setelah pemakaman di langsungkan, raga dan Raka malah tidur di samping makam kedua orang tua mereka.
terdengar Isak tangis dari keduanya, Aira dan Alfin pun menghampiri keduanya.
Aira seakan kembali melihat kedua adik kecilnya yang begitu manja pada orang tua mereka.
"Rafa, Raka. kenapa tiduran di tanah, ayo pulang, keponakan kalian pasti sudah menunggu di rumah," ajak Aira.
"uh... iya mbak, tapi bisakah membuahkan aku makanan, tiba-tiba aku sangat lapar," kata Rafa.
"baiklah, kamu ingin makan apa?" tanya Aira.
"ayam kecap goreng," jawab keduanya.
"oke deh,biar mas Alfin yang masak, sekarang ayo pulang," ajak Alfin merangkul kedua adiknya itu.
Rafa terus melihat makam kedua orang tuanya, Rafa ingin sekali melihat keduanya lagi.
meski bisa melihat mahluk astral, tapi sayangnya Rafa dan Raka tak bisa melihat Akira dan Vian.
sesampainya di rumah ketiga bocah itu sudah tidur di depan TV, karena Della yang menjaga mereka.
"mereka tadi di jaga siapa?" tanya Alfin melihat tak ada orang di rumah.
"tadi ada temennya Raka, apa sudah pulang," kata Aira bingung.
"tidak kok, mereka masih di sini tapi dalam mode tak kasat mata," jawab Rafa enteng.
"sudah ku duga jika temen kalian pasti begituan," kata Alfin yang siap dengan celemek.
"ya mau bagaimana lagi, kami kan punya dua temen, yang normal dan yang tak kasat mata," jawab Raka.
"asal jangan sampai kalian jatuh cinta dengan wanita yang tak terlihat, karena mbak gak mau itu."
"iya mbak," jawab Raka.
sedang Rafa tak menjawab karena tiba-tiba dia mengingat hutan lebat yang sering dia impikan.
Rafa mengambil laptop miliknya dan mulai mencari-cari informasi tapi tak menemukan apapun.
sebuah pesan masuk ke ponsel Rafa, "eh ka, nanti malem anak-anak ngajak ngopdar (ngopi darat) mau ikut gak?" tanya Rafa.
"boleh deh, kebetulan sudah lama aku gak ketemu mereja, sekarang mereka sudah jadi apa ya?" gumam Raka.
"yang pasti sudah jadi orang semua,gak kayak kamu gak jadi orang," kata Rafa meledek adiknya itu.
"terus maksudmu apa, aku mahluk jenis apa kalau bukan orang, dasar pria gaje lu," kata raja kesal.
"gaje apaan, orang ganteng gini di sebut gak jelas, kamu itu yang abstrak," jawab Raka.
"sialan!" teriak Raka tak sadar.
Rafa tertawa keras tanpa sadar, sedang Aira sudah dalam mode gahar si belakang kedua adiknya itu.
"jangan teriak, kalau mereka bertiga bangun, habis kalian," kata Aira marah sambil menjewer kuping keduanya.
"iya mbak maaf, lepasin ya cantik, sakit ...."
Aira pun melepaskan jeweran tangannya, setelah itu Rafa dan Raka diam karena takut.
sedang Alfin tak mengira kedua pria itu begitu takut pada Aira saat marah.
karena Alfin tertawa sendiri, Aira melotot ke arahnya, dan Alfin pun salah tingkah di buatnya.
saat makan siang yang kesorean, mereka pun saling berebut hingga Aira harus membagi semuanya secara adil.
Aira tak mengira seperti ini membesarkan dua adiknya dan juga ketiga anaknya.
Aira bukan melupakan Rania, tapi Aira belum sanggup melihat wajah polos adiknya itu.
dia akan selalu menangis saat melihat wajah polos Rania, yang bahkan tak bisa melihat kedua orang tuanya.
tapi beruntung Adri begitu memanjakan dan menyayangi Rania sebagai putrinya sendiri.
malam hari, kedua pria itu akan pergi tapi Alfin melempar kedua kunci motor sports milik keduanya.
"saat ini kalian harus mulai kuat menghadapi semua, jangan terpaku pada masa lalu, ingat kalian itu istimewa," kata Alfin.
"kamu siap?" tanya Raka melihat Rafa.
"tentu, kami berangkat dan mungkin akan pulang ke rumah eyang, terima kasih sudah mengizinkan kami menginap," kata Rafa.
"iya, lain kali kesini lagi," jawab Aira pada kedua adiknya itu.
saat sepeda motor melaju, Della dan Antika langsung duduk dan memeluk kedua pemuda itu.
"aku harap semua temanku bisa melihat mu, karena aku ingin mereka mengenal mu sebagai orang yang spesial di hidupku," kata Rafa pada Della.
"tentu Rafa, permintaan mu pasti aku kabulkan," kata Della yang sudah dalam mode cantik dengan baju sama dengan Rafa.
kedua saudara itu berhenti di sebuah lampu merah, tanpa mereka sadari ustad Hasan melihat keduanya.
beliau tak mengira jika dua anak dari Vian dan Akira bisa begitu dekat dengan mahluk yang tak seharusnya.
"Abi lihat apa?" tanya Yunus.
"tidak ada le, hanya sesuatu yang menarik," jawab ustadz Hasan.
setelah lampu berubah hijau, kedua sepeda motor itu melesat membelah jalanan kota Jombang.
akhirnya mereka sampai di tempat yang sudah di sepakati, sebuah pasar Mojoagung.
tempat nongkrong anak muda saat malam hari. mereka pun menuju ke area paling belakang tempat itu.
della dan Antika saling pandang, begitupun Raka dan Rafa, mereka merasa jika ini bukan tempat seharusnya mereka datangi.
"woi bro, ayo masuk!" panggil Anang pada keduanya.
"oh ya," jawab Rafa.
Rafa pun mengandeng tangan Della, sedang Raka mengandeng tangan Antika.
mereka pun berjalan sedikit ziczag karena menghindari sesuatu, "eoi... kok jalannya kayak orang mabuk gitu, kita baru kumpul loh udah mendem duluan," ejek Reza pada keduanya itu.
"ha-ha-ha, iya nih sedikit mabuk pacar cantik," kata Rafa.
"idih... ternyata kalian bawa pacar, dasar bucin, gak papa juga sih mereka juga cantik-cantik," kata Dimas tersenyum licik dan memiliki niat buruk pada kedua wanita cantik itu.
"Antika sepertinya kita nanti akan bermain dengan hal yang menyenangkan," pembicaraan lewat batin antara Della dan Antika.
"iya, tapi kita tak boleh membuat dua pria terkasih ini curiga," jawab Antika.
Della pun mengangguk dan tersenyum licik, benar saja Dimas dan tiga orang sedang merencanakan sesuatu pada dua wanita itu.
Rafa dan Raka sadar akan tatapan dari ketiga teman mereka pada Della dan Antika.
"panggil temen mu Della, supaya bisa menemani pria kesepian model mereka," bisik Rafa.
"oke," jawab Della tertawa.
Della pun memanggil teman-temannya, mereka datang dengan wujud yang begitu cantik dan mempesona.
bahkan Raka melongo melihat mereka, dan Antika pun menyadarkan Rafa yang berubah takut Setelah tau wujud asli mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Sumawita
kangen Rizal dan luna
2021-10-31
0
eza
lanjut kak....
btw Rizql luna dikit bgt kak...
2021-10-10
1
Shanty Alviani
yuk lah....gas pol lanjut....
2021-10-10
0