Rafa akan pergi saat Della menarik Laras dan membantingnya dengan keras di depannya.
"Allahuakbar, bikin kaget kalian mah," kesal Rafa.
"dia gadis bodoh, jelas-jelas sudah jadi hantu malah gila saat lihat pria tadi pulang bareng gadis lain," omel Della sambil mengibaskan rambutnya.
"woles Tante Kun, tapi aku penasaran kamu kenapa belum bisa menyebrang atau memang ada urusan yang belum selesai," kata Rafa terhenti.
tiba-tiba Rafa melihat sebuah gambaran hari naas dari Laras.
Rafa berada di sebuah taman yang cukup sepi, dia melihat Laras yang membawa kue sambil menunggu seseorang.
Laras tersenyum dengan bahagia, tapi tiba-tiba lima orang pria berpakaian hitam menangkapnya.
kemudian Laras di bius dan di bawa baik kedalam mobil, tiba-tiba Rafa sudah berpindah ke sebuah ruangan yang begitu kotor dan cukup lembab.
disana dia melihat tubuh Laras sudah setengah tel*nj*Ng, dan gadis itu belum sadar.
Rafa ingin membantunya, tapi saat dia ingin menarik pria-pria itu, dia tak bisa menyentuhnya.
bahkan Rafa hanya bisa melihat bagaimana mereka menggilir Laras dan menyiksanya.
hingga akhirnya seseorang datang dari kegelapan dan tertawa, kemudian dia memotong leher Laras dan menampung darah Laras.
"gadis pintar," kata seorang dari balik topeng.
tiba-tiba tubuh Rafa terlempar cukup keras hingga mimisan, Della pun menahan tubuh Rafa.
tapi sayangnya malah Della sekarang merasuki tubuh Rafa, "ih... kok malah masuk sih, kan kesel, tapi gak papa deh aku bawa pulang aja," kata Rafa yang tertawa seperti perempuan.
"mari pak Rafa," sapa Bu Lilik sopan.
"guru centil, aku gak suka," kata Rafa sambil membenarkan rambutnya kebelakang.
Bu Lilik melongo melihat Rafa yang seperti orang lain bahkan Rafa begitu kemayu saat ini.
Della membawa tubuh Rafa menaiki motor matic milik pria itu, tapi saat di rumah tiba-tiba Della keluar begitu saja dari tubuh Rafa.
"huh... dasar ular nyebelin," kesal Della yang menghilang begitu saja.
"Miss Kun tunggu," kata Laras yang juga pergi mengikuti Della karena takut dengan Sesnag.
"loh ini anak kenapa pingsan di sini sih," kata Mak nur menemukan tubuh Rafa tergeletak begitu saja.
Mak nur pun menepuk pipi Rafa pelan, tiba-tiba Rafa muntah darah yang cukup banyak.
"kamu kenapa le," kaget Mak nur.
"maaf eyang, dada Rafa sakit," jawab Rafa berusaha bangun.
Sesnag mendekat dan melingkar di tangan Rafa berubah jadi gelang, Rafa tak bisa menolaknya.
karena saat ini tubuhnya begitu lemas, Mak nur pun meminta bantuan seseorang untuk memapah Rafa.
saat sampai di dalam kamar Rafa langsung membaca doa-doa dan merapalkan beberapa mantra untuk menguatkan tubuhnya.
Mak nur datang dengan air rendaman kelor, kemudian Rafa meminumnya dengan segera.
tak lama Rafa memuntahkan gumpalan darah bercampur silet dan paku.
"kami kenapa nak?" kata Mak nur khawatir.
"tidak apa-apa eyang, ini hanya efek dari Rafa yang melihat penyakit seseorang, yang ternyata di buat oleh seseorang," jawab Rafa.
"jangan seperti ini le, eyang gak bisa kehilangan mu, apalagi setelah ibu dan ayahmu," kata Mak nur.
"iya eyang, Rafa janji pada eyang kalau ini terakhir kalinya," jawab Rafa.
Rafa pun beristirahat, Mak nur menyingkirkan bukti-bukti itu, pasalnya dia tak ingin Adri marah.
Rania datang ke kamar Rafa, dan menyentuh dahi pria itu, kemudian tidur di sebelahnya.
dalam mimpinya Rafa merasa sedang tidur di peluk Akira, Rafa bahkan menangis di pelukan bundanya itu.
"maafkan Rafa bunda, ini semua salah Rafa ...."
"tidak nak, ini sudah takdir Allah,jika bukan dari kejadian kalian, mungkin dengan kejadian yang lain, sekarang kamu harus kuat untuk menjaga Raka dan Raina," kata Akira mencium kening Rafa.
Rafa terbangun dan melihat Raina di sampingnya, Rafa pun memeluk adiknya itu.
"maafkan Abang ya dek, karena Abang kamu jadi yatim piatu di usiaku.." lirih Rafa.
pukul tiga sore, Raka dan Adri baru pulang, dan mereka melihat Rafa yang sedang tidur bersama Rania.
"dia kenapa Bu?" tanya Adri.
"sedang rindu bundanya, sudah biarin, kalian mandi dulu," kata Mak nur.
Raka malah masuk ke kamar Rafa dan ikut bergabung memeluk keduanya.
"aku kangen kalian," kata Raka.
"najis..." kata Rafa yang langsung terbangun dari tidurnya.
Raka tak perduli, dia tetap tidur sambil memeluk Rania, "sudah kalian berdua cepat mandi dan segera ke makam orang tua kalian," pesan Adri yang mengendong Rania.
"idih om Adri mah, suka begitu posesif dengan Rania sih," kesal Raka.
Adri melotot dan berhasil membuat dua pria itu kocar-kacir, Adri sekarang menjadi pengganti orang tua untuk ketiga keponakannya.
apalagi Vian dulu begitu baik, meski dia sempat begitu jahat pada keluarganya.
setelah mandi, keduanya menuju ke daerah Tembelang, untuk ziarah ke makan kedua orang tuanya.
sat sampai di makan, Rafa dan Raka begitu merasa sedih, tapi mereka menguatkan diri.
saat akan sampai di makam, mereka berpapasan dengan Aira dan Alfin, Aira langsung pergi saat melihat kedua adiknya.
"mbak Aira tak merindukan kami," kata Rafa.
"mbak kami tau kami salah, tapi hukuman mbak begitu berat, bahkan mbak tak ingin melihat wajah kami," kata Raka berbalik melihat sosok Aira berhenti dan terdengar terisak.
Rafa tak bisa lagi di diamkan oleh kakak perempuannya itu, Rafa mengambil sebuah batu bata.
kemudian memberikan ke tangan Aira, "bunuh aku mbak, jika itu bisa mengurangi rasa bersalah ku, dan mengurangi kesedihan mbak Aira," kata Rafa yang berlutut di depan Aira.
Aira sudah mengangkat batu bata itu dan siap memukul Rafa, tapi dia kembali teringat bagaimana dia dulu begitu menyayangi Rafa dan Raka.
Aira pun ikut terjatuh dan menangis di depan Rafa, "maafkan aku, aku hanya begitu sedih saat kehilangan mereka, aku bahkan tak sadar telah melukai kalian berdua begitu dalam," kata Aira.
Raka dan Rafa langsung memeluk Aira bersamaan, ketiganya pun menangis bersama.
semua orang yang menyaksikan pun ikut terharu melihatnya, pasalnya ikatan yang hancur kini mulai terjalin kembali.
"lihatlah bunda, ayah, mereka sudah saling memaafkan, dan semoga kalian bahagia menyaksikan ini sekarang," gumam Alfin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Chercher
cerita sebelumnya judulnya apa ya??
2024-04-28
0
Momz Zahira
sedihh jd teringat sma alamarhum ibu aqu 😭😭
2023-05-25
0
josan
ceritanya bagus cuman aku gak tau raka and rafa berapa bersodara sih yah maklum lah baru eps awal
2022-06-20
1