#Bagian3
Siang hari yang cerah, dan masih berada di dalam kamar sewaanya. Aku melipat semua pakaian Elea dan diriku sendiri, dan memasukannya ke dalam tas. Karna saat aku mengambil semua ini, dalam keadaan terburu-buru takut orang itu datang lagi, sekaligus takut terlambat karna aku izin sebentar kepada tuan Arthur, saat aku menemaninya membeli makanan untuk kami.
“Kakak, biarkan aku membantumu!”
“Terima-kasih, Elea.”
Senang rasanya melihat adikku Elea sehat kembali, berkat tuan Arthur yang telah menolong kami. Walaupun dia tampak sangat misterius, tapi dia orang yang sangat baik. Bahkan aku baru tahu namanya baru-baru ini, ketika aku diberitahu oleh Shopia yakni, Arthur Pendragon. Saat aku mendengar namanya, aku tahu bahwa dia bukanlah orang biasa.
“Yosh!, apa kau sudah siap, Elea?” aku bertanya seraya menggendong dirinya.
“Siap, Kak!” balas adikku dengan mengangguk penuh semangat.
“A— apa kalian sungguh akan pergi?”
Di lain sisi, ada satu tatapan sedih datang dari Shopia. Sedih karna kami akan segera pergi. Aku cukup menyesali ini, tapi kami tidak bisa terus menerus di kota ini. Mengingat rumah kami sudah ketahuan, kami harus lekas pergi.
“....”
Aku sempat tidak bisa berkata apapun, hingga tuan Arthur datang dan menenangkan Shopia yang bersedih, dengan tersenyum hangat dan mengelus-elus lembut kepala anaknya seakan berkata, “Biarkan mereka pergi, Shopia. Tidak apa-apa!”
“Tapi Papa!”
“Shopia, setelah mendengar cerita dari masa lalu kami, apa kau masih tidak mengerti? Ada orang yang mengejar kami, tak peduli kami berada sejauh apapun, dia pasti akan datang. Kamu dan papamu adalah orang yang baik, dan orang yang menyelamatkan kami. Kami sungguh, berhutang kepada kalian berdua. Maka dari itu, kami tidak ingin kalian berdua ikut terlibat masalah kami. Jadi selamat tinggal Shopia, Tuan Arthur, kami pasti akan membalas kebaikan kalian.”
Sedih rasanya saat mengungkapkan semua itu. Perasaan campur aduk, padahal kami baru berberapa hari bersama. Dengan menggendong Elea, akupun mulai berjalan pergi meninggalkan sisi mereka. Aku sempat menatap sedikit ke belakang untuk bisa melihat ekspresi dari tuan Arthur, dan dia hanya tersenyum dari kejauhan.
“....”
Saat melihat senyumannya, entah kenapa aku jadi terbayang sesuatu. Terbayang kakakku pada hari itu. Hari dimana rencana kami untuk melarikan diri telah sempurna.
“I— Ibu ...?”
Mengincar adik kami yang terlahir tak sempurna, menggunakan pisaunya.
Jlab!
Pisau itu melesat begitu cepat, tanda ibu sangat serius untuk mengakhiri hidup adik kami. Ketika aku tidak sempat untuk beraksi, aku mengira bahwa hidup Elea akan berakhir. Namun ternyata, kakak tertua kami rela tubuhnya sebagai tameng.
“Kakak?!”
Terlihat bagaimana pisau itu menusuk bagian kanan bahunya. Lalu dengan cepat kakak menahan tangan ibu, agar tidak melanjutkan aksinya, seraya berkata kepadaku “Hariz, bawalah Elea bersamamu! Ibu sudah buta mata dan hatinya. Oleh karna itu, aku akan menahan ibu disini. Dan jalankan rencana itu, yang telah kita buat bersama!”
“Tapi kakak, bagaimana denganmu?”
“Aku ... aku akan segera menyusul.”
Kata terakhir dari kakakku, dengan tersenyum ke arahku. Senyuman mereka berdua, entah kenapa sama. Atau apakah ini hanya perasaanku saja, karna sangat merindukannya? Aku tidak tahu. Akupun memutuskan untuk tidak menghiraukannya, dan mulai berjalan pergi.
****************
Di sebuah mansion mewah di salah satu ruangannya. Ruang kerja yang indah penuh hiasan dan akuarium di dalamnya, menambah semangat siapapun, yang kerja di dalamnya. Dan pemilik ruangan mewah tersebut tidak lain adalah, Albert Elfory.
“Jadi bagaimana dengan laporannya? Apa kau berhasil?” ucap Albert dengan dingin di meja kerjanya yang mewah itu.
“A— aku sempat menemukannya ... ta— tapi dia melarikan diri. Kemampuannya dalam berlari, sungguh tidak bisa diremehkan! Membuatnya menghilang dalam jangkauanku,” balas dari bawahannya dengan suara gemetar takut.
Padahal tubuhnya sangatlah besar dan tinggi, bisa saja jika dia melawan dengan kekuatan fisiknya, bisa dipastikan bahwa ia akan menang. Namun, di dunia ini kekuatan bukan soal fisik saja, ada derajat, kekuasaan, uang, dan semua itu, ada di dalam diri Albert.
“Begitu, ya ....” —Albert mulai bangkit dari kursinya dan berjalan untuk melihat ke arah jendela, membelakangi bawahannya yang masih gemetaran— “... Aku sudah menduga itu dari wajahmu, tapi jangan khawatir aku akan memberimu kesempatan kedua, dan kali ini jangan membuatku kecewa lagi!”
Kata terakhir di kalimatnya, dibarengi dengan tatapan tajam Albert, ke arah bawahannya itu. Sebagai tanda bahwa itu adalah peringatan pertama dan terakhir. Membuat ia langsung bertekuk lutut di hadapannya seraya berkata,
“Demi jiwaku, hamba ini tidak akan membuatmu kecewa lagi, Tuanku! Namun, belajar dari kegagalan kemarin, saya butuh partner untuk menutupi kekurangan saya. Butuh seseorang yang mampu bergerak cepat, gesit, terlatih, dan cekatan. Apakah Tuan ada?”
“Hah?, kau bicara apa? Kau kira aku ketua dari pembunuh bayaran atau apa?, yang punya bawahan semacam itu.”
“Ti— tidak, Tuanku ... aku ....”
“Aahh~” —Menghela nafas seraya berbalik menghadap ke arahnya— “Dengar baik-baik!, aku tidak mempunyai bawahan yang kau sebutkan tadi. Namun, jika kau butuh orang yang mau melakukan apapun, bahkan mempertaruhkan hidupnya sendiri, aku punya satu.”
Ditutup dengan senyum Albert yang penuh dengan arti. Siapa itu? tidak ada yang tahu pasti, yang jelas ia akan segera datang!
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
solin
semangat thor
2021-11-10
1
Rini Sarmilah
Aku jadikan favorit thor❤❤❤😘😘
2021-09-10
0
Pink Panther
cicilan 15 like+rate 5 memdarat👍
kutunggu likebacknya di karyaku Who is He? dah UP lho🙌💕
2021-03-16
1