"aduh ... kalian berdua Nikon cemburu ya, si om belum move on," gerutu Alfin.
"attoh-attoh ... mulut mu juga pedes ya, siapa yang belum move on, aku itu hanya belum bisa melupakan, ha-ha-ha," ledek Adri.
"om ...."
"tenang Aira, Alfin, om hanya bercanda, sekarang hidup om hanya ada Mak dan juga Rania, dan melihat tawa Rania sudah membuatku sangat bahagia," jawab Adri sendu.
"ah... om membuatku Melo nih, bikin sedih aja," kata Alfin memeluk Aira.
"itu mah modus doang," kesal Aira mencubit perut Alfin.
mereka bertiga pun tertawa bersama, Rafa sedang tidur di temani Mak nur.
sedang Raka ikut bermain bersama keempat bocah itu, dan disana Raka begitu terlihat bahagia.
apalagi Rania yang terlihat sehat dan bahagia meski tanpa kehadiran kedua orang tuanya.
"sudah yuk, masuk sebentar lagi sore, kalian berempat ayo mandi," panggil Mak nur.
"iya Mbah," jawab keempat bocah itu.
Rafa pun sudah bangun dan memilih berdiam di kamar, sedang Della sudah bersama dengan Antika.
tubuh Della makin transparan, Antika pun tak bisa membantunya lagi, karena kekuatannya pun ada batasnya.
"apa hari ini waktunya," kata Antika menebak.
"maafkan aku ... aku sudah pamit padanya, dan dia masih begitu terpukul, jadi aku titip Rafa ya ... maafkan aku ...."
tubuh Della pun menghilang sepenuhnya, sedang pakde topah pun masuk ke ruangan milik Rafa.
"ini kamu pegang dan gunakan, semoga kalian lekas bertemu, dan tetap gunakan kemampuanmu untuk membantu orang," kata pakde topah memakaikan sebuah kalung gading.
"terima kasih eyang," tangis Rafa yang menjadi.
rafa tak mengira jika kebersamaannya dengan Della sesingkat ini.
sedang Raka juga sedih saat tau segalanya dari Antika. dia juga tak bisa menghibur Rafa karena dia juga belum berpengalaman.
"apa kamu tak ingin menghiburnya?" tanya Antika yang duduk di samping Raka.
"bagaimana bisa, aku sendiri belum berpengalaman, tapi apa boleh aku meminta sesuatu padamu," gumam Raka melirik siluman di sampingnya itu.
"apapun untukmu, kamu jam tau jika aku di sini untukmu," jawab Antika.
"aku ingin kita bersama, dan jangan tinggalkan aku seperti halnya Della," kata Raka.
"pasti, karena aku sendiri hanya mengenalmu dan aku tak ingat apapun tentang diriku yang hanya siluman kera," jawab Antika tertawa.
"sumpah ucapan mu tak ada yang lucu," kata Raka yang bergegas masuk.
tak di duga Rafa malah sedang membuat mie instan sambil bergoyang di dapur.
karena gemas, Raka pun memukul bokong saudara kembarnya itu dengan keras.
"idih centil sekali yey ...."
"biarin, mumpung Tante Kunti gak ada, sekarang aku mau puas-puas makan mie instan dong," jawab Rafa.
"dua bocah besar ini, bukan mandi malah bikin mie instan diam-diam," kesal Adri yang langsung menjewer telinga keduanya.
"aduh om sakit, jangan begitu dong, setelah makan kami akan mandi kok, eh Rafa tambahin dua telur lagi," kata Raka menyuruh.
"apa, telurmu yang di pecahin, sini," kesal Rafa melihat kembarannya itu.
"masa depan ini, ambil di kulkas gih," kata Raka enteng.
plak.... "udah minta, nyuruh dasar menyebalkan," jawab Rafa.
saat mie instan matang pun, mereka makan berdua dalam panci, setelah kenyang Raka yang mencuci bekas makam mereka.
setelah itu tanpa di duga sebuah arwah jatuh di depan Rafa, saat mereka baru selesai sholat.
"dasar hantu amatir," gumam Rafa yang malah memancing Raka tertawa terbahak-bahak.
"maaf, nih hantu lucu kenapa kamu jatuh dari atap, di buang, ha-ha-ha."
"orang gila," kata Rafa pergi dari tempat sholatnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Betri kardina
masih byk typo nya thor
2022-07-01
2
Fhebrie
aku koq ketawa trs baca hantu hantu ini 😃😃
2022-05-14
2
eza
lanjut kak...
2021-10-20
1