Part 11

Setelah selesai mengerjakan tugas kampus, tanpa sadar Adelia tertidur dimeja belajar kamar Chika.

Niat hati ingin mengoreksi hasil garapan tugasnya tersebut, malah rasa kantuk kian mendera. Hingga tertidur begitu nyenyaknya.

Arya melintas kamar Chika,niat hati ingin ke dapur mengambil minum dikulkas. Namun tak sengaja melihat lampu dimeja belajar Chika masih menyala.

Aryapun masuk kamar Chika putrinya yang tak ditutup. Arya tersenyum melihat Adelia tertidur di meja belajar.

Dengan sangat halus dan pelan agar tidak membangunkan Adelia, Arya pun menggendong Adelia. Dan membaringkannya disebelah Chika.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Tak terasa pagi menjelang, Adelia mengerjapkan matanya. Melihat jam menunjukan pukul 4 pagi.

Adelia pun bangkit dari pembaringan dan segera menata tugasnya yang berserakan di meja belajar Chika.

Dalam hati bertanya "Kayanya semalam aku ketiduran waktu mau mengoreksi kembali tugasku. Tapi kenapa tiba tiba aku berada dipembaringan Chika?? Arrghh entahlah.. "

Adelia mendekati Chika mengecek keningnya apakah masih demam, dan tak lupa mengusap sayang pipinya yang chuby serta mencium kedua pipi putri Arya tersebut.

Pemandangan itu tak lepas dari pandangan Aryawinata .

"Adelia sungguh tulus menyayangi Chika, pantes Chika tak bisa jauh darinya "gumamnya.

Sontak Adelia juga tak sengaja melihat Arya yang sedari tadi terpaku dipintu kamar Chika. Keduanya tak sengaja saling bertatapan.

Adelia merasa malu kemudian memalingkan mukanya. Namun malah Arya masuk ke kamar Chika dan mendekatinya.

"De, kamu mau ke kampus jam berapa?? biar aku antar sekalian?? "ucap Arya. "

"Mas Arya, panggilku Adel saja jangan de. Aku kan sudah dewasa bukan anak kecil lagi "protes Adelia. "

"Hhmm maaf, baiklah Adelia. "

"Mas, bisa antar aku pulang sekarang. Aku ingin membantu orang tuaku walaupun cuma sebentar. Aku ga tega, kan ibu juga baru sembuh ga boleh kecapean. Kuliahku berangkat entar jam 10n kok mas. Semalam dapat info baru dari chat grup kelasku. Kalau ada perubahan jam pelajaran. "

"Ya sudah, aku antar sekarang ."

Mereka berdua segera bergegas pergi. Arya mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang.

Selama dalam perjalanan tidak ada satupun yang berbicara. Keduanya sibuk dengan pikirannya masing masing.

Tak terasa telah sampailah Adelia dikontrakannya.

"Mas Arya, makasih telah mengantarkan Adel. "

"Iya Del, ya sudah aku langsung pulang ya. Takut Chika bangun nyari nyari kamu. Entar orang rumah ga bisa kasih alesannya ."

Arya langsung pulang sebelum Adelia akan menawarinya untuk mampir sejenak .

"Ibu, ayah. Tolong bukain pintunya, ini Adel pulang.... "

Pintupun dibuka oleh ayahnya, sementara ibunya sedang berada di dalam warung.

"Loh kok kamu pulang?? bukannya kamu mau langsung berangkat kuliah dari rumah pak dokter?? "

"Ga ayah, semalam kebetulan ada info dari grup chat kelas Adelia. Kalau jam pelajaran bukan jam 8 tapi dirubah masuk jam 10 ."

Hesty yang mendengar anaknya pulang segera menghampirinya.

"Duduklah Del, ibu ingin ngobrol sebentar denganmu ."

"Iya bu, Adel tahu kok. Apa yang ingin ibu bicarakan. Ternyata feeleng ibu sama ayah benar. "

"Kalau almarhum istri dari mas Arya adalah ka Arselia yang selama ini kita cari ."

Rahmat mengernyitkan alis "Bagaimana kamu yakin kalau almarhum istri pak dokter itu adalah kaka kembarmu?? "

"Karena secara kebetulan, waktu Adelia sampai rumah mas Arya. Adelia sempat bertatap muka dan bersalaman dengan Pak de Bagas dan bu de Rina. "

"Makanya Adelia tak meragukan lagi jati diri dari almarhum istri mas Arya. "

"Bagaimana respon Pak de dan bu de mu, waktu lihat kamu Del ?"tanya Hesty. "

"Responnya kaya orang gugup, bahkan Adel sempet melihat keduanya menatap Adel tak berkedip bu. "

"Tapi Adelia belum berani menanyakan perihal ka Arselia pada mereka. Adel juga belum berani jujur pada mas Arya. Kalau Adel kembarannya almarhum istrinya. "

"Ya sudahlah, yang penting kita telah mengetahui kebenarannya. Seiring berjalannya waktu, semua pasti akan terbongkar "ucap Rahmat. "

Tak terasa air mata Hesty mengalir, sontak Adeli dan Rahmat tertegun.

"Kamu kenapa bu, kok nangis? "tanya Rahmat. "

"Ibu sedih ayah, tujuan kita pindah dikota ini karena ingin mencari keberadaan Arselia. Kita belum sempat bertemu ,malah tahu tahu Arselia telah tiada. Bahkan kita saja belum tahu dimana makamnya ."

"Ibu iklaskan ka Arselia, biar dia tenang. Adel akan bantu ayah dan ibu cari tahu dimana makam ka Arselia "hibur Adelia. "

"Ibu jangan bersedih lagi, ingat kesehatan ibu. Yang terpenting kita mulai sekarang bantu mas Arya urus Chika. "

"Jadi Chika itu cucu kita ya yah? 'ujar Hesty. "

"Iya ibu, makanya ibu jangan banyak pikiran. Jangan bersedih terus. Tebus kesalahan kita dimasa lalu dengan membantu pak dokter dalam merawat Chika "usul Rahmat. "

"Ibu, sudah jangan sedih terus. Yuk kita ke warung. Apa nech yang belum dikerjakan biar Adel bantu "ucap Adel sambil menggandeng Hesty ke warung. "

Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa sudah jam 9 pagi. Namun ketika Adelia akan beranjak dari warung menuju kamar mandi.

Dari arah depan rumah terdengar teriakan seseorang memanggil dirinya.

"Adelia, keluar kamu.. "

Sontak Adelia keluar, terlihat didepan pintu ada Rara dan wanita paruh baya yang ternyata adalah Monik mamah dari Willy.

"Ada apa ya Rara, tante??"

"Dengan senyum sinis Rara menjawab "Pake tanya ada apa segala ??!!Kamu belum tahu kan, siapa tante ini??!! Ini tante Monik mamahnya Wily?!Paham??! "

"Oh mamah Willy "sambil Adelia mengulurkan tangan ingin menyalaminya. "

Namun Monik tidak menanggapi malah buang muka.

Kemudian Monik berkata dengan ketusnya "Heh kamu tukang jual kopi??!! Aku peringatkan mulai sekarang kamu jangan lagi dekat dekat dengan Willy ??!!Sadar diri donggggg, kamu itu ga pantas, cuma penjual kopi juga.. ""

"Dan saya tegaskan lagi??!! Uang yang Willy kasih ke kamu yang 5 juta itu, saya anggap itu utang??!! Enak saja deketin anakku demi uang?!!!

Rahmat dan Hesty mendengar ucapan yang tidak mengenakan, segera keluar.

"Ohh jadi ibu ini ibunya nak Wiilly, sebelumnya kami mohon maaf. Kami memang menganggap uang dari nak Willy itu sebagai pinjaman. Walaupun nak Willy memberinya dengan sukarela "ucap Rahmat. "

"Perlu ibu tahu juga, iya memang anak kami cuma anak dari seorang penjual kopi. Tapi anak kami ga serendah yang ibu tuduhkan padanya. Jadi kami mohon ibu tolong jaga ucapan ibu, jangan sembarangan menuduh orang "ujar Rahmat kembali. "

"Huh anak sama bapak, sama sama sok alim sok suci. Padahal sudah jelas jelas, kalau anak bapak ini ingin morotin anak saya!! "cibir Monik.

"Pokokknya saya ga mau tahu ya??!! Sebisa mungkin anak bapak ini menjauh dari kehidupan anak saya ??!!Jika masih keras kepala, saya pastikan hidup keluarga bapak tidak akan tenang?!!!Saya akan hancurkan hidup kaliann??!! Pahamm??!! "ancam Monik. "

Terpopuler

Comments

Fa Rel

Fa Rel

dasar monik mak lampir

2021-12-18

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 Part 108
109 Part 109
110 Part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 Part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 Part 132
133 Part 133
134 Part 134
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Part 138
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
Part 108
109
Part 109
110
Part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
Part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
Part 132
133
Part 133
134
Part 134
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Part 138
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!