Kenapa Kau Memilihku....

Karena merasa kesal dan marah Kenzo akhirnya memutuskan untuk menyusul Qiandra ke Bali, ia yakin jika berada di dekat wanita itu Kenzo akan merasakan kebahagiaan.

Saat melewati ruang keluarga Kenzo mendengar teriakan sang Papa, namun laki-laki itu tak menggubris sedikitpun. Baginya berdebat dengan Papa akan membuat suasana menjadi buram.

"Mau kemana lagi anak itu" ucap Wijaya emosi.

Sang istri mengelus punggung nya dengan lembut "Biarkan saja Pa, Kenzo juga butuh ketenangan" balas Maria.

Wijaya menatap tajam kearah Maria "Belain terus anak kamu itu" ujar Wijaya kesal.

"Iya wajar dong Pa, Mama belain Kenzo juga ada alasananya. Asal Papa Tau Kinan itu bukan istri yang baik untuk Kenzo"

"Maksud Mama apa ???"

"Nanti kita akan tau semuanya Pa"

...🔥🔥🔥🔥🔥🔥...

Didalam perjalanan Kenzo menghubungi Arka lebih dulu, ia ingin surat gugatan nya cerainya akan cepat jadi.

"Pokoknya saya ingin secepatnya perceraian saya dan Kinan" ucap Kenzo di sambungan telepon.

"Baik Tuan, sesuai keinginan Tuan bahwa hari ini surat gugatan cerai anda akan jadi"

"Baguslah... Oh ya kau urus perusahaan soalnya saya mau liburan ke Bali"

"Baik Tuan akan saya kerjakan semuanya"

Setelah panggilan terputus Kenzo langsung menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tak berapa lama Kenzo sudah tiba di Bandara. Dua orang yang menjemput Kenzo sudah berdiri di parkiran Bandara.

"Silahkan Tuan !!" ucap laki-laki bertubuh tinggi.

"Hemmmm" Kenzo berjalan dengan santai tak lupa dengan kaca mata hitamnya.

Disana sudah di siapkan sebuah pesawat pribadi milik keluarga Wijaya. Pintu pesawat sudah terbuka dengan lebar untuk menyambut kedatangan Kenzo. Didalam pesawat sudah bersiap seorang Pilot dan beberapa Pramugari untuk mengantar Kenzo ketempat tujuan.

Kenzo duduk di dekat jendela, ia menyandarkan kepalanya di punggung kursi. Kenzo sengaja tak mengabari Qiandra kalau dirinya akan menyusul hari ini.. Kenzo ingin menberi kejutan pada wanita cantik itu.

"Sedang apa dia saat ini ??"

"Kenapa aku begitu merindukan dia ??"

Kenzo tersenyum sendiri saat mengingat nama Qiandra, ia menatap keatas. Pesawat yang ia tumpangi sudah lepas landas. Rasanya Kenzo sudah tidak sabar bertemu dengan Qiandra.

...🔥🔥🔥🔥...

Sementara itu di rumah sakit Kinan baru saja hendak istirahat namun saat pintu ruangan terbuka membuat mata Kinan kembali terbuka, ia menatap ibu mertuanya yang baru saja tiba. Kinan mendeli kesal karena kedatangan Maria.

"Bagaimana keadaanmu ??" tanya Maria, ia meletakkan tas nya keatas meja nakas.

"Seperti yang Mama lihat, keadaanku begitu lemah, dan aku sangat membutuhkan perhatian Kenzo" jawab Kinan seoalah dirinya benar-benar tersakiti.

"Jangan merasa yang paling tersakiti Kinan, Mama tau siapa kamu. Mama akan cari cara untuk membuktikan semua kebusukan kamu" Maria menatap tajam sang menantu.

Kinan mengepalkan kedua tangannya di bawah selimut tebal, rasanya Kinan ingin memaki Maria atau menghempaskan wanita tua itu.

"Mama harap kau sudahi semua ini ! Sebelum semuanya terlambat !!"

"Enggak !! sampai kapanpun Kinan tidak akan mau bercerai dengan Kenzo"

"Apalagi yang kamu harapkan dari anak saya ? kamu itu bukan cinta sama Kenzo, kamu itu hanya ingin harta anak saya saja kan"

"Cukup Ma..... !!" Kinan akhirnya membentak Maria, rasanya ia sudah tak kuat menahan sabar lagi. Lagian percuma juga ia berpura-pura baik dengan Maria karena wanita itu mungkin sudah banyak mengetahui tentang Kinan.

Mendengar bentakan Kinan, Maria terlonjak kaget. "Kenapa ?? kau mau menamparku ? atau mau memukulku ?" tantang Maria

"Bukan begitu Ma, Kinan hanya ingin tenang. Kinan baru saja selesai kecelakaan. Kinan harap Mama bisa ngerti" ucap Kinan memelankan ucapannya.

Maria tersenyum sinis, ia sangat menyesal kenapa dulu bisa menyetujui perjodohan yang di lakukan oleh suaminya untuk menikahkan Kenzo dengan Kinan.

...🔥🔥🔥🔥...

Setelah beberapa jam menempuh perjalanan akhirnya Kenzo tiba di Bali. Tak perlu susah payah mencari alamat Qiandra karena memang ia sendiri tau dimana wanita cantik itu tinggal.

"Ke hotel Xxx" ucap Kenzo pada sopir yang menjemputnya.

Sang sopir menurut ia menjalankan mobilnya dengan pelan. Dan tak berapa lama Kenzo sudah tiba di hotel dimana Qiandra berada.

Kenzo naik kelantai atas dimana kamar Qiandra.

Tok---Tok---Tok.

Kenzo mengetok pintu kamar berulang, hingga terdengar suara seseorang yang membukakan pintu.

"Hai .." sapa Kenzo sambil tersenyum senang.

Qiandra kaget dengan kehadiran Kenzo, ia masih menatap laki-laki itu tak percaya. "Tuan Kenzo" ucap Qiandra terbata-bata.

"Apa kau tidak ingin menyuruhku masuk ? kakiku sudah sangat pegal berdiri disini" seloroh Kenzo

"Maafkan saya Tuan, silahkan masuk"

Kenzo memasuki kamar hotel, kamar ini tak semewah kamar yang sering ia sewa.

"Besok kita pindah kamar" ucap Kenzo

Kening Qiandra mengkerut "Memangnya kenapa dengan kamar ini Tuan ?" tanya Qiandra.

"Karena ini terlalu sempit, aku tak suka kamar yang sempit" balas Kenzo kemudian mendudukan diri di sofa sambil menyalahkan televisi.

Qiandra terdiam sejenak 'Dasar orang kaya' batin Qiandra, ia paham dengan ucapan Kenzo .

"Apakah kau merindukan ku ?" tanya Kenzo tanpa mengalihkan tatapannya pada layar segi empat berukuran besar itu.

Qiandra menoleh dan menatap heran Kenzo, tidak biasanya laki-laki itu menanyakan hal serupa, biasanya Kenzo akan sering diam jika bertemu dengan Qiandra.

"Maksud Tuan ??" tanya Qiandra heran.

Sekarang tatapan Kenzo beralih. Ia menatap lekat wajah cantik Qiandra. Jari telunjuknya mengelus pipi mulus Qiandra.

"Apa pertanyaanku tak bisa di pahami ?" tanya Kenzo kembali.

"Apakah kau tak merindukan aku ?" Kenzo kembali berucap.

Ah.. Yang benar saja. Jantung Qiandra berdegup kencang mendengar pertanyaan laki-laki itu. Bagaimana bisa ia tak merindukan Kenzo bahkan kalau bisa Qiandra ingin selalu berada di dekat Kenzo.

Mendadak rasa gugup menyerang tubuh Qiandra. Apalagi wajah Kenzo yang semakin dekat dengan wajahnya. Hingga akhirnya bibir Kenzo menempel pada bibir mungil Qiandra.

"Apa yang kau lakukan Tuan ? kenapa sikap Tuan begitu berbeda. Aku mohon jangan seperti ini, karena bisa membuat aku semakin jatuh cinta" batin Qiandra. Matanya terpejam sambil menikmati setiap luma tan dari Kenzo.

Akhirnya Kenzo melepaskan pagu tannya, pandangan mereka beradu.

"Aku mau memilihmu untuk menjadi pendamping hidupku" ucap Kenzo.

"Kenapa kau memilihku Tuan ? padahal ada banyak wanita berkelas yang lebih pantas untuk menjadi pendamping Tuan"

"Suuut" Kenzo menutup mulut Qiandra menggunakan jari telunjuknya.

"Bagiku kamu jauh berkelas. Aku mencintaimu Qia"

Kalau saja tidak di hadapan Kenzo, mungkin saat ini Qiandra sudah lompat-lompat karena bahagia. Apa benar yang Kenzo ucapkan. ?

"Tapi Tuan, anda kan masih punya istri"

"Aku akan segera bercerai dengannya, mungkin hari ini surat gugatan ceraiku akan tiba di tangan Kinan"

"Aku juga mencintaimu Ken, bahkan jauh sebelum kau mencintaiku" batin Qiandra.

Terpopuler

Comments

Qhuyangki Nighaphuag

Qhuyangki Nighaphuag

akhirnya😚

2021-11-09

0

Riskifan Fandeli

Riskifan Fandeli

next

2021-11-09

0

Melani Melani

Melani Melani

keren

2021-11-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!