Kaisar terus menyusuri aroma yang begitu khas itu, indera penciumannya termanjakan, semakin ia masuk ke dalam club tersebut, semakin menyengat pula aromanya.
Ah, aroma ini membuatku lapar.
Beberapa pengawalnya mengekor di belakang, hingga tepat di sebuah pintu, Kaisar berhenti, kembali mengendus pelan, ia yakin pemilik darah suci itu ada di dalam sana, tetapi sedang apa?
Telinganya menangkap beberapa orang berteriak saling bersahut-sahutan, menyebutkan angka-angka nominal sejumlah uang. Membuat lelaki itu semakin penasaran.
Sedangkan di dalam sana, kedua tangan Airish sudah di pegangi oleh kedua rekan Roger. Karena gadis muda itu terus meronta-ronta, dan beberapa kali mencoba kabur.
Entah sudah sebanyak apa air mata yang ia keluarkan malam ini, tetapi itu semua tak berarti, rasa takut, cemas dan tegang sekaligus bercampur menjadi satu mengalahkan semuanya.
"500 juta, ku jadikan dia simpananku." Teriak seseorang yang sedari tadi tidak mau mengalah.
Melihat wajah cantik Airish membuatnya terpana, dan merasa jatuh cinta pada pandangan pertama. Meski usianya sudah masuk kepala lima, tetapi jangan salah, lelaki yang menawarkan Airish dengan harga tinggi itu, masih terlihat cukup gagah dengan setelan jasnya.
Mendengar penawaran itu, Roger tersenyum lebar, tangannya terangkat ke atas merasa mendapatkan jacpot besar.
Sementara Airish kembali menangis dan mencoba melepaskan diri. "Ku mohon jangan seperti ini. Lepaskan aku Roger, lepaskan aku badjingan!" Umpat Airish, ia menggerak-gerakkan tubuhnya ingin lari.
Namun, seketika Roger kembali menatap gadis muda itu, mendengar Airish yang mengumpat di belakangnya membuat ia merasa di remehkan.
Tangannya terayun, tetapi secepat kilat, orang yang menawarkan harga 500 juta itu bersuara.
"Hei, jangan rusak wajahnya, sebentar lagi dia akan menjadi milikku. Jadi, jangan lakukan apapun padanya."
Mendengar itu, tangan Roger kembali ke tempatnya dengan geram, lalu berganti menarik kasar lengan Airish.
"Dasar badjingan gila, aku bersumpah tidak akan memaafkanmu Roger. Kau benar-benar iblis berwujud manusia!" Maki Airish, rasa cintanya seolah sirna semenjak lelaki itu membawanya ke ruangan ini.
"Hah, memangnya kau bisa apa? Bahkan kau tidak bisa melayaniku di atas ranjang, kau hanya bisa menangis Airish, dasar tidak berguna!" Cerca Roger tepat di telinga Airish. Lalu ia tersenyum sinis.
"Baiklah, pelelangan malam ini jatuh kepada—"
"Tunggu!" Pekik seseorang begitu pintu itu terbuka.
Sosok gagah dengan tampilan jas berwarna merah maroon, terlihat berdiri di depan sana.
Membuat pandangan semua orang tertuju kepadanya, tahu siapa yang datang, mereka kompak berdiri, dan membungkukkan badan memberi hormat.
Tetapi tidak bagi Roger, ia sama sekali tidak mengenal lelaki yang baru saja masuk itu. Ia hanya bergeming di tempatnya sambil menggenggam erat lengan Airish.
Kaisar, lelaki yang baru saja datang melangkah ke depan. Ia merasakan aroma itu semakin menyeruak ke indera penciumannya.
Desiran itu semakin hebat, begitu ia sudah sukses di depan tubuh Airish. Gadis itu melirik Kaisar yang ternyata sedang menatapnya lekat.
Lelaki itu menyeringai dengan tatapan misterius, membuat Airish meneguk ludahnya, dan reflek beringsut mundur, takut.
Kaisar semakin yakin, darah suci itu ada di dalam tubuh gadis yang ada di depannya. Gadis yang cukup manis dengan bulu mata lentik yang terlihat basah.
Ada daya tarik tersendiri. Kaisar kemudian mendekat, tangan lelaki itu ingin menyentuh pipi Airish, tetapi Roger menepisnya.
Para pengawal langsung sigap di belakang tubuh Kaisar, sedangkan orang yang ada di dalam sana saling melirik takut.
"Dia sudah menjadi milik orang lain, jadi jangan asal menyentuhnya." Ucap Roger lugas, membalas tatapan dingin Kaisar.
Detik selanjutnya, Kaisar terkekeh pelan, merasa lucu. Sepertinya lelaki di depannya sama sekali tidak mengenal siapa dirinya.
Sementara Airish kembali merasa was-was, tetapi tak di pungkiri, ia mengakui kalau Kaisar memiliki paras yang tampan, rahang tegas dengan alis bertaut tebal, hidung mancung dan bibir tipis, ditambah tatapan mematikan seperti elang yang akan menerkam mangsanya, membuat Kaisar nampak begitu sempurna.
"Berapa tawaran terakhir untuknya?" Tanya Kaisar, lantas ia mengambil bungkus rokok yang tersimpan di saku jasnya. Mengapit satu batang bernikotin itu, di antara bibir tipisnya yang merah seperti buah cherry, dan mulai menghisap sesuka hati.
Mendengar itu, seketika Airish tersadar, lelaki itu sama saja, sama seperti Roger, menganggap wanita sebagai benda yang bisa diperjual belikan.
Air matanya kembali luruh, tetapi secepat kilat ia menghapusnya dengan tangan kanan yang terbebas dari cengkeraman Roger.
"500 juta." Balas Roger lugas, ia merasa lelaki yang ada di depannya ini begitu sombong, ia ingin lihat seberapa besar lelaki itu mau menawarkan harga.
Kaisar menghembuskan asap itu ke atas, lalu mengulum senyum, dan menunjuk dada Roger. "Berikan padaku, aku akan membayarmu satu milyar."
Tercengang, semua orang membelalakkan mata dengan nilai fantastis yang disebutkan oleh Kaisar. Demi seorang wanita, Presdir The King Group itu merogoh kocek yang tak main-main.
Pun dengan Roger dan Airish. Gadis itu kembali melirik ke arah Kaisar yang tak berhenti mengunci tubuhnya dengan tatapan nyalang itu. Bahkan belum apa-apa, tubuhnya sudah terasa seperti ditelanjangi.
"Tapi dia sudah menjadi milik Tuan yang duduk di belakang sana." Ucap Roger, jujur saja ia tidak suka dengan Kaisar, yang tiba-tiba datang bak seorang raja yang harus disanjung dan disambut.
Kaisar melirik ke arah belakang.
"Ah, tidak. Biarkan gadis itu menjadi milik Tuan Kaisar. Diakan yang memasang harga lebih tinggi dari saya." Ucapnya tergesa, tahu kode dari lirikan mata itu.
Mendengar itu, bibir Roger sedikit tertarik ke atas. Ternyata lelaki di depannya bukan orang sembarangan, ia harus segera mencari tahu. Mau tidak mau, ia mendorong kasar tubuh Airish ke arah Kaisar.
Airish terkejut, dengan sigap Kaisar menangkap tubuh mungil itu, membuat netra itu saling tatap, Kaisar kembali menyeringai lalu mengendus aroma gadis itu, dan Airish tersadar, ia buru-buru menegakkan tubuhnya.
"Berikan nomor rekeningmu, akan ku transfer uangnya." Ucap Kaisar tanpa melepas tatapannya pada tubuh Airish.
"Dan kau..." Airish mengangkat kepala, merasa terpanggil. "Ikut denganku malam ini."
Setelah mengucapkan itu, Kaisar berbalik dan hendak melangkah. Tetapi suara Airish yang mendayu menghentikan niatannya.
"Tunggu!"
Tubuh tegap itu mandek.
"Aku akan ikut denganmu, Tuan. Tapi aku ingin mengajukan satu syarat." Suaranya terdengar bergetar, namun memaksa untuk berani.
Kaisar tersenyum lebar mendengar keberanian Airish, membuat ia semakin tertarik, Kaisar memutar tubuhnya, lalu kembali menatap gadis itu, ia mengangkat dagu Airish. "Sebutkan syarat yang kau inginkan." Ucapnya.
"Tuan, aku sudah menjadi wanitamu bukan?"
"Airish jangan gila!" Pekik Roger. Ia merasa ada sesuatu yang di rencanakan oleh gadis itu.
Kaisar mengangkat telunjuknya, menyuruh Roger untuk diam.
Gadis itu lebih dulu menelan salivanya yang tercekat di tenggorokan, dengan tatapan sayu nan memohon gadis itu kembali membuka suara. "Aku..." Wajah Airish melengos ke arah Roger, lelaki yang telah tega menjual kekasihnya sendiri demi uang.
"Aku mau kau membalaskan dendamku padanya."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Ayunda Abdullah
nahhh gitu dong airiss dendam kamu harus di balaskann
2024-03-21
6
Siti Shiro
good airisss
2023-09-18
1
John de Joenk
aseek nih kayanya ceritanyaa
2023-08-18
1