Langit malam terasa sangat pekat, tak ada cahaya rembulan ataupun bintang yang bersinar, angin berhembus dengan pelan menerpa pori-pori wajah Kenzo dan Qiandra. Keduanya masih enggan untuk beranjak, masih menatap langit malam walau jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Mata mereka belum mengantuk masih terbuka dengan pandangan lurus keatas.
Sesekali terdengar helaan nafas panjang dari Kenzo, entanlah apa yang sedang di pikirkan oleh pria tampan itu, Qiandra enggan untuk bertanya karena sedari tadi saat mereka bertemu Kenzo hanya berkata seperlunya saja.
Mungkin beban pikiran Kenzo sedang banyak, Qiandra pun mengerti akan hal itu.
"Setiap ada kesempatan, aku selalu berpikir apakah ada tuhan yang mendengarkan keluh kesahku ?" Kenzo akhirnya bersuara tapi matanya terus memandang kearah langit malam.
"Tentu saja Tuan, setidaknya anda lebih beruntung dari orang-orang di luar sana. Anda punya segalanya, bahkan Anda bisa membeli apasaja tanpa perlu mengurasa tenaga lebih. Bukankah itu berarti Tuhan mendengarkan setiap doa anda" jawab Qiandra dengan pelan. Ia melangkah dengan pelan dan berdiri tepat di hadapan Kenzo.
Pandangan keduanya beradu, angin malam semakin menerpa tubuh keduanya. Membuat Kenzo melingkarkan kedua tangannya di pinggang Qiandra. Sedikit senyuman di tampilkan di wajah Kenzo membuat Qiandra membalas senyuman itu.
"Kau sangat cantik malam ini" ucap Kenzo, entahlah itu pujian atau memang Kenzo sedang dalam keadaan penuh khasrat.
"Terima kasih Tuan !!"
Cup.
Kenzo mengecup bibir Qiandra sekilas membuat Qiandra tersenyum senang, sekarang ia yakin kalau Kenzo sedang menahan hasratnya.
Tatapan mata Kenzo terus kearah Qiandra, tanganya melepas baju tidur Qiandra sehingga menampakkan Bra Qiandra yang berwarna merah. Berulang kali Kenzo menelan salivanya saat melihat kedua gu nung kembar milik Qiandra menonjol dengan sempurna.
Tiba-tiba Kenzo mengangkat tubuh Qiandra dan membawanya masuk kedalam kamar.
"Aku tidak ingin ada yang melihat tubuh indahmu disini" ucap Kenzo.
Qiandra justru terkekeh, ia melingkarkan kedua tangannya di leher Kenzo, perlahan tubuh Qiandra dibaringkan keatas kasur yang sangat empuk.
"Kau posesif juga Tuan" balas Qiandra sambil membelai wajah Kenzo dengan sensual.
"Aku tidak ingin berbagi keindahan tubuhmu. Karena kau sudah menjadi milikku jadi apapun yang ada di tubuhmu semuanya menjadi milikku"
"Percayalah Tuan, semua ini milikmu"
Tangan Qiandra menelusuri dada Kenzo yang masih tertutup kaos putih polos, hingga jari-jari lembut Qiandra menyentuh sesuatu yang sejak tadi sudah menegang dengan sempurna.
"Milikmu sudah membesar Tuan" ucap Qiandra.
"Makanya aku membutuhkan mu untuk membuatnya tertidur kembali" Kenzo mengatakan itu sambil di iringi dengan tawa.
Tanpa menunggu lama Qiandra langsung membuka kaos Yang di pakai oleh Kenzo. Kembali menelusuri dada Kenzo dengan jari-jari lentiknya.
"Aaaahhh" Kenzo menden sah, mungkin karena merasa geli akibat perbuatan Qiandra.
Kenzo kembali mencium bibir Qiandra. Sedangkan Qiandra mengalungkan tangannya pada leher Kenzo.
Qiandra membalas ciuman Kenzo tak kalah kasar, ia menji lat bibir atas Kenzo sambil mencecap dengan kencang. Kenzo membuka mulutnya lebar-lebar sehingga Qiandra mulai menjelajahi rongga mulut Kenzo. Lidah keduanya menari-nari dengan indah.
Kenzo melepaskan ciumanya, lalu menjelajahi leher Qiandra. Mencecap leher hingga ke dada Qiandra. Tubuh Qiandra menggeliat, ia menegakkan kepalanya karena rasa nikmat yang ia terima. Permainan Kenzo semakin lincah saja.
"Aaah.. Tuan ..." Qiandra kembali mende sah saat li dah Kenzo bermain di puncak Gu nung kembar milik Qiandra. Kenzo menarik-narik pu ting susu Qiandra menggunakan giginya. Sakit bercampur nikmat itulah yang Qiandra rasakan.
"Tuan.... ini... Nik mat sekali" ucap Qiandra terbata-bata.
Keduanya sudah tak mengenakan apapun, polos tanpa sehelai benangpun. Kenzo mengangkat kedua kaki Qiandra dan membuka paha Qiandra lebar-lebar.
"Kau sudah basah sayang" bisik Kenzo setelah ia memegang inti Qiandra.
Qiandra hanya membalas dengan senyuman, bagaimana mungkin ia tidak basah saat Kenzo menjelajah tubuhnya seperti ini..Setiap sentuhan Kenzo selalu membuat Qiandra hilang arah ia seakan dibawah terbang keangkasa dan menembus langit ke tujuh.
"Lakukan sekarang Tuan !" pinta Qiandra. Ia sudah tak kuat menahan hasratnya, Qiandra ingin merasakan milik Kenzo bermain dan menyeburkan cairan hangat di rahimnya.
"Baik sayang ! bersiaplah akan kenik matan ini"
Qiandra memejamkan matanya saat benda tum pul milik Kenzo masuk dengan sempurna pada Lu bang kenikmatannya. Ranjang tempat tidur mereka bergerak seiring dengan gerakan Kenzo yang naik turun di atas tubuh polos Qiandra.
"Aaaah.. Kau membuatku gila Sayang !!!" Kenzo mengerang dengan sempurna, lengkingan suara Kenzo semakin membuat hasrat Qiandra naik.
Puas dengan satu gaya keduanya melakukan gaya yang lain, kali ini Qiandra berada di atas tubuh Kenzo, ia menggerakan pinggangnya sambil mengeluarkan suara yang indah. Sementara Kenzo memainkan pucuk pu ting gu nung Qiandra, menarik dan mere mas nya dengan penuh hasrat.
"Kau benar-benar membuatku gila Qiandra !!" kembali Kenzo mengatakan hal serupa.
🔥🔥🔥🔥🔥🔥
"Kenzo kamu dimana sih ???" Kinan begitu kesal karena sampai sekarang ia juga tak mengetahui dimana suaminya itu berada.
Kinan menatap pantulan dirinya di cermin, pantulan wajahnya begitu menampilkan amarah yang memuncak.
"Sialannnn !"
"Sih Tua Bangka itu benar-benar menyembunyikan Kenzo"
Sudah berulang kali Kinan meminta Maria mengatakan dimana Kenzo berada. Tapi Maris selalu punya kata-kata super pedas sehingga membuat Kinan pergi.
Ponsel milik Kinan berbunyi, tertera nama Riko disana. Dengan cepat Kinan menggeser panggilan itu.
"Halo Rik, bagaimana ? aku tidak mau mendengar kabar yang tidak baik, sudah cukup aku bersabar" ucap Kinan penuh dengan emosi.
"Tenang Kinan, semua data wanita yang kau cari sudah berada di tanganku ! jadi kau jangan marah-marah lagi"
"Ya sudah cepat kirim keaku !"
"Eeeettts tunggu dulu !!" suara Riko tampak menyebalkan "Aku mau bayarannya di tambah gimana ? karena data wanita itu sangat sulit untuk di cari !"
Sialan !!!
Kinan mengumpat kesal, bisa-bisa Riko memanfaatkan dirinya, tapi kalau Kinan tak menuruti keinginan Riko maka ia tak akan mendapatkan data-data tentang Qiandra.
"Baiklah akan segera aku transfer"
"Begitu dong Cantik, jadi kita sama-sama enak kan"
"Tunggulah, aku transfer uangnya dan kau kirim datanya !!"
"Baiklah setelah uangnya sudah masuk baru aku kirim datanya!"
Tuuutt.
Panggilan langsung di putus oleh Riko, seandainya saja laki-laki itu ada di hadapan Kinan sekarang sudah di pastikan wajah Riko akan penuh oleh cakaran kuku-kuku Kinan yang panjang.
Tanpa menunggu lama Kinan langsung mengetik nominal untuk bayaran Riko, kali ini Kinan benar-benar mengeluarkan uang yang banyak hanya untuk data perempuan yang bersama suaminya itu.
"Terima kasih uangnya begitu banyak, dan bersiaplah membaca apa yang aku kirimkan !" SMS dari Riko membuat Kinan menarik nafas panjang.
Triiing.
Tak berapa lama ada sebuah email yang masuk Kinan langsung membukanya dan membaca data dari seorang wanita yang bernama Qiandra.
"Ciiih. Ternyata dia hanya perempuan malam yang menjual tubuhnya kebanyak pria, bisa-bisa Kenzo mau dengannya padahal dia lebih baik dariku"
------
Ayo LIKE DAN KOMENNYA MANA ?
NOVEL INI AKAN UPDATE SERING YA KARENA NOVEL INI IKUT LOMBA JADI TOLONG BANTUAN LIKE SAMA KOMENNYA, BAGI YANG PUNYA BANYAK POIN KASIH HADIAH YANG BANYAK !!!
SALAM DARI "APRILLIA 97"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Nha Husna
ada typo di sini Thor🙏🙏
2022-04-16
0
Iiq Rahmawaty
lbih baik juga prcuma klo ga bisa ngsih lobang lu ke kenzo😪 kd kenzo mncari lobang yg lain
2022-03-15
0
Anggi Susanti
ya memang benar qia hanya wanita malam tapi dia lebih baik dari km yg gk mau malayani suami sendiri udah kenzo ceraikan ajak tuh si kinan
2021-11-04
5