Qiandra masuk kedalam kamar hotel yang begitu mewah. Ia melirik ke kiri dan kekanan dan menatap takjub pada kemewahan kamar hotel itu
Qiandra melepaskan gaunnya dan di gantung dalam lemari pakaian kemudian menggantinya dengan baju tidur, lalu mulai mengikat rambutnya seperti ekor kuda, ketika matanya menatap kearah jendela, pandangan kota dimalam hari terlihat luar biasa.
Kamar hotel ini memang sangat sempurna dengan segala kemewahannya, iya tentu saja mewah ! tak mungkin Kenzo akan menempati kamar murah.
Tak berapa lama suara pintu terbuka, Qiandra memasang senyum untuk menyambut Kenzo dengan pose yang seksi.
Namun Kenzo menatap Qiandra seperti tak berminat, ia melewati Qiandra dan melepaskan jas yang ia pakai.
"Siapa namamu ?" tanya Kenzo dingin
"Qiandra Tuan, panggil Qia saja" jawab Qiandra dengan lembut dan senyum yang begitu manis.
Kenzo menganggukan kepalanya, ia mulai merasa kasihan pada Qiandra karena sedari tadi perempuan itu tak bergerak sedikitpun di tempatnya.
"Kau bisa memijat ?" tanya Kenzo yang mulai mendudukan diri di sofa dengan menatap luar jendela.
"Bisa tuan, saya bisa memijat dengan enak" jawab Qiandra antusias.
"Kalau begitu pijat pundak ku !" titah Kenzo.
"Baik Tuan"
Qiandra mendekat dan mulai memijit pun pundak Kenzo dengan gerakan lembut, merasakan pijatan Qiandra yang begitu enak Kenzo langsung melepaskan baju nya supaya Qiandra bisa memijat semua badannya.
Melihat Kenzo melepaskan bajunya, Qiandra menjadi melototo, tubuh Kenzo begitu sempurna, roti sobek yang biasa ia lihat pada pria di televisi sekarang terpampang nyata.
Sialan !!
Bahkan hanya memijit punggung Kenzo saja sudah membuat darah Qiandra berdesir tak karuan.
Bahkan saat aroma tubuh Kenzo masuk kedalam penciumannya Qiandra langsung terlonjak tak menentu, pikiran Qiandra berkelana begitu panjang, namun ia tak menghentikan kegiatannya memijit belakang Kenzo.
"Sudah" tiba-tiba Kenzo menjauhkan badannya hingga jari-jemari Qiandra lepas dari punggung indah itu.
"Pijatan mu sungguh nikmat sepertinya kau sudah berpengalaman" puji Kenzo membuat wajah Qiandra memanas.
"Terima kasih Tuan" balas Qiandra malu-malu.
Kenzo berdiri dan kembali memakai kemejanya, membuat Qiandra bingung kenapa Kenzo kembali mengenakan kemeja apa Kenzo tak berminat bercinta dengannya.
Qiandra membiarkan Kenzo menatapa langit malam, sementara dirinya masih duduk di sofa.
"Kau suka kopi ?" tanya Kenzo membuyarkan lamunan Qiandra.
Qiandra mendongak, ia menatap wajah Kenzo yang saat ini juga sedang menatapnya "Suka Tuan"
"Pesan kopi, malam ini aku ingin kopi kau bisa menemani ku kan"
Ah yang benar saja ?
Malam ini bukan seperti yang ia bayangkan, bukan seperti malam sebelumnya saat ia bersama seorang pria kaya yang lebih menghabiskan di atas ranjang dengan saling memuaskan.
"Baik Tuan" akhirnya Qiandra menurut lalu berjalan keluar untuk memesan kopi.
Setelah kepergian Qiandra, Kenzo mendesah pelan ia bukan tak tertarik dengan pesona Qiandra, tapi hati kecilnya terlalu memikirkan pernikahannya dengan Kinan.
Sebagai laki-laki normal Kenzo juga tak bisa menahan hasratnya, tubuh Qiandra begitu indah di pandang matanya.
Kenzo mengambil ponselnya untuk menghubungi sang istri, namun nyatanya ---- Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan, cobala beberapa saat lagi.
Sial !!
Kenzo ingin sekali melempar ponselnya, tapi urung karena mendengar suara pintu kembali terbuka di susul Qiandra yang masuk membawa dua gelas kopi.
"Silahkan Tuan" ucap Qiandra memberikan segelas kopi untuk Kenzo.
"Terima kasih" Balas Kenzo "Duduklah !" pinta Kenzo lagi.
Qiandra menurut, mereka menghabiskan kopi tanpa suara karena tak ada yang ingin mulai pembicaraan, hanya ada suara helaan nafas Kenzo yang berat.
"Kau sudah mengantuk ?" tanya Kenzo.
"Belum Tuan" jawab Qiandra berbohong karena mata nya kini sudah sangat lengket padahal sudah meminum kopi, lagian apa yang harus ia lakukan jika tak bercinta selain tidur.
"Tidurlah ! saya tau kau mengantuk" ujar Kenzo yang seperti tau kalau Qiandra berbohong.
Namun Qiandra hanga menggeleng,ia tak ingin meninggalkan Kenzo sendiri, walaupun tak melakukan sesuatu tapi Qiandra ingin menikmati kebersamaannya dengan Kenzo.
Kapan lagi kan bisa duduk berdua dengan Kenzo seperti ini ? batin Qiandra.
Namun nyatanya mata Qiandra tak bisa di ajak kompromi, kepalanya terasa berat hingga tak terasa kepalanya sudah bertengger di pundak Kenzo.
Merasakan pundaknya berat Kenzo menoleh dan mendapati Qiandra sudah tertidur. "Ciih, katanya tak mengangtuk lalu ini apa ?" gumam Kenzo.
Bukannya menyingkirkan kepala Qiandra, justru Kenzo mengangkat tubuh Qiandra naik keatas ranjang. Perlahan Kenzo menidurkan Qiandra dengan sangat hati-hati ia begitu takut Qiandra terbangun.
Ingatannya kembali beberapa saat kemudian.
"*Kau harus menikmati masa muda mu Ken !"
"Kau juga tidak tau kan kalau istrimu itu setia* ?"
Perlahan wajah Kenzo mendekat, tatapan matanya terus tertuju pada bibir ranum milik Qiandra. Tinggal beberapa senti lagi maka Bibir Kenzo menyentuh bibir Qiandra.
Tapi Kembali Kenzo urungkan, lalu kembali mendekat dan kembali menjauh terus seperti itu hingga membuat Kenzo kesal sendiri.
"Sial"
"Ayolah Ken, ini pasti akan sangat nikmat"
"Jika istrimu tak bisa melayanimu kau bisa merasakan dari wanita lain"
Kenzo terus bergumam,hingga akhirnya bibir Kenzo benar-benar menyentuh bibir Qiandra.
Mata Qiandra langsung terbuka karena merasakan ada sesuatu yang menimpah bibirnya.
"Layani aku malam ini !" bisik Kenzo.
"Baik Tuan"
Tanpa menunggu lama lagi Qiandra kembali menarik kepala Kenzo supaya mereka kembali menyatu. Qiandra mencium bibir Kenzo dan di balas dengan Kenzo. Keduanya begitu menikmati sensasi yang begitu nikmat ini.
Karena tak ingin Qiandra yang mengambil alih permainan Kenzo mulai menyerang, ia membuka pakaian Qiandra.
"Ah" Qiandra mende sah.
Mendengar rintihan Qiandra membuat adik kecil Kenzo merontah-rontah.
"Emmm, Tuan Kenzo" Ucap Qiandra dengan suara seksinya.
"Aku suka gayamu !" balas Kenzo .
"Emmmm"
"Aaaaaahh"
"Tuan, terus"
Qiandra terus mendesah, membuat hasrat Kenzo benar-benar tertantang, ia langsung melepaskan celananya hingga tak mengenakan apapun sama seperti Qiandra saat ini.
"Sekarang ya !"
Qiandra mengangguk ia juga tak tahan ingin merasakan benda tumpul itu masuk kedalam kewa nitaan nya. Pasti akan sangat nikmat.
"Tapi kau harus janji dulu padaku "
Qiandra bingung dengan ucapan Kenzo, janji apa yang harus ia ucapkan. Apakah memang begitu cara bekerja dengan Kenzo.
"Janji apa Tuan ?" tanya Qiandra
"Kau jangan lagi menjadi wanita malam ! kau cukup menjadi simpananku !" balas Kenzo dengan wajah yang serius.
Mendengar itu ada kebahagiaan tersendiri di diri Qiandra, apakah ini bentuk perhatian Kenzo atau memang ada sesuatu yang lain. Tapi sudahlah Qiandra setuju saja karena ini kesempatan dirinya untuk mencuri perhatian Kenzo.
Namun bagaimana dengan ibunya kalau ia tak menjadi wanita malam lagi ??
-
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Ubaidil Muhfid
lanjut weee,dedek gua sudah baper dan kepo pngen di ceritain lagi
2022-01-01
0
Aisyah
adduuuh udah tegang tapi malah stop😄😄😄😄😄
2021-10-27
5
Sopi Realme
ah... outor kok dikit dih up nya di gantung pula
lanjut kak aq menunggu mu jangan kelamaan ngegantungnya
2021-10-14
0