1. Suddenly became a Prince

NOTE:

Apabila ada kesamaan nama tokoh, lokasi dan sebagianya itu hanya sebuah kebetulan semata, jadiii tolong jangan ada cocokologi di antara kita ya 😁🙏

******

Suddenly became a Prince

Apa jadinya kalau ayah yang selama ini meninggalkan kita semenjak dalam kandungan, tiba-tiba hadir kembali?

Sosok yang selama ini kita kira hidup dengan segala keterbatasan sampai tak kuasa mencari kita, ternyata hidup dengan bergelimang harta dan bahagia bersama keluarga barunya. Sedangkan kita hidup dengan segala kesederhanaan dan keterbatasan. Namun tiba-tiba saja ayah yang dulu meninggalkan kita menawarkan segala macam fasilitas nomer satu dan hidup dalam kemawahan, seolah tiba-tiba kita menjelma menjadi seorang “Pangeran”.

Apa yang kalian rasakan?

Bahagia karena pada akhirnya bisa hidup dengan segala kemewahan dan terbebas dari berbagai kesulitan, juga mendapat status sosial yang jauh lebih tinggi?

Mungkin sebagian orang akan melonjak kegirangan, tapi itu tidak dirasakan oleh seorang Asoka Danubrata. Dia tetap memilih hidup dalam kesederhanaan seperti biasa daripada menjadi seorang pangeran property, Oka lebih memilih hidup sebagai mahasiswa biasa, tinggal di rumah tipe 36 di dalam komplek yang berada di antara perkampungan pinggiran Jakarta Timur.

“Yang kaya itu bokap gue. Bukan gue,” ucap Oka sambil menyuap mie ayam dari penjual keliling yang lewat depan rumahnya.

Saat ini dia tengah makan mie ayam bersama sahabatnya dari kecil. Kayas.

“Ya, tapi tetap saja lo juga kecipratanlah. Anak laki-laki satu-satunya Andi Santoso. Beuh! Teman-teman kita dulu bakal iri kalau tahu lo adiknya Anggi Santoso.”

“Ckk!” Oka berdecak sambil mengambil air minum di atas meja kemudian meneguknya hingga tandas. “Bokap gue Randi Prasetyo, bukan Andi Santoso. Kakak gue Kirana Az Zahra dan Sagita Bentari. Gue gak punya kakak yang namanya siapa itu tadi?” Oka pura-pura lupa membuat Kayas yang kini berdecak.

“Ya, terlepas dari drama keluarga bokap lu sampai ganti-ganti nama. Mereka tetap bokap sama kakak kandung lo.”

Ya, kisah keluarganya memang seperti drama. Pertemuannya kembali dengan sang ayah dan salah satu kakak kandungnya yang sudah terpisah semenjak di dalam kandungan, harus melewati segala macam drama yang membuat ibu juga kakaknya terluka terlebih dahulu untuk membongkar semua rahasia keluarga mereka.

“Dan bisa dibayangin nggak tuh cewek-cewek pasti langsung antri buat bisa jalan sama lo. Kalah deh antrian di tempat pak RT kalau bagiin bansos.”

“Nah ini dia. Gue nggak mau cewek deketin gue karena bokap atau kakak gue. Gue mau cewek yang suka sama gue … ya karena diri gue. Asoka Danubrata. Bukan karena siapa bokap gue, atau siapa kakak gue. Kayak lo lah yang suka sama si Sakha, dari zaman dia masih pakai putih biru yang culun abis.”

“Sialan lo ngatain ayang bebeb gue culun.”

“Hahaha … si Sakha terlihat keren itu sekarang karena masuk AKMIL. Lah kita kan paling tahu segimana penakutnya dia.”

“Hahaha … iya ya, kok gue bisa suka sama cowok kayak dia ya?”

“Nah! Ini yang gue mau. Gue juga mau cewek gue nanti suka gue apa adanya bukan karena embel-embel nama bokap dan kakak gue.”

Kayas menaruh mangkok mie ayamnya di atas mangkok Oka yang sudah lebih dulu kosong. Dia kemudian menghabiskan air minumnya sebelum kambali berkata,

“Jadi karena itu, sampai sekarang masih merahasiakan identitas lo yang sebenarnya sebagai putra Andi Santoso dan adik dari Anggi Santoso dari teman-teman kuliah lo?”

“Gue nggak nutup-nutupin, gue isi data identitas pribadi gue dengan jujur. Gue tulis nama bokap gue … Randi Prasetyo. Jadi gue nggak salah dong, nama bokap gue kan Randi Prasetyo.”

“Iya deh iya, terserah lo.”

“Hahaha.”

Kayas mendengus kalah, tentu saja yang diucapkan Oka itu benar. Nama ayahnya itu Randi Prasetyo bukan Andi Santoso.

“Kapan mau pakai tuh mobil hadiah dari kakak ipar lo buat ke kampus?”

Mereka berdua menatap mobil putih yang terparkir di depan rumah yang lebih sering tertutup cover mobil daripada dipakainya.

“Ngeri gue pakai tuh mobil … ngeri lecet.”

“Laminating, biar nggak lecet!”

“Hahaha … kalau ada yang bisa laminatingin. Gue laminating deh.”

“Terserah lo aja deh … orang kaya mah bebas.”

“Hahahaha.”

Ya, selama ini memang tak ada seorangpun teman kuliahnya yang mengetahui identias Oka yang sebenarnya, mereka mengenal Oka sebagai mahasiswa sederhana. Oka menarik perhatian kaum hawa bukan karena kaya. Pembawaannya yang supel, santai terkesan cuek malah membuat para perempuan penasaran. Oka ramah kepada semua orang, tapi di sisi lain dia juga sulit didekati, dia akan memberikan nomor teleponnya kepada siapapun yang minta, tapi jangan harap pesannya akan dibalas melebihi … wa’alaikum salam, baik, ya, atau tidak.

Di kampusnya banyak yang lebih tampan dan lebih kaya dari Oka. Mereka ke kampus dengan menggunakan mobil ataupun motor yang harganya bisa untuk DP rumah. Jangan tanya pakaian, sepatu atau pun tas yang mereka gunakan, itu hanya akan membuat ransel yang Oka gunakan merasa minder kalau bertemu denga mereka.

Oka hanya menggunakan si merah yang selalu terdepan peninggalan Kirana (yang kini telah lunas) dan pakaian sederhana … hanya kaos, kemeja flannel, celana jeans, dan ransel (yang minder), dengan begitu saja dia masih bisa bersaing dengan golongan hedon kampus untuk menarik perhatian kaum hawa.

“Ka, dicari sama bang Frans tuh!”

Oka baru memasuki gedung S ketika dia bertemu dengan salah satu temannya.

“Dimana?”

“Gaze.”

“Ok, thanks ya.”

Dengan cepat Oka menuju gazebo yang tersebar di sekitaran fakultas teknik tempat para mahasiswa duduk mengerjakan tugas.

“Ka!”

Frans yang tengah duduk bersama beberapa mahasiswa lainnya di gazebo memanggil Oka ketika pria yang kini rambutnya gondrong itu celingukan mencari sosok kating (kakak tingkat) yang sering meminta tolong padanya.

“Gimana? Bisa?” tanya Frans menatap Oka dengan penuh harap.

“Beres Bang!”

Oka mengambil flashdisk dari dalam tasnya dan memberikannya kepada Frans.

“Ini dia!” Dengan senyum lebar Frans menerima flashdisk berwarna merah dari tangan Oka. “Bayarannya aku transfer seperti biasa.”

“Makasih, Bang. Kalau ada proyek lain kabarin ya, Bang.”

“Pasti.”

“Saya masuk kelas dulu.”

Oka baru saja berdiri ketika Frans kembali memanggilnya.

“Dapat salam kau dari si Meli anak FIKOM.”

“Hahaha, wa’alaikumsalam.”

“Jangan wa’alaikumsalam doang. Kali-kali kau terimalah mereka.”

“Hahaha.”

Oka hanya tertawa sambil berjalan cepat menuju gedung S dimana dia harus mengikuti kuliah analisa struktur di ruang S 301.

Itulah Asoka Danubrata yang dikenal anak-anak teknik sebagai mahasiswa sederhana yang mengandalkan kemampuannya untuk mencari tambahan penghasilan. Awalnya dia menolong Frans, ketika seniornya itu kesulitan mengerjakan tugas, hingga kemampuannya diakui oleh beberapa orang dan tak sedikit dari mereka yang meminta tolong Oka mengerjakan tugas atau bahkan memberikan proyek sampingan.

“Pulang kuliah nanti jadikan kita main futsal?” tanya Kemal seketika Oka duduk di dalam.

“Sori, gue nggak bisa. Hari ini gue janji ketemu sama Arunika, kecuali kalau malam gue usahain ikut.”

“Arunika? Ah! Murid lo itu?”

Oka mengangguk sebagai jawaban. “Dia diterima di sini, dan kemarin dia nelepon minta gue datang hari ini.”

“Mau dapat bonus lo?”

“Mudah-mudahan.” Oka tersenyum lebar membayangkan dia mendapat bonus di tanggal tua seperti sekarang.

“Gue doain lo dapat bonus, nanti traktir gue makan ya, Ka. Kasihanilah anak kos macam gue yang belum dapat transferan dari kampung.”

“Hahaha, gampang. Nanti kita ajak Wempi sama Mantir sekalian.”

“Gue coba ngomong sama yang lain biar diundur nanti malam futsalnya. Habis magrib? Jam 7, bisakan?” Kemal bertanya dengan mata berbinar setelah mendengar dia akan dapat traktiran makan malam. Lumayan, namanya juga anak kos-kosan, sangat mencintai segala bentuk tranktiran.

“Bisa.” Oka mengangguk sambil mengeluarkan notebook bersamaan dengan masuknya dosen yang membuat kelas langsung hening.

Beberapa bulan terakhir Oka menjadi guru private bagi Arunika, siswi kelas tiga SMA yang tengah memersiapkan diri untuk masuk perguruan tinggi negri. Dan hasil dari kerja kerasnya ternyata membuahkan hasil, Arunika diterima di universitas yang sama dengan Oka.

“Aku sudah tidak sabar nanti sekampus sama Bang Oka.”

Oka hanya tersenyum sambil berjalan menuju motornya yang terparkir di halaman rumah Arunika. Seperti yang diperkirakan Kemal. Orangtua Arunika memberinya bonus tambahan karena berhasil membuat putrinya masuk ke salah satu universitas negri unggulan.

“Terus nanti kita jadi couple gitu.”

“Kuliah yang bener!”

Oka sudah kebal dengan segala bentuk godaan dari ‘muridnya’ itu. setiap hari gadis itu akan mengiriminya pesan, walau tak pernah dia tanggapi dan hanya menjawab yang penting-penting saja. Tapi seorang Arunika tak peduli dengan itu. Setiap malam dia akan menceritakan kegiatannya hari itu dan Oka biasanya hanya membacanya saja tanpa membalasnya.

“Kan sekalian menyelam sambil minum air, Bang. Kuliah jalan, PDKT juga jalan terus, siapa tahu nanti diterima.”

“Siapa yang mau PDKT!” Oka mengenakan helmnya dan bersiap di atas motor.

“Iya aku yang PDKT sama Abang, kalau nunggu Abang yang PDKT sama aku mah sampai kita punya cucu juga nggak bakalan maju-maju.”

Helaan napas kembali terdengar dari mulut Oka sambil menggelengkan kepala.

“Bilang sama orangtuamu terima kasih banyak.”

“Iya … sama-sama.”

“Aku pulang dulu ya, assalamualaikum.”

“Wa’alaikumsalam. Hati-hati di jalan suami masa depanku.”

Mau tak mau Oka tertawa mendengar ucapan Arunika sebelum akhirnya dia pergi meninggalkan gadis yang kini heboh melambai-lambaikan tangannya dengan senyum lebar.

Arunika terlihat cantik, lucu, menggemaskan. Pembawaannya yang riang membuat semua orang menyukainya. Namun gadis itu jelas bukan tipe Oka, karena gadis itu mengingatkannya kepada Bentari alis Anggi Santoso, kakaknya.

Dibesarkan dengan segala kemudahan, dimanja oleh materi membuat mereka tumbuh menjadi sosok manja yang semua keinginannya harus terkabulkan. Dan itu bukan tipe perempuan yang Oka sukai.

Dan mengenai Bi atau Anggi, selama hampir dua tahun ini Oka memang telah melihat banyak perubahan pada diri kakaknya itu. Hampir sebulan sekali Anggi datang ke Jakarta, terkadang dia akan menginap di rumah sederhana mereka sebelum kembali ke Surabaya dan kembali hidup dalam kemewahan.

Yang membuat Oka masih kurang menyukainya adalah karena dia masih sering mengumbar kehidupan mewahnya di media sosial, walaupun sudah tak sesering dulu. Tapi tetap saja bagi Oka kurang etis rasanya mengumbar kemewahan disaat di sekeliling kita masih banyak orang yang kekurangan.

Seperti yang sudah dijanjikan setelah shalat magrib Oka pergi bermain futsal bersama teman-temannya, bukan hanya dari fakultas teknik saja tapi beberapa ada dari fakultas lain yang sudah Oka kenal. Mereka sedang duduk minum ketika Wempi, teman Oka yang berasal dari Ambon tiba-tiba saja heboh sambil melihat ponselnya.

“Alamak, cantiknya!”

“Mana-mana!”

Mantir, Kemal dan semuanya langsung ikut mengerumuni Wempi penasaran dengan apa yang dilihat pria dengan rambut kriting sedikit gondrong yang dikuncir kuda.

“Anggi Santoso, makin hari makin bening saja,” ucap Kemal yang mendapat sautan setuju dari Mantir dan Wempi.

Oka langsung duduk kembali, meminum teh botol dinginnya hingga habis. Sering kali dia tidak nyaman ketika teman-temannya berbicara tentang Anggi, yang tak lain dan tak bukan adalah kakaknya. Ketika lelaki memuji perempuan, tak jarang mereka membicarakan fisik membuatnya ingin marah, memukul siapapun yang berani berimajinasi dengan tubuh kakaknya.

“Bagaimana rasanya punya cewek kayak dia ya? Udah cakep, kaya pula.”

“Yang pasti, kita bahkan tidak akan diliriknya kalau bertemu di jalan.”

“Hahaha … gue sih ikhlas jadi supirnya dia juga biar bisa lihat dia tiap hari, nyium wanginya.”

“Belum lagi lihatin body-nya dia yang … alamak, ingin kawin rasanya.”

“Hahaha.”

“Kulitnya halus banget dah … nyamuk aja bakal kepelset saking halusnya.”

“Hahaha … macam pernah ngelus aja kau!”

“Sering … dalam mimpi.”

“Hahaha.”

Brak!

Oka menggebrak meja, wajahnya mengeras menahan amarah. Teman-temannya kini menatap ke arahnya terlihat bingung dengan reaksinya.

“Lo kenapa, Ka?”

“Aaaah, jangan-jangan tipe perempuan yang kau suka itu seperti Anggi Santoso kah?”

“Hahaha … dia ketinggian buat kita, bro.”

“Dia itu cuma bisa menjadi khayalan kaum lelaki macam kita ini, tak akan bisa kita capai.”

“Makanya mumpung berkhayal masih gratis, kita berkhayal sebebas-bebasnya.”

“Gue nggak suka,” ucap Oka dengan mata menatap tajam temannya. “Kalian lupa kalau ibu kita perempuan, dan kita memiliki saudara perempuan di rumah?” Mereka terdiam saling pandang tak mengerti dengan apa yang Oka katakana. “Kalian pernah berpikir bagaimana rasanya kalau kalian mendengar ada orang yang membicarakan tubuh saudara perempuan kalian? Kalian suka saudara perempuan kalian menjadi objek imajinasi lelaki?”

“Akan ku bunuh laki-laki yang berani berimajinasi dengan tubuh saudara perempuanku.”

“Itu juga dirasakan saudaranya kalau mendengar kalian berbicara seperti itu.”

Semua orang kembali terdiam.

“Tapi … apa ada saudaranya di sini?” tanya Mantir, teman Oka asal Kalimantan Barat membuat semua orang saling pandang.

“Atau jangan-jangan lo saudaranya Anggi Santoso?” Kemal terlihat curiga.

Sial! Oka mengutuk dalam hati ketika semua orang kini menatapnya curiga.

“Aaaah … tidak mungkin dia saudaranya Anggi Santoso,” ucap Mantir sambil tertawa. “Kalian pikir saudara Anggi Santoso akan ke kampus dengan naik motor matic yang suka mogok?”

“Hahaha …benar-benar!” Wempi ikut tertawa, berbeda dengan Kemal yang masih menatapnya curiga.

“Tidak mungkin adik Anggi Santoso nyari proyekan sana-sini buat bayar uang kuliah.”

Kemal mulai mengangguk setuju.

“Sampai jadi guru les anak SMA.”

“Hahaha … iya benar.”

Oka menghembuskan napas lega melihat teman-temannya tak lagi curiga padanya. Mereka masih menertawakan Oka yang menghalu menjadi adik dari Anggi Santoso. Merasa kondisi sudah mulai aman Oka mengeluarkan ponselnya. Diam-diam dia mengirim pesan.

Asoka :

Hapus postingan yang ada di medsos!

Bentari :

Kenapa?”

Asoka :

Jelek!!!!

Bentari :

😱

😤

😡

🤬

Oka tak memedulikan notifikasi pesan dari Bentari yang terus mengiriminya gambar emotion tak percaya ada seseorang menyebutnya jelek.

Setelah beberapa menit Oka melihat kembali media sosial Anggi yang sudah mendapat centrang biru dan postingan tadi sudah tidak ada membuat Oka tersenyum.

Minimal walaupun awalnya protes tapi kakaknya itu mendengarkannya.

*****

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

panjang nya ni bab 1

2024-11-28

0

✨️ɛ.

✨️ɛ.

ish, jangan gitulah, Ka..

2024-11-12

0

Nona Muda🤓

Nona Muda🤓

Aku pikir kayas itu cowok ehh malah cewek/Facepalm/

2024-10-31

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. Suddenly became a Prince
3 2. Okaaa ... I'm coming
4 3. Dugong
5 4. 1st date
6 5. Arunika vs Burung
7 6. Stranger (Orang asing)
8 7. Investor
9 8. Oka si Matre
10 9. RIP ( Rest in peace)
11 10. Kisah Seorang Mayang 1
12 11. Kisah Seorang Mayang 2
13 12. Bumi
14 13. Freezer!
15 14. Happiness Indicator (Indikator Kebahagiaan)
16 15. The real Sultan
17 16. And the winner is ... Arunika!
18 17. Always in my head
19 18. The Line (Garis batas)
20 19. Dilema
21 20. Cross the line
22 21. Kisah Arunika
23 22. Easier said than done (Lebih mudah berbicara daripada melakukan)
24 23. Parent's Sin (Dosa orangtua)
25 24. Nobody's Perfect
26 25. Forgive but Not Forget (Memaafkan tetapi tidak melupakan)
27 26. Putra Bungsu Andi Santoso
28 27. Mr. Freezer
29 28. Every son’s first superhero is his father
30 29. Cinta yang diam.
31 30. Kang Es
32 31. The Key
33 32. The Secret Mission (Misi Rahasia)
34 33. Trending Topik
35 Waiting (Menunggu)
36 35. Distorsi
37 36. Key of Heart
38 37. The past in the past, let it go
39 38. Dating?
40 39. Take it or leave it
41 40. 2nd Chance
42 41. Belum Ada Judul
43 42. Bi … aku rindu!
44 43. Level
45 44. The Mask
46 45. Si anak pembawa sial
47 46. Si anak pembawa sial 2
48 47. Destiny
49 48. Kejutan?
50 49. Snowball
51 50. Untitled
52 51. Saksi Kunci
53 52. Forgiveness
54 53. The Man Behind The Gun
55 54. Pulang
56 55. Better late than never
57 56. The real prince
58 57. The Fact
59 58. Different kinds of fathers
60 59. Life
61 Traktiran Abang!!!
62 60. Times
63 61. Multitasking
64 62. God’s Secret
65 63. Polaris (TAMAT)
66 64. Epilog
67 Extra Part 1
68 Extra Part 2
69 Extra Part 3
70 Extra Part 4
71 Pengumuman
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Prolog
2
1. Suddenly became a Prince
3
2. Okaaa ... I'm coming
4
3. Dugong
5
4. 1st date
6
5. Arunika vs Burung
7
6. Stranger (Orang asing)
8
7. Investor
9
8. Oka si Matre
10
9. RIP ( Rest in peace)
11
10. Kisah Seorang Mayang 1
12
11. Kisah Seorang Mayang 2
13
12. Bumi
14
13. Freezer!
15
14. Happiness Indicator (Indikator Kebahagiaan)
16
15. The real Sultan
17
16. And the winner is ... Arunika!
18
17. Always in my head
19
18. The Line (Garis batas)
20
19. Dilema
21
20. Cross the line
22
21. Kisah Arunika
23
22. Easier said than done (Lebih mudah berbicara daripada melakukan)
24
23. Parent's Sin (Dosa orangtua)
25
24. Nobody's Perfect
26
25. Forgive but Not Forget (Memaafkan tetapi tidak melupakan)
27
26. Putra Bungsu Andi Santoso
28
27. Mr. Freezer
29
28. Every son’s first superhero is his father
30
29. Cinta yang diam.
31
30. Kang Es
32
31. The Key
33
32. The Secret Mission (Misi Rahasia)
34
33. Trending Topik
35
Waiting (Menunggu)
36
35. Distorsi
37
36. Key of Heart
38
37. The past in the past, let it go
39
38. Dating?
40
39. Take it or leave it
41
40. 2nd Chance
42
41. Belum Ada Judul
43
42. Bi … aku rindu!
44
43. Level
45
44. The Mask
46
45. Si anak pembawa sial
47
46. Si anak pembawa sial 2
48
47. Destiny
49
48. Kejutan?
50
49. Snowball
51
50. Untitled
52
51. Saksi Kunci
53
52. Forgiveness
54
53. The Man Behind The Gun
55
54. Pulang
56
55. Better late than never
57
56. The real prince
58
57. The Fact
59
58. Different kinds of fathers
60
59. Life
61
Traktiran Abang!!!
62
60. Times
63
61. Multitasking
64
62. God’s Secret
65
63. Polaris (TAMAT)
66
64. Epilog
67
Extra Part 1
68
Extra Part 2
69
Extra Part 3
70
Extra Part 4
71
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!