Milo masih bergelut dengan bubur dan ketidakmauan papanya untuk makan.
"Ayo dong pah !! sekali lagi saja. Setelah itu papah minum obat !!" pintanya.
.
.
Milo turun dari kamar papahnya, ia melihat mobil ibu tirinya baru saja kembali.
"Tumben jam segini sudah pulang ??" tanya Marsya masuk ke rumah, dengan beberapa paper bag ditangannya dan muka lelahnya.
" Tante darimana?"
"Mama dari rumah temen," jawabnya.
"Apa tante tau papah sakit, apa tante tau jantung papah kumat lagi !! dimana ot@k tante, di saat suami sakit tante malah asik arisan menghamburkan uang lelaki yang sedang terkapar sakit !!!" bentak Milo,
"Milo jaga ucapanmu ! mama tidak seperti yang kamu pikirkan, tak bisakah kamu menerima mama jadi mama mu ?" tanya Marsya.
"Jangan kira gue ga tau, gimana kelakuan tante di belakang papah," ucap Milo mengancam Marsya dengan menunjuknya, lalu pergi.
"Si*al ! anak itu bisa jadi benalu hidup gue !!" gumam Marsya.
Milo melemparkan tubuhnya ke atas ranjang king size nya, bahkan ia belum mengganti seragamnya sejak pulang tadi karena sibuk mengurus papahnya, menatap langit langit kamarnya. Pikirannya melayang ke masa dimana saat mamahnya masih ada dan mereka masih bersama. Ingatan buruk menghampiri saat ia bersama teman temannya tak sengaja memergoki Marsya bersama lelaki lain. Lamunan lamunan Milo mendadak buyar dikejutkan dengan suara petir yang saling bersahutan. Tiba tiba pikirannya tertuju pada gadis yang sudah beberapa hari belakangan ini membuatnya tersenyum senyum sendiri.
"Cupu !! loe dimana? apa loe keujanan?" tanya nya bermonolog.
Di tempat lain
"Cihhh ujan lagi !!" Kara sedang berteduh di tengah derasnya hujan di sebuah ruko yang sudah ditutup.
Sudah hampir maghrib, tapi hujan belum juga reda. Kara akhirnya memaksakan untuk pulang. Uang sakunya hanya cukup untuk dipakai ongkos setengah jalan. Ia lebih memilih berjalan kaki saja, toh jaraknya tidak sejauh Jakarta ke Bandung.
Milo yang memang tidak betah di rumah memutuskan untuk pergi, ia meraih kunci mobil karena cuaca masih hujan.
"Bi, Milo keluar ya. Titip papah !" ucapnya pada bi Asih.
Mobil sport keluaran terbaru keluar dari garasi, Kali ini Milo memutuskan untuk pergi ke rumah Keanu dan berkumpul bersama yang lain.
Deru berat mesin ber cc besar ini menembus jalanan basah. Mata Milo menyipit saat melihat seseorang memakai seragam SMA sedang berjalan di tengah hujan sendirian. Ia mengenali warna dan model tas yang dipakai untuk menutupi kepalanya.
"Kara ??!!" Milo menyamakan laju mobilnya dengan langkah Kara,ia membuka jendela mobilnya.
"Kara ??!!!"
Gadis ini menghentikan langkahnya dan mendongak. Bajunya sudah basah kuyup oleh air hujan.
Milo terkejut, melihat bahwa benar itu Kara.
"Masuk !!!" bentak Milo.
"Apa ??!!" disaat saat begini gadis ini masih saja menyebalkan dan mempertahankan gengsinya. Milo terpaksa turun dari mobil berbekal jaket yang ia kerudungkan di kepalanya, ia menarik Kara untuk masuk ke dalam mobilnya.
"Loe gilaaa apa??!! jalan sendirian di tengah ujan gini !! kalo loe sakit gimana??!!" tanya Milo ngegas.
"Gue yang ujan ujanan kenapa loe yang sewot sih ??" ucap Kara.
Air yang mengucur dari baju Kara membuat jok mobilnya ikut basah. Kara membuka kacamatanya yang sudah basah.
"Kenapa loe ga telfon aja gue sih, atau ayah loe buat jemput loe ?" tanya Milo.
"Kalo jam segini ayah pasti sudah ke masjid, lagian rumah gue juga udah deket ko !" jawab gadis ini. Mobil masih belum melaju.
"Loe kan bisa neduh dulu !" sekali lagi Milo malah memarahi Kara seperti ayah yang memarahi anaknya.
Lebih galak dari ayah atau ibunya di rumah, cocok banget kalo meranin tokoh bapak tiri, pikiran Kara seperti mengejek.
"Udah ga usah bawel, udah kaya ibu tiri Cinderrela aja loe !" jawab gadis ini, sontak mendapat jitakan kecil di kepalanya dari Milo.
Milo melepas jaketnya dan memakaikannya pada tubuh Kara.
"Eh..!" Kara hanya diam mendapatkan perlakuan spesial ini. Sebenarnya Milo adalah pemuda yang baik, tapi Kara tak tau apa yang membuat Milo menjadi seorang penindas di sekolah. Ia segera tersadar, tak mungkin kan.. ia baper hanya dengan perlakuan Milo terhadapnya.
Mobil Milo tak bisa menjangkau depan rumah Kara, ia memarkirkan mobilnya di samping warung grosir depan jalan.
"Nih, jaket loe makasih udah nganterin gue. Dan maaf jok mobil loe jadi basah," jawab Kara memberikan jaket milik Milo.
Tapi bukannya menerima Milo malah menarik tuas, dan mengunci mobilnya untuk ikut turun dari mobil.
"Pantang buat gue ninggalin cewek ga sampe rumah !!" jawabnya. Tak tau apa lagi yang harus Kara ucapkan untuk pemuda yang satu ini, keras kepala, pemaksa, nekat, bo*doh?
Mereka setengah berlarian menembus gang sempit dalam hujan, dan akhirnya sampai teras depan rumah Kara.
"Udah sampe kan? makasih !!" ucap Kara. Ayah Kara keluar mendengar suara ribut di luar.
"Ya Allah, kamu ujan ujanan nak?" tanya ayah Kara.
"Iya yah, tadi pulang nagajar les keujanan, ayah ga ke masjid?" jawab Kara membuka sepatunya.
"Tidak nak, hari ini kebetulan ayah melaksanakan shalat maghrib di rumah saja!" jawab ayahnya, jika tau akan begitu, tadi Kara menelfon ayahnya.
"Ini?" tanya ayahnya menunjuk Milo.
"Saya Armilo pak, teman sekolah Caramel. Kebetulan lewat dan liat Kara di jalan kehujanan," jawab Milo.
"Oh teman sekolah, makasih sudah mau mengantarkan Kara sampai rumah, nak. Hujan belum reda mari masuk dulu. Bapak liat nak Milo juga kebasahan !" ayah Kara mengajak Milo untuk masuk.
"Makasih pak, tapi..." belum Milo meneruskan ucapannya ayah Kara sudah memotongnya.
"Ibunya Kara sedang menggoreng bakwan dan pisang goreng, enak loh...yu masuk !!!" ayah Kara merangkul Milo masuk. Kara sendiri terlihat terkejut, yang anaknya dia dan yang kebasahan juga dia tapi kenapa yang dipaksa masuk justru Milo.
Kara masuk ke dalam kamar untuk bersih bersih dan berganti pakaian. Sedangkan Milo larut dalam obrolan bersama ayah Kara. Ia sangat nyaman dengan keramahan ayah Kara, ia sangat ingat dulu papahnya pun pernah begini, sebelum akhirnya ia sibuk dengan ibu tiri dan pekerjaannya.
Kara keluar dari kamarnya, gadis ini tampak cantik dan begitu menggemaskan dalam sweter rajut berwarna pinknya, ia terlihat tenggelam di dalamnya.
"Wahhh !! bakwan, ada udangnya ngga bu?" tanya Kara berseru langsung menyambar bakwan di depan meja makan,
"Hati hati itu masih pan..."
"Aw..aw...awshh...panas !!" seru Kara kepanasan mengibaskan tangannya di depan mulutnya. Ibunya tertawa melihat tingkah Kara, begitupun Milo dan ayah Kara.
Milo masih tertegun melihat Kara dengan tampilannya ini, rasanya jari jarinya ini ingin mencubit pipi gadis di depannya ini saking gemasnya. Memasukkan gadis cantik di depannya ini ke dalam saku jaketnya dan membawanya pulang.
"Ngapain liat liat? belum pernah liat orang makan bakwan ya ??" tanya Kara sarkas.
"Engga, liat loe aneh...makan bakwan udah kaya ga makan seminggu aja !" jawab Milo mengelak.
Milo, memutuskan untuk tidak berlama lama disana, demi kesehatan kondisi jantung dan pikirannya ia meninggalkan rumah Kara.
"Udah ga beres otak gue, baru keluar dari rumah Kara aja gue udah kangen sama tuh cewek galak !" gumamnya menggelengkan kepalanya tertawa dengan kebo*dohannya.
Mobil melesat menuju rumah Keanu. Bahkan Milo sampai menginap disana. jika sudah begini, teman temannya ini pasti tau jika Milo sedang kesal dengan orang rumahnya.
.
.
.
Milo sudah tak sabar dengan kedatangan Kara, hari ini, ia pergi dari rumah Keanu bersama Keanu. Jadi tak mungkin ia menjemput Kara.
"Mil, loe kenapa sih. Udah kaya nahan mules !!" sarkas Arial yang matanya lelah melihat pemuda di depannya yang kian hari makin terlihat jika ia sedang galau.
"Pasti lagi nungguin tuh cewek cupu !!" goda Erwan.
"Caramel maksud loe?" tanya Keanu.
" Diem loe ,cot !!" sarkas Milo.
"Udah ga usah digangguin lagi si Kara, Mil...udah cukup loe gangguin dia !!" timpal Raka.
"Loe ga sadar apa Ka, sekarang singa garang sudah jatuh cinta sama domba buruannya," ledek Arial bertos ria dengan Erwan. Arial dan Erwan saja yang jomblo abadi dan tak pernah terdengar jatuh cinta mengerti dengan gelagat Milo,
"Tuh si Kara kan !!!" tunjuk Arial ke luar kelas, Milo sontak langsung berbalik. Arial,Erwan dan yang lainnya seketika tertawa keras melihat keb*odohan Milo. Tertebak sudah isi hati Milo saat ini.
"Kamvretttt loe pada !! sini loe gue abisin !! " Milo memukul mukul teman temannya dengan puas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
daroe
hahaha
nungguin yaaaa
/Smile/
2023-12-23
2
🌜melody 🌛
aaaahhh ketipu😋😋😋
2023-11-30
2
Ney Maniez🍒⃞⃟🦅
🤣🤣🤣🤣🤣
2023-08-17
0