" Selamat pagi tuan" sapa Leo dengan suara yang berubah menjadi kaku dan membungkuk hormat kepada seorang lelaki ber umur yang sedang berdiri membelakangi mereka.
Saat ini mereka sedang berada di taman belakang rumah besar.
Pria berumur di hadapan Raka dan Leo membalikan badannya begitu mendengar suara Leo.
Mungkin orang ini yang kemarin malam Leo sebut bernama Reksa wiratmadja, yang katanya adalah Kakek Raka, pikir Raka.
Tuan Reksa menatap Raka dari atas hingga ke bawah penuh selidik kepada Raka.
Pria itu mungkin berumur sekitar 65 tahun, tapi masih terlihat sangat bugar, dan gagah.
Wajahnya juga masih terlihat tampan dan tegas walau sudah terlihat banyak kerutan yang menghiasinya.
Tatapan matanya yang tajam dan hidungnya yang mancung mengingatkannya dengan sang Ayah.
Raka yang baru tersadar merasa bersalah karena sudah lancang memperhatikan Tuan Reksa.
" Ma...maaf tu..tuan" ucap Raka terbata sambil membungkuk hormat.
Tuan Reksa tampak tersenyum "Benar-benar mirip Tama" gumamnya sambil berjalan mendekati Raka, tapi masih dapat di dengar oleh Raka.
" Kau cucuku, Ya Tuhan terima kasih Engkau telah mempertemukanku dengan cucuku" ucapnya menghabur memeluk Raka.
" Maafkan Kakek, maafkan Kakek" ucapnya lagi berulang kali masih memeluk Raka.
Raka yang kaget dengan perlakuan Tuan Reksa yang tiba-tiba, hanya diam mematung dan bingung, ia melirik ke arah Leo.
Raka memberanikan diri membalas pelukan Kakeknya setelah mendapat Anggukan dari Leo.
Ada rasa hangat dan senang yang menjalar di hatinya, ketika berada dalam pelukan kakeknya itu.
"Maaf kan Kakek terlambat menemukan Kalian" ucap tuan Reksa menatap Raka penuh dengan penyesalan.
Saat ini mereka sedang berada di ruang keluarga, Raka duduk di samping Leo sedangkan Tuan Reksa duduk di sofa single di samping Raka.
" Tapi maaf Kakek, Raka sama sekali belum mengerti dengan semua ini" Raka memberanikan diri mengungkapkan isi hatinya pada Tuan Reksa.
" Kakek tau pasti kamu banyak menyimpan pertanyaan tentang kedua orang tua kamu" Tuan Reksa menjeda sebentar sebelum melanjutakan perkataannya.
"Baiklah kakek akan ceritakan tentang Ayah dan Bunda mu" Ucapnya lagi.
flash back on
" Jadi kamu lebih memilih perempuan yang tidak jelas asal usul nya seperti dia?!" Sarkas Tuan Direja wiratmadja kakek dari Tama ayah Raka.
Saat itu Tama sedang menjalin hubungan dengan Larasati, tapi tuan Direja tidak merestui hubungan mereka, karena ia sudah memiliki calon sendiri untuk di jodohkan dengan Tama.
Sifat keras keduanya menjadikan mereka sama-sama tidak ada yang mau mengalah.
" Dia' punya nama kakek, namanya Larasati" jawab Tama masih dengan nada yang biasa.
" Aku tidak peduli tentang nama dia! Aku tetap tidak akan merestui hubunganmu dengan perempuan itu!" Direja mulai menaikan suaranya.
" Tapi aku mencintainya Kek, aku tidak mau dengan wanita yang lainnya, selain dengannya" Tama berucap dengan menahan amarahnya.
" Apa sih yang sudah perempuan itu lakukan untukmu, sampai-sampai kau tak bisa berpaling darinya?!!"
" Oh atau jangan-jangan wanita itu sudah memberikan tu*uh nya padamu!!!" Direja membentak Tama.
" Kami berdua tidak seperti itu Kek!!" Tama sudah tidak bisa menahan amarhnya.
" Kau sudah berani menaikan suaramu kepadaku hanya gara-gara wanita itu!!" Direja semakin tidak bisa mengendalikan emosinya.
" Akubsudah dewasa Kek, Aku sudah tau apa yang baik dan tidak untukku, jadi Kakek tidak usah lagi mengatur ku sekarang, sudah cukup selama ini aku selalu menuruti keinginan Kakek!!"
Perdebatan di antara Cucu dan Kakek itu terus berlangsung sampai akhirnya Direja mengusir Tama dari rumah dan memutuskan untuk mencoret nama Tama dari ahli waris keluarga Wiratmadja.
" Baik lah sekarang kau pilih wanita itu atau keluarga mu?"
" Kalau kau tetap memilih wanita itu, maka tinggalakan rumah ini dan tinggalakan semua yang sudah ku berikan untuk mu, dan kamu akan di coret dari hak waris keluarga Wiratmadja!!!"
" Baiklah kalau itu mau Kakek, maka aku akan keluar dari rumah ini" Tama mengeluarkan dompet dan kunci mobilnya, setelah itu ia pergi dari rumah itu.
Wening istri tuan Reksa, ibu dari Tama yang baru saja pulang setelah berbelanja bulanan, sangat terkejut melihat anak dan mertuanya sedang berdebat, dan Tama memutuskan untuk keluar dari rumah.
Ia mencoba untuk menahan Tama, tapi sepertinya Tama sedang tidak mau mendengarkan siapa pun saat ini, hingga permohonan dari ibunya pun tidak ia dengarkan.
" Jangan tinggalakan Ibu Tam" Lirih Wening dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya.
" Maaf bu, kali ini aku sudah tidak tahan lagi untuk selalu di atur oleh kakek. Selama ini aku sudah selalu mengalah, tapi sekarang aku sudah tidak mau lagi" Ucap Tama memegang tangan Wening, menciumnya berkali-kali sebelum akhirnya benar-benar pergi dari rumah itu.
Flash back off
" Setelah satu minggu Tama pergi dari rumah Tama dan Laras melangsungkan pernikahan, tanpa memberi tahu kami" Lirih Tuan Reksa mengingat Anak dan juga istrinya, bahkan air matanya sudah mengalir sejak tadi.
Ia merasa jadi Ayah dan suami yang tidak bisa di andalkan saat itu. Anaknya pergi dari rumah dan kesehatan istrinya menurun derastis sejak saat itu.
Raka hanya diam dan mendengarkan semua yang di katakan oleh tuan Reksa.
" Kami sudah berusaha mencari Tama dan Laras ke mana-mana, tapi kami selalu saja menemui jalan buntu" ucap Tuan Reksa lagi.
" Tapi bagai mana bisa kalian tidak menemukan Ayah dan Bunda, sedangkan kata Bunda kita sudah di sana sejak Ayah dan Bunda baru menikah" Raka mengerinyit tanda sedang berpikir keras.
" Itu semua karena keahlian kalian sama, Tama sangat ahli dalam bidang IT sama seperti kamu Raka, bahkan ia bisa meretas akun pemerintah sekalipun, kalau dia mau"
Raka kembali terkejut dengan penjelasan Tuan Reksa, selama ini Ayahnya tidak pernah memperlihatkan keahliannya pada Raka, tapi sekarang Tuan Reksa bilang bahwa ayahnya sangat ahli dalam bidang IT.
Tunggu, Raka ingat waktu dia kecil ayahnya mempunyai komputer dan labtop yang lumayan aneh, karena banyak program di dalamnya yang tidak bisa ia mengerti.
Dan Ayahnya juga yang tanpa sadar mempengaruhinya untuk menyukai bidang informatika, Raka baru sadar semua itu sekarang.
" Raka, Raka, kamu tidak apa-apa?" Tuan Reksa memanggil Raka yang hanya bengong sejak tadi.
" Ah... tidak Kek, aku tidak apa-apa" Raka tersadar dari lamunannya.
" Lalu bagaimana Kakek bisa menemukan aku sekarang?" Raka masih saja penasaran.
"Satu minggu yang lalu, Leo melihatmu di kampus ketika sedang berkunjung ke sana, wajahmu yang sangat mirip dengan Ayahmu, membuatnya curiga kalau kamu adalah anak dari Tama dan Laras, jadi Leo melaporkannya padaku, dan kami memutuskan untuk mencari tau tentang mu" Tuan Reksa menjeda perkataannya.
" Dan baru kemarin kami bisa mengumpulkan data akurat tentang mu, bahkan kami sudah mempunyai tes DNA yang menyatakan bahwa kamu memang benar cucuku" Tuan Reksa mengakhiri penjelasannya pada Raka.
" Sekarang kakek mohon agar kamu bersedia mengantikan Kakek untuk mengelola perusahaan keluarga kita"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
nayla izzati
well, ini kakeknya Raka bukan? Berarti harusnya ini ayahnya Tama, kan? ini knp Tama manggilnya kakek?
2023-01-14
1
Siti Zubaidah
Tama itu anak atau cucu tuan reksa?
2022-12-02
0