• Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua

#Bagian3 | #FlashBack

Semua itu berasal dari sebuah tempat, jauh di sebelah utara Finlandia bernama, Helsinki. Kota yang besar dan dingin, namun sangat indah. Dan aku memanfaatkan itu, dengan membangun sebuah usaha, tokoh makanan. Menyediakan berbagai menu sup, yang sangat menghangatkan, bahkan kedalam jiwa yang terdalam.

Namun, tidak seperti sekarang yang sangat rentan, diriku pada saat itu masih sangat muda. Memiliki kulit wajah yang sangat kencang, mata biru, rambut lurus kuning kemerahan, sangat cantik bisa di bilang.

Aku membangun usaha itu hanya seorang diri, tak memiliki suami ataupun anak yang menemani. Bahkan keluarga akupun tidak ada. Ibuku telah meninggal dunia saat aku masih berumur 15 tahun, sedangkan ayahku juga meninggal dunia karena terbunuh di medan perang, sebagai tentara terhormat demi melawan seorang penjajah—Rusia.

Namun, apa yang terjadi ketika ada seseorang, yang telah jelas-jelas membunuh ayahmu, dengan seluruh pasukannya yang keji. Apa kau akan marah? Apa kau akan balas dendam? Apapun itu, kau pasti akan sangat membencinya. Karena dirinya telah merebut, sesuatu yang sangat berharga darimu.

Namun ketahuilah, tidak dengan wanita ini, yang lebih memilih untuk menikah dengannya. Dan wanita itu, tidak lain adalah diriku sendiri.

YANG SEORANG PENGKHIANAT DAN SEORANG PEMBOHONG BERMUKA DUA.

Yang rela melakukan apapun demi mencapai tujuannya.

Termasuk memanfaatkan seorang anak, yang tak bersalah.

******* 

Tokoku buka pada jam 8 pagi, sampai jam 10 malam. Tiap hari bisa menghabiskan puluhan mangkuk, hingga aku berpikir bahwa aku harus memperkerjakan seseorang untuk membantuku. Namun, memperkerjakan seseorang berarti harus mengeluarkan uang tambahan. Membuatku menahan akan niatku itu.

Karena aku berpikir, bahwa aku masih bisa melakukannya. Walaupun memang melelahkan, tapi aku tidak apa-apa. Seperti masak sendiri, cuci piring sendiri, dan buang sampah yang berisikan makanan sisapun sendiri.

Ngomong-ngomong soal sampah, yang aku hendak buang. Jika kalian berpikir, bahwa aku membuangnya ke tempat sampah, maka kalian telah salah besar! Karena aku ada tempat khususku sendiri.

“Aku membawakan sesuatu untukmu, jadi makanlah!”

Sebuah tempat dimana tidak ada kata membazir, karena aku memiliki seseorang yang rela untuk memakannya.

“Yam, Yam!”

Yakni seorang anak perempuan kecil, yang memiliki bercak hitam menjijikan di wajahnya, yang lagi hidup sebatang kara, dan setiap harinya makan makanan sisa.

“Bagus, teruslah makan!”

Jika kalian berpikir, bahwa aku lah yang memaksanya untuk memakan semua itu. Sungguh, kalian telah lancang terhadapku. Aku sama sekali tidak pernah menyuruhnya untuk memakan benda menjijikan itu. Namun, dirinya lah yang selalu datang ke halaman belakang tokoku, dan mengobrak-abrik tempat sampahku.

Karena pada waktu itu, aku masih membuang makanan sisa ke tempat sampah, seperti orang pada umumnya. Dan saat itu juga, aku tanpa sengaja melihatnya disana, tengah memakan makanan sisa milikku. Seketika aku mempunyai ide tentang masalahku, bahwa dari pada membazir membuang makanan, mending aku langsung memberinya saja ke dia. 

“Apakah enak?”

Dia membalas dengan berkali-kali mengangguk, seperti orang bodoh, dengan mulut yang masih penuh akan makanan sisa. Tidak, dia memang bodoh!

“Baguslah, kalo begitu!”

Pandanganku terhadapnya, seakan melihat seekor anjing yang kelaparan. Dan itu sungguh, sangat bagus. Selain membantu akan masalahku, dirinya juga membantu penghematan akan pengeluaranku. Karena ada dirinya, maka aku tak perlu menyewa tukang sampah, untuk membuangkan seluruh sampahku (di tong sampah) seperti dulu.

“Hehehe.”

Keseharianpun terus berlanjut seperti biasa. Menjalankan peran sebagai pemilik toko, dan melayani setiap pelanggan. Namun, dari banyaknya pelanggan yang aku layanin, hanya ada satu yang telah mengubah hidupku, dan mengambil hatiku.

“Kya!”

“Apa kau baik-baik saja?”

“!?”

Seorang pria tampan, tiba-tiba datang dan menangkap diriku, saat aku hampir terjatuh. Membuatku langsung melepaskan diri dari rangkulannya, walaupun sebenarnya ingin lebih lama. Seraya berkata “I, Iya aku baik-baik saja!” Dengan wajahku yang semerah tomat.

“Begitu, ya. Syukurlah. Mulai dari sekarang hati-hati ya, Nyonya! Karena aku akan sering datang kesini, jika Nyonya kenapa-kenapa, siapa yang akan melayani diriku?”

“....”

“Aku pergi dulu! Sampai jumpa!”

Sungguh, momen pertama itu benar-benar sangat tidak terlupakan bagiku. Sesuatu yang sederhana, namun sangat melekat ke dalam jiwa. Layaknya terkikis akan semua kasihnya, membuatku harus memilikinya.

*******

Tidak seperti pria lain di luar sana, ia benar-benar memegang perkataannya. Yang setiap hari datang ke tokoku, demi memakan sup hangat buatanku. Itu benar-benar, sangat membuatku bahagia. Kami mengobrol bersama, bercerita bersama, dan makan bersama. Setiap momen bersamanya, benar-benar sesuatu yang sangat berharga bagiku.

Karena aku sering menghabiskan waktu bersamanya, akupun tahu berberapa tentang dirinya. Salah satunya adalah perkerjaannya, yang rupanya adalah seorang jendral, dari negara yang telah menjajah kotaku. Sungguh, aku sempat sok akan sebuah kenyataan itu. Tidak, lebih tepatnya bagaimana seorang jendral, datang ke tempat orang biasa seperti diriku?

“Istriku telah meninggal dunia, setelah berjuang menghadapi kanker yang bersarang di tubuhnya. Sebuah kepergiannya, benar-benar  telah menghancurkan hatiku. Aku benar-benar sangat mencintainya, dan aku benar-benar sangat menyayanginya. Namun, karena hidup terus berjalan, aku di tuntut untuk melupakannya. Seluruh perasaanku dan seluruh hatiku. Namun, setelah bertemu denganmu, seluruh perasaan itu kembali kepadaku.”

“Ke—kembali? Apa yang ingin kau coba sampaikan?”

Ia tersenyum. Namun, ada sedikit kesedihan di dalamnya, yang tidak bisa aku mengerti.

“Maksudku adalah, wajahmu sangat mirip dengan mendiang istriku. Mungkin karena itulah, aku sangat nyaman jika mengobrol bersamamu.”

“Be—begitu, ya ....”

“Ngomong-ngomong kau pernah berkata kepadaku, bahwa kau adalah seorang perantau, ya. Dari mana kau berasal? Apa kau sebenarnya berbangsa Rusia? Ku lihat dirimu memiliki tipe itu, dan kau mahir berbahasa kami.”

Seorang perantau itu memanglah, benar! Diriku sebenarnya bukanlah berasal dari kota ini. Melainkan berasal dari kota kecil Finlandia selatan yang kumuh. Aku baru pindah ke kota ini, sekitar 1 tahun yang lalu. Namun soal bangsaku sendiri, aku asli lahir di negara ini. Aku bisa berbahasa mereka, itu karena aku telah belajar, demi bisa mengejek tentara yang telah menjajah kota dan negeriku.

“....”

Namun, apa dia akan menerimaku jika aku menjelaskan semua itu? Kemungkinan terburuk ia akan menolakku. Sedangkan diriku, mencoba untuk memilikinya. Dan satu-satunya cara adalah ....

“Be—benar, aku seorang perantau dari negeri Rusia.”

Merupakan kebohongan pertamaku kepadanya. Dan kebohongan itu akan semakin banyak, hanya demi memiliki dirinya. 

 

*******

 

Seperti pada hari itu, dimana aku tidak sengaja melihat dirinya, yang rupanya sangat mencintai anak-anak yang telantar. Ia memberi makanan, ia memberi pakaian, ia memberi kasih sayang, apapun itu selama ia bisa lakukan, ia akan berikan. Dan saat itulah, diriku mempunyai ide untuk memanfaatkan kebaikannya itu.

“Mulai sekarang kau tinggal disini, dan harus memanggilku, Ibu!”

Dengan mengadopsi anak perempuan menjijikan, yang selalu berada di halaman belakang tokoku. Walaupun sebenarnya aku tak sudi, memelihara anak menjijikkan sepertinya. Namun, kesuksesan butuh proses, dan kunci keberhasilan proses adalah banyak bersabar.

“Pergilah kau mandi! Badanmu sungguh, berbau busuk, kau tahu?”

“Ba—Baik ... I—Ibu.”

“!?”

Ketika mendengar suaranya untuk pertama kali, aku sempat terkejut dengan hal itu. Karena selama ini aku telah mengira, bahwa anak ini tidak bisa bicara. Namun, ternyata aku salah.

Ya, apapun itu, rencana ini harus berjalan lancar! ujarku di dalam benak, seraya membulatkan tekad di dalam dada. Karena kalo gagal, bisa bisa aku rugi besar. Sebab aku telah rela membelikan baju untuknya, terutama seragam sekolah yang cukup mahal. Demi mendapatkan kesan pertama yang tidak memalukan di hadapannya.

Hingga akhirnya hari itu datang, dimana aku telah hafal akan kedatangannya. Yang tiap harinya, ia selalu datang pada jam 7 malam. Dan saat itulah, aku mulai bersikap seakan sedang menyuapi anak adopsiku, satu-satunya yang aku sayangi. 

“Siapa anak ini?”

“Dia adalah anak angkatku, Mas! Yang baru aku adopsi, beberapa hari yang lalu!”

“Begitu, ya. Tapi ada apa dengan wajahnya?”

“Aku juga tidak tahu, Mas. Karena sejak pertama kali aku menemuinya, wajahnya sudah seperti itu. Kemungkinan anak ini telah mengidap, sebuah penyakit kulit yang cukup langka. Namun, di karenakan dituntut akan keadaan ekonomi sekaligus tekanan dari masyarakat setempat, membuat kedua orang tuanya yang asli menyerah, dan akhirnya tega membuangnya begitu saja.”

“....”

Tentu saja cerita itu hanya karanganku, karena aku sama sekali tidak tahu tentang masa lalunya, dan sama sekali tidak peduli. Namun, jika di pikir-pikir lagi, ceritaku masuk akal juga, ya. Karena jika aku menjadi orang tuanya, aku juga akan membuangnya.

Namun, pria yang aku coba mati-matian untuk memilikinya, tak berbicara apapun setelah aku menceritakan semua itu. Membuat aku langsung berpikir buruk di dalam benak seperti, “Apa aku telah membuat kesalahan?” Hingga ia mulai berjalan ke sisi anak itu, tepat di mana aku masih tengah menyuapinya. Dan ....

“Makanlah yang banyak, Nak! Supaya kau cepat tumbuh besar, dan buktikan bahwa mereka semua salah! Semua orang berhak untuk hidup, dan terus berjuang atas hidupnya sendiri. Tak peduli ia terlahir sempurna, ataupun tidak sempurna. Karena ketahuilah, semua orang sama di mata Tuhan,” ucapnya dengan penuh motivasi, seraya memegang kepala anak itu dan mengacak-acak rambutnya, tapi dengan gerakan yang lembut. Membuat anak itu terlihat kagum, dan hanya bisa mengangguk-angguk.

“Bagus-bagus, teruskan makanmu!”

Jujur saja, bukan hanya anak itu saja yang kagum, melainkan aku juga demikian. Rangsangan buah cinta di dalam dada, semakin bergejolak saat ia berkata akan semua itu. Tak bisa di gambarkan, tapi aku benar-benar berpikir, bahwa aku harus memilikinya secepat mungkin. Bagaimanapun caranya aku tak peduli, termasuk menjalankan rencana terakhirku.

SEBUAH PEMBAKARAN SATU-SATUNYA TEMPAT DI MANA, SEMUA PERASAAN INI BERASAL.

“Kebakaran! Kebakaran! Cepat ambilkan air!”

Semua masyarakat sangat antusias memandamkan api, yang sengaja aku buat di dalam tokoku sendiri. Tanpa pernah berpikir bahwa akulah pelakunya. Seraya memegang tangan anak menjijikan ini, aku terus menatap ke arah jam yang berada di tanganku. Sebab, “Ia sebentar lagi akan segera datang!” 

“Apa yang terjadi, Arisah!”

“Mas! Hiks, Hiks.”

Dengan penuh tangisan kebohongan, aku langsung jatuh ke dalam pelukannya yang hangat. Namun, kenapa anak menjijikan ini ikut-ikutan juga? 

“Segala usahaku, segala harapanku, semuanya telah terbakar! Hiks, hiks ... aku sungguh, tidak tahu harus bagaimana lagi!”

“Tidak, tidak apa-apa! Mulai sekarang akulah yang akan menanggung, semua kesedihan kalian berdua. Jadi maukah kalian untuk tinggal di rumahku, sebagai anakku dan sebagai istriku?”

RENCANA BERHASIL.

Sebuah senyuman terlukis di bibirku, tepat setelah berkata, “Tentu saja! Terima-kasih, Mas.”

 

...----------------...

Terpopuler

Comments

Yukity

Yukity

mampir kak..😍😍

2021-07-27

1

☘Aиαи ͪ͢ ͦ ᷤ ͭ ͤ ᷝ

☘Aиαи ͪ͢ ͦ ᷤ ͭ ͤ ᷝ

Baca novel ini kayak baca karya sastra. Keren Kak.

Lanjut

2020-10-22

1

Eryca Smith

Eryca Smith

ilustrasinya sperti peta harta karun.wkwkwk

2020-02-05

2

lihat semua
Episodes
1 • Volume 1 — Sang Peracik Misterius
2 • Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup
3 • Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup
4 • Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup
5 • Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua
6 • Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua
7 • Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua
8 • Vol 1 — Ch 3 : Isi Hati yang Sebenarnya
9 • Vol 1 — Ch 3 : Isi Hati yang Sebenarnya
10 • Volume 2 — Keluarga
11 • Vol 2 — Ch 1 : Pertemuan yang Ditakdirkan
12 • Vol 2 — Ch 1 : Pertemuan yang Ditakdirkan
13 • Vol 2 — Ch 2 : Bekas Luka Lama
14 • Vol 2 — Ch 2 : Bekas Luka Lama
15 • Vol 2 — Ch 2 : Bekas Luka Lama
16 • Vol 2 — Ch 3 : Tidak Terlupakan
17 • Vol 2 — Ch 3 : Tidak Terlupakan
18 • Vol 2 — Ch 4 : Antara Sebuah Pilihan
19 • Vol 2 — Ch 4 : Antara Sebuah Pilihan
20 • Vol 2 — Ch 4 : Antara Sebuah Pilihan
21 • Vol 2 — Ch 5 : Hati yang Menyayangi
22 ————————————————————
23 • Vol 2 — Ch 5 : Hati yang Menyayangi
24 • Vol 2 — Ch 5 : Hati yang Menyayangi
25 • Chapter Spesial Bagian #1
26 • Chapter Spesial Bagian #2
27 • Chapter Spesial Bagian #3
28 • Volume 3 — Benang Takdir
29 • Vol 3 — Ch 1 : Raja Ke Tiga
30 • Vol 3 — Ch 1 : Raja Ke Tiga
31 • Vol 3 — Ch 1 : Raja Ke Tiga
32 • Vol 3 — Ch 2 : Kebenaran Masa Lalu
33 • Vol 3 — Ch 2 : Kebenaran Masa Lalu
34 • Vol 3 — Ch 2 : Kebenaran Masa Lalu
35 • Vol 3 — Ch 3 : Hanya Ingin Bersama
36 • Vol 3 — Ch 3 : Hanya Ingin Bersama
37 • Vol 3 — Ch 4 : Awal dan Mula
38 • Vol 3 — Ch 4 : Awal dan Mula
39 • Vol 3 — Ch 4 : Awal dan Mula
40 • Vol 3 — Ch 5 : Sebuah Pilihan Hati
Episodes

Updated 40 Episodes

1
• Volume 1 — Sang Peracik Misterius
2
• Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup
3
• Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup
4
• Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup
5
• Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua
6
• Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua
7
• Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua
8
• Vol 1 — Ch 3 : Isi Hati yang Sebenarnya
9
• Vol 1 — Ch 3 : Isi Hati yang Sebenarnya
10
• Volume 2 — Keluarga
11
• Vol 2 — Ch 1 : Pertemuan yang Ditakdirkan
12
• Vol 2 — Ch 1 : Pertemuan yang Ditakdirkan
13
• Vol 2 — Ch 2 : Bekas Luka Lama
14
• Vol 2 — Ch 2 : Bekas Luka Lama
15
• Vol 2 — Ch 2 : Bekas Luka Lama
16
• Vol 2 — Ch 3 : Tidak Terlupakan
17
• Vol 2 — Ch 3 : Tidak Terlupakan
18
• Vol 2 — Ch 4 : Antara Sebuah Pilihan
19
• Vol 2 — Ch 4 : Antara Sebuah Pilihan
20
• Vol 2 — Ch 4 : Antara Sebuah Pilihan
21
• Vol 2 — Ch 5 : Hati yang Menyayangi
22
————————————————————
23
• Vol 2 — Ch 5 : Hati yang Menyayangi
24
• Vol 2 — Ch 5 : Hati yang Menyayangi
25
• Chapter Spesial Bagian #1
26
• Chapter Spesial Bagian #2
27
• Chapter Spesial Bagian #3
28
• Volume 3 — Benang Takdir
29
• Vol 3 — Ch 1 : Raja Ke Tiga
30
• Vol 3 — Ch 1 : Raja Ke Tiga
31
• Vol 3 — Ch 1 : Raja Ke Tiga
32
• Vol 3 — Ch 2 : Kebenaran Masa Lalu
33
• Vol 3 — Ch 2 : Kebenaran Masa Lalu
34
• Vol 3 — Ch 2 : Kebenaran Masa Lalu
35
• Vol 3 — Ch 3 : Hanya Ingin Bersama
36
• Vol 3 — Ch 3 : Hanya Ingin Bersama
37
• Vol 3 — Ch 4 : Awal dan Mula
38
• Vol 3 — Ch 4 : Awal dan Mula
39
• Vol 3 — Ch 4 : Awal dan Mula
40
• Vol 3 — Ch 5 : Sebuah Pilihan Hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!