ch 16

Kalingga pamit singkat saat melihat Al mulai masuk pagar rumah, mungkin tidak mau mengulang hal paling memalukan yang pernah terjadi. Dan kurasa itu lebih baik daripada ada konfrontasi langsung dan sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

"Aku pasti menolongmu, my love. Besok aku akan datang kesini bersama orang pintar untuk menghilangkan guna-guna pemuda brengsek itu," pamitnya sebagai salam terakhir.

Wew, nekat sekali Kalingga. Aku belum menyatakan penolakan saat dia sudah melangkah keluar. Memandang sinis pada Al dari ujung kepala sampai tanah yang dipijaknya saat berpapasan. Whatever.

Yang penting tangan mereka tetap diam dan tidak saling baku hantam.

Al nyengir saat menghampiriku, "Lama nunggu ya? Macet…."

"Nggak juga, masih sore. Ini tadi ditemenin Ibunda sebelum Lingga datang."

"Ya dah berangkat sekarang yuk, panggilin Ibu, Beb! Minta restu… ehh…," candaannya garing banget, tapi aku suka.

Surabaya yang padat, apalagi jam pulang kerja seperti sekarang. Perjalanan rasanya lama dan membuang waktu percuma.

"Al, besok ke rumah ya?"

"Ada acara apa?"

"Kalingga besok mau ke rumah… bawa orang pintar," lirihku bimbang seraya menatap kemacetan.

"Heh… maksudnya? Orang pintar apa?"

"Dia bilang aku kena guna-gunanya kamu, makanya nggak mau sama dia. Trus dia itu tau kalau kamu punya aura aneh yang membuat aku nggak bisa lepas dari kamu."

"Oh…" Ujarnya singkat.

"Cuma oh doang? Ini serius, Al. Perasaan aku nggak enak jadinya. Kepikiran sama omongannya, aku jadi takut dia nekat."

"Trus?"

"Bisa nggak sih itu mantra pengasihan yang aku kirim buat Lingga dilunturkan sekarang aja. Kamu aja yang urus dia, mau ya?"

"Hemm…"

"Aku minta tolong beneran sama kamu! Aku maksa ini! Aku udah kewalahan ngadepin tingkahnya."

"Ya dah gini aja, nanti kamu kan di rumah. Malam sambil begadang aku ajari sekalian yang buat pusaka sama pengobatan. Gimana?"

Minta tolong sama Al soal Kalingga rasanya percuma, aku nggak tau kenapa dia nggak langsung aja membantu. Kenapa harus kulakukan sendiri? Bikin lama.

"Terserah kamu deh…" jawabku pelan dan putus asa. Rasanya ingin nangis aja, nyesel aku pake acara pasang mantra segala buat Kalingga.

Dia meraih tanganku dan mengecup punggungnya perlahan, "Iya nanti aku bantu, nggak mungkin aku lepas kamu tanpa tanggung jawab, Beb. Itu mantraku. Kalau ada apa-apa sama kamu, aku pasti juga kena imbasnya."

"Kenapa mantra itu yang kamu kasih ke aku? Kenapa harus satu paket maksudnya!"

"Walaupun cuma sedikit tapi itu paket lengkap untuk menjaga dirimu dan keluargamu. Itu jika diperdalam bisa dimanfaatkan untuk kekebalan, juga pukulan jarak jauh kepada lawan. Kedigdayaan istilahnya. Tapi secara umum itu adalah pelajaran tentang kehidupan."

"Kamu tau kan kalau aku nggak paham apa yang kamu sampaikan?"

"Pemahaman itu tidak datang sekarang, Beb. Tapi seiring perjalanan waktu."

Duh, kadangkala kayak orang tua aja nih cowok kalau bicara.

"Trus kenapa kamu berikan begitu saja?"

"Kan kamu beli, namanya nggak begitu saja itu. Lagian itu nggak kepake sama aku!"

"..." Makin nggak paham sama omongannya. Kayaknya aku lebih cocok bahas drama Korea sama Ara daripada bahas mantra sama kakaknya. Bikin pusing kepala.

"Aku hanya boleh pake jenis tertentu. Pengasihan khusus lanjaran namanya. Jadi daripada nggak guna di aku mending aku kasihkan kamu. Kebetulan kamu juga minta, jadi pas… ada akadnya."

Berat. Aku geleng kepala karena Al ini makin susah dilogika. Pintar soal beginian emang butuh bakat istimewa, kalau cuma ngandelin belajar pasti nggak akan sama hasilnya. Kira-kira jenis pengasihan yang dia punya ada berapa ya?

"Akad?"

"Iya, ilmu itu tidak bisa diberikan begitu saja. Harus ada yang memintanya baru boleh diajarkan."

Aku mengangguk dengan tatapan nanar ke jalan kota. Ada-ada aja orang bikin peraturan ilmu Jawa.

"Kenapa rasanya aku sedikit menyesal ya sudah memintanya padamu?"

"Itu karena kamu belum pernah mendapatkan manfaatnya, Beb. Belum pernah bersentuhan langsung dengan kegaiban yang mengancam, nanti kalau kamu sudah dihadapkan pada persoalan darurat yang harus kamu tangani sendiri kamu akan merasa beruntung punya ilmu ini.

Suatu saat pasti akan ada gunanya. Nggak ada namanya ilmu yang sia-sia. Yang nggak ada gunanya ya rasa penyesalanmu itu!"

"Ish… kamu ini masih nggak ngerti juga apa yang aku rasa!"

Aku tuh nggak mau yang ribet-ribet buat jaga diri sendiri model begini, kamu aja yang jadi pelindungku. Aku masak, macak, manak aja buat kamu. Dah itu aja!

"Bagian mana yang aku nggak ngerti, Beb? Bisa dijelaskan? Tentu saja aku akan melindungimu, tapi kamu juga punya tanggung jawab melindungi keluargamu!"

Sebenarnya kan aku nggak perlu ngomong kalau dia selalu membacaku seperti sebuah buku seperti ini. Sementara aku tidak bisa melakukan sebaliknya.

You are cheating, Al…!!!

Dan untunglah aku tak harus menjelaskan lebih lanjut karena kami sudah sampai rumahnya. Waktunya sangat tepat karena tak lama adzan magrib. Dengan malu-malu aku numpang berbuka puasa di rumah calon mertua. Semoga.

Makin malam tubuhku makin sakit, ada tekanan tidak nyaman pada setiap pori kulitku. Panas dan menegakkan bulu roma. Aku mengusap-usap lengan dan tengkuk beberapa kali saat mengobrol di teras bersama Al dan Ara.

"Ra, aku… nggak nyaman di sini." Jujurku pada Ara lirih, nyaliku mendadak menciut saat ada angin dingin berhembus lembut di samping telingaku.

Ara melihatku dengan senyum meledek dan memonyongkan bibirnya menunjuk kakaknya, "Takut apa sih, Beb? Kan ada dia…"

"Ish… apaan sih bab beb kamu itu? Serius, nggak bisa aku jelasin rasanya, Ra. Tapi bisa nggak sih kita masuk ke dalam aja."

Aku merengut dengan mata berkeliaran mengamati keadaan yang menurutku aneh. Ada sesuatu di sana yang tidak bisa aku lihat, tapi bisa aku rasakan kehadirannya. Meski tak terlalu dekat dengan rumah ini tapi aku terpengaruh dengan hawanya.

Ara cekikikan, "Tegang banget sih kamu! Rumah ini aman, Selia."

Al justru mengusir Ara agar meninggalkan kami berdua di teras. Hal itu membuatku curiga dengan apa yang akan dilakukan Al selanjutnya. Aku benar-benar ketakutan, sepertinya aku sedang diawasi banyak mata.

"Merasakan sesuatu?" Tanya Al santai. Aku bahkan tidak menemukan ekspresi khawatir atau terkejut darinya. Padahal barusan aku mendengar benda jatuh sangat keras di ujung rumahnya. Mataku saja masih terpaku di sana mencoba mencari tau itu apa.

"Aku takut melihat sesuatu yang tidak aku inginkan, sesuatu yang menyeramkan yang mungkin bisa membuatku pingsan…"

"Mereka tidak bisa mendekati rumah ini, Beb. Ada selubung pelindung yang tidak bisa ditembus oleh makhluk halus biasa."

"Tapi aku bisa merasakan kehadiran mereka walaupun tidak bisa melihatnya, apa mereka banyak? Bagaimana rupa mereka, Al? Apa seperti yang aku lihat di rumah minggu lalu?" Cercaku penuh rasa takut dan juga penasaran.

"Coba konsentrasi dengan mendengarkan suara-suara mereka dulu, fokuslah!"

Aku memejamkan mata berusaha konsentrasi di tengah ketakutan yang sedang melanda, lamat-lamat aku mulai mendengar seperti suara orang sedang bicara di kejauhan dengan suara yang lain, seperti bukan suara manusia.

"Al…"

"Mendengar sesuatu?"

Aku mengangguk pelan. Al mengusap wajahku yang mungkin sudah sepucat kapas dengan senyum miringnya.

"Waktunya kamu melihat semua, Beb!" Ujarnya seraya menarikku keluar rumah, keluar dari selubung pelindung yang membuatku merasa aman. Mendatangi mereka yang suara gaibnya tertangkap telingaku barusan.

"..."

Al, boleh aku memejamkan mata saja? Aku belum siap melihat apa yang seharusnya tidak tampak oleh mata manusia. Please…!!!

That's so scary.

***

Terpopuler

Comments

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

tettt artinya ini sangat menakutkan

betul tak?🙃

2023-05-22

0

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

please tolong diartikan ini, yg baca lagi mlz liat kms atw anti sma yg kata cheat😂

2023-05-22

0

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

𝕃α²¹ᴸ🍾⃝sͩᴇᷞɴͧᴏᷠʀᷧɪᴛᴀ🇦🇪

mendingan bobo sell drpda ngedrakor

2023-05-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!