Pagi di tempat yang berbeda, seorang pengantar paket misterius, tiba di sebuah rumah, rumah yang sama megahnya seperti milik sang Tuan. Namun, terlihat lebih angker, dan memiliki kesan menyeramkan. Hingga siapa saja yang melewatinya, pasti akan berpikiran yang tidak-tidak.
Atau lebih memilih berbalik arah.
"Paket." Lelaki itu berteriak kencang pada penjaga.
Mendengar teriakkan seseorang, lelaki berbadan besar yang berjaga di depan gerbang lantas menghampiri, menatap dengan tatapan menyelidik seseorang yang tengah membawa kotak, benar-benar mirip seperti paket kiriman.
"Ada apa, Tuan?" Tanyanya dengan kening yang berkerut.
"Paket." Balas lelaki itu singkat.
"Dari siapa?" Semakin menyelidik.
"Dewiq Aurora." Menyebutkan satu nama yang tertera. Meyakinkan penjaga untuk segera menerima paket tersebut.
Mendengar nama adik sang Tuan, Dewa Aaron. Meski sedikit ragu, penjaga itu langsung membuka pintu gerbang, lalu mengambil alih kotak itu. Tanpa apapun lagi, pengantar paket misterius itu langsung pergi.
Sedangkan sang penjaga melangkah dengan tergesa, ingin cepat-cepat menyerahkan paket dari wanita bernama Dewiq Aurora kepada Tuannya.
Tok tok tok...
"Permisi, Tuan."
"Masuk!" Teriak Dewa dari dalam.
Begitu mendengar perintah, ia langsung membuka pintu ruangan tersebut, dan menaruh paket itu di atas meja, yang ada di depan Dewa.
"Paket dari Nona Dewiq Aurora, Tuan." Jelasnya.
"Paket?" Dewa mengulang, tidak biasanya Dewiq mengirim paket untuknya. Bahkan tidak ada pesan apapun dari wanita itu, yang membahas tentang paket.
"Buka!" Titahnya lagi penasaran.
Penjaga itu menurut, ia mulai membuka kotak tersebut. Ada banyak sekali bungkusan, hingga memakan waktu, dan saat paket itu sukses terbuka.
Penjaga itu terperanjat, reflek memundurkan tubuhnya untuk menjauh. Matanya melebar dengan nafas memburu saat melihat isi di dalam kotak itu.
"Apa isinya?" Tanya Dewa.
Penjaga itu menelan salivanya yang terasa semakin berat, lalu menatap sang Tuan yang terlihat begitu penasaran. Tak mendapat jawaban, Dewa bangkit dari kursi kebesarannya, dan melihat sesuatu yang membuat penjaganya terlihat ketakutan.
"Keparatttt!!!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Malam harinya.
Di sebuah ruangan yang tampak begitu luas, mirip seperti aula, akan menjadi tempat dimana pernikahan antara Airish dan Kaisar dilangsungkan. Tidak ada hiasan apapun, kesan sederhana dan apa adanya, sebagaimana permintaan sang wanita.
Sedangkan di kamar yang ditempati Kaisar, gadis manis itu tengah didandani, entah kapan Kaisar memesan gaun pengantin secantik itu untuk Airish, yang jelas gadis itu hanya terima beres.
Tidak ada senyum mengembang, seperti kebanyakan orang. Tidak ada haru dan buncahan bahagia yang menyeruak ke dasar jiwa. Tidak ada rasa syukur yang terucap berhambur-hambur.
Yang ada hanya wajah datar dan sesuatu yang menyesakkan dada. Ingin rasanya ia marah, tetapi pada siapa?
Andai dia menikah dengan orang yang tercinta, mungkin saja senyuman itu akan senantiasa melengkung, menghiasi bibir tipisnya. Andai ini adalah jalan yang ia impikan, mungkin hatinya akan melayang, terbang tinggi ke atas awan.
Namun, semuanya seperti bayangan semu. Entah seperti apa nanti pernikahannya, ia tidak tahu. Benarkah Kaisar bisa mencintai dan mampu menjaganya sepenuh hati? Atau ada sesuatu yang lain yang ingin lelaki itu cari?
Kamu pasti bisa Ai, kamu cukup menuruti semua perintahnya, maka keluargamu akan baik-baik saja.
Tak dipungkiri, kecantikan Airish nampak begitu alami, hanya dengan polesan sederhana, gadis itu nampak mempesona. Ditambah lesung di pipi kanannya, membuat kecantikannya terlihat semakin sempurna.
Gaun berwarna putih itu sangat pas di tubuh Airish, dengan lengan panjang, tetapi berdada cukup rendah, hingga daging tanpa tulang itu menyembul, membuatnya terlihat semakin indah.
Airish digiring untuk keluar ditemani oleh beberapa pelayan wanita, ke tempat dimana janji suci itu akan dilangsungkan. Sedangkan Kaisar sudah menunggunya disana, dengan para pengawal dan para pelayan yang akan menjadi saksi.
Tidak ada siapapun lagi selain mereka. Keluarga angkat Kaisar pun tidak ada yang tahu, kalau lelaki itu akan menikah.
Mata elang itu tak berhenti menatap, kala sang gadis berjalan semakin mendekat. Desiran aneh itu kembali menggelora di dalam tubuh Kaisar, melihat Airish dengan sorot mata teduhnya, membuat ia tak ingin lepas dan terus mengunci tubuh semampai itu.
Sesuatu yang tidak pernah Kaisar lakukan adalah tersenyum begitu lebar, saat Airish sudah berhasil berdiri, tepat di sampingnya.
Semua pelayan dan pengawal menyaksikan itu. Mereka mengira bahwa sang junjungan, benar-benar mencintai gadis yang akan dia nikahi.
Mengingat, Airish adalah wanita pertama yang dibawa Kaisar ke dalam rumah utama. Ditambah sikap lelaki itu yang terlihat tidak seperti biasanya. Setelah Airish hadir, Kaisar benar-benar berbeda.
"Kau terlihat sangat cantik." Puji Kaisar berbisik-bisik.
Rona malu-malu seketika menyembul, tidak dapat disembunyikan lagi. Pipi Airish memerah, tanpa bisa dicegah. Mengalahkan blush-on yang ia pakai sebelumnya.
Riuh tepuk tangan menggema di dalam ruangan tersebut. Saat Kaisar telah sukses mengucapkan janji sucinya terhadap Airish, yang artinya Kaisar telah sah menjadi suami gadis cantik itu.
Lengkungan sempurna di bibir Kaisar tidak pernah sirna. Berbeda dengan Airish yang sudah menangis, ia mengelap cairan bening yang tiba-tiba saja luruh, begitu menyadari statusnya yang sudah berubah menjadi seorang istri.
Sekuat apapun ia ingin menahan, nyatanya kesedihan, kekecewaan dan luka yang ia dapat kembali hadir, tetapi ia bisa apa selain hanya menerima takdir?
Tubuh Airish tersentak kaget sekaligus menegang, saat tangan besar Kaisar sudah meraih pergelangan tangannya, dan mulai mengikis jarak. Cemas bercampur aduk dengan rasa takut, benar-benar membuat debaran jantung Airish menggila.
Keringat dingin mulai bermunculan dimana-mana, membasahi kening, mengalir hingga ke tulang selangkaa. Tubuhnya bergetar-getar tidak karuan, dengan tangan yang mengepal kuat.
Dan bodohnya, ia justru memejamkan mata, saat benda lembut itu menyapa bibirnya. Bergerak dengan sangat pelan, menari-nari dan tidak menuntut seperti biasanya.
Harusnya ia mendorong dada bidang itu, harusnya ia menolak apa yang ingin Kaisar lakukan padanya. Tetapi seolah naluri yang berkata, Airish akhirnya pasrah.
Terpaan nafas Kaisar menampar wajah Airish, membuat bulu romanya meremang seketika. Tanpa sadar gadis itu mengalungkan tangannya di leher kokoh lelaki yang baru saja sah menjadi suaminya.
Ada rasa menggelitik, bercampur rasa ingin membalas, hingga lama kelamaan, gadis itu membuka mulut dengan sendirinya, membiarkan lidah Kaisar menerobos masuk, mengabsen setiap deretan gigi yang berbaris rapih.
Lelaki itu tak menyia-nyiakan kesempatan, lantas menahan tengkuk Airish semakin memperdalam, hingga lambat laun, sang gadis menggerakkan bibir dan mulai membalas ciumannya.
Menyadari itu, Kaisar menyeringai tipis di sela-sela kegiatan yang mereka lakukan.
Dan pagutan itu terlepas, begitu tepuk tangan kembali meramaikan suasana.
"Malam ini, kau telah menjadi milikku sepenuhnya!"
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Insyaallah, novel ini berencana ikut lomba #Pacarkubukanmanusia, jadi bagi para pembaca, yuk dukung author sebanyak-banyaknya. Yang kemarin belum like, yuk angkat jempolnya buat pencet tombol like. Yang kemarin belum komen, yuk gerakin jari-jarinya, berselancar di atas keyboard, meski hanya tulisan next dan satu like itu berarti banget buat dd othor 🤗
Dan yang belum vote dan kasih hadiah, aku minta keikhlasannya yah🙏🙏🙏
Terimakasih, salam Kairish❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Liie
Emang vampir bisa nafas ya Kok aku baru tahu dia kan hantu
2025-02-17
0
Ney 🐌
sahhhh🥰😍😘😘
2024-04-21
1
Suci Nurhidayah
next 😘😘😘😘
2024-03-31
0