Kelicikan Kinan

Di ruangan rumah sakit itu, Kinan hanya seorang diri. Karena Kenzo sudah memutuskan untuk pulang, setelah perdebatan singkat mereka pria tampan itu langsung melenggang pergi.

Kinan kesal akan sikap yang di tunjukan sang suami padanya, seandainya saja kakinya tak sakit seperti sekarang Mungkin Kinan sudah menyusul Kenzo untuk mencegahnya menemui Qiandra.

Tiba-tiba pintu ruangan terbuka, ada kedua orang tua Kinan yang barusan datang.

"Ayah.... Ibu...." Kinan memeluk tubuh Ibunya, ia menangis seolah ia tersakiti.

"Kamu kenapa ? mana Kenzo ?" tanya Jelita Ibunya Kinan.

"Dia pergi Bu, dia udah gak sayang sama Kinan... Kenzo lebih memilih bersama wanita murahan itu Bu"

Surya Ayah Kinan mengelus punggungnya, ia sebenarnya tau apa yang di alami putrinya itu, hanya saja Surya merahasiakan semuanya pada sang istri. Bahkan Surya tau kalau Kinan memiliki suami lain.

"Maksud kamu apa Nak ? Kenzo menduakan kamu ?" tanya Jelita tak percaya.

"Iya Bu, Kenzo menduakan Kinan dengan wanita malam".

"Apa...... ??" teriak seseorang dari ambang pintu, membuat Kinan dan kedua orang tuanya terkejut.

Kinan melepaskan pelukannya dan beralih menatap kearah seseorang yang berdiri di ambang pintu, ada Wijaya yang sedang menatap mereka dengan tajam.

"Ini harus aku manfaatkan ! Papa Wijaya pasti akan marah pada Kenzo" batin Kinan penuh kelicikan.

Wijaya mendekat dan berdiri di samping Surya. Namun tatapan matanya terus tertuju pada Kinan.

"Jelaskan sama Papa ! apa benar Kenzo menduakan kamu ?" tanya Wijaya

Kinan menatap sang Ayah sekejap, kemudian di balas anggukan oleh Surya. "Benar Pa, Kenzo bahkan sudah pernah tidur bareng sama wanita itu"

"Siapa dia ? apa Papa mengenalnya ?" Wijaya kembali bertanya

"Dia hanya wanita malam Pa, dia menjual tubuhnya pada banyak pria, aku saja heran kenapa Kenzo bisa mau dengannya" jelas Kinan, ia benar-benar memanfaatkan keadaan.

Mendengar hal itu Wijaya emosi, bisa-bisa nya Kenzo mau dengan wanita malam..Wijaya tak akan menerima itu karena akan berdampak buruk dengan karir Kenzo kalau tau ia berurusan dengan wanita malam.

"Kurang aja dia !!.. Biar Papa yang urus" ujar Wijaya.

Surya menepuk bahu Wijaya dengan pelan. "Selesaikan semua masalah nya dengan baik, jangan ada pertengkaran" pesan Surya.

"Baiklah, kalau begitu aku pamit dulu".

Setelah kepergian Wijaya, Kinan tersenyum penuh kemenangan ia yakin di sebentar lagi di rumah akan terjadi perang antara Papa dan Anak. Seandainya saja Kinan sudah di perbolehkan pulang sudah pasti ia akan menjadi penonton paling depan. Atau kembali mencari muka dengan cara membela Kenzo dan seolah-olah dirinya paling tersakiti.

"Putriku memang hebat dalam bersandiwara" bisik Surya di telinga Kinan.

"Kan Ayah yang ngajarin" balas Kinan berbisik juga karena takut Jelita tau.

...🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥...

Wijaya memasuki rumahnya dengan amarah memuncak.

"Kenzo dimana kamu ???" teriak Wijaya

Mendengar terikan sang suami Maria langsung mendekati Wijaya. Ia heran kenapa suaminya marah-marah seperti ini apalagi Wijaya menanyakan Kenzo.

"Ada apa Pa ? kenapa teriak-teriak ?" tanya Maria.

"Mana anak kesayanganmu itu ?"

"Memangnya kenapa Papa nyariin Kenzo ? apa dia ada masalah ?"

"Katakan saja dimana Kenzo !!!" bentak Wijaya.

"Dia ada di kamar Pa sedang istirahat"

Mendengar hal itu Wijaya langsung pergi menuju kamar Kenzo, terlihat putra semata wayangnya sedang tertidur pulas dengan wajah damai.

Tanpa menunggu lama Wijaya langsung menarik kerah baju Kenzo, sehingga membuat Maria kaget apalagi Kenzo yang sedang tertidur dengan pulas.

"Pa ada apa Ini ?" tanya Maria yang ingin menghentikan aksi suaminya.

Buuuug.

Wijaya memukul wajah Kenzo dengan keras.

"Apa salah Kenzo Pa ? kenapa Papa bersikap seperti ini ?" Maria memegang tangan Sang suami supaya tak lagi memukul Kenzo.

Kenzo diam, ia mengelap sudut bibirnya yang mengeluarkan darah. Kemudian menatap sang Papa dengan tatapan bingung.

Iya tentu saja Kenzo bingung, mendapatkan serangan mendadak seperti ini, apalagi itu dari Papa nya sendiri.

"Kau mau mempermalukan keluarga Wijaya ? dengan menduakan Kinan dan memilih perempuan Murahan itu" tanya Wijaya berapi-api.

"Maksud Papa apa ?" tanya Kenzo.

"Jangan pura-pura tak tahu Kenzo. Tadi Kinan sudah menceritakan semuanya pada Papa kalau kamu sudah selingkuh dari dia dan menduakan dia"

Kenzo terdiam sekarang ia tahu letak permasalahannya. Pasti Kinan sudah menceritakan yang tidak-tidak tentang Qiandra pada Wijaya.

"Kurang aja kau Kinan" batin Kenzo

"Jadi jelaskan sama Papa ! apa benar kalau kamu selingkuh ?" tanya Wijaya lagi, sekarang nada bicara Wijaya sudah pelan.

"Iya Pa, tapi wanita itu tak seburuk yang Papa kira. Dia jauh lebih baik dari Kinan Pa"

"Wanita yang menjual dirinya pada banyak pria kau bilang jauh lebih baik dari Kinan, ?? dimana otak kamu ?" Wijaya menatap Kenzo kesal. Ia heran dengan jalan pikiran anaknya itu.

"Pa, Qiandra melakukan itu punya alasan"

"Oh jadi namanya Qiandra ??" Wijaya tersenyum misterius.

"Iya namanya Qiandra, dia wanita yang baik dan tau cara menghormati aku, sementara Kinan ? dia gak sebaik yang Papa kira. Kinan penuh dengan kejahatan Pa" jelas Kenzo

"Jangan membalikan fakta Ken, jelas-jelas kamulah yang menyakiti Kinan" setelah mengatakan itu Wijaya berdiri "Papa harap hubungan mu dan wanita itu cukup sampai disini, karena kalau kamu masih berlanjut jangan salahkan Papa kalau terjadi sesuatu padanya"

Wijaya meninggalkan kamar Kenzo,.menyisakan Kenzo dan Maria yang masih berdiam diri.

"Sabar, nanti Mama yang akan menjelaskan semua nya pada Papa" ucap Maria.

"Terima kasih Ma"

Maria meninggalkan Kenzo dan menyusul suaminya. Setelah kepergian kedua orang tuanya Kenzo langsung menghubungi Arka untuk menanyakan proses perceraiannya dengan Kinan.

"Halo Tuan" ucap Arka di seberang sana.

"Bagaimana surat cerai ku ? apa sudah keluar ?" tanya Kenzo tak sabaran. Ia benar-benar sudah tak tahan bertahan dengan Kinan.

"Katanya sore ini kalau enggak besok Tuan, nanti akan aku cek lagi"

"Iya, kalau bisa sore ini sudah jadi"

"Akan saya usahakan Tuan"

"Hmmmm"

Panggilan terputus, Kenzo mengacak rambutnya frustasi. Kinan benar-benar mengajaknya berperang. Namun beberapa saat kemudian ponsel Kenzo berbunyi ternyata ada pesan masuk dari Qiandra.

Seperti biasa jika dari Qiandra akan selalu membuat perasaan Kenzo bahagia dan bisa melupakan setiap masalah dalam hidupnya.

"✉️ aku sudah di Bali, disini sangatlah menyenangkan. Cepatlah menyusul kemari, akan ku ajak kau berkeliling Tuan"

Kenzo tersenyum tipis, berulang kali ia membaca pesan singkat itu.

"Akan ku segerakan menyusul, kau jaga diri baik-baik selama aku belum kesana"

Rasanya ingin sekali Kenzo mengatakan kalau "aku merindukan mu " tapi ternyata keberanian Kenzo belum sampai sana. Ia masih terlalu malu mengungkapkan perasaan rindu nya pada Qiandra.

Terpopuler

Comments

Arohi Sharma

Arohi Sharma

kasīhan qiandra,jauh sekali kebahagiaan menghampirinx

2021-11-24

0

Yuspa Hadu

Yuspa Hadu

visual donk thor

2021-11-21

0

Qhuyangki Nighaphuag

Qhuyangki Nighaphuag

jahat banget kinan

2021-11-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!