Namun Adelia tak langsung membuka jati dirinya pada kedua orang paruh baya tersebut.
Adelia pura pura tidak tahu dan tidak mengenal Rina dan Bagas. Dengan tersenyum Adelia menyalami kedua paruh bayu tersebut.
"Mah, pah, ini yang namanya Adelia. Mirip banget sama almarhumah Arselia kan mah pah "ujar Aryawinata. "
"Iya Arya, begitu mirip sampe mamah sama papah ga bisa bedakan "ujar Bagas. "
"Chikanya mana mah?? Kondisinya gimana mah, apa masih demam? "tanya Arya. "
"Chika masih demam, dari pagi ga mau makan. Manggil mommynya teruss, buruan kamu temuin Chika sana "perintah Rina. "
Aryapun masuk rumah sambil reflek menggandeng tangan Adelia. Yang digandengpun tak protes, hanya diam saja.
Sesampai dikamar Chika, Aryawinata baru menyadarinya. Dan melepaskan tangannya yang menggandeng tangan Adelia.
"Maaf Adelia , saya reflek "sambil tertunduk malu. "
Adelia hanya tersenyum "Iya om dokter ga apa apa kok."
"Mommy, mommy hiks hiks "
Adelia mendekat pada Chika "Sayang ,ini mommy.. "
Mendengar suara Adelia, Chika langsung membuka mata dan mencari sumber suara tersebut.
"Mommy kemana saja?? Chika kangenn.. Mommy ngapain ngilang ngilang terusss.
Mommy , Chika mau ikut mommy... "
Isak tangis Chika tiada hentinya. Membuat Adelia semakin tak tega dan lekas menggendong Chika.
"Sayang, sudah jangan nangis teruss.. Kan mommynya sudah ada disini sayang.. ""
Sambil Adelia trrus mengusap punggung Chika yang memeluk Adelia dengan kencangnya.
"Janji ya mommy jangan ngilang ngilang lagiii.."
"Iya sayang ,mommy janji "jawab Adelia. "
"Ka arselia ,ternyata Chika ini keponakanku. Aku berjanji ka, akan menjaga Chika.. Maafkan ayah dan ibu ya ka, atas kesalahan masa lalunya "batin Adelia. "
"Chika sayang ,mam mam ya?? mommy suapin.
Chika hanya menganggukkan kepalanya.
Adelia dengan telaten menyuapi Chika, serta tak lupa memberinya vitamin dan obat penurun panas.
10 menit kemudiann..
Chika sudah tidak demam bahkan sudah mampu tersenyum. Bahkan bercanda ria dengan Adelia.
Aryawinata, Rina, serta Bagas yang melihat semua itu ikut merasa bahagia.
Namun ada seribu tanya didalam hati sepasang suami istri paruh baya ini. Mereka telah sangat yakin akan perasaan mereka, jika Adelia ini adalah keponakan mereka.
Rina dan Bagas ingin sekali bertanya pada Adelia. Namun rasanya takut karena telah terlanjur bohong pada Arya winata. Jika Arselia tak memiliki kembaran.
Namun Rina dan Bagas juga iba melihat cucunya yang tak bisa jauh dari Adelia.
"Pah, bagaimana ini pah. Apa kita katakan saja yang sebenarnya pada Arya pah?? "
"Papah juga bingung mah ,harusnya waktu Arya tanya soal kembaran Arselia. Kita ngomong jujur ya mah?? "
"Mamah juga nyesel pah, ga tahu kalau akhirnya bakal jadi seperti ini. "
"Papah ga nyangka kalau cucu kita malah ketergantungan dengan adanya Adelia. "
"Papah sama mamah lagi ngomongin apa?? Kok kaya orang ketakutan gitu" hardik Aryawinata. "
"Ini Arya, kami merasa terharu dan iba melihat Chika .Kami itu sedang memikirkan ,bagaimana nasib Chika untuk kedepannya?? "jawab Bagas.
"Iya Arya, apa kan selamanya minta tolong Adelia seperti ini?? Apa ga sebaiknya kamu menikah lagi saja, biar ada yang urus Chika .Dan Chika ga ketergantungan dengan sosok Adelia? "ujar Rina. "
"Entahlah mah pah, Arya bingung. Jujur Arya sampe detik ini masih sangat mencintai almarhumah Arselia ."
"Trus mau sampai kapan seperti ini ??Apa kamu tega melihat anakmu sebentar bentar mencari mommynya?? "tanya Bagas. "
"Apa ga sebaiknya kamu nikahin saja Adelia, Arya?? "sela Rina. "
"Ga tahu lah mah ,biar saja begini adanya dulu. Arya cuma mencoba menjalani semua ini seperti air yang mengalir ."
"Lagian Arya sama Adelia kenal belum lama mah. Kita belum paham satu sama lain sifat masing masing. Juga belum tentu Adelia mau sama Arya yang duda anak satu ."
"Hhhmm kalau semisal Adelianya mau jadi istrimu bagaimana Arya? "tanya Bagas. "
Arya hanya mengernyitkan alis dan mengangkat kedua bahunya dan lekas pergi sambil berkata "Entahlahhhhh. "
"Chika sayang,, mommy mau ngomong sebentar sama daddy ya?? '"
"Iya mommy, tapi nanti kesini lagi ya?? Bacain dongeng buat Chika. "
"Iya pastinya, apa si yang ga buat putri mommy ini "sambil mencolek hidung mancung Chika. "
Adelia mendekati Arya yang sedang duduk dimeja belajar sambil memainkan laptopnya.
"Om dokter, Adel mau ngomong sebentar bisa ga? "
"Namaku Arya, panggil aja mas Arya. Jangan terlalu formal begitu "tegas Arya masih fokus dengan laptopnya. "
"Iya maaf mas Arya ,Adel bingung. Ini sudah malam, tapi Chikanya belum mau tidur. Sedang Adel besok kuliah pagi, ada beberapa tugas yang belum Adel kerjakan. "
Arya langsung menghentikan aktifitasnya tersebut, dan langsung menutup laptopnya.
"Iya ya, maaf putriku jadi merepotkanmu "ujar Arya tertunduk lesu ."
"Aduhh bukan begitu maksud saya mas Arya, saya mau kok setiap haripun bermain dengan Chika. "
"Tapi gimana caranya ya, supaya saya bisa tetep ngerjain tugas dari dosen?? "
"Gini saja, biar aku kerumahmu. Ambil semua tugasmu. Aku minta tolong kali ini kamu nginep sini ya?? Pleaseee.. Besok aku anter ke kampuss.. Aku kawatir tengah malam Chika nyari nyari mommynya lagi gimana? "rajuk Arya.
Belum sempat Adelia menjawab, tahu tahu Chika sudah ada didekatnya "Mommy..ayuk bacain dongennggg.. Chika sudah ngantukkk "sambil menarik narik tangan Adelia. "
"Ayokk dechh,, Chika mau dibacain dongeng apa hayooo.. "sambil mengajak Chika ke ranjangnya. "
Adelia membacakan sebuah dongeng untuk Chika. Tak berselang lama Chikapun tertidur. Namun Chika tertidur sambil memeluk Adelia.
Setiap Adelia mencoba bangun, Chika pasti merengek tak mau melepas pelukannya.
Arya merasa kasihan melihat Adelia seperti ini.
"Lebih baik kamu tidur sini saja. Biar aku ambilkan tugas tugas kuliahmu. "
"Baik mas Arya, biar aku telfon ayah atau ibu suruh nyiapin buku buku tugasku "jawab Adelia.
Adelia segera menelfon ayahnya meminta menyiapkan beberapa buku catatan Adelia yang ada di tas kuliahnya.
Adelia menjelaskan secara detail pada ayahnya tentang buku buku yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan untuk kuliah di pagi hari. Agar ayahnya tak keliru dalam menyiapkan semua buku yang akan di ambil oleh Arya.
Adelia melakukan telfon dengan panggilan vidio, sehingga Adelia bisa melihat langsung buku buku yang diperlukan.
Tak berselang lama, panggilan telfon ditutup. Arya segera berangkat menuju rumah Adelia untuk mengambil beberapa buku mata kuliahnya yang diperlukan untuk mengerjakan tugas dan juga untuk keperluan kuliah besok pagi.
Beberapa menit kemudian Arya telah kembali dari rumah Adelia. Karena Arya dalam mengemudi mobilnya sangat cepat.
Mengingat jalanan sepi sehingga Arya berani melajukan mobilnya dengan cepat.
"Del, ini buku bukumu. Dan ini aku belikan beberapa cemilan serta minuman ringan. Untuk menemanimu dalam mengerjakan tugas "ucap Arya. "
"Trimakasih mas Arya "sambil bergegas bangkit dari pembaringan Chika , untuk mengerjakan tugasnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
HIATUS
semngat kaka.. salam dari mencintai Mu Jalan Menuju Surga 😘
2021-12-29
0