Eps. 19: Lelucon

Situasi berbeda justru tampak di Istana Xingyue. Jika di Istana Taiji Long Ji Man bersitegang dengan para pejabat istana, di sini, di Istana Xingyue ini, Li Anlan justru sedang bersuka ria. Dia membuat sebuah lelucon besar untuk menghibur dirinya sendiri yang terkurung.

Li Anlan mendandani dua kasim pembantunya dengan riasan wajah yang tebal. Dua kasim muda yang tidak berdaya itu persis seperti badut di acara ulang tahun anak kecil. Hidung mereka dipoles dengan sedikit bubuk sinabar membentuk bulatan, hingga tampak seperti hidung tomat berwarna merah. Pipi dua kasim itu dipoles dengan pemerah pipi yang dibasahi air hingga warnanya lebih pekat. Untuk bagian mata, Li Anlan mewarnainya dengan arang dan serbuk pemerah bibir. Tidak ada eyeshadow, arang dan lipstick pun jadi.

Tidak hanya mendandani mereka, Li Anlan juga menyuruh dua kasim itu memakai pakaian pelayan yang longgar. Tubuh kecil mereka terlihat seperti orang-orangan sawah. Jika mereka disuruh berdiam diri di dalam hutan, hewan buas pun tidak akan berani memakan mereka. Dua kasim itu tidak hanya menjadi badut, tapi juga hantu jelek. Hasil karya Li Anlan kali ini membuat Xie Roulan tidak bisa berkata apa-apa. Xie Roulan hanya bisa mengasihani nasib sial dua kasim itu, yang menjadi apes di tangan Li Anlan.

Li Anlan juga menyuruh badut kasim itu untuk menari. Tarian yang harus dilakukan dua kasim itu adalah gerakan Oppa Gangnam Style. Gerakan yang dirasa aneh itu harus dilakukan dua kasimnya dengan senyuman. Alhasil, gerakannya terasa seperti robot, sangat kaku tidak lembut sama sekali. Dua kasim itu menari dengan canggung, sesekali tidak beraturan karena lupa pada gerakannya.

Si pembuat situasi itu justru malah bersantai. Li Anlan berayun di atas hammock, memakai kacamata hitamnya sambil menikmati angin yang membelai lembut tubuhnya. Tangannya memegang plastik snack jagung yang kebetulan masih utuh. Snack itu adalah stok terakhir makanan ringan modern miliknya. Di sampingnya, Xie Roulan sedang duduk menyaksikan nasib sial dua kasim badut yang sedang menari.

“Jangan berhenti!” peringat Li Anlan saat dua kasim itu terdiam sebentar.

“Nyonya, kami sangat lelah,” ucap salah seorang diantara mereka.

“Aku tidak mau tahu. Cepat menari lagi!”

Dua kasim itu terpaksa kembali menari. Lidah mereka sering keliru saat melafalkan lirik lagu Oppa Gangnam Style. Li Anlan tersenyum puas. Di bawah kacamata hitamnya, dia memejamkan mata, berpura-pura tidur.

“Nyonya, mereka sudah lama menari,” ujar Xie Roulan dengan nada sedih.

“Kau khawatir?”

Xie Roulan mengangguk polos.

“Kalau begitu kau saja yang menggantikan mereka.”

Wajah Xie Roulan cemberut.

“Nyonya…”

Mendengar nada memelas Xie Roulan, Li Anlan bangkit dari posisi santainya. Dia menatap tajam pelayannya. Dahinya berkerut dan wajahnya sedikit kesal. Gadis pelayan itu mengganggu kesenangannya. Biarlah dua kasim itu menyenangkan hatinya hari ini.

“Berapa lama mereka menari?” tanya Li Anlan.

“Kalau sesuai perhitunganmu, mungkin sudah dua setengah jam.”

“Apa?”

Sungguh tidak disangka jika dua kasimnya sudah menari selama itu. Li Anlan terlalu senang hingga melupakan batas waktu. Untung saja tubuh dua kasim itu sedikit kuat. Jika tidak, Li Anlan mungkin harus mengeluarkan uang untuk membiayai pengobatan mereka yang pingsan karena kelelahan. Tidak, Li Anlan tidak ingin merugi lagi.

“Cukup, kalian boleh istirahat.”

Dua kasim itu sudah tidak mampu berbicara lagi. Suaranya sudah habis dipakai untuk menyanyikan lagu. Tubuh mereka terlalu lelah karena mengeluarkan banyak tenaga untuk melakukan tarian aneh yang baru pertama kali mereka lihat. Dua kasim itu mandi keringat. Riasan di wajahnya sedikit memudar. Tidak peduli dengan mereka yang sedang kelelahan dan memerlukan air, Li Anlan kembali bersantai. Wanita itu kembali berayun di atas hammock.

Sementara itu, di Istana Hongwu, Long Ji Man memasang wajah kesal yang tidak sedap dipandang. Alisnya yang tebal menyatu membentuk dua lengkungan. Bibirnya agak ke depan dan matanya menyala tajam. Jika ada wanita yang melihat wajah jeleknya, Long Ji Man mungkin akan kehilangan gelar Raja Tampan yang sudah ia sandang selama empat tahun. Bahkan, seekor semut pun pasti akan lari ketakutan melihat wajahnya.

“Yang Mulia masih marah?”

Xiao Biqi menuangkan teh hangat yang baru diseduh. Kasim muda itu sudah tahu tabiat rajanya yang tidak akan membaik dengan cepat saat marah dan kesal. Kejadian di aula Taiji tadi pasti masih menyisakan kekesalan dan kemarahan di hatinya. Dia yakin Long Ji Man tidak akan melepaskan para pejabat yang telah menyinggungnya dan berani mencampuri urusan pribadi keluarganya.

Dulu, Xiao Biqi pernah menyaksikan kejadian serupa di aula Taiji. Seorang pejabat istana di bawah Kementrian Pertahanan menanyakan hal serupa atas perintah Menteri Pertahanan yang kebetulan tidak bisa hadir. Saat itu, suasana hati Long Ji Man sedang buruk karena Ibu Suri Han Yuemei menambah selir baru lagi untuknya.

Tanpa berpikir dua kali, Long Ji Man langsung mengeksekusi pejabat itu dengan memecatnya dan mengusirnya pergi dari ibukota. Long Ji Man juga menurunkan jabatan Menteri Pertahanan menjadi Asisten Menteri. Dia dicopot dari jabatan menteri dan memotong gaji bulan tersebut sebanyak setengahnya.

Itulah ganjaran menyinggung seorang raja saat suasana hatinya sedang tidak baik.

Kejadian tadi untungnya tidak separah yang dulu, karena Pangeran Agung kebetulan sedang hadir di dalam persidangan. Secara tidak langsung, Pangeran Agung telah menyelamatkan hidup dan masa depan Menteri Ritus dan keluarganya.

“Aku akan memotong gaji Menteri Ritus dan melarang semua putrinya masuk ke istana!”

Sudahlah. Xiao Biqi mungkin telah berharap terlalu banyak. Dia tidak pernah benar-benar tahu isi hati dan pikiran rajanya. Betahun-tahun melayani Long Ji Man, Xiao Biqi tidak pernah bisa mengerti pemikirannya. Memang, memahami pemikiran manusia itu lebih sulit dari memahami pelajaran dalam sebuah buku.

“Yang Mulia, bagaimana jika kau berjalan-jalan?”

Long Ji Man mengabaikan pertanyaan Xiao Biqi yang mengandung saran tersebut. Dia menatap ponsel Li Anlan yang terletak di sudut meja. Selama beberapa hari ini, suara aneh di waktu-waktu tertentu dari benda itu tidak muncul. Bahkan, saat Long Ji Man menyentuh permukaannya, cahaya yang biasanya menyilaukan mata juga lenyap.

Tanpa banyak bicara, pria itu berdiri. Bajunya yang sedikit kusut ia rapikan. Kemudian, dia berjalan keluar dari Istana Hongwu. Xiao Biqi mengikutinya dari belakang sambil bertanya ke manakah tujuan rajanya kali ini. Tapi, Long Ji Man lagi-lagi mengabaikannya.

Langkah lebarnya membawa Long Ji Man menuju Istana Xingyue tanpa sadar. Saat tiba di depan gerbang istana, Long Ji Man terdiam. Dia bertanya pada dirinya sendiri, mengapa ia berjalan ke sini? Bukankah tadi dia berniat pergi ke taman Danau Houchi? Long Ji Man berbalik hendak pergi lagi. Tapi, Xiao Biqi tiba-tiba mencegahnya.

“Yang Mulia, mengapa tidak masuk saja?”

Tidak ingin harga dirinya turun, Long Ji Man memilih untuk masuk. Empat penjaga menundukkan kepala memberi hormat. Saat kaki Long Ji Man menginjak pelataran halaman Istana Xingyue, dia disuguhi pemandangan konyol yang membuatnya penasaran.

Long Ji Man melihat dua kasim memakai pakaian pelayan wanita sedang duduk sambil mengipasi tubuh dengan tangan. Seluruh tubuh mereka dibasahi keringat. Sementara itu, seorang wanita tampak sedang berbaring di atas ayunan dengan nyaman. Satu wanita lagi duduk di bawah.

“Selir An ternyata begitu santai rupanya.”

Li Anlan terperanjat kaget. Dia buru-buru bangkit untuk memastikan si pemilik suara berat nan berwibawa itu. Kacamata hitam Li Anlan refleks dilepas. Xie Roulan dan dua kasim badut menundukkan wajah, tidak berani memandang wajah rajanya.

“Long Ji Man?”

Sadar akan kekeliruannya, Li Anlan segera meralat pertanyaannya.

“Y-Yang Mulia?”

Long Ji Man mengabaikan pertanyaan Li Anlan. Dia beralih menatap dua kasim berpakaian pelayan yang menunduk di depannya.

“Angkat kepala kalian!”

Dua kasim itu memberanikan diri untuk menengadahkan kepala. Melihat wajah para kasim itu, Long Ji Man sedikit terkejut. Wajah dua kasim itu benar-benar jelek, lebih jelek dari wajahnya saat marah dan kesal.

“Kau yang melakukan ini?”

Li Anlan melebarkan senyumnya, memperlihatkan deretan gigi putihnya yang berjajar rapi. Long Ji Man menghela napas. Selir terbuangnya ini mengapa selalu berulah? Apa dia tidak punya pekerjaan lain selain mengerjai orang?

“Mengapa benda ini tidak mengeluarkan suara?”

Long Ji Man mengeluarkan ponsel dari dalam celah jubahnya. Melihat ponselnya ada di tangan Long Ji Man, Li Anlan langsung merebutnya. Wanita itu lalu membolak-balik ponselnya, khawatir jika Long Ji Man merusaknya.

“Jadi kau yang mencurinya?”

Sepertinya, kata ‘pencuri’ terlalu frontal. Long Ji Man menatap Li Anlan dengan tajam seolah ia ingin memakannya hidup-hidup.

“Bukan pencuri, bukan. Yang Mulia hanya meminjamnya tanpa izin,” Li Anlan memperbaiki kalimatnya.

“Kenapa benda itu tidak bersuara lagi?”

Oh, dia menanyakan suara alarm, batin Li Anlan.

“Baterainya habis.”

“Baterai?”

Celaka, Li Anlan sedang tidak ingin berbicara banyak dengan pria itu. Dia lebih tidak ingin menjelaskan padanya apa itu baterai dan apa fungsinya serta apa yang harus dilakukan jika habis. Li Anlan pikir, penjelasan benda modern seperti itu, mau dijelaskan sedetail apapun tetap tidak akan dimengerti oleh Long Ji Man.

“Yang Mulia, bagaimana jika kau berayun di sini?”

Li Anlan menunjuk hammock miliknya. Long Ji Man sempat ragu, tapi rasa penasarannya pada ayunan aneh itu lebih tinggi. Atas petunjuk Li Anlan, Long Ji Man menaiki hammock, lalu mendudukkan pantatnya di sana. Dengan pelan, Li Anlan mendorong hammock berisi Long Ji Man hingga berayun.

“Nyaman bukan?”

“Emm.”

Bukan Li Anlan namanya jika dia tidak bisa bertindak. Dendam kehilangan ponselnya selama berhari-hari belum terbalaskan. Setelah menunggu Long Ji Man lengah, Li Anlan mendorong hammock itu sekuat tenaga hingga ayunannya lebih kencang. Long Ji Man terpekik kaget. Tubuhnya serasa melayang-layang tidak karuan. Dia berteriak, namun Li Anlan sengaja menulikan pendengarannya.

Brug…

Tubuh Long Ji Man mendarat di atas rerumputan halaman Istana Xingyue. Xiao Biqi terkejut sekaligus menahan tawa. Dua kasim di depannya menunduk semakin dalam, bertindak seolah-olah tidak melihat atau mendengar apapun.

“Li Anlan! Berani kau?”

Saat ia bangun, dia melihat Li Anlan sudah tidak ada di belakangnya.

“Yang Mulia, aku lupa bahwa aku harus mengisi baterai ponselku. Aku tidak akan meminta maaf padamu!”

Li Anlan berteriak sambil berlari menjauh. Xie Roulan menyusulnya. Tidak lama setelah itu, tubuhnya hilang di balik pintu utama bangunan Istana Xingyue, meninggalkan Long Ji Man yang berwajah gelap dan menakutkan.

Entah mengapa, atmosfer di Istana Xingyue berubah ekstrim seperti akan diterjang badai.

...***...

Terpopuler

Comments

Vivi Kareen

Vivi Kareen

karakter anlan ga punya aturan..terlalu

2024-09-11

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehst

2024-01-26

0

Kucing Ireng

Kucing Ireng

bar bar mu bikin ngakak,😂😂😂

2023-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 Eps. 1: Li Anlan di Negeri Ajaib
2 Eps. 2: Identitas Selir
3 Eps. 3: Selir Miskin
4 Eps. 4: Raja Dongling
5 Eps. 5: Mencari Sistem
6 Eps. 6: Berkemah
7 Eps. 7: Hadiah Kematian
8 Eps. 8: Menjahit Luka
9 Eps. 9: Bertemu Raja Tampan
10 Eps. 10: Terjebak di Bawah Kaki Raja
11 Eps. 11: Penjahat Kelas Teri
12 Eps. 12: Pemain Payah
13 Eps. 13: Pemalas Berkelas
14 Eps. 14: Bertemu Pengganggu
15 Eps. 15: Drama
16 Eps. 16: Mencari Cara
17 Eps. 17: Surat untuk Kakak Tercinta
18 Eps. 18: Long Ji Man Menjadi Juara Pertama
19 Eps. 19: Lelucon
20 Eps. 20: Li Bersaudara
21 Eps. 21: Saudara Kaya
22 Eps. 22: Pencuri
23 Eps. 23: Menanti Hari Baik
24 Eps. 24: Berani Coba-Coba
25 Eps. 25: Merasa Kecewa
26 Eps. 26: Hukuman untuk Li Anlan
27 Eps. 27: Salah Paham
28 Eps. 28: Panahan
29 Eps. 29: Surat Rahasia
30 Eps. 30: Merancang Tujuan
31 Eps. 31: Teringat Kembali
32 Eps. 32: BBQ
33 Eps. 33: Tidak Sengaja
34 Eps. 34: Ganti Rugi
35 Eps. 35: Perampokan Legal
36 Eps. 36: Bertemu Pangeran Kecil
37 Eps. 37: Berkunjung ke Akademi Kerajaan
38 Eps. 38: Mengajarkan Hal Baru
39 Eps. 39: Long Ji Man Si Wajah Batu
40 Eps. 40: Elang Itu Adalah Milikku!
41 Eps. 41: Disalahpahami
42 Eps. 42: Tuan Muda
43 Eps. 43: Persalinan Menegangkan
44 Eps. 44: Panti Asuhan
45 Eps. 45: Pertarungan Sengit
46 Eps. 46: Tangan yang Ternoda
47 Eps. 47: Perjamuan Ibu Suri
48 Eps. 48: Li Anlan Juara Bertahan
49 Eps. 49: Antara Bencana dan Berita Bahagia
50 Eps. 50: Negosiasi
51 Eps. 51: Hari Penobatan
52 Eps. 52: Tugas Pertama
53 Eps. 53: Seseorang yang Belum Dapat Diterima
54 Eps. 54: Fotografer Zaman Kuno
55 Eps. 55: Tertawa dalam Derita
56 Eps. 56: Tertinggal
57 Eps. 57: Kartu Nama
58 Eps. 58: Penculikan
59 Eps. 59: Pencarian
60 Eps. 60: Misi Menyelamatkan Istri
61 Eps. 61: Pecah Telur
62 Eps. 62: Menantuku!
63 Eps. 63: Bercerita
64 Eps. 64: Hukuman untuk Orang Jahat
65 Eps. 65: Buku
66 Eps. 66: Surat Nikah
67 Eps. 67: Malam Pengantin
68 Eps. 68: Sebuah Pernyataan
69 Eps. 69: Bencana Tidak Terduga
70 Eps. 70: Mengembalikan Teror
71 Eps. 71: Datang Satu Gugur Empat
72 Eps. 72: Ujian Akademi Kerajaan
73 Eps. 73: Tempat Aneh
74 Eps. 74: Wisma Gunung Feiyun
75 Eps. 75: Keinginan Ibu Suri
76 Eps. 76: Ular Berbisa
77 Eps. 77: Jati Diri
78 Eps. 78: Jebakan
79 Eps. 79: Kau Tidak Boleh Pergi!
80 Eps. 80: Mencari Jiwa
81 Eps. 81: Dunia Lain
82 Eps. 82: Mencoba Segala Cara
83 Eps. 83: Terlalu Lama Pergi
84 Eps. 84: Berdamai dengan Masa Depan
85 Eps. 85: Menyusun Strategi
86 Eps. 86: Orang Gila yang Sesungguhnya
87 Eps. 87: Kisah Pilu Sang Permaisuri
88 Eps. 88: Topeng
89 Eps. 89: Kebingungan
90 Eps. 90: Orang Tidak Bertanggung Jawab
91 Eps. 91: Buronan
92 Eps. 92: Perburuan Seru
93 Eps. 93: Kemenangan Mutlak
94 Eps. 94: Hukuman Untuk Orang Jahat
95 Eps. 95: MoU
96 Eps. 96: Penobatan
97 Eps. 97: Malam Pernikahan
98 Eps. 98: Pembebasan
99 Eps. 99: Kelahiran Putra
100 Eps. 100: Episode Akhir
101 PEMBERITAHUAN
102 PEMBERITAHUAN 2
103 PENGUMUMAN
104 PENGUMUMAN BARU
105 EXTRA PART
106 Halo!
107 PERMISIII!!!
108 Mampir, Yuk!
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Eps. 1: Li Anlan di Negeri Ajaib
2
Eps. 2: Identitas Selir
3
Eps. 3: Selir Miskin
4
Eps. 4: Raja Dongling
5
Eps. 5: Mencari Sistem
6
Eps. 6: Berkemah
7
Eps. 7: Hadiah Kematian
8
Eps. 8: Menjahit Luka
9
Eps. 9: Bertemu Raja Tampan
10
Eps. 10: Terjebak di Bawah Kaki Raja
11
Eps. 11: Penjahat Kelas Teri
12
Eps. 12: Pemain Payah
13
Eps. 13: Pemalas Berkelas
14
Eps. 14: Bertemu Pengganggu
15
Eps. 15: Drama
16
Eps. 16: Mencari Cara
17
Eps. 17: Surat untuk Kakak Tercinta
18
Eps. 18: Long Ji Man Menjadi Juara Pertama
19
Eps. 19: Lelucon
20
Eps. 20: Li Bersaudara
21
Eps. 21: Saudara Kaya
22
Eps. 22: Pencuri
23
Eps. 23: Menanti Hari Baik
24
Eps. 24: Berani Coba-Coba
25
Eps. 25: Merasa Kecewa
26
Eps. 26: Hukuman untuk Li Anlan
27
Eps. 27: Salah Paham
28
Eps. 28: Panahan
29
Eps. 29: Surat Rahasia
30
Eps. 30: Merancang Tujuan
31
Eps. 31: Teringat Kembali
32
Eps. 32: BBQ
33
Eps. 33: Tidak Sengaja
34
Eps. 34: Ganti Rugi
35
Eps. 35: Perampokan Legal
36
Eps. 36: Bertemu Pangeran Kecil
37
Eps. 37: Berkunjung ke Akademi Kerajaan
38
Eps. 38: Mengajarkan Hal Baru
39
Eps. 39: Long Ji Man Si Wajah Batu
40
Eps. 40: Elang Itu Adalah Milikku!
41
Eps. 41: Disalahpahami
42
Eps. 42: Tuan Muda
43
Eps. 43: Persalinan Menegangkan
44
Eps. 44: Panti Asuhan
45
Eps. 45: Pertarungan Sengit
46
Eps. 46: Tangan yang Ternoda
47
Eps. 47: Perjamuan Ibu Suri
48
Eps. 48: Li Anlan Juara Bertahan
49
Eps. 49: Antara Bencana dan Berita Bahagia
50
Eps. 50: Negosiasi
51
Eps. 51: Hari Penobatan
52
Eps. 52: Tugas Pertama
53
Eps. 53: Seseorang yang Belum Dapat Diterima
54
Eps. 54: Fotografer Zaman Kuno
55
Eps. 55: Tertawa dalam Derita
56
Eps. 56: Tertinggal
57
Eps. 57: Kartu Nama
58
Eps. 58: Penculikan
59
Eps. 59: Pencarian
60
Eps. 60: Misi Menyelamatkan Istri
61
Eps. 61: Pecah Telur
62
Eps. 62: Menantuku!
63
Eps. 63: Bercerita
64
Eps. 64: Hukuman untuk Orang Jahat
65
Eps. 65: Buku
66
Eps. 66: Surat Nikah
67
Eps. 67: Malam Pengantin
68
Eps. 68: Sebuah Pernyataan
69
Eps. 69: Bencana Tidak Terduga
70
Eps. 70: Mengembalikan Teror
71
Eps. 71: Datang Satu Gugur Empat
72
Eps. 72: Ujian Akademi Kerajaan
73
Eps. 73: Tempat Aneh
74
Eps. 74: Wisma Gunung Feiyun
75
Eps. 75: Keinginan Ibu Suri
76
Eps. 76: Ular Berbisa
77
Eps. 77: Jati Diri
78
Eps. 78: Jebakan
79
Eps. 79: Kau Tidak Boleh Pergi!
80
Eps. 80: Mencari Jiwa
81
Eps. 81: Dunia Lain
82
Eps. 82: Mencoba Segala Cara
83
Eps. 83: Terlalu Lama Pergi
84
Eps. 84: Berdamai dengan Masa Depan
85
Eps. 85: Menyusun Strategi
86
Eps. 86: Orang Gila yang Sesungguhnya
87
Eps. 87: Kisah Pilu Sang Permaisuri
88
Eps. 88: Topeng
89
Eps. 89: Kebingungan
90
Eps. 90: Orang Tidak Bertanggung Jawab
91
Eps. 91: Buronan
92
Eps. 92: Perburuan Seru
93
Eps. 93: Kemenangan Mutlak
94
Eps. 94: Hukuman Untuk Orang Jahat
95
Eps. 95: MoU
96
Eps. 96: Penobatan
97
Eps. 97: Malam Pernikahan
98
Eps. 98: Pembebasan
99
Eps. 99: Kelahiran Putra
100
Eps. 100: Episode Akhir
101
PEMBERITAHUAN
102
PEMBERITAHUAN 2
103
PENGUMUMAN
104
PENGUMUMAN BARU
105
EXTRA PART
106
Halo!
107
PERMISIII!!!
108
Mampir, Yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!