ch 19

Akhirnya mulutku bisa diam setelah menyadari aku sedang tidak menjalani kematian, yang membawaku terbang ternyata bukan malaikat Izrail.

Aku merasa geli sendiri karena aku juga kan tidak tau seperti apa rupa malaikat maut itu. Sementara aku sangat mengenali seseorang yang sedang memelukku seraya memberikan komando pada naganya ini, my ksatria.

Aku berdecak resah saat naga hitam ini meluncur dengan kecepatan tinggi. Ada rasa takut akan terjatuh meskipun rasanya tidak mungkin. Al pasti tidak akan membiarkan itu terjadi.

Dan aku mulai ngelantur membayangkan rasanya terbang di dunia nyata dengan pemandangan gunung hutan yang hijau mempesona bersama si ksatria.

Karena di sini sangat berbeda, di mana-mana seperti kekurangan cahaya, redup dan temaram. Sedikit gelap saat melintasi hutan. Aku sendiri tidak bisa melihat dengan jelas para penghuninya, selain mereka bergerak cepat seperti bayangan, aku juga dalam posisi terbang.

"Kita tidak bisa lama-lama di sini, Beb! Tubuhmu tidak akan kuat ditinggal lama."

"Bagaimana kita bisa ada di sini?"

"Menembus dimensi, membuka gerbang dua alam."

"..." Aku bingung mau berkata apa. Ini di luar nalar. Dan ini terasa romantis sekali.

"Takut?"

"Iya, tapi menakjubkan."

"Belum terbiasa aja!"

Aku tidak mungkin bisa terbiasa dengan hal seperti ini. Aku bukan ksatria sepertimu, Al!

"Kita pulang, Jagad. Srikandiku harus segera istirahat!"

"Srikandi? No, impossible. Kamu bayangin Al, apa bisa aku gertak orang dengan nada lembut seperti putri begini? Jangan ngelawak deh kamu…" cibirku kesal.

"Bukan dengan kata, Beb! Dengan aura petarung yang besar kamu bahkan nggak perlu bicara untuk mengancam seseorang," terangnya ringan seraya memberi komando naganya untuk menambah kecepatan.

Gila…!!! Jangan ngebut, ehh… inikan bukan mobil. Aku mau pingsan, batinku seraya memejamkan mata.

Wow… aku masih juga tidak mengerti bagaimana caranya, kok aku sudah pindah ke alam nyata lagi. Akan sulit untuk percaya jika tidak mengalaminya.

Adzan subuh berkumandang, artinya aku telah selesai, mantra itu sah menjadi milikku. Aku tersenyum gembira dan sedikit bangga ketika Al memintaku jadi makmumnya. Selanjutnya aku masuk ke kamar Ara dan langsung terlelap.

Aku membuka mata dengan enggan, rasanya tubuhku lemas dan mati rasa. Aku merasa sangat lelah. Bagaimana tidak? Dua mantra yang diajarkan Al ternyata menguras habis tenagaku, aku juga ingat kehilangan kesadaran tepat semua selesai aku terima.

Setelah itu Al membawaku pergi melintas dimensi, melihat dunia lain yang tidak pernah sedikitpun terpikirkan olehku. Pun dengan tunggangan yang dipanggilnya Jagad itu ternyata naga sakti yang menghuni sebuah pusaka berbentuk tombak. Al menyebutnya sebagai roh pusaka.

Aku masih termangu mengingat penjelasan Al tentang gerbang dua alam yang tidak mudah kupahami, tapi aku percaya sekarang bahwa dunia ini ternyata tidak hanya sebatas pandangan mata biasa.

Namun perjalanan menjelajahi alam gaib bukan tidak ada efek samping untukku, aku mendapatkan banyak lebam dan sekarang aku juga sedang demam.

Hari sudah hampir sore, aku melewatkan sarapan dan juga makan siang. Aku juga belum menelpon Ibunda kalau aku pulang terlambat. Semua tidak sesuai rencana.

"Ra, kamu kok nggak bangunin aku sih? Gila aja, ini sudah hampir jam dua siang." Aku mengomel begitu melihat Ara masuk ke kamar.

"Nggak tega."

"Ini memalukan… aku nggak berani ketemu sama mom kalau begini, Ra. Masa calon mantu nginep tidurnya nggak aturan. Duh… gimana dong? Sekarang baru bangun trus izin pulang gitu?" Keluhku panik dan merasa bersalah.

Ara bukannya ikut prihatin malah tertawa lebar, "Mom keluar sama dad, lagian your boyfriend tadi pagi pas sarapan udah jelasin keadaan kamu sama mom. Jadi nggak ada yang perlu dikhawatirkan!"

My boyfriend? Bisa aja Ara kalau males nyebut nama kakaknya. "Trus sekarang aku bisa langsung pulang?"

Aku merasa jadi orang tak berguna hari ini.

"Hemm… udah ditunggu tuh di luar, mau anter kamu ke rumah sakit dulu sebelum pulang, katanya tadi sih begitu."

"Aku nggak sakit."

"Muka kamu kayak kepiting sedang berjemur di pantai."

"Cuma demam dikit."

"Kebanyakan sih…"

"..." Mataku sedikit melotot minta penjelasan.

"Kebanyakan begadang, Sista." Ledek Ara dengan tawa cerianya. "Ngomong-ngomong kalian kemana aja tadi malam? Ehh maksudnya ngapain aja?"

Aku menelisik ekspresi jahil Ara sebelum menjawab, "Pacaran di alam gaib."

"Wow… keren dong, trus gimana rasanya? Sama nggak sama pacaran di alam nyata?"

"Ara…!!!" Aku tak meladeni lebih lanjut candaannya, kepalaku sakit jika dibuat tertawa.

Aku meninggalkan kamarnya setelah pamit seperlunya, aku harus segera pulang.

"Kita ke dokter dulu ya? Kamu butuh obat demam, juga vitamin." Kata Al begitu kami keluar area komplek perumahannya.

"Beli obat turun panas di apotek aja, mungkin mau flu. Maklum nggak biasa begadang!"

"Iya aku yang salah udah maksain kemauan, nggak perhitungan sama kondisi fisik kamu. Maaf ya, Beb!" Ungkapnya dengan rasa bersalah.

"Aku nggak apa-apa, cuma pusing!"

"Mau dipijitin?"

"..." Menggiurkan sekali tawarannya, kayaknya aku jadi agak ketularan dia sekarang. Suka mikir kemana-mana… uhuk-uhuk. Aku hanya menggeleng dengan setengah hati.

Dia berhenti sebentar untuk membelikan aku obat pereda nyeri dan demam, juga multivitamin. Aku memang mengeluhkan sakit di seluruh tubuh.

"Istirahatlah yang benar nanti, dan cobalah untuk bermeditasi," nasehat Al tulus penuh perhatian.

"Thanks."

"Thanks doang? Kecut loh, Beb!"

"..." bisa aja bikin orang tertawa, mengubah mood buruk jadi baik.

Tiba-tiba punggung tangannya menyentuh pipiku, "Huh, kamu panas banget. Sampai merah gini, bilang apa aku nanti sama Ibunda, Beb?"

Aku mengambil air mineral dan meminum obat turun panas, setidaknya nanti pas mencium tangan Ibunda beliau tidak terlalu merasakan demamku. "Nanti aku yang bilang kalau tenggorokan sakit dan udah ke dokter."

"Bohong namanya," tukasnya gelisah.

"Ya udah kalau kamu nggak mau aku bohongin Ibunda, kamu aja yang cari alasan…"

Al menghembus nafas panjang, "Aku bilang kalau kamu hamil aja ya?"

"Ish…"

Dan tawanya meledak melihat raut kesalku.

"Kalingga datang jam berapa?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan.

"Umm… sore ini katanya. Aku agak deg-degan."

"Mau aku tenangkan?"

"No, kalau maksud kamu dengan ciuman itu hanya akan memperparah keadaan," ucapku lembut tapi sedikit sarkas.

Aku udah mulai hafal dengan lagumu, batinku geli.

Dia terkekeh dan mengerling jenaka, "Hebat kamu, Beb. Hanya dalam beberapa hari aja udah sakti begini. Benar-benar calon Srikandi."

"Jadi bener tebakanku?"

"Nanti ya di rumah jawabannya," ujarnya sok dewasa, mengusap kepalaku dengan tangan kirinya.

Sesampai di rumah, Ibunda menungguku dengan cemas. Setelah meminta maaf dan berbasa-basi Al bergabung dengan Nizar. Tak lama mereka sudah jadi komentator game masing-masing. Sementara aku ditemani Ibunda menemui Kalingga yang datang berdua dengan laki-laki seumuran ayah.

"Selia sayang, ini orang yang aku janjikan akan membantu kamu."

Aku tertegun mendengar penuturan Lingga, pun dengan Ibunda.

"Ada apa sebenarnya ini nak Lingga? Ibu kok jadi bingung." Tanya Ibunda dengan senyum lembutnya.

"Begini Ibu, saya datang bersama Beliau ini untuk membantu Selia menetralisir mantra pelet yang ada di tubuhnya. Beliau ini orang pintar, Ibu. Paranormal. Biasa mengurusi hal-hal mistis para pasiennya," terang Kalingga dengan sangat meyakinkan.

Ibunda menyembunyikan rasa kagetnya. Melihat ke arahku dan bertanya skeptis, "Benar itu, Diajeng?"

Aku menelan ludah kasar sebelum menjawab, "Ini hanya salah paham, Ibunda."

***

Terpopuler

Comments

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

emut permen😛

2023-05-22

1

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

my boy friend and my best man

2023-05-22

1

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

duhhh kapan lagi gitu ada calon imam rekrut aku jadi makmumnya 🤣

2023-05-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!