akhirnya mereka pun berdoa bersama di makam Akira dan Vian yang di kubur berdampingan.
setelah dari makam mereka berempat menuju ke rumah Aira, tapi Rafa menghentikan motornya saat melihat bangunan rumah yang sudah tiga tahun ini terbengkalai.
rumah itu tidak di bangun lagi, bahkan rumah itu sudah menjadi bangunan kosong dengan bekas kebakaran hebat yang terjadi.
Rafa pun menyentuh pagar rumah itu, tiba-tiba dia melihat seseorang yang membuka pagar itu.
tiba-tiba Raka juga merasakan aura yang begitu kuat, dia pun langsung terduduk dan mengeluarkan buku gambar yang sengaja di bawa.
Raka langsung melukiskan apa yang dia rasakan, sedang Rafa masih berdiam di depan pagar.
Rafa mengenggam erat pagar rumah itu, Della yang melihat sosok banaspati yang melayang mendekat langsung menghalanginya.
Della menjaga Rafa dari mahluk itu, "Rafa bangun!" teriak Della.
Rafa langsung menoleh dan membaca ayat kursi dan membuat mahluk itu pergi.
Raka langsung pingsan setelah menyelesaikan gambarnya karena tubuhnya lemah.
"kamu gila ya, kenapa diam begitu, dasar bego kamu hampir mati, huh! dasar pria keras kepala, aku benci kamu!" marah Della dengan bentuk seramnya.
"sudah Tante, bantu aku bawa Raka dulu, nanti ngomel lagi gak papa deh, aku dengerin," kata Rafa mencoba mengendong Raka.
Sesnag berubah jadi ular besar dan melilit tubuh Raka dan Rafa jadi satu saat di atas motor.
saat sampai di rumah Aira, Alvin langsung menyemprotkan air ke arah keduanya.
"mas ih, bantu dulu, Raka berat, nanti aku mandi deh," kata Rafa memohon.
"baiklah," kata Alvin mengendong Raka masuk kedalam rumah.
sedang Della mengeram marah pada Rafa, "maaf ya cantik, jangan gitu dong, nanti si trio A ketakutan lagi, bisa bahaya anak orang sawan, tunggu dulu ya cantik, aku mau mandi," kata Rafa pergi setelah menggoda Della.
Della pun tersenyum dan berubah jadi cantik dan duduk di atas motor Rafa, tak sengaja Della melihat Ayana yang melihatnya dari dalam rumah.
"gadis cantik, bisa lihat kakak?" tanya Della sambil tersenyum.
"ayah itu kakak cantiknya gak punya kaki," kata Ayana berlari ke arah Alvin.
"apa kakak cantik apa sayang?" tanya Aira binggung.
"mungkin teman Rafa, gak papa Ayana dia gak jahat kok, tapi Ayana gak boleh bilang siapa-siapa ya," kata Alvin menoel hidung putrinya.
"iya ayah," jawab Ayana.
Rafa keluar dengan Della sudah mengikutinya bersama Sesnag, Ayana dengan berani memegang ekor Sesnag.
"aduh, jangan pegang ekornya sayang, nanti Sesnag marah," kata Rafa langsung mengendong Ayana.
"ya gadis kecil jangan sembarangan, nanti kamu di belit ular pemarah itu," kata Della yang melayang di samping Rafa.
"diam Della, atau aku yang melilit mu," ancam Sesnag dalam bentuk ular.
"hentikan, kalian menakuti Ayana, lebih baik sekarang Sesnag jaga Raka, karena kamu bisa memulihkan energinya," kata Rafa.
"baik aku pergi," kata Sesnag.
"ayah tiba-tiba aku merasa merinding ya," kata Aira yang dari dapur.
Alfin melihat Rafa yang masih mengendong Ayana, "Rafa, suruh temanmu jangan gangguin mbak mu," kata Alfin.
"tantenya sudah pergi kok ayah," jawab Ayana.
Della cekikikan di samping Rafa dan memeluk lengan Rafa posesif. "tampan, nanti boleh minta ayam gorengnya ya, habis baunya enak," kata Della manja.
"gak mau, kamu terus menganggu ku," jawab Rafa tersenyum.
"ih Tante kok peluk om Rafa begitu, kan bukan istrinya," kata Ayana yang terus melihat Della.
"kamu cantik kalau diam ya, kalau gak mau, nanti Tante gigit nih," kata Della menakuti Ayana.
Ayana langsung menangis melihat sosok Della yang berubah, sedang Rafa melotot kearah kuntilanak di sampingnya itu.
"maaf ya Ayana, Tante cuma bercanda kok, nanti biar om yang menghukumnya," kata Rafa.
tiba-tiba Della langsung pergi saat terdengar sebuah mobil datang, Rafa bahkan kaget melihat Della pergi.
Rafa pun mengendong Ayana dan melihat Sesnag ternyata juga menghilang.
bahkan Rafa tak bisa memanggil harimau penjaga miliknya.
"ayah ... bunda, kami pulang!" teriak Al-Fath dan Abidzar.
"assalamualaikum..." sapa seorang pria yang cukup berumur.
"waalaikum salam ...." jawab semua orang.
pria itu terdiam menatap Rafa yang mengendong Ayana, "Rafa disini, dan sudah besar ya," katanya sambil tersenyum.
"maaf anda siapa?" tanya Rafa kebingungan.
"kamu melupakan eyang topah mu ini Nang," kata Pakde topah.
"eyang topah?" kata Rafa melihat kearah Aira dan Alfin.
"maaf eyang dia tak ingat, pasalnya eyang dulu datang saat mereka masih kecil, terlebih lagi mereka sempat mengalami hal buruk," kata Aira.
"tak papa nduk, eyang adalah pakde dari ayah mu, kebetulan ada urusan terus mampir," kata pakde topah.
"iya eyang, maaf ya kalau Rafa tak ingat," kata Rafa tersenyum malu.
"AAA!!!!!!!!" teriak Raka tiba-tiba dari dalam kamar.
mendengar itu, Rafa langsung memberikan Ayana pada Aira dan berlari masuk ke kamar di ikuti Alfin dan pakde topah.
Raka sudah duduk dengan mata merah menyala, sambil mengeram seperti harimau marah.
dia langsung mencekik leher Rafa saat melihat Rafa masuk, "dasar manusia luknut, kenapa kamu terus ikut campur, aku akan membunuhmu saat ini, ha-ha-ha," tawa seram mengema.
"hidup mati ku ada di tangan Allah, bukan di tangan mahluk rendah seperti mu, Allahuakbar," teriak Rafa mendorong tubuh Raka.
eyang topah langsung menghampiri Raka yang langsung mundur ketakutan.
"brengsek, kenapa ada dukun lain di sini, tapi ilmu mu tak berguna di sini," ejek Raka.
"bismillahirrahmanirrahim, Robbi a’uuzu bika min hamazaatisy-syayaathiin wa a’uuzu bika robbi ay yahdhuruun," seru eyang topah yang kemudian Raka terjatuh pingsan.
"kenapa hafalan mu belum sempurna Rafa, seharusnya kamu sudah lebih baik agar tidak ada lagi korban," kata pakde topah.
"maaf eyang, aku lalai," jawab Rafa.
Raka pun sadar setelah di isap dengan air doa, semua makan bersama.
pakde topah melihat ada yang sengaja menghalangi Rafa untuk makin berkembang dalam keistimewaan yang di miliki.
sedang Della dan Sesnag sedang duduk bersama genderuwo di sebuah pohon besar di pinggir jalan yang sepi.
"kita ngapain di sini?" tanya Sesnag binggung karena tiba-tiba di tarik oleh Della tadi.
"jangan pulang, ada dukun hebat yang datang, aku merasakan auranya," kata Della.
"oh pria tua yang baru datang itu ya, ih.. ngeri gaes," kata genderuwo yang bersama mereka.
"idih... sekarang om ruwo gaul nih, best lah, hi-hi-hi-hi," tawa Della.
"iya dong," kata genderuwo itu sombong.
"aduh bisa gila aku jika terjebak bareng mereka seperti ini," batin Sesnag kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Fhebrie
aku koq ngebayangin 3 makhluk astral itu sedang bercengkrama ya 🤣
2022-05-14
0
eza
sesnag galau
2021-10-02
0
zhee Nurhidayah
dalbo sama gendruwo bukanya sama ya
2021-09-30
1