Mabuk

Happy reading ❤️

Maaf typonya bertebaran 🤭🙏

🌹🌹🌹

"Gue udah di depan. Keluar lo. Males gue kalau disambut sama cewek cewek club"

"Hah!!!"

"Buruan!!!" Angkasa menutup telponnya.

Sekali lagi Ronald dibuat mlongo dengan ucapan Angkasa yang benar benar datang ke club malam itu. Berteman sejak kecil dengan Angkasa, tumbuh bersama, sekolah bareng, menghabiskan masa muda bareng meski tidak selalu setiap hari bersama sama,,, Membuat Ronald heran jika temannya yang alim itu mau datang ke club.

Pertama kalinya selama periode tiga puluh empat tahun usia mereka.

"Buruan Ron,,, keburu ngambek tuh anak." Jose menyadarkan Ronald.

"Waahhh mana si cewek buat dia belum datang lagi. Mana nih teman kamu??" Beny bertanya pada Sandra.

"Sudah dikasih tau kok suruh kesini. Cuman mungkin karena dia hari ini aslinya dia gak kerja jadinya dia berangkat dari rumah deh." jawab Sandra.

Beny hanya manggut manggut saja sementara Ronald sudah lari keluar ruangan untuk menjemput Angkasa yang pasti sudah emosi karena Ronald kelamaan.

"Ngapain aja sih lo lama banget." kan bener Angkasa ngomel.

"Gue,,,"

"Ya udah sih buruan deh masuk." ketus Angkasa tak mau dengar alasan Ronald.

"Ish gue getok juga nih anak ya,,," sungut Ronald dalam hati.

Tanpa panjang lebar lagi Ronald berjalan mendahului dan menyingkirkan siapa pun yang mau mendekati mereka sesuai perintah Angkasa tadi. Angkasa sendiri berjalan dengan tanpa menoleh kanan kiri.

Sekilas dia terlihat dingin dan cuek. Tapi sebenarnya Angkasa tidak begitu jika sudah dihadapkan dengan orang orang yang mengerti dirinya.

"Waahh si tuan muda sudah datang nih,,," Jose dan Beny langsung beranjak dari duduknya dan menghampiri Angkasa begitu Ronald membuka pintu room mereka.

Dipeluk berebutan oleh teman temannya begitu buat Angkasa risih.

"Apaan sih nih grup barbie,, mau bikin gue sesak napas ya kalian??" sungut Angkasa.

"Hahaha udah ayo duduk sana. Kita sudah siapkan yang istimewa buat lo. Tapi lo musti sabar dulu. Masih on the way yang spesial itu." Beny menyombong karena itu adalah idenya.

"Trus lo pikir gue tertarik gitu??" sinis Angkasa.

"Kaaaan,,, gue bilang juga apa. Anak alim ini mana mau begituan?? Lo sih,,," Ronald menjitak kepala Beny. Yang dijitak hanya meringis kesakitan dan mengusap usap kepalanya yang kena jitak Ronald.

"Sini kasih botol itu." titah Angkasa pada Jose.

Tanpa basa basi atau menunggu Jose yang tengah minum wishky dari botolnya langsung selesai menenggak minuman itu,,, Angkasa langsung merebutnya dari tangan Jose.

Uhuk,,,Uhuk,,,

"Gila lo Sa,,, Main sambar aja!!" Jose kesal karena dia jadi tersedak dan pakaiannya pun sedikit basah.

Angkasa tidak peduli dengan ocehan Jose dan langsung menenggak minuman yang sama sekali tak dia tau bagaimana cara menikmatinya itu. Yang dia lihat tadi Jose minum langsung dari botolnya dan sekarang dia ikut saja.

Ronald, Jose dan Beny mlongo seperti sapi ompong melihat Angkasa menenggak wishky itu. Bagaimana mereka tidak melongo karena lagi lagi ini adalah pertama kalinya seumur hidup mereka melihat Angkasa minum minuman semacam itu.

Selama ini tak peduli seberapa kerasnya mereka membujuk Angkasa,,, selalu saja Angkasa bisa menolak ajakan teman teman tak berakhlak itu. Dan kali ini tanpa disuruh atau pun diminta,,, Angkasa menenggak habis minuman itu.

Setengah botol lebih dihabiskan Angkasa sekali teguk.

"Nih anak benar benar salah obat gue rasa." Ronald berbisik pada Jose dan Beny.

"Ini beneran Angkasa bukan sih yang datang??" Jose mengucek ucek matanya mengira dirinyalah yang sudah mabuk dan berhalusinasi

"Lo haus apa gimana Sa??" tanya Beny begitu Angkasa meletakkan botol kosong itu.

"Kalian selalu bilang minuman ini bikin kalian happy kan? Gue percaya sama kalian makanya gue coba minum ini. Gue juga pingin happy malam ini biar gue lupa semua orang orang brengsek di sekitar gue."

Jawaban Angkasa membuat semuanya diam. Ada rasa bersalah menggelitik di hati mereka karena siapa nanti yang tanggung jawab kalau Angkasa jadi kecanduan minum minum.

"Lo sih!!!" Ronald mendelik tajam pada Beny.

"Kok gue?? Jose tuh yang ajarin minum pakai botol." Beny tak trima.

"Jelas jelas lo yang suruh Angkasa datang tadi." kali ini Jose menyalahkan Ronald.

Ketiganya terlihat lucu saat mereka saling menyalahkan satu sama lain. Dorong dorongan badan seperti anak kecil yang sedang rebutan mainan.

Hahahaha,,,,

Angkasa tertawa keras melihat itu. Kepalanya mulai terasa berdenyut denyut tapi entah kenapa dia ingin tertawa dan tak bisa menahan tawanya itu.

Lagi lagi ketiga sahabat minim akhlak itu dibuat melongo oleh Angkasa. Ketiga saling berpandangan lagi.

"Sa,,, lo udah mabok??" tanya Ronald mendekati Angkasa.

"Hah?? Mabok?? Emang gini ya rasanya kalau mabok?? Iya gue mabok karena gue muak dengan kalian semua Hahaha,," Angkasa mulai tak bisa mengontrol perkataannya seberapa besar dia ingin melakukannya.

"Nah kan,,,Jadi nambah nih kerjaan kita. Musti ngerawat si anak gadis tuan Agung yang lagi mabok ini." sungut Jose.

"Eh mana seniormu??" Beny menyenggol Sandra yang malah terpesona melihat Angkasa. Gak mabuk kelihatan dingin tapi pas mabuk malah kelihatan menggoda, begitu batin Sandra.

"Emmm,,, itu dia datang." Sandra menunjuk ke arah pintu.

🌹🌹🌹

"Baik,,,Akan saya lakukan." jawabku.

Meski terpaksa tapi aku tau ini bagian dari pekerjaanku. Meski apa yang diperintahkan oleh ketiga tamu VIP itu sebenarnya berlebihan tapi mau tidak mau ya aku harus tanggung jawab.

Ku perhatikan tubuh pria muda yang tergolek di ranjang besara apartemen mewah ini. Wajahnya terlihat tampan meski dia tak sadarkan diri. Tapi dia akan tetap tak ada bedanya dengan pria pria lain yang membayarku dan meniduriku selama ini.

Aku mendengus kesal.

Aku mulai melepaskan pakaiannya satu persatu mulai dari sepatunya dan makin ke atas. Selama bertahun tahun bekerja sebagai wanita penghibur, baru kali ini aku sendiri yang harus melepaskan pakaian tamuku.

Biasanya merekalah yang dengan antusias melepas pakaiannnya sendiri dengan tidak sabar karena hasratnya sudah di ubun ubun berduaan dalam kamar denganku.

"Yeni,,, Yeni,, brengsek kamu Yeni."

ku dengar pria muda ini memanggil manggil nama seseorang dan mengatainya. Aku cuek saja dan terus membuka celana jeans belelnya. Menyisakan sebuah boxer ketat berwarna hitamnya. Sekali lagi aku mendengus kesal.

"Tega kamu bohongi aku selama ini Yeni!!!"

Pria itu terus meracau. Ternyata lebih mudah melayani tamu yang sadar daripada yang mabuk begini. Kalau yang sadar mereka terus memujiku,,, tapi yang ini,,,tau ada aku saja tidak,,, bagaimana mau memuji??

Di otaknya hanya ada wanita bernama Yeni itu saja.

🌹🌹

Jangan cemburu gitu dong Bintang 🤭 Yeni bukan sainganmu kok,,,

Hai sayang sayangku,,, author lagi bahagia banget karena kalian ada yang sudah kasih author vote. Terima kasih ya sayang. Itu berarti banget buat author.

Author masih setia tunggu kalian sedekah like, vote dan komen ya 🤭🤭🌹🌹

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!