Setelah selesai menyuapi ibunya, Adelia menghampiri ayahnya "Ayah, sebenarnya ibu sakit apa? "
"Ibumu sesak nafasnya kumat, serta tadi pingsan karena tekanan darahnya rendah. Tapi kata dokter besok pagi sudah boleh pulang kok "jawab Rahmat. "
"Ya syukur dech yah, Adel sempat kawatir waktu ayah telfon ngabarin ibu di rumah sakit. "
"Del, ayah pulang dulu ya. Kamu yang nungguin ibu ga apa apa kan?? Ayah mau cek barang barang di warung yang habis apa saja. Sekalian ayah belanja buat besok. "
"Apa ga sebaiknya Adel saja yang cek barang dan belanja?? Biar ayah ga kecapean "saran Adelia. "
"Ya sudah ga apa apa ,ini kunci motor sama uangnya "sambil Rahmat memberikan kunci motor dan sejumlah uang pada Adelia. "
"Adel pergi dulu ya ayah, tolong pamitin ke ibu. Kalau nanti ibu bangun nyariin Adel. "
"Iya nak, kamu yang ati ati "pesan Rahmat. "
Adelia melangkah pergi dari ruang rawat ibunya. Langsung menuju parkiran motor mengemudikannya menuju rumah.
Sesampai dirumah Adelia mencatat semua kebutuhan warung yang stoknya habis. Sesekali Adelia menelfon ayahnya, untuk sekedar bertanya.
Jumlah stok barang yang habis, belinya lagi berapa banyak.
Setelah semua tugas cek barang dan catat barang yang habis selesai. Segeralah Adelia pergi ke pasar.
Karena pasar jaraknya ga terlalu jauh, Adelia memutuskan untuk berjalan kaki.
Setelah sampai dipasar, Adelia segera belanja barang barang yang telah di catat. Namun sejenak pandangannya terhenti pada anak anak jalanan.
Yang sedang mengamen di lampu merah dekat pasar. Adelia berinisiatif untuk membagikan makanan pada mereka.
Adeliapun mencari warung nasi terdekat, dan membeli 5 bungkus nasi rames beserta lauk pauknya. Juga tak lupa membeli minuman.
"Ade ade, sini sebentar "Teriak Adelia memanggil bocah bocah pengamen tersebut ."
"Kalian sudah pada makan belum?? "tanya Adelia. "
"Belum ka, kita belum makan dari pagi "jawab salah satu dari mereka. "
"Ya sudah sini istirahat dulu ,duduk dulu. Kita makan bareng bareng yuk?? "ajak Adelia. "
Adelia mencari tempat yang nyaman untuk mereka makan.
Setelah menemukan tempat yang nyaman dan strategis. Adelia membagikan nasi rames tersebut satu persatu kepada mereka.
Namun mereka berbisik bisik. Akhirnya salah satu dari mereka, memberanikan diri berkata "Ka, kita ga akan mau makan. Kalau kaka juga ga makan bareng kita. "
Adeliapun tersenyum "ini kaka juga mau makan kok "sambil menunjukan bungkusan nasi rames ke anak anak tersebut. "
"Eh kaka boleh tahu kan, nama kalian siapa?? Kalau nama kaka Adelia. "
"Boleh kok ka, namaku Itong, ini sebelah kananku Itung, sebelah kiriku Otong. Kalau yang cewe sebelah kanan kaka Namanya Lili, yang sebelah kiri kaka namanya Lala. "
Selagi asik asiknya makan bareng anak anak jalanan. Tiba tiba ada gelak tawa mendekati Adelia.
"Hahaha gini nech anak penjual kopi, emang pantasnya kumpul sama anak anak jalanan ."
Ternyata yang mengejek dan menertawakan Adelia adalah Rara bersama gang nya.
Adelia sama sekali tak mendengarkan ocehan Rara dan teman temannya.
Bahkan Adelia seolah seolah tak merasa ada kehadiran Rara dan teman temannya. Asik saja melanjutkan makan siangnya bersama sama anak jalanan.
Rara merasa emosi, karena niatnya ingin memancing amarah Adelia malah gagal. Adelia tak menanggapi ejekan dari Rara.
Secepat kilat Rara menampik nasi rames yang sedang dimakan Adelia, sehingga tumpah berantakan.
Adelia yang sedari tadi duduk bersila beralaskan koran, kemudian bangkit.
"Anak anak kaka pamit dulu ya?? "ucap Adelia. "
"Emang kaka mau pulang?? kok lekasan?? "tanya Itong. "
"Kaka mau ambil belanjaan "jawab Adelia. "
"Kita ikut ka, biar kita bantu kaka ya? "kata Otong. "
"Ok dech ,yuk ikut kaka "ajak Adelia. "
Sementara Rara yang merasa dicuekin mendekat ke arah Adelia mencekal lengan Adelia "Heh gwe belum selese sama loe tahu!! "
Adelia menepis cekalan tangan Rara "Lepasin!! Gwe ga mau ribut ribut untuk hal yang ga penting!! "
Sementara sosok yang mirip Adelia tiba tiba datang secepat kilat, masuk ke tubuh Adelia.
Ketika Adelia akan melangkah, dengan cepat Rara mendorong Adelia. Namun karena Adelia telah dirasuki roh yang mirip dirinya. Adelia tak goyah sedikitpun saat didorong oleh Rara.
Tak hanya sampai disitu, Geng Rara yang terdiri dari tiga orang. Ikut ikutan saja menyakiti Adelia.
Ada yang akan menjambak rambut Adelia, malah tangan menjambak rambut sendiri. Ada yang akan menginjak kaki Adelia, malah kaki sendiri yang di injak.
Pemandangan tersebut tak sengaja di lihat oleh Willy. Yang sedang melintas jalan tersebut.
Willy merasa heran melihat kejadian tersebut. Apalagi melihat Adelia yang tak bergeming sedikitpun dari berdirinya.
Tapi Rara terpelanting sendiri, teman teman Rara juga bersikap aneh.
Sadar akan adanya Willy, roh yang masuk tubuh Adelia lenyap hilang.
Rara juga terkejut melihat ada Willy yang secara tiba tiba. "Willy?? kok tiba tiba kamu ada disini?? "
Willy tak menghiraukan pertanyaaan Adelia.
Sementara Adelia telah pergi bersama anak anak jalanan ,tanpa sepengetahuan Willy.
Willypun segera mencari keberadaan Adelia dengan berkeliling pasar. Rara berusaha mencegah Willy namun tak berhasil.
Pada akhirnya Willy menemukan Adelia. Willy memperhatikan setiap apa yang dilakukan oleh Adelia dan para pengamen jalanan itu.
Orang tua kaka kan jualan dirumah. Yuk anterin kaka ke rumah. Kalian mau kan? "ajak Adelia.
Kelima anak jalanan itupun mengikuti Adelia sambil masing masing membawa belanjaan Adelia.
Tanpa sepengetahuan Adelia ,Willy juga mengikuti semua gerak gerik Adelia.
Setelah beberapa menit jalan kaki, akhirnya sampai juga Adelia dirumah.
"Anak anak, siapa yang mau jus buah. Entar kaka buatin. Kaka juga punya puding enak loh ."
Lima anak itupun langsung mengangkat telunjuknya .
Adeliapun membuatkan jus untuk diri sendiri juga untuk ke lima anak jalanan tersebut.
"Oh iya ,kalian kan sudah tahu rumah kaka .Kalau mau jus atau makan ,ga apa apa kesini saja. Warung kaka buka dari jam 7 pagi sampai jam 7 malam "kata Adelia. "
Kelima anak jalanan itupun mengangguk. Setelah selesai minum jus dan makan puding ,merekapun semua pamit pulang.
Willy yang sedari tadi memandang gerak gerik Adelia, tersenyum manis entah apa yang sedang dipikirkannya.
Setelah puas dengan mengikuti Adelia, Willypun segera pergi dari tempat pengintaiannya .
Mengemudikan mobilnya arah jalan pulang.
Sementara Adelia sibuk menata semua belanjaannya. Sambil melirik jam dinding yang ada di warung.
"Astaga, saking asiknya bermain sama anak anak. Ternyata sudah jam tiga sore "batin Adelia. "
Segera Adelia melakukan ritual mandi sorenya ,kemudian membungkus makanan serta membuatkan kopi buat sang ayah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Neng Alifa
hahaha namanya otong
2022-10-11
1
Phepheng Why
tang...Ting....tung....tong....🤭
la...Li....lu ...le....Lo.....🤭
2022-04-03
1
IG : @thatya0316
semangat kak.. terjebak cinta mantan membawa like dan fav
2022-01-01
0