tak lama ada seorang ojek online yang datang sambil membawa makanan.
Rafa keluar dan memberikan uang, setelah itu duduk di bawah pohon di pinggir jalan.
lampu jalan sengaja di matikan oleh Rafa, "kaloan bertiga kemari, mau ayam goreng gak?".
"wih asik nih," kata genderuwo yang langsung turun dan mengubah wujudnya.
"idih kenapa sekarang om genderuwo ganteng kayak artis Korea gitu, nanti si Tante naksir lagi," goda Rafa.
"gak dong, cinta ku hanya untuk Rafa ku tersayang, iya kan Rafa," kata Della mendekati Rafa.
"masak, gak ah... nanti aku di bilang gila lagi pacaran m kuntilanak," jawab Rafa tertawa.
"ih.. kok gitu sih, aku kan jadi sedih, padahal aku sering bantu kamu dalam suka duka loh," kata Della sedih.
"iya iya Tante cantik, aku bercanda kok, aku akan menikah jika Tante sudah setuju dengan pilihanku, atau Tante mu pulang dan bangun, supaya kita bisa menikah," kata Rafa tertawa.
"aku gak bisa, ragaku tak bisa aku sentuh," jawab Della lirih.
"belum Rafa, dia akan pulang jika orang yang menghalanginya sudah di temukan dan membereskan semuanya," kata Sesnag yang sudah makan beberapa potong.
"ya! ular ini menyebalkan, kau begitu rakus," kesal Della.
"salah sendiri dari tadi ngomong Mulu, jadi aku makan deh ayamnya," jawab Sesnag enteng.
begitupun genderuwo yang sedang asik makan, Rafa pun tertawa dan memesan ayam goreng crispy lagi.
Della terus merangkul lengan Rafa posesif, "eh Kunti... kalau kamu terus begitu, bisa-bisa Rafa jadi rebutan hantu dan arwah penasaran karena aura mu yang menempel," kata genderuwo.
"gak ada yang bisa menyentuh milikku," kata Della yakin.
tak lama Laras datang sambil menangis, dan keadaan nya kembali ke awal dengan mode buruknya.
"setang gundul, kamu ngagetin!" teriak Della kaget.
"Miss Kun, kakak ganteng tolong aku, aku mau blas dendam, aku gak mau lihat orang tua ku sedih lagi," kata Laras menangis.
air mata darah menetes dari kedua kelopak matanya, sedang Rafa hanya memijat dahinya.
"pergilah nak bantu dia, dan bawa kuntilanak merah dan semua khodam milikmu," kata pakde topah.
"baik eyang, apa Raka boleh ikut?" tanya Rafa.
"belum dulu, kondisinya terlalu lemah, aku takut dia akan kembali kesurupan," kata pakde topah.
"baiklah eyang, aku berangkat, dan mungkin langsung pulang ke rumah eyang nur nanti," pamit Rafa.
"baiklah, hati-hati," jawab pakde topah.
Rafa pun akhirnya berangkat dengan di temani ketiga hantu itu, Rafa sampai di desa yang cukup pelosok.
mereka sampai di sebuah rumah, dan tenyata ada Andre dan seorang dukun terlihat dari penampilannya.
"assalamualaikum, apa benar ini rumah Adinda Larasati?" tanya Rafa sopan.
"anak ini siapa? kenapa mencari putri kamu yang sudah meninggal?" tanya ibu Laras.
"pak Rafa, kenapa kemari?" tanya Andre.
"ada sesuatu yang harus aku selesaikan, maaf bapak boleh pinjam tangannya," kata Rafa.
pria itu pun menyentuh tangan Rafa dan terkejut melihat sesosok hantu begitu buruk di samping Rafa.
"ayah!" panggil Laras.
"AAA!!!!!!" teriak ayah Laras mundur karena ketakutan.
"ya gadis bodoh, kenapa kamu tak merubah dirimu dalam mode cantik!" kesal Della langsung mengeplak kepala Laras.
seketika mata Laras copot dan menggelinding, Della pun langsung tertawa cekikikan.
"apa kalian dengar ada kuntilanak di sini?" kata orang yang di bawa Andre.
"dia dukun buta kah, emang gak bisa lihat aku," kata Della memeletkan lidahnya di depan pria itu.
"pria penipu dan bodoh," kata Della menyeringai seram.
Della pun menampakkan diri dalam penampilan paling menyeramkan, dan menampakkan diri.
"kuntilanak merah!" teriak pria itu ketakutan hingga histeris.
"aku mohon tenang semuanya, maaf pak Laras hanya ingin mengatakan sesuatu pada anda, dan tuan anda berhenti membohongi orang, karena anda bukan paranormal bukan," kata Rafa.
"kau bocah sialan, kau jangan bicara sembarangan," kata pria itu ketus.
"kalau begitu, mis Kun kesayangan coba buat pria itu mengaku," kata Rafa tersenyum sambil berdiri menyatukan tangannya.
Della pun langsung mengangkat pria itu sambil tertawa cekikikan, dan kemudian melemparkannya jauh hingga keluar rumah.
Andre dan keluarga Laras pun ketakutan, karena melihat leia itu terlempar sendirinya.
"anda siapa?" tanya ibu Laras.
"saya hanya orang yang ingin membantu Laras," jawab Rafa.
ibu itupun tiba-tiba memegang tangan Rafa, kemudian menangis melihat Laras di depannya dengan wajah kulit.
"Laras....."
"ibu, tolong ikhlas kan Laras Bu, Laras ingin tenang, Laras kesakitan Bu, dan kakak ini akan membantu Laras," mohon Laras.
"ibu sudah ikhlas nak, tapi anggota tubuhmu ada yang masih belum di temukan," kata ibu Laras.
"tidak Bu, Laras sudah menemukannya dan sekarang anggota tubuh itu hidup di tubuh orang lain, dan Laras ikhlas Bu," jawab Laras sambil tersenyum.
"baiklah nak, ibu ikhlas, dan tunggu ibu di sana ya sayang," kata ibu Laras.
"terima kasih Bu, terima kasih Laras pergi," pamit Laras yang kemudian perlahan hilang dalam cahaya putih.
Rafa pun menangis, begitupun ibu Laras, Della tiba-tiba merasa Dadanya sakit.
Della pun pergi dari rumah itu, sedang Rafa melihat Andre, "apa kamu kesini karena ketakutan Andre, apa kamu ingin merasa bersalah selamanya?" tanya Rafa pada muridnya itu.
"tidak pak, maafkan aku, aku tak berniat membuat Laras mati, aku hanya lupa jika punya janji dengan Laras, dan aku tak tau jika Laras akan mengalami hal buruk itu," kata Andre menangis.
"buktikan, mengaku pada polisi karena kamu tau siapa pelakunya," kata Rafa.
"iya pak, aku akan pergi, dan maafkan aku ibu. ayah Laras, seandainya dia tak menunggu ku, mungkin dia masih hidup saat ini," kata Andre.
ibu dan bapak Laras pun langsung memeluk Andre begitu erat, Rafa pun mengantar Andre ke kantor polisi.
dia pun menunjukkan sebuah video yang di ambil secara diam-diam, dan di dalam video itu.
wanita itu mengakui semua rencananya untuk membunuh Laras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Fhebrie
dasar wak kunti ngelawak saja ya 😀
2022-05-14
1
eza
jadi horor ya ini...
2021-10-02
1