Setelah merasa puas dirumah Adelia, Chika baru mau diajak pulang.
Seperginya Chika, Rahmat menyempatkan diri untuk ngobrol berdua dengan Adelia. Rahmat masih penasaran dengan ucapan Adelia yang sempat tertunda oleh datangnya Chika tiba tiba.
"Del, ayah ingin ngomong sebentar. Mumpung warung lagi sepi ga ada pembeli "sambil Rahmat menyuruh Adel duduk dengan kode menepuk nepuk kursi. "
Adelia mendekati ayahnya, duduk disamping ayahnya "Emang ada apa yah?? Kok serius amat muka ayah?? "
Rahmat menghela nafas sejenak "Del, ayah masih penasaran akan jawabanmu yang sempat tertunda, tentang hubunganmu sama nak Arya? "
Adelia tertunduk malu "Oohh itu yah, sebenernya Adel bersedia kok yah. Jika menggantikan posisi almarhumah ka Arselia. "
Rahmat sumringah "Kamu serius dengan ucapanmu Del?? "
"Iya ayah, Adel sangat serius. Dari awal Adel tahu kalau Chika anak almarhumah ka Arselia, Adel sudah berniat dan berjanji untuk menjaga Chika. Walaupun waktu itu mas Arya belum bisa terima Adel. Adel sudah berniat akan jaga Chika sebagai seorang tante pada ponakan "ujar Adel pada Rahmat. "
"Apa kamu ga permasalahkan status duda nak Arya, Del?? "
"Ga yah, Adel ga masalah kalau mas Arya itu duda. Karena Adel ingin sekali membuat almarhumah ka Arselia di alam sana bahagia. Adel tulus yah, Adel ingin Chika bahagia. Kalau Chika bahagia pasti almarhumah ka Arselia tenang dan bahagia di alam sana "sahut Adel sambil tersenyum. "
"Sukurlah Del, ayah lega mendengarnya. Sekarang tinggal bagaimana kita jujur tentang siapa itu almarhumah istri nak Arya pada nak Arya "sahut Rahmat. "
"Iya yah, Adel juga sampai detik ini belum berani buka rahasia. Karena pak de dan bu de juga masih bungkam "ucap Adel lesu. "
Setelah percakapan cukup lama, Rahmat dan Adel melangkah ke warung membantu Hesty yang kewalahan karena banyaknya pembeli.
Waktu bergulir begitu cepat, tak terasa sudah sore. Adelia bersantai sejenak diteras sembari membaca baca buku pelajaran dikampusnya.
Namun selagi asik membaca, terjadi keributan di warungnya. Ayah ibunya berteriak histeris, sementara para pengunjung yang sedang ngopi bubar ketakutan.
Ada dua orang preman memporak porandakan warung kopi.Semua kursi meja dilempar tak beraturan. Barang barang warung juga banyak yang rusak berceceran berserakan dilantai.
"Heh orang tua!! Mana anak kalian yang bernama Adelia!! "Teriak salah satu preman sambil menggebrak meja. "
Sontak kedua orang tua Adelia ketakutan dan memanggil Adelia.
"Saya Adelia, kalian siapa??!! Berbuat onar diwarungku!! Mau? kalian saya laporkan polisi!!! ancam Adelia tak gentar. "
"Heh!! berani kamu gadis masih ingusan nantangin kami!! Ancam kami!! Kami disini datang hanya untuk kasih peringatan sama kamu!!! Jauhi Wiily!! Jangan dekat dekat dengnnya lagi!!! Kalau ga ingin hidupmu lebih parah dari ini!!!! "bentak salah satu preman ."
Lagi lagi roh yang mirip Adelia masuk tubuhnya, dan hanya dengan sekali tatap. Kedua preman tersebut terpelanting kebelakang.
Setelah itu kedua preman tersebut pergi tanpa berbuat ulah lagi.
Setelah itu, roh yang ada di tubuh Adelia keluar dari tubuh Adelia.
Melihat kedua preman terpelanting jatuh ke belakang. Kedua orang tua Adekia sempat heran. Namun rasa herannya segera ditepisnya.
"Nak, emang sampai sekarang kamu masih berhubungan dengan Willy??"tanya Rahmat. "
"Ga kok yah, makanya Adel berhenti kuliah karena menghindari Willy .Karena Adel kan setiap hari bertemu Willy karena satu kelas. Adel juga tahu, ayah sama ibu celaka juga karena Rara atau tante Monik yang ga suka Adel deket deket Willy. "
"Adel ga mau ayah ibu kenapa kenapa lagi. Makanya Adel berhenti kuliah. Selama ini Adel baik kesemua orang termasuk Willy. Masa iya, Willy minta tolong jelasin pelajaran yang dia ga ngerti. Sementara Adel ngerti .Masa Adel berdiam diri?? "
"Semua salah paham, dikira Adel yang deketin Willy. Padahal Willy yang selalu deketin Adel, itupun sekedar minta diajarin menyelesaikan tugas tugas kuliah yang dirinya masih belum paham. "
Setelah mendengar penjelasan dari Adelia, kedua orang tuanya iba. Karena Adelia mengorbankan kuliahnya hanya demi mereka berdua.
"Maafkan ayah sama ibu ya nak, gara gara kami. Kamu jadi berhenti kuliah "ujar Hesty tertunduk murung. "
Adelia mengusap bahu ibunya "Ibu jangan ngomong seperti itu ,sudah kewajiban seorang anak berbakti pada orang tua. Ini belum seberapa dibanding pengorbanan ayah dan ibu selama ini buat Adel. Justru Adel yang minta maaf ,gara gara kedekatan Adel dengan Willy. Ayah dan ibu yang menjadi korban. "
Kemudian kedua orang tua Adelia membereskan semua barang barang yang berserakan berantakan karena ulah kedua preman suruhan dari Monik.
"Aku harus ketemu tante Monik, aku harus jelaskan kalau aku dan Willy tidak ada hubungan yang spesial "batin Adelia. "
Sambil mondar mandir didepan warungnya yang berantakan.. Sontak kelakuan Adelia mengundang tanya kedua orang tuanya yang melihat tingkahnya tersebut.
"Nak, kamu kenapa lagi? ""tanya Rahmat. "
"Adel mau kerumah tante Monik yah. Mau jelasin ke dia, kalau Adel ga da hubungan apa apa sama Willy. Tapi Adel ga tahu rumahnya dimana?? "sambil terus mondar mandir. "
"Del ,kenapa kamu ga telfon nak Willy saja?? Tanya dimana alamat rumahnya??Kamu masih kan, punya nomor ponsel nak Willy?? "saran Rahmat. "
"Ya ampunnn kenapa ga kepikiran sampai kesitu ""Adelia menepuk jidatnya sendiri. "
Adelia langsung menelfon Willy untuk meminta alamat rumahnya. Willy merasa curiga kok tumben Adelia meminta alamat rumah hanya untuk ketemu mamahnya.
Namun sejenak rasa itu ditepisnya. Karena dirinya harus cepat cepat berangkat kuliah.
Setelah Adelia mendapat alamat rumah dari Willy. Adelia langsung pamit pada kedua orang tuanya dan bergegas pergi kerumah Willy.
Perjalanan tak memakan waktu lama,hanya beberapa menit Adelia telah sampai dirumah Monik.
Namun Adelia begitu terkejut, karena rumah yang dituju sedang dikerumuni banyak orang berlalu lalang membawa ember.
Para warga sedang sibuk memadamkan api yang membakar separo rumah Monik. Sementara Adelia mendengar teriakan minta tolong dari arah dapur.
Adelia berlari ke arah dapur, walaupun sempat ditahan oleh beberapa warga karena berbahaya apinya cukup besar.
Adelia menepis cekalan tangan para ibu ibu yang melarang Adelia masuk ke dapur yang berkobar api.
Adelia tak menghiraukan warga, sepontanitas masuk ke arah dapur lewat pintu bekakang.
Adelia mencari sumber suara minta tolong. Setelah menemukan orang tersebut. Adelia memapahnya keluar.
Willy membatalkan kuliah karena penasaran mengapa Adelia ingin ketemu mamahnya. Willy memutar balik mobilnya untuk kembali kerumahnya.
Willy begitu tekejut melihat separuh rumahnya terbakar yakni bagian dapur.
Sementara dari jauh, datang Willy tergesa gesa melihat dapurnya terbakar. Dan sontak terkejut mendapati mamahnya dan Adelia lemah lunglay.
"Will, cepet bawa mamahmu keklinik. Takutnya kenapa kenapa "Perintah Adelia. "
Baru selesai berbicara, tiba tiba pandangan Adelia berkunang kunang. Kepala terasa berat, dan akhirnya Adelia tumbang jatuh pingsan.
Willy dan beberapa warga membawa Monik dan Adelia ke klinik terdekat.
Setelah beberapa saat, Monik dinyatakan tidak apa apa. Justru Adelia yang dinyatakan parah, karena terlalu banyak menghirup asap.
"Will, mamah heran sama Adelia. Kenapa mau nolongin mamah?? Padahal mamah telah jahat padanya dan juga pada orang tuanya "Tangis Monik penuh sesal. "
"Sudahlah mah, ga usah bersedih. Entar pasti Adelia sadar kok mah "
Untuk beberapa saat Adelia masih belum sadarkan diri. Willy segera menghubungi orang tua Adelia untuk memberitahukan kondisi Adelia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Yukity
Mampir lagi dengan boom like ..
semangaat🆙😍
2021-12-30
0
~🌹eveliniq🌹~
hadir lagi nyicil lg bacanya ya support selalu
2021-12-27
0
Xianlun Ghifa
semangat up ya Thor
2021-11-02
1