Di ruangan VVIP yang biasa ia tempati, Kaisar memutar otaknya, bagaimana cara menjerat gadis yang tengah duduk di ujung sofa, dengan wajah yang terus menunduk, menilin-nilin ujung bajunya, dengan peluh yang mengucur deras.
Mengingat, darah suci tersebut boleh diambil pada saat bulan purnama ke tujuh, sedangkan bulan purnama tersebut, baru saja terlewat dua bulan yang lalu.
Dan selama masa penantian itu, Kaisar tidak boleh kehilangan Airish, gadis itu harus tetap berada di sampingnya. Dan ketika waktu itu tiba, ia akan menjadi makhluk yang abadi untuk selama-lamanya.
Kaisar menyesap wine yang ada di tangannya sebelum buka suara. "Kau yakin ingin meminta bantuanku untuk balas dendam kepada mantan kekasihmu?" Tanya Kaisar, lalu kembali mengambil satu batang rokok dari cangkang, dan mulai menyalakannya.
Airish memejamkan matanya mencoba untuk yakin, sebenarnya ia takut, tapi rasa kecewa bercampur marah terhadap Roger, membuatnya harus menepis semua rasa takut itu. Pelan, gadis itu mengangguk, meskipun masih sedikit ragu.
Kaisar menyeringai tanpa diketahui oleh Airish. "Lalu, apa yang akan aku dapatkan jika aku berhasil?" Tanyanya.
Mendengar itu, Airish sontak mengangkat kepalanya. Benarkan? Di dunia ini tidak ada yang gratis, semuanya butuh timbal balik.
Bagaimana ini? Airish membatin.
"Apa Tuan menginginkan sebuah imbalan?" Tanya Airish melirik Kaisar yang tengah menatapnya dengan tatapan yang tak pernah berubah. Seperti elang yang siap menerkam mangsanya.
Kaisar mendekat, membuat Airish beringsut takut. Lelaki itu menghembuskan asap rokok itu ke depan wajah Airish. "Tentu saja, bahkan aku sudah mengeluarkan uang satu milyar untukmu, bukankah itu jumlah yang besar?" Merapat, lalu kembali menikmati aroma darah Airish yang terasa begitu manis.
Uhuk! Airish sedikit terbatuk dengan aroma bernikotin itu.
"Apa yang Tuan inginkan dari saya?" Tanya Airish terbata. Dapat gadis itu rasakan, tangan besar Kaisar membelai lembut surai hitamnya dan menyelipkannya di belakang telinga.
Lalu lelaki itu mengusak rokok ke dalam asbak. Dan kembali merapatkan tubuhnya.
"Kau mau mengabulkannya?" Tepat di telinga Airish, Kaisar mengucapkan kalimat tanya itu, seketika bulu roma Airish meremang, bahkan detak jantungnya memompa tidak normal.
Pelan, Airish mengangguk. Yang ia pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya lelaki bernama Roger itu mendapat pembalasan yang setimpal.
"Jadilah istriku, maka uang satu milyar itu aku anggap lunas, dan aku akan membantumu membalas dendam."
Deg!
Terhenyak, gadis itu melebarkan netra bulatnya, bulu mata lentik itu berkedip-kedip tidak percaya. Ia mencengkram pinggiran sofa.
"Tidak!" Spontan gadis itu menggeleng sambil berteriak di depan wajah Kaisar, wajah dingin dengan tatapan mengintimidasi.
Dari jarak dekat Airish bisa melihat, di leher lelaki itu ada sebuah tato bergambar kelelawar.
"Aku tidak mau, aku tidak mau menjadi istrimu." Tolak Airish mentah-mentah.
"Kalau begitu..." Kaisar mendekatkan wajahnya. "Bayar uang itu sekarang juga, dan kau boleh pergi."
Glek!
Dapat darimana ia uang sebanyak itu, apalagi malam ini juga lelaki itu meminta uang itu kembali. Pikiran Airish kacau, ia ingin membalas dendam pada Roger, tetapi ia juga tidak mau menikah muda, apalagi dengan orang yang asal usulnya ia tidak tahu sama sekali. Mereka baru saja bertemu.
"Bisakah Tuan mengganti syaratnya?" Bukan sebuah pertanyaan, namun lebih ke permohonan.
"Tidak! Aku hanya mau itu."
"Tapi kita tidak saling mengenal, aku tidak mau menikah dengan orang yang tidak aku cintai." Pekik Airish.
Tubuh Airish meringsek ke tangan sofa, sedangkan tubuh Kaisar mengurungnya, kedua netra mereka saling tatap, Airish tidak bisa menebak apapun dalam bola mata itu, antara kejujuran dan kebohongan, Airish sama sekali tidak menemukannya. Sedangkan Kaisar fokus pada bibir ranum Airish yang terlihat merah merekah.
Cup
Airish kembali tersentak kaget, secepat kilat, ia mendorong tubuh Kaisar sekuat tenaga, hingga lelaki itu terjungkal ke belakang. Gadis itu merasa di lecehkan.
"Jangan pernah macam-macam, aku tidak mau menerima penawaranmu badjingan gila! Lupakan permintaanku, dan aku akan membayar uang itu secepatnya."
Setelah mengatakan itu, Airish langsung memutar tubuhnya hendak keluar, tetapi tangan besar Kaisar lebih dulu mencekalnya, dan membanting tubuhnya di atas sofa, Airish kembali waspada, lelaki itu mengungkungnya.
"Kau yang jangan macam-macam denganku. Kau tidak tahu bukan siapa diriku?" Ucap Kaisar, ia semakin tertarik dengan gadis yang ada di bawah tubuhnya. Karena selama ini, belum ada yang pernah menolak pesonanya. Semua wanita mengantri, ingin menghabiskan waktu, walaupun hanya satu malam dengannya.
Tetapi Airish?
"Aku tidak peduli, yang aku tahu, kau adalah lelaki brengsekk sama seperti Roger." Teriak Airish sekuat tenaga.
Dan hal itu sukses memancing Kaisar untuk menyerang bibir yang terampil memaki itu. Benda lembut mereka menyatu, Kaisar menyesapnya dengan kuat dan kasar, membuat Airish mengutuk dirinya sendiri, yang telah menganggap Kaisar adalah lelaki yang berbeda, yang bisa menolong dirinya.
Gadis itu terus meronta-ronta, memukuli dada bidang Kaisar yang semakin menghimpit tubuhnya. Namun, lelaki bermata tajam itu sudah tak bisa bertoleransi, ia mengunci tangan Airish di atas kepala.
Kini benda lembut itu berlarian diantara leher jenjang nan putih itu, Airish menggigit bibir bawahnya, berusaha untuk tidak meloloskan suara yang membuat lelaki itu semakin bergairah.
Air matanya luruh, ia terisak dengan perlakuan Kaisar di atas tubuhnya, ia seperti wanita yang tidak memiliki harga diri lagi.
"Aaaa..." Airish menjerit, saat Kaisar memberinya gigitan manis di ceruk lehernya.
"Lepaskan aku brengsekk! Aku tidak akan pernah mau menikah denganmu, lelaki jahat!" Pekik Airish dengan suaranya yang terdengar sangat marah.
Seketika Kaisar mengentikan aksinya, mendengar makian Airish membuat seorang Kaisar Allende Hadev semakin tertantang.
Lelaki itu menyusuri wajah Airish dengan jari telunjuknya. "Singkirkan tangan kotormu!" Pekik Airish tak habis-habis.
Kaisar kembali menyeringai, lalu menatap netra Airish yang kembali basah. "Aku jadi tidak sabar untuk membawamu bermain di atas ranjang, pekikanmu sungguh merdu, Nona Airish." Ucapnya dengan nada meledek.
Gadis itu kembali meronta, air matanya kembali berjatuhan. Ia benar-benar seperti jalangg yang rela menukar tubuhnya dengan uang. "Badjingan gila!"
"Suttt..." Kaisar menempelkan telunjuknya di bibir Airish, agar gadis cantik itu diam. Lalu beralih mengusapnya secara perlahan, dan..
"Aw shittt!"
Airish menggigit jarinya dengan kuat, hingga membuat Kaisar memekik dan turun dari atas sofa.
Kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh Airish, gadis itu langsung berlari menuju pintu, dan berusaha untuk kabur. Bersyukur, di luar ruangan itu tidak ada pengawal yang berjaga, hingga akhirnya Airish bisa terbebas, dan berlari tunggang langgang, menjauh dari club' malam tersebut.
Kaisar, lelaki itu hanya menatap punggung Airish dengan seringai penuh.
"Pergilah, karena sampai ke ujung dunia pun. Aku pasti bisa menemukanmu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Aini
aaah empiii
2024-09-30
1
Ita rahmawati
astagaaa knp visualnya si markutet,,biasa liat dia bengek tetiba jd vampir 🤣🤣
2024-07-12
2
Ressicca
thor bisa gak tukar visual atau gak perlu visual krna v (BTS) gak sesuai untuk karakter ni banyak author yg gna visual v padahal gak sesuai sya terus cari novel yg lain karna karakter novel pada pandangan sya lebih sesuai guna visual orang barat krna budaya mereka yg bebas sya baca kerna alur nya bagus cuma visual nya sedikit mengganggu mohon author lihat komen sya tetapi sya cuma ingin memberi pendapat mohon maaf kalau author tidak suka pendapat sya./Pray/
2024-05-25
3