Setelah dirasa cukup lama berada dirumah Monik, Aryawinata berpamitan untuk balik kerumah.
Seperginya Aryawinata, Willy sempat bertanya tanya dalam hati. Kenapa bisa kaka sepupunya kenal Adelia .Bahkan sepertinya mereka telah sangat dekat.
"Kenapa aku tadi ga bertanya sama mas Arya.Dimana dirinya kenal dengan Adelia?? "gerutu Willy. "
"Eehmmm kamu kenapa Will, kok seperti gelisah?? "tanya Dedy menepuk bahu anak semata wayangnya. "
"Willy lagi heran saja sama mas Arya pah?? "sahut Willy sambil menerawang jauh. "
Dedy mengerutkan alisnya tanda bingung dengan maksud ucapan Willy "heran kenapa Will?? Apa karena menyuruhmu untuk menegur Rara?? "
"Bukan itu pah, heran saja kok bisa kenal juga sama Adelia?? Bahkan seperti sudah dekat saja hubungan mereka pah "ucap Willy. "
Dedypun menggoda anaknya ""Hhemm kamu cemburu ya?? sama kaka sepupumu itu?? "ledek Dedy pada Willy. "
"Hhhemm ga tahu juga si ya pah. Tapi heran saja, papah dengar kan. Tadi mas Arya bilang, habis anter Chika nginep dirumah Adelia?? "ujar Willy. "
"Hhemm kalau misalkan tenyata kaka sepupumu itu ada hubungan spesial dengan Adelia bagaimana Will?? "tanya Dedy dengan mimik menggoda. "
"Ya Willy ga akan marah pah. Jodoh kan sudah ada yang atur, juga ga bisa dipaksakan juga kan?? "ujarnya. "
"Hhhmm betul juga ucapanmu itu. Langkah selanjutnya apa kamu akan menegur Rara?? "tanya Dedy menyelidik. "
"Serba salah serba bingung pah. Sifat Rara itu sangat buruk pah, jika ditegur bukannya jera malah tambah menjadi jadi. Namun tak ditegur juga sama saja,bakal terus berulah menyakiti Adelia "ujar Willy merasa galau. "
"Kalau menurut papah sebaiknya biarkan saja daripada setelah ditegur menjadi jadi dalam menyakiti Adelia "saran Dedy sang papah. "
"Ya dech pah, mending Willy pura pura ga tahu saja.Udah dulu ya pah, Willy mau ngerjain tugas kampus "sembari melangkah menuju kamar. "
🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏
Waktu malam telah berlalu berganti dengan pagi yang sejuk dingin. Membuat semua orang enggan untuk bangkit dari pembaringannya. Dan lebih memilih untuk terus bergumul didalam selimutnya.
Seperti halnya dengan Chika, tidurnya begitu nyenyak. Bahkan enggan melepaskan pelukannya pada Adelia .
Kedua orang tua Adelia sangat terharu ketika melihat kamar Adelia. Dimana Chika tidur pulas sambil memeluk tubuh Adelia.
"Yah, apa ga sebaiknya kita ceritakan saja perihal saudara kembar Adel pada nak Arya?? "tanya Hesty pada suaminya. "
"Bu, ngomong masalah kembaran Adel .Ayah jadi ingat kata kata terakhir nak Arya sebelum pergi dari sini? "sahut Rahmat. "
Hesty menautkan alisnya heran "Emang nak Arya ngomong apa sama ayah? "
Rahmat menghela nafas panjang "bu, sebaiknya kita bicarakan diwarung saja sambil menata warung "ajak Rahmat. "
Kedua paruh baya tersebut berjalan melangkah menuju warung kopi mereka.
Rahmatpun tanpa menunggu istrinya bertanya kembali. Segera menceritakan penuturan Arya tentang keinginan Chika supaya Adelia menjadi mommynya.
"Trus nak Aryanya apa bersedia yah?? Jika Adel jadi mommy sambung Chika?? "
"Nah itu bu, belum sempat ayah bertanya. Eehh nak Arya mendapat telfon dari rumah sakit untuk segera kerumah sakit "jawab Rahmat lesu. "
"Menurut ayah pribadi bagaimana kalau Adel turun ranjang dengan nak Arya?? "
"Kalau menurut ayah ga ada salahnya bu. Tapi Adelnya mau ga?? Kita kan ga tahu isi hati anak kita bu. Dia suka sama nak Arya atau nak Willy?? Kita kan belum tahu bu "penjelasan Rahmat ."
Sementara keduanya terus asik mengobrol sambil menyiapkan segala kebutuhan warung kopinya.
Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa sudah jam 7 pagi. Warungpun segera dibuka oleh Hesty juga Rahmat.
Sementara Adelia baru bangun, tergesa gesa. Karena bangunnya kesiangan.
Adelia menuju warung untuk meminta maaf pada kedua orang tuanya. Karena dirinya tidak membantu mempersiapkan kebutuhan warung.
Orang tuanya sangat memahami dan tidak marah ataupun menyalahkan Adelia yang bangun kesiangan.
Karena orang tua Adelia tahu jika semalaman Adelia asik mendongeng untuk Chika hingga tengah malam.
Sejenak mereka dikejutkan oleh suara deru mesin mobil. Yang tak lain adalah mobil Aryawinata.
"Pagi pak, bu. Maaf Arya pagi pagi kesini. Niat mau jemput Chika "salam Arya dengan sopannya sambil mencium tangan kedua orang tua Adelia. "
"Pagi juga nak Arya, ga apa apa kok. Yuk masuk, nak Arya bisa lihat sendiri Chika sedang apa? "Rahmat menepuk bahu Arya dan mengajak masuk kedalam. "
Rahmat menunjukkan kamar Adelia, dimana Chika masih tertidur dengan nyenyaknya.
Arya tersenyum sembari geleng geleng kepala melihat putrinya yang masih tidur dengan mendekap selimutnya.
"Padahal kalau dirumah jam 4 pagi sudah bangun loh pak. "ujar Arya ."
"Oh iya nak Arya, mari kita duduk. Ada yang ingin bapak bicarakan "ajak Rahmat. "
Selagi Rahmat mengajak Arya duduk diruang tengah. Melintaslah Adelia akan ke halaman untuk menyapu halaman.
Namun Rahmat mencegahnya dan menyuruh Adelia bergabung dengan dirinya dan Arya.
Setelah mereka bertiga duduk, Rahmat membuka pembicaraan.
"Nak Arya, Adel. Ayah ingin bicara sama kalian berdua. Mengingat waktu itu nak Arya pernah bercerita tentang Chika yang menginginkan supaya Adel jadi mommynya. "
"Ayah ingin bertanya pada nak Arya, apakah kiranya nak Arya ada hati dengan anak saya?? "
"Aduhh gimana nech, kok buru buru ditanya seperti ini?? "batin Arya. "
"Hhmm gimana ya pak?? Sejujurnya saya merasakan nyaman jika bersama anak bapak. Hhmm cuma saya ga tahu dengan Adel bagaimana?? "sahut Aryawinata sambil melirik Adelia. "
"Kalau kamu sendiri bagaimana Del???"tanya Rahmat menatap manik mata Adelia. "
"Hhmm a-del se-bener-nya.... "
"Daddy.. daddy udah datanggg "Tiba tiba Chika datang langsung menghambur ke pelukan Aryawinata yang sedang duduk. "
Sehingga Adelia tak lagi meneruskan kata katanya.
Karena Adelia dan Aryawinata sibuk menanggapi cerita Chika.
Sementara Rahmatpun buru buru ke warung karena Hesty kerepotan melayani banyaknya para pembeli.
"Sayang mommy, kita mandi dulu yuk. Sehabis mandi kita sarapan.."
"Ok mommy Adel ."
"Daddy jangan kemana mana ya, Chika mau mandi dulu sama mommy Adel. "
Adel melangkah masuk dengan menuntun Chika. Sedang Arya masih saja kepikiran ucapan Adelia yang belum sempat terselesaikan.
"Kira kira tadi Adel mau ngomong apa ya?? Kok aku jadi penasaran?? Kalau ternyata Adel ga ada rasa sedikitpun sama aku bagaimana dengan keinginan Chika?? "batin Aryawinata. "
Setelah beberapa menit,muncullah Chika di ikuti oleh Adelia.
"Daddy, Chika udah wangi nech.. sekarang tinggal kita sarapan yuk daddy.. tapi Chika pengen sarapan ditaman bareng mommy Adel sama daddy.. "
"Ya udah yuk kita ke taman, emang mau sarapan apa ??cantiknya daddy?? "
"Chika pengen sarapan bubur ayam yang ditaman daddy.. mau kan?? tapi mommy Adel juga ikut ya?? "
"Iya sayang mommy Adel pasti diajak kok "ucap Aryawinata sambil melirik ke arah Adelia. "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments