Pindahan

Selamat membaca ya 🌸

Maaf typonya banyak 😀🙏

🌸🌸🌸

Aku jadi kikuk sendiri. Bingung mau berbuat apa melihat Angkasa kelihatan frustrasi begitu.

"Mmm,,, Tuan,,," ucapanku terhenti saat mata tajam Angkasa langsung mengarah padaku.

"Bella tidak akan membuatku membatalkan pernikahan kontrak kita ini jadi kamu jangan panggil aku tuan. Aku bukan tuanmu tapi calon suamimu,,," Ucapan Angkasa begitu dingin.

"Hanya diatas kertas." tegasku tak kalah dingin.

Hmm memangnya dia pikir dia saja yang bisa bersikap begitu?? Aku juga bisa tau,,,

Angkasa mengusap wajahnya dengan kasar lalu merubah mimik wajahnya menjadi hangat lagi seperti tadi.

"Bintang maafkan aku,,,Tidak seharusnya aku melampiaskan kemarahanku padamu. Aku benar benar minta maaf. Pikiranku hanya sedang kacau." suaranya terdengar begitu menyesal.

"Karena Bella??" tanyaku memberanikan diri masuk ke dalam urusan pribadinya. Boleh kan?? Lagian juga dia sudah membawaku masuk ke dalam masalah pribadinya.

"Jangan salah paham. Seperti yang sudah kukatakan padamu,,,Aku ingin menolak perjodohan ini karena aku tidak bisa membina rumah tangga bersama Bella. Aku tidak akan bisa memperlakukannya sebagai istriku dengan baik dan itu akan menyakitinya. Aku sama sekali tak pernah ada rasa padanya jadi bagaimana mungkin aku bisa bersikap selayaknya suami???"

"Tapi padaku?? Kenapa kamu bisa??"pertanyaan itu cukup dalam hatiku saja karena aku tak ingin tau apa jawabannya. Aku takut jawabannya menyakitiku.

Aku hanya diam dan memainkan jari jemariku. Aku tak tau harus berbuat apa. Aku juga heran kenapa suasana jadi kikuk begini. Ini bukan pertama kalinya bagiku berhadapan dengan seorang pria tapi kali ini rasanya berbeda.

"Oh ya Bintang,,, Maaf tadi aku sudah lancang menciummu tanpa seijin darimu." ucap Angkasa membelah kesunyian.

"Oh itu,,, tidak apa apa." dalam hati ku lanjutkan,,,aku juga suka kok kamu cium hehehe.

"Bukan maksudku merendahkanmu seperti orang lain selama ini memperlakukanmu,,," ucapnya lagi lagi dengan nada tulus.

"Aku tau. Aku bisa maklum." hanya kalimat kalimat aingkat yang bisa kuucapkan karena tiba tiba saja otak pas pasanku ini jadi terasa makin tidak bisa diajak mikir.

"Aku akan segera mengurus semua keperluan pernikahan kita. Kalau tidak dirayakan dan hanya akad nikah saja apa kamu keberatan??"

"Tidak sama sekali. Lagipula ini juga cuma nikah bohongan kan??"

"Nikahnya beneran Bintang,,,Kita pakai penghulu dan wali serta saksi juga. Nanti kita temui orang tuamu ya biar ayahmu jadi wali nikahnya."

"Apa?? Harus hadir juga mereka??"

"Iya dong. Kalau gak ada wali sah kan mana mau penghulu menikahkan kita??"

"Mmm,,, Kamu saja yang atur ya. Aku tidak paham yang begituan. Kalau begitu sebaiknya aku masak saja dulu ya. Kamu pasti lapar kan???" aku bergegas bangkit dari dudukku dan keluar kamar.

Sebenarnya aku hanya tak ingin terlihat begitu grogi membicarakan soal pernikahan dengannya. Aku juga grogi karena ku pikir yang namanya nikah kontrak itu ya cuma nikah bohongan dan diurus secara ilegal saja.

Eh ternyata sama dengan nikah asli. Karena kegugupanku itu akhirnya aku menyesal karena Lima menit kemudian aku balik lagi ke kamar itu,,,Angkasa menoleh.

"Dapurnya sebelah mana ya??" aku nyengir dan pasti kelihatan sangat bodoh.

Angkasa tersenyum.

"Di ujung kananmu,,, tapi aku tidak punya bahan apa apa untuk dimasak. Jadi kita beli makan di luar saja ya." ajaknya.

"Jangan tuan,,, eh Ang,,,Ang,,, Angkasa,,, Sayang uangnya.Makan di luar kan mahal dan belum tentu higienis. Kadang juga banyak lalatnya." celotehku tapi malah membuat Angkasa langsung berdiri dan menghampiriku.

Diusap usapnya puncak kepalaku hingga ranbutku sedikit berantakan.

"Kalau begitu ayo kita belanja bahan ke super market."ajaknya.

"Jangan,,,di sana mahal mahal. Di pasar tradisional dekat kontrakanku saja. Semuanya lengkap dan murah murah tapi bahannya tidak murahan. Semua masih segar segar."Aku malah promo barang pasar.

"Eh maaf,,, Baiklah kalau begitu kita ke super market saja." ucapku.

Aku lupa kalau Angkasa ini tentu tidak pernah ke pasar. Kalau pun dia harus belanja ya pasti di super market seperti katanya tadi.

"Ke pasar juga ok kok. Ayo,,," Dia menarik tanganku untuk keluar kamar.

"Eh Angkasa,,,Tunggu dulu."

"Ada apa??"

"Kamu pakai baju seperti ini ke pasar??" aku menunjuk piyama yang dipakainya.

"Astaga aku lupa. Tadi buru buru saja pakai baju dan asal comot hehehe. Tunggu ya aku ganti dulu." Angkasa bergegas masuk ke kamarnya dan aku menunggu di luar.

Sepuluh menit kemudian dia sudah keluar dengan celana jeans pendek selutut dan kaos tanpa lengan warna putih. Tampaknya dia sangat menyukai kombinasi warna biru jeans dan putih.

Begitu saja sudah tampan. Ah,,, seandainya pria ini bukan hanya jadi suami diatas kertasku nantinya,,, seandainya saja,,,,

"Ku rasa kamu perlu ganti baju juga. Bukan baju seperti ini kan juga kan??" ucapannya membuyarkan hayalan indahku.

Aku jadi melihat diriku sendiri yang masih mengenakan gaun malam yang kupakai di club semalam.

"Nanti mampir ke kontrakanku dulu untuk ganti baju." jawabku.

"Ok,,," jawabnya singkat sambil memamerkan seulas senyum manisnya.

🌸🌸

Mobil sport mewah yang parkir di depan kontrakanku ini tentu mengganggu pandangan dan ketenangan emak emak sekomplek perumahan.

Apalagi ketika yang keluar dari mobil adalah pria tampan bak artis Korea yang langsung membukakan pintu untukku.

"Ayo,,," tangannya terjulur kepadaku meminta agar aku menerima gandengan tangannya.

Ragu ragu tapi mau,,,aku membiarkan tanganku di genggamnya. Aku pun mengajaknya masuk ke kontrakanku yang terbilang sederhana ini.

"Bintang,,," panggilnya saat aku membuka pintu kontrakan.

"Ya,,," sahutku sambil menoleh.

"Ambil barang barangmu secukupnya ya,,,Tidak usah bawa banyak baju. Nanti bajunya aku belikan saja." kata Angkasa.

Tanpa banyak pertanyaan aku hanya mengiyakan. Aku tau dia pasti berpikir bahwa aku hanya punya gaun minim dan seksi yang pastinya tidak pantas untuk dipakai saat bersamanya.

Tak perlu waktu lama mengemasi beberapa barangku,,,kami pun keluar menuju ke mobil lagi.

"Neng Bintang pindahan??" tanya bu Sari tetangga sebelahku.

"Mmm iya bu." jawabku.

"Kemana??" tanya bu Intan,tetangga satunya.

"Ke rumah saya bu. Permisi." Angkasa sepertinya tidak nyaman ditanya tanyai seperti itu. Dia mana paham kalau emak emak komplek memang seperti itu.Gak kepo gak afdol.

"Memangnya ini siapanya neng??"

Ya ampun nih ibu ibu masih saja kurang puas dengan jawaban itu.

"Calon suaminya." ketus Angkasa yang langsung ku gebuk lengannya karena sikap ketusnya itu.

"Oohhh gak pernah kelihatan pacaran kok langsung nikah aja ya. Aneh. Hamil duluan ya neng???"

"Permisi bu,,," cepat cepat aku pamit saja dari sana sebelum makin ramai nih emak emak.

🌸🌸🌸

Author bingung mau komen apa kali ini. Mau ikutan emak emak ngeghibah tapi Author capek banget hari ini abis kerja lembur. Jadi sekian saja dulu ya untuk hari ini.

Beri author semangat dengan vote, like dan komen dari kalian ya. Sesekali bagi hadiah juga sangat boleh kok hehehe 🤭🌸🙏

Terpopuler

Comments

S Aisyah S

S Aisyah S

ghibahnya biar dihandle emak2 aj thor 😜

2023-04-06

1

Patrish

Patrish

aku ikut di situ thor... tapi cuma mlongo saja lihat mobil dan supirnya🤭🤭🤣🤣

2022-09-25

1

Samiati Ati

Samiati Ati

uda deh thor pokus sm ceritanya aja ,biarkan aja mak mak yg ghibain orang kita gak usa ikutan🤭🤭

2021-10-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!