Seperti permintaan Milo, Kara berjalan dari kelasnya menuju lapangan basket.
"Yu, gue duluan ke lapang," pamit Kara.
"Iya, Ra..hati hati ya, perlu gue temenin ga?" tanya Ayu.
"Engga perlu, yu. Makasih !" jawab Kara. Kara menapaki koridor, tapi tiba tiba ia dihadang oleh Nina.
Nina menyeret Kara menuju tempat tertutup,
"Gue ga mau tau, sekarang juga loe putusin Milo!" Nina mendorong jidat Kara dengan telunjuknya.
Sudah cukup Kara mengalah, ia tak ingin terus terusan diinjak oleh kaka kelasnya ini,
"Kaka suka sama Milo ? kenapa ga bilang aja sama orangnya suruh putusin gue??" ucap Kara.
"Gue ga suka Milo sama loe, seharusnya yang jadi pacar Milo tuh bukan loe dan loe tuh ga pantes buat jadi pacar Milo !!" sarkas Nina, mata tajamnya mendelik sinis, seperti nenek sihir yang siap merebus hansel and gretel.
"Trus maksud kaka siapa yang lebih pantas jadi pacar Milo,ka Nina?" sindir Kara langsung ke intinya,
"Sebaiknya jaga sikap loe, loe tuh sama Milo bagai langit dan bumi !" selalu dengan tema perbedaan kasta dan penampilan yang menjadi topik dan sindiran telak Nina pada Kara.
"Terus kaka apa? penghuni bumi kan?" kembali Kara menjawab. Walaupun sebenarnya ia lebih cocok jadi calon penghuni neraka.
"Liat aja hidup loe bakal menderita, loe tuh cuma jadi bahan candaan doang ga lebih, jangan kepedean kalo Milo sayang beneran sama loe !! loe ga tau aslinya Milo gimana !!" ia berdecih.
"Yang berhak menjudge seseorang itu bukan lah orang lain, masalah menderita atau tidaknya, toh bukan kaka kan yang merasakan, kenapa harus repot repot ngurusin urusan orang !!" jawab Kara sambil mendorong sedikit bahu Nina, agar ia bisa lepas dari Nina.
"Milo cuma milik gue !!!" pekik Nina, saat Kara berjalan menjauh darinya.
Kara tersenyum, ia tau resikonya jika bersama Milo. Sekalipun mungkin perkataan Nina ada benarnya. Tapi ia sudah terikat perjanjian dengan Milo.
Kara berjalan tergesa, ia ingat betul pesan Milo jangan sampai terlambat, kalau tidak lelaki itu akan memberi hukuman pada Kara dengan memperpanjang perjanjiannya.
Angin sepoi sepoi membuat dedaunan melambai lambai, menyejukkan cuaca siang hari. Beruntungnya sekolah ini banyak ditumbuhi pepohonan rindang. Rambut hitam legam bak kayu eboni, menyapu kulit putih mulus Kara, kala tertiup angin.
"Sutt !! Mil, tuh Kara !!" tunjuk Arial. Para siswa yang mengikuti ekskul basket sedang bersiap siap pemanasan.
Kara meringis, banyak juga siswa yang mengikuti ekskul basket, memang dimana mana basket selalu menjadi ekskul yang iconic di tiap sekolah, entah mungkin karena di dalamnya ada beberapa siswa MOST.
Milo tersenyum dengan segera menyelesaikan simpul di sepatunya.
dag...
dig...
dug...
Jantung Kara berdegup tak karuan. Milo memang seperti yang dilihat orang, mempesona di setiap inci parasnya, tubuh atletis nan bidang itu begitu sempurna dengan kaos tim basket tanpa lengan, dengan jam tangan hitam dan headband di tangan kanannya.
Milo berlari membuat rambutnya naik turun.
"Baby !! dateng juga, yu ikut !" tangannya terulur meraih tangan Kara.
"Kemana?" tanya gadis itu.
"Ga usah banyak nanya, " Milo meneliti Kara, mengusap kepala Kara dan berhenti di pipi gadis ini.
"Loe cantik bby, tapi besok besok rambutnya ga usah digerai gini, nanti yang lain suka !" ucap Milo.
Kara blushing dibuatnya. Kara sudah sangat mengerem hatinya untuk tidak termakan setiap rayuan dan ucapan yang keluar dari mulut Milo. Tapi Kara juga hanya manusia, yang bisa luluh jika terus terusan dibombardir oleh sikap manis seorang laki laki. Ia sadar betul tidak mungkin Milo serius, hubungan mereka pun hanya sebatas perjanjiian selama 6 bulan, ia tak mau jatuh ke pusaran cinta Milo yang nanti akan membuatnya susah untuk melupakan Milo.
Kara mengikuti langkah Milo dengan tangan yang digenggam Milo.
"Cieee !!!!" goda Erwan, begitupun yang lainnya.
"Baby ikut mas sayang ekskul !!" tambah Arial yang memasang headband di kepalanya.
"Ga usah digodain terus, nanti loe yang baper, kepengen !!" sahut Keanu yang melakukan pemanasan.
"Baby, loe tunggu disini aja, liatin pacar loe ini basket !" ucapnya menekan pundak Kara untuk duduk di kursi.
"Iya, " jawab Kara.
"Semangatin mas ya !!" seru nya. Raka menggelengkan kepalanya melihat sikap Milo.
"Mil !! buruan jangan pacaran terus !!" pekik Keanu.
"Oke !!" jawab Milo, segera menghampiri yang lainnya, Milo memimpin di depan bersama Keanu dan Raka.
Lihatlah mereka yang diujung sana, pantas saja hari Rabu dan Sabtu selalu ramai siswa siswi yang nongkrong usai sekolah, rupanya mereka mantengin tim basket sekolah, khusunya kapten beserta geng nya.
"Cih !!!! mau basket apa mau dangdutan neng? tuh make up ngalahin make up biduan !!" decih Kara.
Terdengar beberapa sorakan semangat dari anggota chers yang sama sama berlatih di hari rabu, tak lupa fans garis keras tim basket yang membahana. Cocok nih dijadikan lahan bisnis, dagang kacang dan air mineral.
Milo memang bisa menyihir setiap mata yang ada disana, membuat para siswa lain ingin seperti dirinya, dan membuat siswi bertekuk lutut di depannya, laki laki terlihat keren saat berolahraga.
Ditambah Milo dan kawan kawan memang tak terkalahkan, terbukti tim basket ini sudah turun temurun selama beberapa tahun belakangan ini menyabet juara antar SMA tingkat kota, termasuk masa kepemimpinan Milo. Beberapa universitas ternama pun sudah siap menampung Milo, jika Milo berniat meneruskan pendidikannya melalui jalur prestasi.
"Hemmm, udah jam berapa ini ? perut gue laper lagi ! mana ntar sore gue mau ngajar!" gumam Kara.
Milo berlari menuju Kara,
"Bby, ambilin handuk kecil sama air di tas !" pinta Milo pada Kara.
"Yang ini ?" tanya Kara menunjuk tas selempang berlambang ceklis warna biru dongker. Milo mengangguk. Bahkan handuknya saja wanginya kebangetan. Setelah mengeluarkannya, tiba tiba Milo berjongkok di depan Kara dengan tangan yang menumpu pada kursi yang diduduki Kara.
"Mau ngapain?" tanya Kara.
"Loe polos banget, bby !" kekeh Milo.
"Lapin dong, bukain minumnya !" pinta Milo.
" Manja banget sih loe !!" sarkas Kara, namun tetap menurut, tangannya terarah mengelap setiap bulir keringat Milo dengan lembut. Mulai dari kening, pelipis hingga ke leher. Lalu membuka tutup botol air minum dan menyodorkannya pada Milo, lelaki itu tersenyum melihat Kara yang menuruti keinginannya, dan minum dari botol yang diberikan oleh tangan Kara.
"Thanks bby, itu tugas loe bby,kalo gue ekskul nemenin dan lapin keringet gue !" jawab Milo menyentuh tangan Kara.
"Itu pacar apa babu??" tanya Kara mendumel.
"Ga sembarangan orang bisa sentuh gue bby," Milo duduk di samping Kara.
"Tuh fans fans loe pada melotot sama gue !" omel Kara lagi.
"Biarin aja, yang cewek gue itu, loe bby," jawabnya.
"Masih lama ngga? gue mau ngajar les, Mil ?" tanya Kara.
Milo menatap tajam, " Biasain panggilan loe jangan nama !!" ucapnya.
"Iya sorry, gue lupa !" jawab Kara.
"Gue mau ngajar les mas, " kembali Kara meralat permintaanya.
"Oke jam berapa?" tanga Milo.
"Jam 4, "
"Oke masih ada waktu setengah jam lagi kan, nanti mas anter bby!" jawab Milo.
"Iya mas !" lirih Kara.
"Mas mau tanding dulu sama Raka, semangatin mas ya, bby harus teriak paling kenceng !!" pinta Milo, mata gadis ini membulat, " ga mau gue !! malu banget !!" tolak Kara mentah mentah.
"Ayolah bby !!" pinta Milo. Kara memutar bola mata jengah, "itu kan ada yang semangatin loe mas, cewek cewek yang disana. Udah paling riuh aja !!" jawab Kara.
"Tapi gue maunya loe bby!! gue ga butuh mereka!!" masih kekeh.
Kara menghela nafasnya, "Oke sekali ini, seterusnya gue ga mau ! malu !" jawab Kara.
Milo tertawa kecil, "Mas gemes banget sama loe bby," cubit Milo di pipi Kara.
"Mil, ayo !!" ajak Raka.
"Jangan lupa bby, " Milo menjauh, dan berlari menuju tengah lapang.
Tenggorokan Kara terasa berat, malunya sebesar gajah menggelayuti di benak dan pundaknya.
Saat Milo berhasil memasukkan bola itu ke ring semua orang berseru, apalagi para gadis, namun yang menjadi perhatian adalah seorang gadis yang lantang berteriak sendiri.
"Semangat mas sayang, bby dukung kamu !!"
Milo terkekeh, sedangkan yang lain terbengong selanjutnya saling berdehem entah itu mengusir rasa tak nyaman di tenggorokan ataupun menggoda Milo.
" Berani juga si gula, Mil !!" ucap Kean.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
anita
ya allloh sampek bengek q ngakak ni milo encer bnget ngomongnya manja gk ktulungan
2025-02-06
0
Lia Bagus
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-09-03
0
Erna Masliana
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣kok aku malu y
2024-06-10
1