Nabila sedang berpesta dengan semua teman-temannya, dia sedang merayakan kematian dari Laras.
dia tak mengira jika akan begitu mudah membunuh Laras dengan bantuan dari sekte hitam.
tapi pesta itu harus bubar, karena kesaksian yang di berikan oleh Andre dan Rafa.
polisi pun datang untuk menangkap semua orang, tapi Nabila berhasil lolos dari pengerebekan itu.
polisi kehilangan jejak, tapi Rafa merasa ada hal buruk yang terjadi.
"pak. tolong segera temukan gadis itu," mohon Rafa.
"pasti pak, kami akan mengerahkan semua orang untuk mengejarnya," kata pihak kepolisian.
tapi Nabila mengalami hal yang tak terduga, dia di bekap oleh seseorang dan kemudian membawanya ke sebuah hutan yang begitu rimbun.
Nabila di baringkan dalam sebuah batu persembahan dan di kelilingi orang berpakaian hitam.
kemudian mereka pun melakukan ritual penyembahan, dan membunuh Nabila malam itu sebagai korban.
mereka juga memasak tubuh gadis itu dan memakannya bersama sebagai perjamuan.
para penganut sekte itu begitu menikmati perjamuan kali ini, pasalnya tulang Nabila akan di jadikan sebagai fondasi salah satu usaha pengikut.
tak hanya para penganut, para arwah penasaran juga menunggu bagian mereka menikmati tubuh itu.
tapi tiba-tiba Rafa terbangun, dia pun berkeringat dingin dan melihat Della di sampingnya sambil menggenggam tangan Rafa.
"apa itu?" tanya Rafa.
"itu adalah kenyataan Rafa, mereka adalah sekte hitam pemakan manusia, dan aku harap kamu jangan mencari masalah dengan mereka, aku bahkan hampir tak bisa pergi saat tadi mengawasi mereka," kata Della.
"tapi itu sesat, seharusnya kita menyadarkan mereka," kata Rafa.
"tidak semudah itu Rafa, mereka sudah berdiri dari ratusan tahun, bahkan pendirinya juga bukan orang sembarangan, aku mungkin juga tak bisa menghadapinya," kata Sesnag.
"apa aku harus diam melihatnya," kesal Rafa.
"terserah padamu Rafa, jika kamu ingin kembali kehilangan keluargamu, silahkan lakukan saja," kesal Della yang kemudian pergi.
sedang Sesnag melingkar di kaki Rafa, dan tiba-tiba Rafa langsung tertidur.
Sesnag memilih membuat Rafa melupakan hal tadi, Karena itu bisa membahayakan jiwa Rafa.
keesokan paginya, Rafa bangun kesiangan dan sudah dapat air pencerahan dari Adri.
"hujan!" teriak Rafa kaget.
"hujan apa? cepat bangun ini sudah subuh, segera mandi dan ke mushola," perintah Adri.
"iya om, aku pergi," kata Rafa bergegas mandi.
setelah itu dia pun buru-buru ke mushola karena sudah tertinggal satu rakaat sholat subuh.
setelah sholat subuh, Rafa duduk di mushola membaca Alqur'an, sambil menemani Adri mengajar ngaji para anak kecil yang kebetulan libur sekolah.
Rafa benar-benar melupakan kejadian yang semalam, setelah itu Adri duduk di samping Rafa.
"ada apa om?" tanya Rafa melihat Adri.
"apa kamu tak ingin mencari kekasih, aku khawatir karena kmu sering berbicara sendiri," kata Adri.
"dari pada itu,mending om cari dulu deh, karena usia om sudah sangat Mantang menjelang busuk," kata Rafa menggoda Adri.
"dasar keponakan tengik kamu, di kasih tau malah menghina ku," kata Adri kesal.
"ampun om, kita kan punya pilihan, dan ku tak bisa membahayakan pasangan ku nantinya, sebelum aku benar-benar bisa menguasai keistimewaan ini," kata Rafa sendu.
"baiklah, sekarang ayo pulang, karena om ingin makan bareng kamu, tapi sayang Raka malh menginap di rumah Aira," kata Adri.
"dia bersama eyang topah om, mungkin dia sedang belajar ilmu untuk membuatnya menjadi sedikit kuat," kata Rafa.
"kalian itu terlalu ikut campur dunia ghaib, sudah ayo pulang."
Rania sedang membantu Mak nur menyapu, gadis itu langsung menghampiri Adri.
Adri pun langsung mengendong putri kecilnya itu, tiba-tiba Rafa terenyuh, dia kembali sedih melihat adiknya itu.
di usianya Rania hanya menganggap Adri sebagai ayah kandungnya, dan mengetahui jika ibunya sudah meninggal saat dia kecil.
"Rania putri cantik ayah, tadi sudah berdo'a untuk bunda?" tanya Adri.
"sudah ayah, dan sekalang laina ingin makan baleng ayah," kata Raina manja.
"baiklah putri ayah, mau makan apa?" tanya Adri gemas sambil menciumi putrinya itu.
"pecel mbok Minah!" kata Rafa dan Rania bersamaan.
Mak nur dan Adri tertawa, pasalnya Rafa dan Rania memang memiliki selera makanan yang begitu mirip.
mereka berempat pun berangkat ke warung dan makan disana, sedang kebetulan bertemu keluarga Rizal juga.
"wah kebetulan ada juragan Rizal, boleh traktir gak nih," kata Adri.
"ayo saja, tapi mana Raka?" tanya Rizal karena tak menemukan pria itu.
"sedang menginap di rumah mbak Aira, dan Adi kenapa cemberut begitu?" tanya Rafa.
"aku sedang marah, karena ayah tak ingin membelikan ku PlayStation," jawab Adi.
"gini aja, jika kamu rangking satu di sekolah, om Rafa belikan deh, mau gak?" kata Rafa menawarkan.
"boleh, janji ya," kata Adi senang.
"janji dong, apa sih yang gak buat kamu," kata Rafa yang menarik sebuah arwah yang menempel pada Luna.
"ya sudah semuanya, kita masuk yuk," ajak Rizal.
Luna pun pergi, dan Rafa membaca ayat kursi dan membakar arwah jahat itu, ternyata itu di kirim oleh seseorang.
"ada apa bude, kok kayaknya pegel gitu," tanya Rafa yang baru duduk di sebelah Mak nur.
"aku merasa tiba-tiba tubuhku merasa baikan, karena dari toga hari ini aku merasa tubuhku begitu sakit dan merasa berat," jelas Luna.
Adri dan Mak nur melihat Rafa, sedang Rafa tersenyum saja tanpa menjelaskan.
"lain kali bude, kalau di kasih orang makanan jangan langsung di iyain aja, coba baca alfatihah tiga kali dan membaca do'a, baru di makan," pesan Rafa.
"ah iya, bude suka buru-buru kalau lihat kue manis," jawab Luna tersenyum.
mereka pun akhirnya menikmati waktu sarapan bersama dengan hangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Fhebrie
lupa ga punya anak lagi ya selain adi
2022-05-14
0
Nova Yuliati
untung ada rafa 😁😁😁
2021-09-30
0
lembayung senja
lanjut thor
2021-09-29
0