninggalkan rumahnya. Sambil melambaikan tangan pada teman-teman mereka dengan senyum yang tak pernah pudar.

"Masuk Yuk," ajak Zio merangkul pundak adiknya.

Semoga semua akan tetap seperti ini. Semoga!

°°°°

Semoga suka yaa:)♥♥

Jangan lupa tinggalin jejak dengan Like 👍

Kali mau komentar juga boleh hehe...

Terpopuler

Comments

ai yua

ai yua

sumpah gue kesinih karena baca kisah ayra di novel tetangga...hai kk mia

2023-08-25

6

Chika_3

Chika_3

akhirnya ketemu author disini.. aku suka sekali dengan karya mu thor sampe rela instal noveltoon buat baca cerita zidan zia huhu semangat

2023-07-17

3

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-05-17

1

lihat semua
Episodes
1 1. Truth or Dare
2 2. Hari Itu(1)
3 3. Hari itu(2)
4 4. Tanggung Jawab?
5 5. UKS
6 6. Zio Pulang
7 7. Nikah?
8 8. Sah
9 9. Kamar Zidan
10 10. Awal Baru
11 11. Khawatir
12 12. Putus
13 13. Upah Pertama
14 14. Ayra Berubah
15 15. Mual
16 16. Minggu dengan Sahabat
17 17. Omellet Lagii
18 18. Kita mau punya ponakan?
19 19. Negatif
20 20. Keanehan Cewek Cupu
21 21. Asing
22 22. Beneran Hamil
23 23. Basecamp Atlansa
24 24. Lo punya Adik, Gue punya Anak
25 25. Kedatangan Bunda dan Mama
26 26. Panik
27 Aksi Atlansa
28 Rumah Sakit
29 Dea
30 Mie Instan
31 Capek
32 Rezekinya Dia
33 Lebih Baik
34 34. Zidan dan Ayra?
35 35. Tak Ingin Usai
36 36. Dea Lagi
37 37. Langit
38 38. Kedondong
39 39. Rumah Sakit
40 40. Kembar
41 41. Makan Pizza
42 42. Ulah Janu
43 43. Zia Overthinking
44 44. Taman Bermain
45 45. Fakta Baru Tentang Ayra
46 46. Siapa pelakunya?
47 47. Kacau
48 48. Basecamp
49 49. Klarifikasi
50 50. Bakso Harga Lima Juta
51 51. Dikeluarkan atau Tidak?
52 52. Karena Istri Pemilik Sekolah
53 53. Keguguran?
54 54. Vanishing Twin Syndrome
55 55. Mulai Ada Rasa
56 56. Bersama Arin
57 57. Belajar Ciuman
58 58. Tanggung
59 59. Baby Cegukan
60 60. Yang Paling Berkuasa
61 Pengumuman (Bukan Update)
62 61. Sup Ala Zia
63 62. Terbongkar?
64 63. Kecemasan Zia
65 64. Kembali Bersama
66 65. Kangen Mama Papa
67 66. Anak Kita
68 67. Kembalinya Aset Zidan
69 68. Rumah Zidan (Lagi)
70 69. Perhatian dari Mertua
71 70. Om Om Hidung Belang
72 71. Rambutan Botak
73 72. Cinta atau Tanggungjawab?
74 73. Gagal Lagi
75 74. Kumpul Santuy
76 75. I LOVE YOU
77 76. Ceramah Bunda Dian
78 77. Akhirnya
79 78. Nasi Padang
80 79. Petunjuk Baru
81 80. Prenatal Yoga Couple
82 81. Pencarian
83 82. Bu Intan
84 83. Penghianat
85 84. Kehidupan Bu Intan
86 85. Rencana Ke Puncak
87 86. On The Way
88 87. Ayra hamil?
89 88. Waktu Cowok
90 89. Menikmati Malam Di Puncak
91 90. Keinginan Zia
92 91. Tujuh Bulanan
93 92. Ketemu Baby Zira
94 93. Bersama Mama
95 94. Dari Hati ke Hati
96 95. Di Kantor Ayah Dimas
97 96. Mbak-Mbak Genit
98 97. Di Tempat Yoga
99 98. Sebentar Lagi
100 99. Satu Komplek?
101 101. Ucapan Pak Ervan
102 101. Sesama Bumil Remaja
103 102. Serangan Di Sekolah
104 103. Pasca Penyerangan
105 104. Perhatian Istri
106 105. Kasus Baru Lagi
107 106. Cemburu
108 107. Pernah
109 108. Melaporkan Tuan Willy
110 109. Belajar Mengurus Bayi
111 110. Masih Bersama Baby Zira
112 111. Apakah....
113 112. Amukan Sang Mertua
114 113. Posisi Kepala Bayi
115 114. Titik Terang
116 115. Kontraksi Palsu
117 116. Kontraksi Awal
118 117. Bukaan 4
119 118. Masih Bukaan 8
120 119. Persalinan
121 120. Skin To Skin
122 121. Papa Riyan
123 122. 38 Hari Lagi
124 123. Ditemani Ayra
125 124. Lelahnya Menjadi Orangtua Baru
126 125. Papa Nggak Tau
127 126. Rencana Sekolah Lagi
128 127. Hari Pertama Ulangan
129 128. Setelah 42 Hari
130 129. First Day School
131 130. Pengagum Bapak Anak Satu
132 131. Meminta Belajar Bela Diri
133 132. Pasar Malam
134 133. Permintaan Maaf Papa Riyan
135 134. Wisata Keluarga
136 135. Tamat
Episodes

Updated 136 Episodes

1
1. Truth or Dare
2
2. Hari Itu(1)
3
3. Hari itu(2)
4
4. Tanggung Jawab?
5
5. UKS
6
6. Zio Pulang
7
7. Nikah?
8
8. Sah
9
9. Kamar Zidan
10
10. Awal Baru
11
11. Khawatir
12
12. Putus
13
13. Upah Pertama
14
14. Ayra Berubah
15
15. Mual
16
16. Minggu dengan Sahabat
17
17. Omellet Lagii
18
18. Kita mau punya ponakan?
19
19. Negatif
20
20. Keanehan Cewek Cupu
21
21. Asing
22
22. Beneran Hamil
23
23. Basecamp Atlansa
24
24. Lo punya Adik, Gue punya Anak
25
25. Kedatangan Bunda dan Mama
26
26. Panik
27
Aksi Atlansa
28
Rumah Sakit
29
Dea
30
Mie Instan
31
Capek
32
Rezekinya Dia
33
Lebih Baik
34
34. Zidan dan Ayra?
35
35. Tak Ingin Usai
36
36. Dea Lagi
37
37. Langit
38
38. Kedondong
39
39. Rumah Sakit
40
40. Kembar
41
41. Makan Pizza
42
42. Ulah Janu
43
43. Zia Overthinking
44
44. Taman Bermain
45
45. Fakta Baru Tentang Ayra
46
46. Siapa pelakunya?
47
47. Kacau
48
48. Basecamp
49
49. Klarifikasi
50
50. Bakso Harga Lima Juta
51
51. Dikeluarkan atau Tidak?
52
52. Karena Istri Pemilik Sekolah
53
53. Keguguran?
54
54. Vanishing Twin Syndrome
55
55. Mulai Ada Rasa
56
56. Bersama Arin
57
57. Belajar Ciuman
58
58. Tanggung
59
59. Baby Cegukan
60
60. Yang Paling Berkuasa
61
Pengumuman (Bukan Update)
62
61. Sup Ala Zia
63
62. Terbongkar?
64
63. Kecemasan Zia
65
64. Kembali Bersama
66
65. Kangen Mama Papa
67
66. Anak Kita
68
67. Kembalinya Aset Zidan
69
68. Rumah Zidan (Lagi)
70
69. Perhatian dari Mertua
71
70. Om Om Hidung Belang
72
71. Rambutan Botak
73
72. Cinta atau Tanggungjawab?
74
73. Gagal Lagi
75
74. Kumpul Santuy
76
75. I LOVE YOU
77
76. Ceramah Bunda Dian
78
77. Akhirnya
79
78. Nasi Padang
80
79. Petunjuk Baru
81
80. Prenatal Yoga Couple
82
81. Pencarian
83
82. Bu Intan
84
83. Penghianat
85
84. Kehidupan Bu Intan
86
85. Rencana Ke Puncak
87
86. On The Way
88
87. Ayra hamil?
89
88. Waktu Cowok
90
89. Menikmati Malam Di Puncak
91
90. Keinginan Zia
92
91. Tujuh Bulanan
93
92. Ketemu Baby Zira
94
93. Bersama Mama
95
94. Dari Hati ke Hati
96
95. Di Kantor Ayah Dimas
97
96. Mbak-Mbak Genit
98
97. Di Tempat Yoga
99
98. Sebentar Lagi
100
99. Satu Komplek?
101
101. Ucapan Pak Ervan
102
101. Sesama Bumil Remaja
103
102. Serangan Di Sekolah
104
103. Pasca Penyerangan
105
104. Perhatian Istri
106
105. Kasus Baru Lagi
107
106. Cemburu
108
107. Pernah
109
108. Melaporkan Tuan Willy
110
109. Belajar Mengurus Bayi
111
110. Masih Bersama Baby Zira
112
111. Apakah....
113
112. Amukan Sang Mertua
114
113. Posisi Kepala Bayi
115
114. Titik Terang
116
115. Kontraksi Palsu
117
116. Kontraksi Awal
118
117. Bukaan 4
119
118. Masih Bukaan 8
120
119. Persalinan
121
120. Skin To Skin
122
121. Papa Riyan
123
122. 38 Hari Lagi
124
123. Ditemani Ayra
125
124. Lelahnya Menjadi Orangtua Baru
126
125. Papa Nggak Tau
127
126. Rencana Sekolah Lagi
128
127. Hari Pertama Ulangan
129
128. Setelah 42 Hari
130
129. First Day School
131
130. Pengagum Bapak Anak Satu
132
131. Meminta Belajar Bela Diri
133
132. Pasar Malam
134
133. Permintaan Maaf Papa Riyan
135
134. Wisata Keluarga
136
135. Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!