Home Sweet Home

Happy reading guys 🌹

Maaf banyak typo 🙏

🌹🌹

"Aku sudah usir Bintang dari kampung ini biar mata kamu gak jelalatan lagi mas. Aku malu mas maluuuu!!! Apa kata orang orang kampung kalau sampai mas menikah lagi dengan Bintang?? Mas bilang mas itu cuma cintanya sama Marni,,,tapi kenapa masih kegoda sama Bintang???"

Marni protes pada Raharja.

"Apa kamu bilang? Bintang kamu usir?? Di mana dia sekarang??" Raharja batal menyeruput kopinya dan wajahnya merah padam menahan amarah.

"Mana aku tau. Paling sudah berangkat ke kota lagi."sahut Marni kesal karena Raharja masih saja mencari cari Bintang.

"Kamu itu lancang ya. Sudah tau suamimu ini mau menikahinya malah kamu usir dia. Aku batal menginap di sini sampai minggu depan. Besok aku balik saja!!!" ketus Raharja.

"Sebenarnya ada apa sih di kota itu sampai sampai kamu tidak betah pulang ke rumah ini?? Kamu jangan lupa mas,,,Aku dan anakmu juga butuh kehadiranmu. Bukan uangmu saja." protes Marni.

"Kamu sadar diri ya,,,Kamu itu bukan satu satunya istriku.Aku tidak perlu terikat sama kamu dan anakmu saja."

Pernyataan itu membuat gelas di tangan Marni terjatuh. Selama ini dia menutup telinganya dari omongan omongan tentang suaminya yang katanya tukang kawin.Marni selalu percaya bahwa dialah satu satunya istri Raharja.

Seperti yang dibilang oleh Raharja bahwa istrinya sudah meninggal saat dia menikahi Marni.

"Kamu dulu bilang istri kamu sudah meninggal mas,,,!!!"

"Tapi kamu tidak pernah tanya apa aku tidak akan menikah lagi kan??Sudahlah Marni,,,Apa sih artinya status?? Yang jelas kan aku masih selalu tanggung jawab dan menjadikanmu nyonya di rumah ini." Raharja cuek tak merasa bersalah sama sekali.

Marni terisak mendengarnya. Hatinya bagai dikoyak koyak mengetahui kenyataan bahwa suaminya itu memang benar tukang kawin seperti omongan tetangga.

Dia pikir dia akan hidup bahagia dengan menerima lamaran Raharja dulu. Dia pikir dia sudah menang dari Bintang yang memilih kabur dari pernikahan itu. Rupanya Bintang malah lebih menang darinya.

Bintang tak perlu merasakan pedihnya di madu,,,kesepian karena suami jarang pulang,,, atau bahkan tak perlu kebingungan mencari pelampiasan saat hasrat kewanitaannya tergugah tapi suami tak ada.

"Jangan pergi besok mas. Aku tidak apa apa dan terima kenyataan bahwa aku sudah kamu madu. Aku tidak akan bertanya lagi siapa maduku itu. Tapi aku mohon kamu tinggallah dulu di sini." pinta Marni.

"Kamu yang buat aku malas di sini. Coba masih ada Bintang di sini kan aku senang berlama lama di kampung ini."

"Bintang,,,!!! Bintang dan Bintang saja yang kamu pikirkan mas!!!" Marni berteriak teriak.

"Kencangkan saja terus suaramu biar semua orang dengar bahwa kamu hampir dan ku pastikan akan punya madu bernama Bintang." Raharja membentaknya hingga Marni terdiam dan menangis dalam diamnya.

Raharja masuk ke kamarnya dan membanting pintunya dengan keras. Anak mereka terbangun dan menangis ketakutan membuat Marni mau tak mau menunda dulu tangisannya dan kembali menidurkan anaknya.

🌹🌹🌹

Esok pagi bus yang membawaku ke kota telah sampai di kota tujuanku. Kota yang memberikanku kehidupan malam yang entah akan sampai kapan menguasaiku.

Ku regangkan otot otot kaki dan tanganku sebelum menuruni bus. Lumayan pegal pegal juga semuanya terutama leherku karena perjalanan malam membuatku mengantuk dan tidur dengan sandaran bus seadanya.

Turun dari bus aku menuju ke pangkalan taksi yang akan mengantarku ke kontrakanku. Dalam perjalanan ke aana aku mencoba menyamankan tubuhku di sofa belakang taksi yang jauh terasa nyaman dibanding bangku bus.

Ku aktifkan ponselku. Beberapa pesan dari para om pengagumku masuk dan ku skip saja. Aku masih tak ingin menerima tamu.

Kadang aku heran pada mereka,,

Sudah sebegitu cueknya aku pada mereka tapi tetap saja mereka mengidolakanku.

Hanya pesan dari Sandra teman kerjaku saja yang ku baca.

"Bintang kapan lu balik sini?? Madam Gina bilang bakalan ada tamu spesial loh. Lu gak mau akhiri cuti lu lebih awal?? Kata madam Gina kalau lu gak mau bakalan dikasi gue sih tuh tamu hehehe,,,"

Bisa kubayangkan muka cengengesan Sandra mengatakan hal itu. Sandra memang setingkat di bawahku. Hanya jika aku sudah full order maka madam Gina akan memberikan job VIp padanya.

"Ambil aja. Gue masih pingin libur. Lagi gak mood gue." balasku.

Madam Gina juga kenapa sih,,, biasanya kalau lebaran begini juga club tidak melayani layanan plus plus selama seminggu ke depan.Tumben ini baru hari kedua saja sudah menerima permintaan plus.

Baru saja mau kumasukkan ponselku ke tas,,, madam Gina malah menelponku.

Hmm angkat gak ya??

Aku ragu. Kalau ku angkat pasti madam Gina akan membujukku dengan rayuan setannya itu. Tapi kalau tidak diangkat siapa tau ada hal penting lainnya.

"Madam,,, Tumben pagi sekali sudah telpon?" akhirnya ku angkat juga telponku.

"Hai manis,,,Ye dimana nih sayang? Kalau sudah bisa dihubungi begini sih bisa madam tebak ye sudah di kota kan??" germoku satu ini memang paling tidak bisa dibohongi.

"Baru sampai kota. Masih di taksi nih mau ke kontrakan."

"Baguslah kalau begitu. Nanti malam ye datang ya ke club.Tamu ViPnya kelas atas lho Bintang. Dan musti ye yang handle."

"Bintang udah suruh Sandra dulu yang handle madam.Bintang capek banget nih. Daripada servis Bintang gak memuaskan juga kan malah bikin malu madam kan??" ku tawar madam Gina dengan alasan kepuasan pelanggan. Biasanya germoku itu paling takut kalau pelanggannya komplain.

"Duuuh ye memang paling pintar bikin alasan deh. Ya sudah kalau begitu,,, ye istirahat saja dulu ya. Tapi kalau tamu Vip tetap minta ye yang datang ye harus datang." madam Gina memutus sambungan tanpa menunggu jawabanku.

Hmm,, aku memutar mataku malas. Rasanya baru mau tertidur tapi rupanya sudah sampai kontrakanku.

Home sweet home.

Waktunya istirahat dulu melepaskan segala penat perjalanan dan penatnya hati akibat ulah orang kampung kemarin.

🌹🌹🌹

"Angkasa,,,," Yeni memeluk Angkasa dengan hangat begitu pria itu menampakkan batang hidungnya di rumah besar milik Agung.

"Angkasa kangen banget sama mbak Yeni." pelukan hangat Yeni pun dibalas pelukan penuh kerinduan oleh Angkasa.

"Ayo istirahatlah dulu. Mbak akan masak spesial kesukaanmu."

"Thanks mbak. Aku naik dulu ya." Yeni mengangguk mengiyakan dan membiarkan Angkasa bernostalgia di rumah yang telah menjadi saksi tumbuh kembangnya itu.

Rumah yang ketika dia dewasa berasa seperti neraka dan hanya akan kembali seperti surga ketika papanya tidak ada di rumah seperti saat ini.

"Home sweet home." Angkasa menghempaskan tubuhnya di ranjang empuk berukuran besar miliknya.

🌹🌹🌹

Selamat datang Angkasa 😘 Sebentar lagi mau ketemu Bintang loh,,, Mandi dulu sana,,,🤭

Author masih tunggu ya jejak dari kalian. 🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

Patrish

Patrish

Angkasa... ketemuBintang... ketemu Pak Raharja juga... rameeeee

2022-09-25

1

Ade Safitri

Ade Safitri

sebelum ketemu bintang, angkasa ketemu aq dulu ya...🤭🤭💃💃

2021-10-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!