Kampus tempat Oka menimba ilmu, hampir dua minggu ini terlihat berbeda. Ribuan mahasiswa baru dengan pakaian hitam putih tersebar memenuhi area kampus, seperti hari ini dimana OSPEK diisi oleh kegiatan PCK (Program Cinta Kampus). Para maba (mahasiswa baru) diajak keliling hutan dan danau kampus yang sangat luas untuk membersihkan lingkungan tersebut dari sampah dan ikut menyukseskan program green campus. Para maba akan diwajibkan membawa burung yang akan dilepas di hutan, atau ikan yang akan dilepas di danau. Mereka juga akan diberitahu nama-nama danau dan hutan yang ada di sekitan kampus.
Saat itulah tanpa sengaja Oka melihat Arunika di area hutan sedang berdiri di depan beberapa senior yang berdiri di depannya. Oka terdiam sesaat, dari jauh dia memerhatikan Arunika yang terlihat menundukkan kepala tidak nyaman. Kaki Oka sempat akan melangkah, tapi dia ingat mereka berbeda fakultas. Dia tidak boleh ikut campur masalah fakultas lain. Ada empat orang yang tengah menggoda Arunika, dan Oka mengenal beberapa di antaranya.
“Wen!” Oka memanggil Wendy yang memang anak FISIP, Sefakultas dengan Arunika.
“Hei, Ka!” Wendy berjalan mendekati Oka yang masih berdiri mengamati Arunika yang masih berdiri terdiam. “Gimana FT, aman?”
“Amanlah.” Oka tersenyum menjawab Wendy. “Dia … kenapa?”
Wendy menatap ke arah pandang Oka kemudian tertawa.
“Hahaha, biasa anak-anak kalau ada yang bening langsung deh.”
Oka mengangguk mengerti.
“Jangan terlalu keras, kasian anak orang sudah hampir nangis.”
“Hahaha, tenang paling ujung-ujungnya dimintain nomor telepon,” ucap Wendy sambil menatap Oka yang masih memerhatikan Arunika. “Lo … kenal cewek itu?”
“Arunika.” Oka mengalihkan pandangannya ke arah Wendy yang terkejut mendengar Oka menyebut nama maba yang menjadi pembicaraan beberapa mahasiswa FISIP. Oka tersenyum kemudian menepuk bahu Wendy. “Nitip ya.”
Seketika Wendy terbebelalak. “Seriusan? Lo kenal?” Oka mengangguk. “Cewek lo?”
“Pokoknya titip ya, Wen,” ucap Oka sambil kembali tersenyum dan pergi meninggalkan Wendy tanpa mengiyakan ataupun membantah pertanyaan Wendi.
Oka kembali ke area danau dimana para maba FT tengah membersihkan area danau dan melepas ikan. Dia tersenyum membayangkan nanti malam pasti Arunika akan mengiriminya belasan bahkan mungkin puluhan pesan untuk menceritakan kejadian tadi. Dan ternyata tak perlu menunggu malam untuk mendapat pesan dari gadis itu. Ketika waktu istirahat ponsel Oka terus berbunyi.
Arunika
Abaaaaang 😭😭
Nyebelin banget!!! 😡
Burung nyebelin! 😡
Senior nyebelin! 😡
😭😭😭
Asoka
Kenapa?
Arunika
Abaaaaang 😭😭😭
Kan tadi aku disuruh bawa burung
Eh burungnya malah terbang 😭😭😭
Padahal belum waktunya
Aku diomelin
Padahalkan bukan salah aku, Bang
Salah burungnya kan ya bang ya?
Asoka
Suruh senior ngomelnya ke burung.
Arunika
Tuuuhkan, salah burungnya! 😤
Emang tuh burungnya gak ngerti, gak peka, kaya Abang!🤨
Oka mengangkat alisnya membaca pesan Arunika.
“Kenapa jadi gue?”
“WA-an sama siapa lo?”
“Anak alay,” jawab Oka sambil memasukan ponselnya ke dalam saku celana dan kembali menghabiskan nasi box, jatah makan siang para panitia. “Si Mantir mana?”
“Lagi PDKT sama maba.”
“Hahaha, lupa dia sama gadis Dayak.”
“Ada maba yang dari Kalimantan, berasa jadi kakak tertua dia.”
“Hahaha.”
“Ka, nanti kau kasih pengarahan maba jurusan kita untuk PSAF (Pengenalan system akademik fakultas) besok,” ucap Bang Frans yang duduk tak jauh dari Oka. Ya, beberapa hari ke depan akan diadakan OSPEK fakultas.
“Kok saya, Bang? Tomi dong, kan dia ketuanya."
"Yang namanya ketua itu di balik layar, memastikan semua berjalan dengan baik ... ya anggap saja lo bagian acara," ucap Tomi yang memang aktif di BEM dan didapuk menjadi ketua OSPEK fakultas tehnik tahun ini.
“Nah si Tomi benar itu. Tahun depan kita sudah tak tugas. Kau yang ganti. Ku lihat anak-anak cukup nurut sama kau.”
Oka terdiam sesaat. Dia tak seperti Tomi, Frans dan beberapa teman lainnya yang aktif berorganisasi, Oka lebih memilih menjadi volenteer atau sukarelawan kampus. Jujur saja dia kurang suka tampil depan umum, untuk itulah tahun ini dia lebih memilih menjadi anggota yang tak perlu tampil ke depan. Tapi yang dikatakan bang Frans benar, Oka seperti lahir dengan jiwa pemimpin yang membuat semua orang mendengar dan menurut padanya, selain itu dia juga memiliki problem solving yang mumpuni. Bukan hanya bagi teman-temannya di FT atau teknik sipil saja, tapi juga fakultas lain yang ikut menjadi panitia OSPEK universitas.
“Tenang, nanti gue kasih rundown acara besok. Sekalian apa-apa yang harus disiapkan maba, jadi lo tinggal baca saja,” ucap Juli, mahasiswi teknik kimia yang bertanggung jawab untuk acara Fakultas.
“Nanti saya kasih garis besar kegiatan PSAFT, Kak. Kak Oka bisa baca-baca untuk nanti disampaikan kepada maba.”
Oka menatap Silvi, mahasiswi arsitek yang ditunjuk menjadi sekertaris Tomi untuk OSPEK Fakultas.
“Tuh, semua sudah siap. Oke kan, Ka?”
Oka masih terdiam sesaat sebelum akhirnya mengangguk membuat bang Frans dan Tomi tersenyum.
“Gitu dong!”
Dan ternyata berbicara di depan orang banyak cukup bikin Oka tegang pada awalnya, dia harus mengatur napas beberapa kali sebelum akhirnya maju dan mulai berbicara di depan ratusan mahasiswa baru fakultas teknik.
“Gampang kan, Ka?” tanya bang Frans ketika Oka turun dan duduk di sampingnya.
“Gampang, Bang, tinggal ngomomg cuma ini dada kok deg-degan, terus kaki lemes banget ya?”
“Hahaha, baru kali ini kau bicara di depan orang banyak?”
“Sebanyak ini sih iya, Bang, biasanya juga paling di kelas atau acara 17an di kampung.”
“Hahaha … nanti jurusan kau yang buka."
“Saya, Bang?”
“Iya, bisalah kau … nanti aku sama si Tomi dampingi.”
Oka terdiam berpikir. Masih ada waktu sebelum OSPEK jurusan, dia bisa memersiapkan semuanya.
“Oke deh, Bang.”
“Nah gitu dong!”
Perlahan para maba mulai meninggalkan lapangan untuk pulang, sedangkan para panitia masih duduk di sekitaran balairung untuk melepas lelah sambil menikmati angin sore menjelang malam begitu pula dengan Oka yang tengah tertawa bersama teman-temannya ketika ponselnya berbunyi menandakan ada pesan yang masuk.
Arunika
Abaaaang!
Beneran gak peka ya, kayak burung yang lepas tadi😑
Oka mengangkat alisnya, tapi kemudian tersenyum membaca pesan gadis ceriwis itu.
Arunika
Aku kan lagi BT
Aku kira abang jemput aku
Terus teraktir aku makan bakso biar gak BT lagi.
Asoka
Dikirain BT nya udahan
Arunika
Beluuuum!!!
Pokoknya aku BT, mau makan bakso!
Asoka
Ya sudah, nanti kalau di jalan ada tukang bakso berhenti dulu beli bakso.
Arunika
Iiiih, tambah BT dong! Makan bakso sendirian
Kelihatan jomblonya. 😖
Kalau aku digodain tukang bakso gimana? 😏
Asoka
Baguslah, siapa tahu baksonya gratis.
Arunika
Abaaaaang!!! Beneran nggak peka ya!
Nyebelin! 😠
Bikin tambah BT😠😠
“Hahaha.”
“Ngapain lo ketawa-ketawa sendiri?”
Oka mentap teman-temannya yang kini menatapnya heran.
“Sudah gila dia, gara-gara tadi ngomong di depan maba.”
“Hahaha.”
Oka memang sangat jarang membalas pesan dari Arunika, tapi itu tak membuat gadis ceriwis itu menyerah begitu saja. Setiap malam dia akan mengiriminya belasan sampai puluhan pesan yang menceritakan apapun juga, dari gossip teman-teman sekolahnya yang Oka sendiri tak kenal sampai kabar Alexander kucingnya yang sedang jatuh cinta sama Inah si kucing kampung, tapi terhalang restu bi Sumi karena menurut bi Sumi si Inah suka genit dengan kucing jantan lainnya, tidak cocok dengan Alexander si kucing Persia.
Absurd memang, tapi terkadang membaca pesan-pesan Arunika selalu membuatnya tertawa. Ya anggap saja baca novel on going genre bebas dengan plot twist yang yang tak terduga.
Oka tak pernah memberi harapan kepada Arunika atau gadis manapun yang terang-terangan menyukainya karena menurut dia terlalu merepotkan ketika harus memiliki seorang kekasih. Jangan dikira Oka belum pernah berpacaran. Tentu saja dia pernah berpacaran ketika SMA, tapi tak pernah lama karena seperti yang dikatakan Arunika. Oka kurang peka … lebih tepatnya, tidak peka!
Bagaimana mungkin disebut pacarana ketika dia bahkan tidak pernah menghubungi pacarnya lebih dulu, pesanpun dia balas singkat seperlunya saja, alasannya karena besok di sekolahpun bertemu jadi bisa ngobrol langsung. Mengantar jempur sekolah? Jangan harap. Ya bagaimana dia bisa mengantar jemput pacaranya, dia saja ke sekolahan nebeng temannya atau naik ojek, jadi dia akan meminta salah satu temannya yang searah dengan pacarnya untuk memberi tebengan kepada pacaranya. Alhasil pacarnya itu selingkuh dengan temannya sendiri. Dan itu membuat Oka menjadi bahan tertawaan Kayas dan Sakha sampai sekarang.
Oka pernah menyukai seorang gadis tercantik di sekolahnya, dan belajar dari pengalaman terdahulu dia berubah. Dia akan menghubungi kekasihnya itu lebih dulu, atau mengabaikan gamenya untuk membalas pesan perempuan yang sangat dia sukai pada waktu itu. Namun tetap saja Oka dikhianati. Oka yang hidup pas-pasan hanya bisa mengajaknya makan bakso di pinggir jalan itupun setelah dia menyisihkan uang jajannya dulu. Jadiii … ya, kekasihnya itu lebih memilih lelaki lain yang bermobil dan bisa mengajaknya makan di tempat-tempat romantis bukan di kaki lima.
Awalnya mereka akan mengatakan kalau mereka menyukai Oka apa adanya, tapi itu hanya di awal sebelum akhirnya mereka menuntut ini dan itu, membandingkan dirinya dengan dengan pria lain yang lebih perhatian, yang lebih memiliki waktu untuk kekasihnya, dan bla-bla-bla lainnya.
Itu menjengkelkan bukan?
Jadi sekarang Oka tak pernah lagi ambil pusing tentang perempuan. Dia tak pernah memberi harapan lebih ataupun terlena dengan perhatian mereka.
Sampai nanti ada perempuan yang benar-benar bisa mencintainya apa adanya, atau mungkin bisa mengubah seorang Asoka Danubrata menjadi ... lebih peka.
*****
*Halo ... cuma mau lihatin ss postingan Bi kemarin, soalnya masih banyak yang sepertinya gagal fo**kus* .
*Banyak yang kome**n, Memangnya Birendra gak kenal Oka? Lho Birendra masa gak tau itu Oka? Naaah biar tidak ada lagi yang gagal fokus, jadiiii ... ini dia postingannya Bi kemarin*
Jadi sekarang paham dong ya, apa yg diupload Bi????
Yap, yang diupload Bi itu gambar 2 piring sate, BUKAN OKA 😅 jadi Birendra mana tau itu Oka atau bukan 😭
Oh iya sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak untuk semuanya, yang sudah mendukung ceritanya si abang hingga masuk 20 besar ... alhamdulillah, ini terjadi karena dukungan dari semuanya.
Dan yg penasaran dengan masa lalu Birendra ... sabar yaaa 😂😂😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
✨️ɛ.
waduh, kisah percintaan kucing juga ada yg nyerempet² tema cinderella ya.. 😅
2024-11-13
1
sakura🇵🇸
oka g sadar klo udah mulai suka sama muridnya yg bening😍😍
2023-11-17
0
may
Kocak amat😭
2023-10-31
0