hari ini Rafa sudah siap membawa ransel dan juga jaket tebal dan syal miliknya.
dia membawa mobil miliknya, sedang para siswa naik truk menuju ke tempat kemah di gunung yang masih berada di kota itu.
saat sampai awalnya mereka biasa saja, dan Rafa tak merasakan hawa yang aneh.
sedang Bu Lilik melihat Rafa seperti orang aneh, pasalnya dia masih menginggat Rafa yang kemayu.
sedang saat ini dia melihat Rafa yang begitu gagah membantu memasang tenda dan mengumpulkan kayu bakar untuk api unggun nanti malam.
"Bu. kalau di sini jangan suka nglamun, takutnya ibu kesambet sesuatu," kata psk Agus.
"iya iya, saya mengerti," jawab Bu Lilik kesal.
Bu Lilik pun bergabung dengan para murid untuk menyiapkan makan siang untuk semua orang.
Rafa pun di temani Della yang ikut bersamanya, pasalnya Della tak mau meninggalkan Rafa sedikitpun.
karena bosan menunggu Rafa, Della pun menghampiri para murid yang sedang memasak.
Della melotot pasalnya dia melihat Bu Lilik yang tak bisa memasak dan membuat mie instans saja asal.
"dasar wanita tak berguna, kamu bisa meracuni kekasihku jika begitu," kata Della kesal.
"maklum dia buta mungkin," kata seorang pocong yang berdiri di samping Della.
"gak usah deket-deket deh, kamu itu bau, hus hus sana, aku itu udah teken ya," kata Della kesal.
"masak sih," goda pocong berwajah hitam itu.
Della kemudian menghilang dan menghampiri Rafa yang sedang beristirahat sambil makan cemilan kesukaannya.
"mau say?" tanya Rafa
"mau kamu saja deh, habis seneng banget nih aku di panggil say," kata Della cekikikan.
"mau di panggil Tante Kun lagi," kesal Rafa.
"jangan dong sayang, say aja bagus," jawab Della.
pocong itu pun berdiri di depan rafa sambil melihat Rafa sambil menunduk.
"gak usah gitu, patah tuh pinggangnya," kesal Rafa yang merasa terganggu.
"ku kira kuntilanak itu bohong, ternyata kekasihnya benar-benar ada dan manusia pula," kata pocong itu.
"kenapa iri?" jawab Della ketus.
"sudah-sudah, bisa gak pakai mode cantik saja, dan jangan seperti ini," kesal Rafa.
tiba-tiba pocong itu berubah dan ternyata begitu tampan karena meniru artis Korea.
"cih dasar pocong gila," kata Della terkekeh.
sedang Rafa menahannya, untuk menghormati pocong itu, tak lama seorang siswi menghampiri Rafa dan memberikan mie instan tadi.
"jangan di makan, kamu bisa mati, aku tak mau itu, karena wanita tua tadi menambahkan garam satu sendok," bisik Della.
Rafa pun penasaran dan mencicipinya, dan benar saja rasa masakan itu begitu aneh.
tapi pocong tadi malah memakannya saat Rafa tak mau, dia terlihat begitu senang.
waktu berganti, saat petang Rafa merasa tempat mereka kemah begitu ramai dengan orang tak kasat mata.
Della bahkan terus di samping Rafa begitupun dengan Sesnag yang tiba-tiba menunjukkan wujud setengah dirinya yang manusia.
"kenapa? apa akan ada masalah," tanya Rafa.
Sesnag dan Della mengangguk sambil terus waspada, sedang pak Agus terheran melihat Rafa berbicara sendiri.
"pak Rafa bicara dengan siapa? apa denhan angin agar menyampaikan rindu padanya," goda pak Agus.
"gak perlu begitu, orang tiap menit nempel juga, oh ya pak Agus tolong nanti bilang anak-anak jangan sampai melakukan hal hal yang melanggar norma, karena kita berada di tempat baru, jadi harus menjaga norma," kata Rafa.
"tentu pak,dan tadi juga dapat kabar jika kepala sekolah akan datang untuk api unggun bersama putrinya," kata pak Agus melihat Rafa, sambil tersenyum.
"janhan menatapku begitu, karena aku tak suka dengan barang bekas," jawab Rafa tertawa.
"ha-ha-ha, ternyata anda juga termakan gosip juga ya," kata pak Agus.
"tidak, karena saya melihatnya sendiri, dengan mata kepala saat saya di Surabaya," jawab Rafa tertawa.
"benarkah, wah aku tak percaya." kaget pak Agus.
sedang Bu Lilik datang dengan kopi, keduanya pun mengambilnya dengan senang hati.
"terima kasih," kata keduanya.
"iya, kalian ini cowok suka gosip ya, pantes masih jomblo sampai sekarang," kata Bu Lilik.
"anda janhsn menghina, karena anda juga masih jomblo juga," jawab pak Agus.
sedang Rafa yang sudah menyeruput kopi pun merasa begitu pahit di lidahnya.
dia tak keberatan kopi pahit, tapi ini keterlaluan seakan tak di beri gula sama sekali.
"Bu Lilik, saya bukan dukun atau mahluk halus loh, saya tak perlu kopi pahit seperti ini," kata Rafa.
"itu enak pak, lagi pula baik untuk lambung juga, anda saja yang tak terbiasa dengan itu," kesal Bu Lilik.
makin malam suasana makin mencekam, dan saat ketiga guru sedang sibuk dengan hal lain.
mereka kecolongan, dua orang sedang melakukan hal tak senonoh dan itu mulai memancing amarah penunggu gunung itu.
Sesnag yang menyadari perubahan Aira hitam pun langsung melihat asal mula aura itu.
Rafa pun merasa tekanan berat di tubuhnya, aura itu terlalu kuat Della pun langsung membantu Sesnag.
sedang Rafa mencoba menetralkan dirinya agar bisa melanjutkan acara dan melindungi semua muridnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Ririn Saftaliana
typonya banyak thor, tetap semangat...
2023-01-08
0
eza
lanjt kak...😊😊
2021-10-04
0
Naya En-lish
up lg yg banyak thoorrr..
semangaaaattt
2021-10-04
0