Sopan

Happy reading sayang 🌹

Maaf typo dimana mana 🙏😀

🌹🌹🌹

Keesokan paginya,,,

Aku terbangun karena pria muda di sebelahku ini terbangun dan bergerak gerak sana sini. Ku buka mataku sebelah. Pria itu sudah duduk dan memijit mijit kepalanya.

"Anda sudah bangun??"

"Ehhh,, Siapa kamu??? Sedang apa kamu di kamarku??? Di ranjangku lagi,, Turun kamu!!!"

Sumpah aku kesel dengar itu tapi aku berusaha sabar dengan mencoba memahami pria itu pasti tak ingat semuanya.

Sabar Bintang,,, batinku.

"Anda mabuk semalam jadi saya yang bawa anda pulang." aku tersenyum.

"Mabuk??" dia berusaha mengingat ingat kejadian semalam.

"Ah iya,,,Tapi kenapa kamu yang antar aku pulang?? Kemana teman temanku?? Dan kamu ini,,,kenapa sih musti tidur di ranjangku juga?? Buruan bangun!!!"

Dengan kasar pria itu menarik tanganku agar aku bangun. Karena takut lenganku tambah sakit aku pun menurut saja untuk bangun. Selimut yang menutupi tubuhku pun jadi turun dan memamerkan tubuh atasku yang polos.

"Heiii,,,Apa apaan sih kamu?? Sudah tidur di ranjangku isi gak pakai baju lagi!!!" kali ini pria muda yang terkekut melihat pemandangan dua bukit indahku itu membentakku lebih keras.

Dia pun mendahuluiku untuk turun dari ranjang. Ku rasa kali ini dia akan menyeretku turun.

"What???"

Nah dia terkejut melihat dirinya sendiri juga dalam kondisi tak berbusana ketika selimutnya tersingkap. Dia menatapku tajam.

"Kamu???!!! Bagaimana bisa kamu begitu santai mendapati keadaan seperti ini?? Kamu sengaja berbuat begini untuk fitnah aku ya?? Siapa yang suruh kamu??? Kalau kamu mau uang,,, gak usah seperti ini caranya!!!"

Pria itu mengomel terus tanpa memberiku kesempatan bicara. Tiap kali aku buka mulut dia bicara lagi. Membuatku muak saja pagi pagi.

"Pergi kamu!! Bilang saja kamu mau berapa. Nanti aku transfer. Dasar wanita semua sama saja."

"Saya tidak bisa pergi." ucapku tegas.

Pria muda itu menoleh dengan pandangan heran.

"Kenapa tidak?? Ini kamarku,,, ini ruanganku,,, ini apartemenku. Aku berhak mengusirmu kapan saja aku mau dan kamu tidak bisa protes."

"Saya tau itu tapi saya benar benar tidak bisa pergi dari sini sebelum saya melakukan semua pekerjaan saya. Teman teman anda sudah membayar mahal bahkan lebih daripada tarif saya biasanya. Saya tidak mau berhutang apa pun baik pada anda atau pun teman anda. Jadi saya mohon kerjasamanya."

Aku berdiri dan melenggang saja tanpa busana meski aku tau dia pasti kesal sekali.

"Heh tunggu!!! Jangan pergi seenaknya saja. Jelasin dulu woi apa yang disuruh temanku." teriaknya.

Aku tak pedulikan dia dan tetap berjalan ke arah kamar mandinya yang masih ada di dalam kamar luasnya ini.

"Heiii,,, Jangan kurang ajar ya. Ini rumahku!!!" ketusnya lagi.

"Bintang." jawabku singkat dan langsung berbalik badan dan menyaksikan pria muda itu langsung menyambar selimut untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.

"Apa??" tanyanya masih dengan gugup menutupi tubuhnya.

"Nama saya Bintang. Bukan Hey atau woi. Saya ijin pakai kamar mandinya dulu tuan." ucapku dengan penuh sopan.

"Bintang???"

Aku tak pedulikan dia lagi dan masuk saja ke kamar mandinya. Aku sudah tak tahan ingin buang air kecil sedari tadi. Ac di ruangan ini terasa lebih dingin dari ruangan ruangan yang pernah ku masuki dan itu membuat kantung kemihku cepat penuh.

Sekalian aku juga mau mandi saja. Siapa tau pagi ini aku harus melayaninya. Yaahhh,,, mau tidak mau kan??

"Nona Bintang,,," panggilnya saat aku keluar dari kamar mandi.

Aku menoleh. Hatiku tiba tiba tersentuh dengan caranya memanggilku itu. Nada bicaranya juga sudah tak sekasar tadi. Pria muda itu saat ini sudah kembali memakai pakaiannya lengkap.

Hhhmmm aku malah sudah keluar tanpa busana lagi. Ku kira begitu seharusnya.

"Silahkan pakai pakaian anda dulu." dia menyerahkan pakaianku tanpa menoleh kepadaku.

Ku terima pakaianku dan ku kenakan dengan cepat.

"Sudah." ucapku dan setelah itu baru pria muda itu mau melihat ke arahku.

"Silahkan duduk."

Kenapa pria muda itu jadi sangat sopan begini?? Apa yang tengah dipikirkannya?? Apa dia berencana menggarapku dengan cara cara baru yang aku sendiri malah bergidik ngeri membayangkannya.

Ku dengar ada salah satu kelainan pada manusia yang menginginkan agar permainan surga dunianya diwarnai dengan adegan adegan berbahaya atau cenderung bisa menyakiti lawan mainnya. Dengan begitu mereka bisa luas dan mencapai klimaksnya.

"Hmm pasti dia baik baik begini karena dia ingin mengatakan apa maunya itu." aku curiga dong.

"Bisa nona bantu saya mengingat apa sebenarnya yang terjadi pada saya semalam? Saya benar benar tidak ingat." ucapnya sopan dan tertata.

Aku jadi semakin yakin bahwa pria muda ini sangat terpelajar. Dia punya wibawa tersendiri saat bersikap sopan begini. Terus terang dia adalah pria pertama yang memperlakukanku dengan sangat sopan. Bahkan hanya dia yang tidak langsung menyebut namaku atau kata bit*ch padaku.

Dia memanggilku nona. Ah aku jadi tersipu sendiri.

Eh Bintang,,, jangan lengah. Ingat pria ini tidak berbeda dengan pria lain yang membayar tubuhmu dan saat ini dia sedang membuatku rileks agar nanti dia bisa leluasa menyiksamu.

Aku mendengus dalam hati saat hatiku berbicara begitu. Aku harus sadar tidak ada pria baik lainnya selain ayahku. Hanya ayah yang bisa dengan tulus memperlakukanku dengan baik.

Tapi karena pria ini sudah membayarku mahal,,, ya sudahlah. Aku harus profesional.

"Anda mabuk dan teman anda meminta saya yang mengantar anda pulang kesini. Saya juga harus menemani anda."

"Tapi kenapa kita berdua sama sama tak pakai,,,," pria itu menghentikan bicaranya.

"Karena itu pekerjaan saya. Kenapa anda terus berpura pura baik pada saya?? Ayo lakukan saja,,, saya sudah siap. Tidak perlu mengulur waktu lebih lama lagi agar saya juga bisa cepat pulang." ketusku.

"Tunggu nona. Saya benar benar tidak paham. Melakukan apa?? Pura pura baik bagaimana?? Mengulur waktu siapa??"

Ku tatap baik baik wajah pria itu. Sepertinya dia sedang tidak berbohong. Dia memang terlihat bingung dengan kehadiranku di ruangannya ini sejak tadi. Dan dia butuh penjelasan. Tapi itu makin membuatku terhina karena aku merasa dia sedang mempermainkanku agar aku mengakui pekerjaanku.

"Tuan,, saya wanita malam yang sudah teman tuan bayar untuk melayani anda. Mereka sudah bayar mahal dan saya harus melakukan pekerjaan saya itu. Saya tidak bisa pulang karena saya tidak mau dituntut teman anda atau oleh anda sendiri karena saya pergi tanpa melakukan pekerjaan saya. Meski itu hina,,, bagi beberapa orang. Tapi bagi saya itu tetap tanggung jawab saya setelah saya dibayar." jelasku.

Pria muda itu terdiam dengan mimik muka yang aneh dan tak bisa ku mengerti.

🌹🌹

Mikir apa ya kira kira si Angkasa itu??

Ayo mana jempolnya?? votenya?? komennya?? Author udah double up loh ini,,, 😀🌹

Terpopuler

Comments

Patrish

Patrish

mikirrr... lanjut ga yaa... 😝😝😝

2022-09-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!