• Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup

#Bagian3 

Judi, merupakan permainan yang banyak agama besar yang melarangnya. Karena siapapun yang mencobanya, ia akan terikat selamanya di dalam kegelapan, dan tak akan ada yang bisa menyelamatkannya. “Namun, itu bagi yang tidak bisa, mengendalikan kegelapan itu sendiri.” Merupakan sepenggal kata, dari salah satu Dewa Perjudian—Albert Elfory.

“Lama tidak bertemu, Ibunda!” sambutnya dengan gerakan tangan yang anggun, dan menyilangkan kaki. Layaknya seorang bangsawan.

“....”

Membuat suasananya di dalam ruangan, tiba-tiba menjadi menegang, hanya karena kedatangannya. Terutama kepala pelayan Torin, yang sama sekali tak bisa di bohongi, bagaimana ekspresi dari wajahnya. 

Karena seseorang disana, seseorang yang ia coba berkali-kali untuk melunakkan hatinya, tidak lain hanya demi majikannya, tiba-tiba saja berada disini? Namun secara bersamaan, ia juga mempunyai perasaan yang buruk tentang hal ini. Atau lebih tepatnya, pria ini telah mempunyai tujuan yang lain.

“Ada apa? Mengapa kalian menatapku seperti itu? Bukankah aku telah di minta untuk datang kesini?” ujarnya dengan melihat sekeliling untuk meminta sebuah penjelasan. Hingga sang ibu mulai angkat bicara,

“Tidak, tidak apa-apa! Ibu hanya terkejut, karena kau tiba-tiba datang, setelah berapa kali menolak.”

“Yah, apa boleh buat! Karena akhir-akhir ini aku telah sangat sibuk kau tahu, Bu!”—Ia terlihat memincingkan matanya ke arah pria jubah, tepat di sebelah ibunya untuk sekilas—“Membuatku tidak sempat untuk menjenguk Ibuku tersayang!”

“Begitukah, kau sungguh pandai membuat alasan, anakku!”

“Tidak, itu tidak benar!, memang itulah alasan sebenarnya. Justru Ibundalah, yang sama sekali tidak seperti orang sakit ...! Apakah berkat orang itu?”

Ia menekan bicaranya pada kalimat, “Orang itu?” Membuat sang ibu secara refleks, melihat ke arah orang yang ia maksud, yaitu Arthur yang berada di sebelahnya dan bersama anaknya.

“Ah, benar! Semua ini berkat Tuan Arthur, yang telah memberikan racikan obatnya, hingga membuat ibu menjadi mendingan seperti saat ini. Walaupun ia tidak bisa bicara. Namun, ibu sangat yakin akan kemampuannya, yang bisa membantu semua orang.”

Mendengar sanjungannya, Arthurpun membalas dengan tersenyum terima-kasih, lagi di penuhi kehangatan di dalamnya. Terlihat dari gerakan tangannya, yang ia tempelkan di dada, sebelum ia tersenyum ke arahnya.

“Oh, Arthur Sang Peracik, ya. Sungguh, misterius!” ujarnya dengan tatapan yang dalam, ke arah Arthur seorang.

****** 

Setelah menjalankan silaturahim bersama ibunya, seperti bercakap-cakap bersama, makan bersama, dan lain sebagainya. Tidak terasa, akhirnya angka menunjuk ke arah jam 3. Pertanda bahwa ia harus segera pergi. Sang ibunda menyadari hal itu, iapun mulai menyuruh kepala pelayan setianya—Torin— untuk menemaninya ke halaman depan, yang disana telah terparkir sebuah kereta kuda mewahnya.

“Cukup, sampai di sini saja! Terima—”

“—Tidak, saya lah yang harusnya berterima-kasih.” 

Pelayan ibunya tiba-tiba memotong bicaranya, dengan menundukkan kepala dengan sangat rendah tepat ke arahnya. Menunjukkan bahwa ia benar-benar sangat serius tentang hal itu. Namun, ia hanya merespon secara biasa. Seperti, “Begitukah!?” seraya memasuki kereta kudanya, dan mulai berjalan pergi.

Di dalam kereta kuda itu, ia duduk dengan kaki yang menyilang. Namun karena penasaran, apakah pelayan ibunya masih berada disana atau tidak? Iapun melihat ke arah jendela belakang kereta kudanya. Dan melihat, pelayan ibunya masih menundukkan kepala dari kejauhan.

“....”

“Jadi bagaimana atas kunjungan Anda, Tuanku? Apa semuanya berjalan lancar?”

Hingga suara pria bertopi bundar, yang duduk di bagian paling depan kereta kudanya datang. Pria itu merupakan kusir pribadinya, dan kebetulan ia cukup akrab dengannya. Mungkin karena sering berjalan bersama? Tidak ada yang tahu pasti.

“Yah, begitulah! Semuanya berjalan cukup lancar!”

Tentu saja ia tidak bisa melihatnya, karena terhalang dinding kereta yang memisahkan, di antara mereka berdua. Ia hanya bisa mendengar suaranya, dari balik dinding tersebut.

“Kalo begitu syukurlah, Tuanku!”

“Namun, apa kau tahu? Saat berada disana, ada sesuatu yang sangat menarik perhatianku, dan harus aku singkirkan segera mungkin!”

Kring, Kring, Kring!

Tiba-tiba suara telpon berdering dengan sangat nyaringnya, membuat ia sedikit terkejut di buatnya. Telpon itu berada di atas meja kecil di sebelahnya, dan terlihat sangat antik dengan setiap nomornya bisa di putar. Namun, ia masih tidak terbiasa dengan suaranya.

“Ya, hallo! Siapa ini?”

[Tuan, ini saya! Pemimpin dari sebuah kelompok, yang telah Anda sewa!]

 

“Ah, benar! Jadi apakah kalian sudah sampai di kota ini? Jika sudah, aku akan membayar biaya perjalanan kalian juga!”

[Tidak, tidak perlu, Tuanku! Karena kami telah sampai di depan rumah target, dan siap melakukan apapun yang Anda suruh!]

“Heh!?, kalian sudah ...” —Mulutnya terbuka kemudian tertutup kembali— “... Kalo begitu dengarkan baik-baik!”

Setelah bicara panjang lebar, akhirnya ia menutup telponnya, sebuah pertanda bahwa pembicaraan telah berakhir. Dengan meninggalkan sebuah senyuman, yang penuh arti di dalamnya.

 

“Biar saya tebak, bahwa Anda saat ini sedang bergembira, bukan?”

Hingga kusir pribadinya bicara, membuatnya ia langsung bersikap seperti semula. "Ahem."— Dengan batuk kecil untuk memperbaiki suaranya—"Yah, begitulah! Bisa di bilang, hatiku saat ini sangat bergembira."

 

“Begitu, ya ....”

“Hey, kusirku!”

“Iya, Tuan?”

“Apakah kau masih ingat perkataanku, beberapa menit yang lalu? Bahwa ada sesuatu yang sangat menarik perhatianku dan harus aku singkirkan segera mungkin.”

“Iya, saya masih ingat, Tuanku! Yang memiliki arti, bahwa Anda akan menyingkirkannya dalam waktu dekat.”

“Yah, itu memang benar! Namun, sepertinya aku berubah pikiran. Bagaimana jika langsung hari ini saja?”—Tersenyum lebar—“Sungguh, itu akan menjadi, sesuatu yang sangat menarik!”

 

...----------------...

Terpopuler

Comments

Magdalena

Magdalena

sampai sini sudah pasti bakal ku marathon bacanya karna bagus ☺️

2023-09-24

1

nath_e

nath_e

saya ikut nyesek bacanyA🥺

2021-11-11

1

☘Aиαи ͪ͢ ͦ ᷤ ͭ ͤ ᷝ

☘Aиαи ͪ͢ ͦ ᷤ ͭ ͤ ᷝ

Lanjut Kak

2020-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 • Volume 1 — Sang Peracik Misterius
2 • Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup
3 • Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup
4 • Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup
5 • Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua
6 • Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua
7 • Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua
8 • Vol 1 — Ch 3 : Isi Hati yang Sebenarnya
9 • Vol 1 — Ch 3 : Isi Hati yang Sebenarnya
10 • Volume 2 — Keluarga
11 • Vol 2 — Ch 1 : Pertemuan yang Ditakdirkan
12 • Vol 2 — Ch 1 : Pertemuan yang Ditakdirkan
13 • Vol 2 — Ch 2 : Bekas Luka Lama
14 • Vol 2 — Ch 2 : Bekas Luka Lama
15 • Vol 2 — Ch 2 : Bekas Luka Lama
16 • Vol 2 — Ch 3 : Tidak Terlupakan
17 • Vol 2 — Ch 3 : Tidak Terlupakan
18 • Vol 2 — Ch 4 : Antara Sebuah Pilihan
19 • Vol 2 — Ch 4 : Antara Sebuah Pilihan
20 • Vol 2 — Ch 4 : Antara Sebuah Pilihan
21 • Vol 2 — Ch 5 : Hati yang Menyayangi
22 ————————————————————
23 • Vol 2 — Ch 5 : Hati yang Menyayangi
24 • Vol 2 — Ch 5 : Hati yang Menyayangi
25 • Chapter Spesial Bagian #1
26 • Chapter Spesial Bagian #2
27 • Chapter Spesial Bagian #3
28 • Volume 3 — Benang Takdir
29 • Vol 3 — Ch 1 : Raja Ke Tiga
30 • Vol 3 — Ch 1 : Raja Ke Tiga
31 • Vol 3 — Ch 1 : Raja Ke Tiga
32 • Vol 3 — Ch 2 : Kebenaran Masa Lalu
33 • Vol 3 — Ch 2 : Kebenaran Masa Lalu
34 • Vol 3 — Ch 2 : Kebenaran Masa Lalu
35 • Vol 3 — Ch 3 : Hanya Ingin Bersama
36 • Vol 3 — Ch 3 : Hanya Ingin Bersama
37 • Vol 3 — Ch 4 : Awal dan Mula
38 • Vol 3 — Ch 4 : Awal dan Mula
39 • Vol 3 — Ch 4 : Awal dan Mula
40 • Vol 3 — Ch 5 : Sebuah Pilihan Hati
Episodes

Updated 40 Episodes

1
• Volume 1 — Sang Peracik Misterius
2
• Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup
3
• Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup
4
• Vol 1 — Ch 1 : Hati yang Tertutup
5
• Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua
6
• Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua
7
• Vol 1 — Ch 2 : Dia yang Bermuka Dua
8
• Vol 1 — Ch 3 : Isi Hati yang Sebenarnya
9
• Vol 1 — Ch 3 : Isi Hati yang Sebenarnya
10
• Volume 2 — Keluarga
11
• Vol 2 — Ch 1 : Pertemuan yang Ditakdirkan
12
• Vol 2 — Ch 1 : Pertemuan yang Ditakdirkan
13
• Vol 2 — Ch 2 : Bekas Luka Lama
14
• Vol 2 — Ch 2 : Bekas Luka Lama
15
• Vol 2 — Ch 2 : Bekas Luka Lama
16
• Vol 2 — Ch 3 : Tidak Terlupakan
17
• Vol 2 — Ch 3 : Tidak Terlupakan
18
• Vol 2 — Ch 4 : Antara Sebuah Pilihan
19
• Vol 2 — Ch 4 : Antara Sebuah Pilihan
20
• Vol 2 — Ch 4 : Antara Sebuah Pilihan
21
• Vol 2 — Ch 5 : Hati yang Menyayangi
22
————————————————————
23
• Vol 2 — Ch 5 : Hati yang Menyayangi
24
• Vol 2 — Ch 5 : Hati yang Menyayangi
25
• Chapter Spesial Bagian #1
26
• Chapter Spesial Bagian #2
27
• Chapter Spesial Bagian #3
28
• Volume 3 — Benang Takdir
29
• Vol 3 — Ch 1 : Raja Ke Tiga
30
• Vol 3 — Ch 1 : Raja Ke Tiga
31
• Vol 3 — Ch 1 : Raja Ke Tiga
32
• Vol 3 — Ch 2 : Kebenaran Masa Lalu
33
• Vol 3 — Ch 2 : Kebenaran Masa Lalu
34
• Vol 3 — Ch 2 : Kebenaran Masa Lalu
35
• Vol 3 — Ch 3 : Hanya Ingin Bersama
36
• Vol 3 — Ch 3 : Hanya Ingin Bersama
37
• Vol 3 — Ch 4 : Awal dan Mula
38
• Vol 3 — Ch 4 : Awal dan Mula
39
• Vol 3 — Ch 4 : Awal dan Mula
40
• Vol 3 — Ch 5 : Sebuah Pilihan Hati

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!